Tinjauan Medis : dr. Katya Saphira, M.Gizi
Antioksidan merupakan suatu zat yang berguna dalam menangkal radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas selain dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker, dapat juga meningkatkan risiko terjadinya penyakit-penyakit
Antioksidan memegang peranan yang sangat penting untuk kesehatan tubuh. Molekul tersebut bermanfaat untuk melawan atau menangkal radikal bebas. [1, 4]
Radikal bebas yang merupakan molekul tidak stabil dapat membahayakan tubuh dan menyebabkan berbagai penyakit serius [1, 4].
Kerusakan sel yang terjadi dalam tubuh biasanya juga disebabkan oleh radikal bebas.
Meskipun secara default tubuh dapat memproduksi antioksidan. Namun kita tetap membutuhkan sumber dari luar tubuh. Terutama yang berasal dari alam seperti sayuran dan buah-buahan.
Ada banyak macam buah yang mengandung Antioksidan. Sebagian diantaranya bahkan sangat mudah kita temukan, karena merupakan buah favorit banyak orang.
Konsumi makanan termasuk buah yang mengandung antioksidan secara cukup adalah keharusan. Khususnya untuk antioksidan jenis tertentu seperti vitamin C dan E. [1]
Berikut ini daftar buah-buahan kaya antioksidan yang perlu anda konsumsi:
Daftar isi
Meksipun mengandung kalori yang cukup rendah, namun buah satu ini kaya akan antioksidan.
Buah blueberry mungkin cukup jarang ditemukan di Indonesia. Namun anda bisa menemukan buah ini di beberapa supermarket.
Berikut ini penjelasan tentang kandungan antioksidan pada buah blueberry :
Buah ini cukup banyak digemari oleh masyarakat karena rasanya yang manis dan segar. Rasa-rasanya tidak banyak orang yang bisa menolak cita rasa buah strawberry.
Selain rasanya yang lezat, buah ini juga mengandung nutrisi dan antioksidan yang dibutuhkan oleh tubuh.
Hampir sama dengan buah bluberry. Strawberry mengandung jenis antioksidan anthocyanins yang dapat menurunkan risiko penyakit berbahaya. [3]
Kandungan antioksidan pada strawberry sendiri kurang lebih sebesar 5,4 mmol per 100 gram.
Semakin merah warnanya, umumnya buah strawberry tersebut akan mengandung lebih banyak anthocyanins dibandingkan yang lain.
Masih dalam rumpun beri-berian, goji berry juga dipercaya memiliki kandungan antioksidan yang tinggi.
Goji berry sendiri merupakan buah-buahan kering dari dua tanaman yang saling berkaitan, yakni Lycium barbarum dan Lycium chinense [3].
Berikut ini merupakan manfaat dari buah goji berry bagi tubuh manusia :
Raspberry juga merupakan salah satu buah-buahan tinggi antioksidan.
Dengan kandungan antioksidan sebesar 4 mmol per 100 gram raspberry, tidak salah jika buah ini masuk ke dalam buah-buahan yang disarankan untuk dikonsumsi. [3]
Selain itu buah raspberry juga kaya akan serat dan kandungan mangan yang baik untuk tubuh. Komponen yang terdapat pada raspberry juga dipercaya dapat menurunkan risiko kanker dan penyakit jantung. [3]
Sama halnya dengan buah berri yang lain, raspberry juga mengandung antioksidan jenis anthocyanins.
Sebuah studi juga menunjukkan bahwa komponen dalam raspberry dapat membunuh sel-sel kanker yang menyebabkan kanker usus dan kanker payudara.
Selain apel, buah anggur juga merupakan buah favorit yang sering dikonsumsi.
Buah anggur juga merupakan salah satu buah-buahan tinggi antioksidan. Baik anggur yang berwarna merah ataupun ungu sangat baik untuk dikonsumsi.
Kandungan antioksidan yang terdapat pada anggur mengandung jenis anthocyanins dan proanthyocanins.
Keduanya dapat melindungi kita dan menurunkan risiko kanker maupun sakit jantung. Selain terdapat antioksidan, di dalam anggur juga terkandung vitamin C dan selenium. [5]
Buah cherry juga dipercaya memiliki banyak kandungan antioksidan dalam 100 gram penyajian [5]. Didalam buah cherry terkandung antioksidan jenis anthocyanins dan quercetin. Keduanya bermanfaat untuk melindungi kita dari penyakit kanker dan penyakit jantung.
Selain itu manfaat cherry yang lainnya adalah, kandungan di dalamnya membantu menyembuhkan sakit perut, masalah pencernaan, mengurangi berat badan, dan mencegah rasa lapar. [6]
Buah naga memiliki kandungan antioksidan yang sangat tinggi diantaranya [7]
Ada banyak penyakit mematikan yang dapat di tangkal dengan kandungan antioksidan dari buah naga ini. Contohnya adalah kanker usus, kanker paru paru, kanker tulang, kanker mulut, kanker darah, kanker leher dan kepala, kanker nasofaring dan kanker payudara hal ini dikarenakan sangat dipengaruhi oleh radikal bebas, bisa dikatakan penyebab kanker paling umum adalah radikal bebas tersebut.
Disinilah peran buah naga yang sangat ampuh karena memiliki kandungan yang sangat tinggi antioksidannya.
Antioksidan memang berperan sangat penting dalam menjaga tubuh kita. Terutama dari berbagai serangan penyakit yang cukup berbahaya. [1, 4]
Berikut ini beberapa contoh penyakit yang dapat diturunkan risikonya, diperlambat, bahkan dihindari dengan antioksidan [4] :
Ada banyak penyakit yang dapat ditangkal dengan antioksidan. Meskipun saat ini terdapat suplemen khusus yang memberikan asupan tambahan antioksidan.
Namun dosis yang berlebihan akan memberikan efek buruk pada tubuh. Oleh karena itu buah-buah tetap dianggap menjadi pilihan yang tepat. [1]
Mengkonsumsi buah-buahan di atas dengan takaran yang tepat, akan menambah nutrisi serta kebutuhan antioksidan dalam tubuh secara alami.
Untuk hasil yang lebih optimal, lakukan dengan rutin dan masukkan buah-buahan tersebut dalam menu diet anda. Selain utamanya buah kasta berri sebagai sumber antioksidan utama, apel dan jeruk juga bisa dijadikan alternatif.
1) Atli Arnarson, PhD. 2019. Healthline. Antioxidants Explain in Simple Terms.
2) Anonim. 2013. National Center for Complementary and Integrative Health. Antioxidants : In Depth.
3) Ryan Raman, MS, RD. 2018. Healthline. 12 Healthy Foods High in Antioxidants.
4) Lien Ai Pham-Huy, Hua He, & Chuong Pham-Huy. 2008. US National Library of Medicine National Institute of Health. Free Radicals, Antioxidants in Disease and Health.
5) Jenna Fletcher. 2019. Medical News Today. A guide to antioxidant foods.
6) Dana Leigh Smith. 2016. Eat This, Not That. 15 most antioxidant-packed fruits & veggies - ranked!
(7) Jacoline Gerritsen,corresponding author1,2 Hauke Smidt,1 Ger T. Rijkers,3,4 and Willem M. de Vos1,5. 2011. National Institute of Health. Intestinal microbiota in human health and disease: the impact of probiotics