Makanan, Minuman dan Herbal

Aprikot: Manfaat – Efek Samping dan Tips Konsumsi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tentang Aprikot

Aprikot

Aprikot, yang di dalam dunia ilmiah dikenal dengan nama Prunus armeniaca adalah salah satu jenis buah yang tidak umum dijumpai di Indonesia.

Aprikot berasal dari negara Cina dan Asia Tengah [1], tergolong dalam jenis buah berbiji seperti plum, mangga, dan ceri.

Berdasarkan ciri fisiknya, buah yang besarnya hanya sekepal tangan orang dewasa ini berwarna jingga hingga jingga kemerahan, dengan daging pada bagian luar yang menutupi biji coklat kehitaman di dalamnya.

Aromanya manis dan rasanya manis menyegarkan, sangat cocok untuk dikonsumsi masyarakat yang hidup di daerah tropis seperti Indonesia.

Walaupun sebagian besar buah aprikot memiliki ciri fisik yang hampir sama, namun buah ini memiliki banyak jenis/varietas. Beberapa diantaranya adalah Chinese, Rival, Tilton, Cuminis Haley, Harcot, Margulam, Narmu, Khante, Halman, Badam Chuli, dan Cuban [2].

Fakta Aprikot

Aprikot sudah digunakan sejak zaman dahulu di negara China sebagai obat tradisional.

Buah aprikot dalam pengobatan Cina bermanfaat dalam regenerasi cairan tubuh, detoksifikasi dan melepaskan dahaga.

Sementara itu bijinya juga digunakan untuk membantu melancarkan saluran pernafasan dan meringankan batuk [3].

Penelitian sudah banyak yang menunjukkan bahwa biji buah aprikot memang bermanfaat.

Biji aprikot menunjukkan adanya aktivitas antibakteri terhadap bakteri gram positif Staphylococcus aureus dan bakteri gram negatif Eschericia coli, serta antifungi terhadap Candida albicans dan Candida glabrate [4].

Penelitian juga membuktikan bahwa biji aprikot mengandung senyawa amigdalin (glikosida sianogenik) yang dapat dimanfaatkan untuk pengobatan kanker [5].

Ekstraksi biji aprikot yang menghasilkan minyak aprikot pun hingga saat ini juga sering dilakukan sebagai bahan campuran dalam kosmetik atau hanya dioleskan begitu saja pada kulit.

Namun bagi ibu hamil dan menyusui, konsumsi biji aprikot akan berdampak pada cacat bayi saat lahir.

Walaupun aprikot dan bijinya sama-sama bermanfaat, namun untuk saat ini masyarakat lebih banyak mengonsumsi buah aprikot dengan tujuan menjaga kesehatan tubuh dan menerapkan gaya hidup sehat dibandingkan menggunakannya sebagai alternatif pengobatan.

Kandungan Gizi Aprikot

Walaupun ukurannya kecil, menurut Self Nutririon Data ternyata buah aprikot kaya akan makronutrien dan mikronutrien yang dibutuhkan oleh tubuh. Berikut adalah tabel informasi nilai gizi buah aprikot per 100 gram [6].

IDNmedis.com Info Gizi (Per 100 Gram)
Aprikot, mentah [Termasuk makanan komoditas USDA A386]
Kalori: 48 Kalori Dari Lemak: 3.3
%Kebutuhan Harian
Total Lemak0.4      g 0.6  %
Lemak Jenuh0        g 0.13 %
Lemak Trans0        0    %
Kolesterol 0        mg 0   %
Sodium1        mg 0.04 %
Total Karbohidrat11.2     g 3.75 %
Serat2        g 8    %
Gula9.2      g
Protein1.4      g 2.8  %
Vitamin A38.52 %Vitamin c16.67 %
Kalsium1.3 %Zat besi2.17 %
© IDNmedis.com

Src : Aprikot, mentah

*Kebutuhan harian berdasarkan diet 2,000 kalori. Kebutuhan anda bisa lebih besar/kecil.

Top 10 Gizi
Penyajian 100gr%Kebutuhan Harian
Vitamin A1926     IU39 %
Vitamin C10       mg17 %
Serat makanan2        g8 %
Kalium259      mg7 %
Vitamin E (Alpha Tokoferol)0.9      mg4 %
Vitamin K3.3      mcg4 %
Total Karbohidrat11.2     g4 %
Niasin0.6      mg3 %
Tembaga0.1      mg4 %
Mangan0.1      mg4 %
© IDNmedis.com

Src : Aprikot, mentah

Dilihat dari tabel informasi gizi di atas, aprikot tergolong buah berkalori rendah (48 kcal), rendah lemak (3,3 kcal), serta sumber serat pangan yang baik, sehingga baik untuk kesehatan serta sangat mendukung program penurunan berat badan.

Penting untuk diketahui bahwa semua tumbuhan tidak mengandung kolesterol, namun fitosterol. Fitosterol ini sudah terbukti tidak menimbulkan efek samping dan dapat menurunkan kadar kolesterol jahat pada tubuh.

Selain itu aprikot juga mengandung banyak vitamin dan mineral, terutama pada vitamin A dan C.

Kebutuhan vitamin masing-masing individu memang berbeda-beda, bergantung pada usia, berat badan, serta jenis kelamin, namun secara umum kandungan vitamin A pada aprikot dapat memenuhi 39% kebutuhan vitamin A sehari-hari.

Manfaat Aprikot

Hingga saat ini sudah banyak penelitian-penelitian mengenai buah aprikot, baik yang mentah ataupun yang sudah diproses, termasuk manfaat dari buah kecil ini.

Karena mengandung beragam nutrisi, buah aprikot memiliki beragam manfaat pula apabila kita mengonsumsinya. Manfaat tersebut antara lain sebagai berikut:

Menjaga Kesehatan Organ Tubuh

  • Melancarkan pencernaan

Serat pangan diketahui sebagai salah satu komponen yang berperan penting bagi kesehatan pencernaan [7].

Aprikot mengandung serat pangan yang dapat membantu melancarkan mobilitas dalam lambung dan usus dan memperbaiki kinerja usus dalam penyerapan nutrisi dan dapat mencegah diare.

Serat juga berperan dalam memadatkan feses, memudahkan pengeluaran feses sehingga mencegah konstipasi.

  • Menjaga kadar gula darah dan kolesterol

Selain menjaga kesehatan pencernaan, serat larut pada aprikot juga berfungsi dalam menurunkan kolesterol darah dan menjaga level gula darah agar tetap normal.

Sehingga konsumsi rutin buah ini dapat membantu mengurangi risiko terhadap berbagai penyakit seperti diabetes serta membantu program penurunan berat badan [7].

Asupan serat pangan dapat mencegah penyakit kardiovaskular [7], dengan menurunkan kolesterol jahat dalam tubuh.

Apabila pada saluran darah terdapat timbunan (plak) lemak, maka aliran darah menjadi terhambat, tidak lancar. Darah yang seharusnya dialirkan ke jantung menjadi berkurang, jika dibiarkan terus menerus maka akibatnya fatal, yaitu kematian.

Serat pangan mencegah dan mengurangi timbunan lemak dalam pembuluh darah, membuat aliran darah lancar, sehingga jantung dapat berfungsi dengan baik.

  • Memelihara kesehatan mata

Aprikot kaya akan vitamin A yang berperan dalam menjaga kesehatan penglihatan [8].

Vitamin A hadir karena adanya pigmen karotenoid yang mana merupakan provitamin A.

Provitamin A ini nantinya dalam tubuh akan dipecah menjadi vitamin A yang dapat membantu tubuh untuk memproduksi pigmen retina serta menjaga kelembaban mata.

  • Menjaga kesehatan kulit

Selain vitamin A, vitamin C juga merupakan mikronutrisi yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh manusia, sehingga butuh sumber eksternal untuk memenuhinya.

Vitamin C berperan penting dalam tubuh untuk pembentukan jaringan kolagen [9]. Seperti yang kita tahu bahwa kolagen merupakan senyawa yang dapat membuat kulit menjadi halus, kencang, dan sehat.

Menjaga kesehatan tulang tidak cukup hanya dengan berjemur di pagi hari di bawah sinar matahari saja. Menjaga kesehatan gigi pun tidak hanya sekedar rajin menggosok gigi.

Dukungan dari vitamin C juga dibutuhkan tulang dan gigi untuk menjaga mereka agar tetap padat dan kuat melalui pembentukan kolagen dalam tubuh.

Membantu Proses Penyembuhan

  • Membantu Penyembuhan Luka

Berbicara mengenai vitamin C dan kolagen, ternyata vitamin C juga berperan dalam penyembuhan luka, luka sesudah operasi, dan juga luka bakar.

Sudah banyak penelitian yang membuktikan fungsi ini. Penyuntikan vitamin C disekitar luka insisi dermal efektif dalam meningkatan kepadatan kolagen [9]. Hal ini disebabkan karena vitamin C merupakan kofaktor untuk enzim yang berperan dalam sintesis kolagen.

3. Mencegah penyakit

Tidak perlu diragukan lagi kolagen yang dihasilkan dengan bantuan vitamin C juga berperan dalam memperkuat tulang dan mencegah osteoporosis.

  • Mencegah kanker

Kanker hingga saat ini menjadi salah satu penyebab kematian yang cukup besar, tidak hanya di Indonesia saja, namun juga di seluruh dunia.

Radikal bebas yang masuk ke tubuh manusia sehari-hari bersumber dari pola hidup yang tidak sehat seperti seringnya mengonsumsi makanan cepat saji (junk food), merokok, dan juga terpapar asap kendaraan.

Radikal bebas yang terakumulasi kemudian akan menyebabkan stress oksidatif, kerusakan makromolekul seperti asam nukleat, protein, lemak, hingga jaringan tubuh. Salah satu dampak kerusakan tersebut adalah kanker.

Aprikot merupakan buah yang kaya akan pigmen karotenoid, yang berperan sebagai antioksidan, meredam radikal bebas, mencegah kerusakan sel tubuh [10]. Sehingga dapat dikatakan bahwa mengonsumsi aprikot secara rutin dapat mencegah kanker.

Selain beberapa manfaat di atas, manfaat lain yang bisa didapat dari buah aprikot adalah menurunkan tekanan darah [7], meningkatkan metabolisme tubuh, hingga sebagai antiinflamatori [11].

Dari manfaat-manfaat yang sudah disebutkan, pada akhirnya konsumsi aprikot sehari-hari membantu menjaga serta meningkatkan daya tahan tubuh, terutama anak-anak dan orang tua usia lanjut, agar sistem imun meningkat dan terhindar dari penyakit.

Efek Samping Aprikot

Tidak ada larangan untuk mengonsumsi buah aprikot sehari-hari, apalagi mengingat bahwa buah ini kaya akan nutrisi.

Namun segala yang terlalu berlebihan juga tidaklah baik. Kondisi dimana terjadinya kelebihan asupan vitamin dari yang dibutuhkan tubuh per harinya, yang mana dapat menimbulkan gejala toksik, disebut dengan hipervitaminosis [12].

Kondisi berlebih ini biasanya disebabkan karena masyarakat kurang memperhatikan berapa banyak nutrisi yang ia butuhkan, serta kurang memperhatikan dosis nutrisi pada makanan yang dikonsumsinya.

Asupan berlebih vitamin A diketahui menyebabkan pusing, sakit kepala, mual, penurunan kepadatan tulang, hingga perubahan warna kulit menjadi kuning [12].

  • Hipervitaminosis C

Asupan berlebih vitamin C menyebabkan diare, mual, muntah, dan nyeri abdominal. Efek yang lebih parah dapat menyebabkan batu ginjal [13].

  • Diabetes

Perlu diperhatikan bahwa buah aprikot memiliki kandungan gula. Konsumsi berlebih buah ini justru malah menghambat program penurunan berat badan dan menaikkan kadar gula darah dalam tubuh.

Konsumsi serat yang berlebih pun berakibat pada banyaknya gas dalam tubuh yang membuat perut kembung (bloating) [14]. Kondisi perut yang membesar karena gas tentu membuat kita tidak nyaman dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

Pada dasarnya, apapun yang kita konsumsi sebaiknya diperhatikan pula jenis dan kandungan nutrisinya. Kebutuhan nutrisi yang berbeda tiap orang menyebabkan perbedaan batas konsumsi buah aprikot.

Sebagai contoh, orang dengan kondisi tubuh sulit buang air besar dapat mengonsumsi buah aprikot dengan jumlah lebih banyak daripada orang yang memiliki riwayat penyakit diabetes.

Tips Konsumsi dan Penyimpanan Aprikot

Umumnya aprikot yang matang memiliki ciri berwarna jingga keemasan, dan apabila disentuh bagian dagingnya tidak keras namun juga tidak terlalu empuk. Beberapa hal yang harus diperhatikan untuk menyimpan buah aprikot adalah sebagai berikut:

  • Aprikot sebaiknya disimpan dalam suhu ruang, terhindar dari paparan sinar matahari
  • Aprikot matang dalam suhu ruang dapat bertahan hingga 3 hari, sedangkan aprikot yang belum matang dapat bertahan pada suhu ruang hingga 5 hari [15]
  • Apabila ingin dimasukkan ke lemari pendingin, pastikan dulu buahnya matang, kemudian diletakkan dalam wadah tertutup. Paparan langsung terhadap suhu rendah akan mengubah tekstur dan rasa aprikot

Ada berbagai cara untuk mengonsumsi buah kecil kaya manfaat ini: [11]

  • Langsung dikonsumsi begitu saja
  • Mengurangi kadar air buah dengan cara dipanaskan menjadi selai atau dikeringkan menjadi buah kering
  • Mengonsumsi buah sebagai jus
  • Dijadikan topping (agar-agar, es krim, yogurt)

Selain cara-cara penyajian tersebut, masih banyak lagi metode lain untuk mengonsumsi aprikot, tentu saja semua itu bergantung pada selera masing-masing konsumen.

1) Zhaohe Yuan, Xuesen Chen, Tianming He, Jianrong Feng, Tao Feng & Chunyu Zhang. 2007. Journal of Genetics and Genomics. Population Genetic Structure in Apricot (Prunus armeniaca L.) Cultivars Revealed by Fluorescent-AFLP Markers in Southern Xinjiang, China.
2) S. M. Wani, F. A. Masoodi, Touseef Ahmed Wani, Mukhtar Ahmad, Adil Gani & S. A. Ganai. 2015. Cogent Food & Agriculture. Physical characteristics, mineral analysis and antioxidant properties of some apricot varieties grown in North India.
3) Tuncay Kan & Saim Zeki Bostan. 2010. World Journal of Agricultural Sciences. Changes of Contents of Polyphenols and Vitamin a of Organic and Conventional Fresh and Dried Apricot Cultivars (Prunus armeniaca L.).
4) H. Abtahi, A. Ghazavi, M. Karimi, S. Mollaghasemi dan G. Mosayebi. 2008. Journal of Medical Sciences. Antimicrobial Activities of Water and Methanol Extracts of Bitter Apricot Seeds.
5) Jizhong Yan, Shengqiang Tong, Jian Li & Jianzhong Lou. 2006. Journal of Liquid Chromatography & Related Technologies. Preparative Isolation and Purification of Amygdalin from Prunus armeniaca L. with High Recovery by High‐Speed Countercurrent Chromatography.
6) Anonim. Self Nutrition Data Know What You Eat. Apricots, raw [Includes USDA commodity food A386] Nutrition Facts & Calories.
7) Wendy J. Dahl PhD RD & Maria L. Stewart PhD. 2015. Journal of the Academy of Nutrition and Dietetics. Position of the Academy of Nutrition and Dietetics: Health Implications of Dietary Fiber.
8) Amanda Barrell & Natalie Olsen, RD, LD, ACSM EP-C. 2020. Medical News Today. What are the health benefits of apricots.
9) Surya Darma, Menker Manjas, Deddy Saputra, Salmiah Agus & Erkadius. 2013. Jurnal Kesehatan Andalas. Efek Pemberian Suntikan Subkutan Vitamin C Terhadap Luka Insisi Dermal.
10) Tabasum Fatima, Omar Bashir, Gousia Gani, Tashooq A. Bhat & Nusrat Jan. 2018. International Journal of Unani and Integrative Medicine. Nutritional and health benefits of apricots.
11) Meenakshi Nagdeve & Rebecca Zinger. 2020. Organic Facts. 9 Impressive Health Benefits of Apricot.
12) G. Elango, D. D. Venkataraman, S. Venkata Rao & V. S. Ravi Kiran. 2015. International Journal of Biomedical Research. Hypervitaminosis.
13) Rachel Nall, RN, MSN, CRNA & Elaine K. Luo, MD. 2019. Medical News Today. What happens when you take too much vitamin C.
14) Danielle Dresden & Natalie Olsen, RD, LD, ACSM EP-C. 2018. Medical News Today. How much fiber is too much.
15) Anonim. Spark People Live Healthy and Happy. Apricots: How to choose, prepare, and store Apricots.

Share