Agen radiokontras adalah sejenis zat yang biasa digunakan di dunia medis untuk peningkatan kontras gambar pada sinar X, CT kontras, radiografi proyeksional, dan fluoroskopi[1].
Obat ini berupa yodium yang bisa menyerap sinar X-eksternal dengan penurunan eksposur pada detektor sinar X[1].
Daftar isi
Agen radiokontras merupakan zat senyawa yodium atau barium. Berikut ini fungsi dan kegunaannya[10,11,12,13,14,15,16]:
Agen radiokontras terbagi menjadi 8, yaitu :
Digunakan untuk radiografi sebagai peningkatan kejelasan gambar pada sinar X.[2]
Digunakan dalam radiografi untuk meningkatkan kejelasan gambar[3].
Digunakan bersama dengan limfografi agar dapat menghasilkan visualisasi limfatik dengan kondisi medis sistem limfatik[4].
Digunakan untuk meningkatkan visibilitas struktur tubuh internal[5].
Digunakan untuk menentukan bagian warna dan teknik visualisasi yang akan digunakan[6].
Digunakan untuk meningkatkan hasil gambar pada sinar X ray[7].
Digunakan untuk meningkatkan kejelasan gambar pada sinar X[8].
Digunakan untuk meningkatkan kontras citra sonogram dengan meningkatkan pantulan gelombang ultrasonik[9].
Masing-masing jenis obat dari agen radiokontras memiliki kondisi kesehatan yang berbeda beda.
Media kontras beryodium diberikan untuk[2] :
Media kontras beryodium ionik diberikan untuk[3]:
Agen pewarna limfatik diberikan untuk[4]:
Media kontras pencitraan resonansi magnetik diberikan untuk[5]:
Pewarna diagnostik lain-lain diberikan untuk[6] :
Media kontras non-iodinasi diberikan untuk[7] :
Media kontras beryodium non-ionik diberikan untuk[8] :
Media kontras ultrasonik diberikan untuk[9]:
Dalam bentuk suntikan intradermal dan juga parenkim warna biru vital, Agen radiokontras dapat mengabsorpsi sistemik melalui saluran limfatik dan juga lapiasan pembuluh darah yang terkena tumor[17]. Penyerapan juga bisa di ambil oleh hati dan pankreas.
Sebagian obat dari agen radiokontras tidak melewati sawar darah ke otak. Mekanismenya tidak bisa terakumulasi pada jaringan otak normal atau lesi sistem saraf pusat (SSP) sehingga tidak menyebabkan sawar darah ke otak yang abnormal[18].
Obat ini dapat mempersingkat waktu relaksasi T1 dan T2 dengan tingkat sinyal yang lebih besar. Penyerapan melalui fungsi ginjal normal dengan pendistribusian cepat yang mengalir ke ekstraseluler untuk pemberian intravena[19].
Setelah pemberian melalui intravena, perubahan menjadi mangan dan ligan fodipir organik. Pendistribusian pada ligan fodipir di mulai dari cairan ekstraseluler kemudian di buang melewati urin.
Untuk manga fodipir sendiri, bekerja dengan mempersingkat waktu untuk relaksasi longitudinal (T1). Intensitas dan kecerahan sinyal menjadi meningkat antara jaringan normal dan jaringan abnormal[20].
Agen radiokontras tersedia dalam bentuk larutan injeksi, larutan intravena, larutan uretra. Karena obat ini merupakan jenis obat kemoterapi, untuk mendapatkannya khusus resep dokter. Sebagian obat juga dihentikan karena bisa membahayakan.
Contoh obat Media kontras beryodium[2]:
Beberapa contoh obat Media kontras beryodium ionik[3] :
Contoh obat Agen pewarna limfatik[4]:
Beberapa contoh obat Media kontras pencitraan resonansi magnetik[5]:
Beberapa contoh obat Pewarna diagnostik lain-lain[6]:
Contoh obat Media kontras non-iodinasi[7] :
Beberapa contoh obat Media kontras beryodium non-ionik[8]:
Contoh obat Media kontras ultrasonik[9]:
Agen radiokontras mungkin saja memiliki efek samping seperti gatal sampai dengan kematian. Berikut ini efek samping umum yang disesuaikan dengan jenis agen radiokontras.
Beberapa efek samping yang tidak pernah diketahui dari media kontras beryodium[10] :
Efek samping umum dari media kontras beryodium ionik[21]:
Efek samping kurang umum dari agen pewarna limfatik[12]:
Efek samping umum dari media kontras pencitraan resonansi magnetik[13] :
Efek samping umum dari pewarna diagnostik lain-lain[15] :
Efek samping umum dari media kontras non-iodinasi :
Efek samping umum dari media kontras beryodium non-ionik :
Efek samping umum dari media kontras ultrasonik[9]:
Agen radiokontras digunakan pada pasien dengan gangguan ginjal dan diabetes. Mekanisme dalam pengurangan aliran darah meduler sebagai penyebab hipoksia dan juga kerusakan pada sel tubulus secara langsung.
Peraturan yang harus di terapkan dan diikuti oleh pasien dengan resiko nefropati induksi kontras dalam prosedur radiografi adlah dengan memantau fungsi ginjal dan mengukur kreatinin serum selama 5 hari setelah mengikuti prosedur.
Dianjurkan pula untuk penghentian pengobatan dengan potensi nefrotoksik dengan dosis rendah, memberi kelancaran hidrasi oral dan intravena.
Efek samping yang sangat penting adalah reaksi hipersensitivitas, disfungsi tiroid, dan nefropati[22].
1) Anonim. Drugs.com. Radiocontrast agents. 2021.
2) Anonim. Drugs,com. Iodinated contrast media. 2021.
3) Anonim. Drugs.com. Ionic iodinated contrast media. 2021.
4) Anonim. Drugs.com. Lymphatic staining agents. 2021.
5) Anonim. Drugs,com. Magnetic resonance imaging contrast media. 2021.
6) Anonim. Drugs.com. Miscellaneous diagnostic dyes. 2021.
7) Anonim. Drugs.com. Non-iodinated contrast media. 2021.
8) Anonim. Drugs.com. Non-ionic iodinated contrast media. 2021.
9) Anonim. Drugs.com. Ultrasound contrast media. 2021.
10) Anonim. Drugs.com. Ethiodized oil (Injection). 2021.
11) Anonim. Drugs.com. diatrizoate. 2021.
12) Anonim. Drugs.com. Isosulfan blue (Subcutaneous). 2021.
13) Anonim. Drugs.com. Gadodiamide. 2021.
14) Anonim. Drugs.com. Gadoxetate. 2021.
15) Anonim. Drugs.com. Fluorescein (Intravenous). 2021.
16) Anonim. Drugs.com. Indocyanine green (Intravenous). 2021.
17) Anonim. Drugbank.ca. Isosulfan blue. 2020.
18) Anonim. Drugbank.ca. Gadodiamide. 2020.
19) Anonim. Drugbank.ca. Gadobutrol. 2021.
20) Anonim. Drugbank.ca. Mangafodipir. 2021.
21) Anonim. Drugs.com. iothalamate. 2021.
22) Richard Solomon, Adis Tasanarong. hindawi.com. Side Effects of Radiographic Contrast Media: Pathogenesis, Risk Factors, and Prevention. 214.