Asam aminokaproat atau aminocaproic acid adalah obat yang digunakan untuk mengontrol pendarahan akibat beberapa kondisi tertentu di mana terjadi fibrinolisis (gangguan pembekuan darah) [1, 2, 3, 4].
Daftar isi
Asam aminokaproat merupakan agen antifibrinolitik yang bekerja dengan menghambat aktivator plasminogen yang mana memiliki sifat fibrinolitik. Obat ini merupakan bentuk sintetik dari suatu protein yang secara alami terdapat di dalam tubuh dan membantu darah untuk membeku (clotting)[2,4].
Berikut informasi mengenai asam aminokaproat[1]:
Indikasi | Perawatan dan profilaksis pendarahan akibat hiperfibrinolisis, ekstraksi dental pada pasien hemofilia, episode pendarahan pada pasien dengan kondisi tertentu. |
Kategori | Obat Khusus |
Konsumsi | Dewasa |
Kelas | Hemostatik |
Bentuk | Tablet, larutan injeksi |
Kontraindikasi | Proses pembekuan darah intravaskuler aktif, koagulasi intravaskuler terdiseminasi (tanpa heparin). Penggunaan bersamaan dengan faktor kompleks IX dan koagulan anti-inhibitor. |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menerima pengobatan asam aminokaproat: → Pasien dengan penyakit jantung → Pasien dengan hematuria pada saluran urin bagian atas → Pasien dengan uremia → Pasien dengan gangguan hati dan ginjal → Pasien yang sedang hamil dan menyusui Peringatan untuk tenaga medis: → Administrasi dengan injeksi IV cepat dari larutan murni |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Kategori C: Studi pada reproduksi hewan menunjukkan efek buruk pada janin. Tidak ada studi memadai dan terkendali pada manusia. Obat boleh digunakan jika nilai manfaatnya lebih besar dari risiko terhadap janin. |
Obat asam aminokaproat digunakan untuk mengatasi beberapa kondisi berikut[1, 4]:
Fibrinolisis adalah proses fisiologis yang mempertahankan patency dari microvaskulatur. Aktivasi berlebihan maladaptif dari fungsi ini disebut sebagai hiperfibrinolisis, yaitu suatu mekanisme patologis dari koagulopati terinduksi trauma[5].
Ekstraksi dental atau ekstraksi gigi ialah prosedur umum yang bertujuan untuk melepas gigi dari socket (tempat/lubang yang sebelumnya terdapat gigi). Pencabutan dilakukan untuk mengambil bagian mahkota gigi maupun akar gigi [6].
Umumnya, setelah prosedur ekstraksi gigi, suatu clot darah terbentuk secara alami di dalam socket. Clot atau gumpalan darah ini berfungsi untuk menutup lubang pada socket. Jika clot tidak terbentuk dokter akan melakukan prosedur untuk menutup lubang pada socket[7]. Salah satu kasus di mana clot tidak terbentuk ialah pada pasien hemofilia.
Hemofilia merupakan kelainan pendarahan yang sifatnya diturunkan oleh gen resesif terpaut kromosom X. Penderita hemofilia mengalami defisiensi faktor koagulasi, akibatnya terjadi gangguan pada proses pembekuan darah[8].
Asam aminokaproat juga digunakan untuk mengatasi episode pendarahan pada pasien dengan kondisi tertentu (seperti anemia aplastik, sirosis hati, solusio plasenta, pendarahan uriner dan kanker tertentu)
Obat asam aminokaproat hanya digunakan untuk pasien dewasa dengan rincian dosis sebagai berikut[1]:
Intravena ⇔ Perawatan dan profilaksis pendarahan → Untuk pendarahan akibat hiperfibrinolisis: Sebagai 2% larutan: mula-mula 4-5 gram selama 1 jam, diikuti dengan infus kontinu pada kecepatan 1 gram/jam selama hingga 8 jam atau sampai pendarahan terkendali. → Dosis maksimal: 24 gram per hari |
Oral (Diminum) ⇔ Perawatan dan profilaksis pendarahan → Untuk pendarahan akibat hiperfibrinolisis: mula-mula 4-5 gram, diikuti dengan 1-1,25 gram per jam selama 8 jam atau sampai pendarahan terkendali. → Dosis maksimal: 24 gram per hari. Oral (Diminum) ⇔ Pasien dengan hemofilia yang menjalani ekstraksi dental → 50-100 mg/kg (hingga 6 gram) setiap 4-6 jam, dimulai sebelum prosedur hingga total 7-10 hari. → Dosis maksimal: 24 gram per hari. |
Berikut beberapa efek samping asam aminokaproat yang membutuhkan pertolongan medis dengan segera[4]:
Berikut beberapa efek samping asam aminokaproat yang memerlukan pertolongan medis jika berlangsung secara terus menerus atau dalam waktu lama[4]:
Info Efek Samping Asam Aminokaproat untuk Tenaga Medis[4]
Untuk mengetahui mengenai penyimpanan, cara kerja, interaksi dengan obat lain, interaksi dengan makanan, dan overdosis asam aminokaproat berikut informasinya[1]:
Penyimpanan | → Simpan pada suhu 15-30°C. → Jangan simpan di freezer. |
Cara Kerja | Deskripsi: Asam Aminokaproat adalah suatu antifibrinolitik yang digunakan menyerupai tranexamic acid. Obat ini menghambat fibrinolisis dengan berikatan pada plasminogen secara kompetitif, menghambat pengikatannya pada fibrin dan perubahan selanjutnya menjadi plasmin → Onset: ± 1-72 jam Farmakokinetik: → Absorpsi: Diserap secara cepat dan seluruhnya dari saluran pencernaan. → Bioavaibilitas: 100% (oral) → Waktu konsentrasi plasma puncak: dalam 2 jam (oral) → Distribusi: Didistribusikan secara meluas melalui kompartemen intravaskuler dan ekstravaskuler. → Volume distribusi: 23 liter (oral); 30 liter (IV) → Metabolisme: Dimetabolisme secara minimal di dalam hati → Ekskresi: melalui urin (65% sebagai obat tidak diubah, sekitar 11% sebagai metabolit) → Paruh waktu eliminasi: 1-2 jam |
Interaksi dengan obat lain | → Meningkatkan pengaruh trombogenik dengan oral tretinoin → Dapat meningkatkan risiko thrombosis dengan konsentrat fibrinogen Berpotensi fatal: Dapat meningkatkan risiko thrombosis dengan faktor kompleks IX dan kompleks koagulan anti-inhibitor |
Overdosis | ⇔ Gejala: hipotensi sementara, gagal ginjal akut berat, kejang-kejang ⇔ Cara Mengatasi: Hemodialisis atau dialisis peritoneal dapat berguna |
Pengaruh pada hasil lab | Dapat menyebabkan perpanjangan waktu dari waktu pendarahan template pada dosis >24 gram per hari |
Bagaimana jika terlupa satu dosis asam aminokaproat?
Asam aminokaproat biasanya hanya diberikan saat dibutuhkan saja bukan dengan dosis terjadwal. Jika pasien menggunakan obat secara teratur, segera gunakan dosis yang terlupa saat mengingatnya. Tapi jika sudah hampir waktu untuk dosis selanjutnya, dosis yang terlupa dilewatkan saja. Hindari menggunakan dua dosis sekaligus[4].
Apakah aman untuk mengemudikan kendaraan saat menerima pengobatan ini?
Tidak. Asam aminokaproat dapat menimbulkan efek samping seperti gangguan penglihatan dan gangguan gerak atau koordinasi [4].
Obat apa saja yang mempengaruhi asam aminokaproat?
Obat-obatan jenis faktor kompleks IX atau kompleks koagulan anti-inhibitor (Autoplex, Feiba VH) dapat mempengaruhi kerja asam aminokaproat. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat lain secara bersamaan, termasuk vitamin dan produk herbal [4].
Apakah asam aminokaproat untuk ibu hamil?
Cukup aman. Obat ini termasuk dalam kategori C dalam kategori kehamilan FDA. Namun sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakannya. [1].
Berikut beberapa obat dengan kandungam asam aminokaproat [2, 3, 4]:
Brand Merek Dagang |
Amicar |
Acepramin |
Amocap |
Capromin |
Caprocat |
Caprolisin |
E-Capro |
Epsicaprom |
Hemocid |
Ipron |
1. Anonim. Aminocaproic Acid. MIMS; 2020.
2. Anonim. Aminocaproic Acid. Drugbank; 2020.
3. Anonim. Aminocaproic Acid. WebMD; 2020.
4. Cerner Multum. Aminocaproic Acid. Drugs; 2020.
5. Hunter B. Moore, MD., Ernest E. Moore, MD., Eduardo Gonzales, MD, Michael P. Chapman, MD., Theresa L. Chin, MD., Christopher C. Silliman, MD, PhD., Anirban Banerjee, PhD., dan Angela Sauaia, MD, PhD. Hyperfibrinolysis, physiologic fibrinolysis, and fibrinolysis shutdown: The Spectrum of Postinjury Fibrinolysis and Relevance to Antifibrinolytic Therapy. Journal of Trauma Acute Care Surgery, NCBI; 2015.
6. Anonim. Tooth Extraction. Bright Now! Dental; 2020.
7. Ana Gotter, reviewed by: Christine Frank, DDS. What to Expect During a Tooth Extraction. Healthline; 2018.
8. Anonim. Hemophilia. Best Practice BMJ; 2020.