Tinjauan Medis : dr. Katya Saphira, M.Gizi
Buah persik memiliki kandungan nutrisi berupa vitamin A, C, K, asam folat, beta karoten, zeasantin, mangan, kalium serta vitamin dan mineral lainnya. Hal ini membuat buah ini bermanfaat sebagai antioksidan,
Buah persik merupakan buah berbiji yang berasal dari Cina [1, 2, 3].
Buah persik dianggap sebagai tanaman bernilai ekonomi yang penting dan memiliki beragam manfaat bagi kesehatan [1].
Daftar isi
Berikut data kandungan gizi buah persik per 100 gram dengan kebutuhan diet 2000 kalori.
IDNmedis.com Info Gizi (Per 100 Gram) Persik, mentah | |||
---|---|---|---|
Kalori: | 39 | Kalori Dari Lemak: | 2.1 |
%Kebutuhan Harian | |||
Total Lemak | 0.3 g | 0.38 % | |
Lemak Jenuh | 0 g | 0.1 % | |
Lemak Trans | 0 | 0 % | |
Kolesterol | 0 mg | 0 % | |
Sodium | 0 mg | 0 % | |
Total Karbohidrat | 9.9 g | 3.3 % | |
Serat | 1.5 g | 6 % | |
Gula | 8.4 g | ||
Protein | 0.9 g | 1.82 % | |
Vitamin A | 6.52 % | Vitamin c | 11 % |
Kalsium | 0.6 % | Zat besi | 1.39 % |
Src : Persik, mentah *Kebutuhan harian berdasarkan diet 2,000 kalori. Kebutuhan anda bisa lebih besar/kecil. |
Top 10 Gizi | |||
---|---|---|---|
Penyajian 100gr | %Kebutuhan Harian | ||
Vitamin C | 6.6 mg | 11 % | |
Vitamin A | 326 IU | 7 % | |
Kalium | 190 mg | 5 % | |
Serat makanan | 1.5 g | 6 % | |
Niasin | 0.8 mg | 4 % | |
Vitamin E (Alpha Tokoferol) | 0.7 mg | 4 % | |
Vitamin K | 2.6 mcg | 3 % | |
Tembaga | 0.1 mg | 3 % | |
Mangan | 0.1 mg | 3 % | |
Total Karbohidrat | 9.9 g | 3 % | |
Src : Persik, mentah |
Nilai Plus Gizi Buah Persik
Buah persik dikonsumsi karena rasanya dan kandungan gizi yang dipercaya baik bagi tubuh.
Buah persik merupakan sumber potensial bagi senyawa bioaktif, senyawa yang memiliki manfaat kesehatan bagi tubuh [1].
Sayangnya, studi tentang potensi manfaat dari mengonsumsi buah persik bagi tubuh sendiri masih baru dimulai [4].
Kandungan buah persik yang telah diteliti baik secara in vitro, ex vivo maupun yang telah diuji coba ke manusia sebagai berikut.
Ceramide secara alami terbentuk didalam kulit. Ceramide, bersama dengan kolesterol, dan asam lemak membentuk struktur lamelar di stratum korneum yang penting untuk menjaga kelembaban dan kekenyalan kulit [5].
Produksi optimum ceramide ada pada tahap remaja dan berkurang seiring dengan bertambahnya usia.
Oleh karena itu ceramide yang diekstrak dari tumbuhan biasanya ditambahkan secara oral maupun perawatan kulit dari luar.
Ceramide dapat diekstrak dari tumbuhan seperti padi, jagung, gandum, dan konjak, tetapi buah persik memiliki kandungan ceramide paling besar [5].
Studi pada tahun 2017 menunjukkan konsumsi glucosylceramide dari buah persik oleh 26 orang dewasa selama 20 hari berturut-turut memberikan efek positif dalam menjaga kelembaban dan tekstur kulit [5].
Selain itu, konsumsi glucosylceramide berturut-turut dengan 4,5-9 kali asupan yang direkomendasikan terbukti tidak memberikan efek samping.
Pada dasarnya, sayuran dan buah tinggi antioksidan. Jenis antioksidan dapat berupa vitamin C dan E, selenium, dan karotenoid seperti beta-karoten, likopen, lutein, dan zeaksantin [7].
Buah persik memiliki kandungan vitamin C yang cukup tinggi. Studi tahun 2009 menemukan bahwa ekstrak buah dan kulit persik bisa dikonsumsi sebagai sumber antioksidan [6].
Antioksidan dalam buah persik berpotensi sebagai pehambat kerusakan sel akibat stres oksidatif [7].
Studi pada tahun 2017 pada 12 perokok menunjukan konsumsi 3 buah persik selama 4 hari dapat melindungi kerusakan sel akibat nikotin [8].
Ekstrak buah persik dan kulitnya menunjukan sifat anti-inflamasi ketika diuji secara ex vivo [4].
Penelitian pada Food Chem Toxicol membuktikan bahwa ekstrak dari buah persik menghambat peradangan alergi yang berasal dari sel mast [10].
Gejala alergi yang dimediasi sel mast diketahui berperan dalam beberapa penyakit seperti asma dan sinusitis [10].
Penelitian di Mol Mel Rep juga meneliti efek anti-inflamasi dari ekstrak buah persik [9].
Hasil penelitian ini menunjukan potensi buah persik sebagai agen terapeutik bagi penyakit neurodegeneratif dan neurotoksisitas [9].
Senyawa fenolik dapat mempengaruhi enzim pencernaan yang terlibat dalam hidrolisis karbohidrat [12].
α-glukosidase adalah enzim kunci yang bertanggung jawab dalam hidrolisis karbohidrat [12].
Penelitian di tahun 2018 mengevaluasi buah dari 20 kultivar buah persik yang berbeda untuk senyawa bioaktifnya dan potensi untuk menghambat enzim yang relevan dengan hiperglikemia (α-amilase, α-glukosidase) [11].
Hasil penelitian menunjukkan buah persik memiliki kemampuan untuk menghambat enzim yang terkait dengan obesitas dan diabetes tipe 2 [11].
Meskipun demikian, penelitian in vitro dan ex vivo perlu dilakukan untuk mengetahui potensi buah persik sebagai pencegahan penyakit obesitas dan diabetes tipe 2.
Berbagai studi telah membuktikan adanya sifat antioksidan, anti-inflamasi, dan fenolik dalam ekstrak buah persik [4, 9, 11].
Meskipun demikian, ada baiknya memperhatikan hal berikut.
Buah persik masuk dalam golongan buah yang memiliki residu pestisida terbanyak, selain buah anggur dan ceri [13].
Pada tahun 2009, U.S Department of Agriculture (USDA) menemukan lebih dari 50 senyawa pestisida ada pada buah persik domestik dan impor, 6 diantaranya telah dilarang penggunaannya di US [13].
Oleh karena itu, konsumsi buah persik non-organik tidak dianjurkan bagi wanita hamil dan anak-anak.
Buah persik secara alami memiliki kandungan karbohidrat yang cukup tinggi. Pengolahan buah persik biasanya menambahkan gula atau pemanis.
Kandungan gula, khususnya fruktosa, adalah salah satu penyebab diare. Sebanyak 75% orang yang mengonsumsi 40-80 mg fuktosa akan mengalami diare [14].
Kandungan gula pada buah persik perlu dipertimbangkan bagi orang yang mengalami obesitas atau kadar gula tinggi.
Biji buah persik memiliki kandungan senyawa amygdalin. Amygdalin adalah anggota sianogenik glikosida yang dapat terurai menjadi sianida, glukosa dan benzaldehid oleh bantuan enzim [15].
Bagi orang dewasa, sekitar 13-15 biji persik dapat berakibat fatal jika dikonsumsi. Sedangkan konsumsi 10-12 biji persik dapat berbahaya bagi anak-anak [15].
Meskipun demikian, tidak sengaja mengunyah satu atau dua biji tidak berakibat fatal.
Alergi terhadap buah persik umum terjadi di negara Spanyol, Italia, dan Israel [16].
Orang yang alergi buah persik biasanya merasakan gejala gatal pada mulut, kerongkongan, serta pembengkakan pada bibir setelah atau saat mengonsumsi buah persik.
Mayoritas alergi terjadi setelah mengonsumsi buah persik yang dimakan bersama kulitnya.
Alergen, molekul penyebab alergi, tidak bisa bertahan apabila dimasak. Sehingga beberapa penderita tidak menunjukan reaksi alergi pada buah persik yang sudah dimasak atau dibuat jus [16].
Ada beberapa tips yang dapat dilakukan untuk menyimpan buah persik yang belum matang.
Untuk menyimpan persik dalam kulkas, bersihkan dan keringkan buah persik dengan tisu atau kain secara perlahan.
Tujuannya agak kulit buah tidak rusak oleh air saat disimpan didalam kulkas [17].
Masukkan kedalam plastik dan buah persik dapat disimpan 3-4 hari.
Apabila buah berbentuk potongan, masukan kedalam wadah rapat agar buah tidak cepat busuk.
Apabila ingin menambah masa simpan buah, maka buah persik harus disimpan didalam freezer [17].
Buah yang disimpan dalam freezer dapat bertahan hingga berbulan-bulan.
Buah yang tinggi antioksidan seperti buah persih dianjurkan untuk dikonsumsi. Simak tips konsumsi berikut untuk memaksimalkan kandungan gizinya.
Apakah kulit buah persik aman dikonsumsi?
Kulit buah persik aman dikonsumsi langsung bersama dengan buah. Kulit buah persik memiliki kandungan serat dan antioksidan yang baik bagi tubuh [6]. Apabila tidak menyukai tekstur kulit persik yang memiliki bulu halus, anda bisa mencoba nektarin. Nektarin adalah jenis buah persik yang memiliki tekstur kulit halus [3].
Apa buah persik beracun?
Tidak. Meskipun harus berhati-hati terhadap biji buah persik, faktanya kasus keracunan biji jarang terjadi. Diperkirakan perlu lebih dari 13 biji buah persik untuk masuk kategori berbahaya bagi tubuh [15].
Daerah di sekitar biji berwarna hijau, apakah berbahaya?
Warna hijau menunjukan buah persik belum terlalu matang. Meskipun aman dikonsumsi, rasanya buah mungkin agak pahit dan memiliki tekstur lebih keras dibanding buah yang telah matang [18].
Buah persik tidak boleh dikonsumsi oleh wanita hamil?
Buah persik memiliki kandungan serat, vitamin, dan mineral khususnya asam folat yang baik bagi wanita hamil. Buah persik juga memiliki sifat antiemetik yang dapat mengurangi rasa mual pada trisemester pertama kehamilan. Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti ada resiko residu pestisida dan alergi. Konsumsi buah persik yang disarankan bagi wanita hamil tidak lebih dari 500 gram setiap harinya [20]. Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan anda sebelum mengonsumsi buah persik.
1. Kim, H. R., Kim, I. D., Dhungana, S. K., Kim, M. O., & Shin, D. H. Comparative assessment of physicochemical properties of unripe peach (Prunus persica) and Japanese apricot (Prunus mume). Asian Pacific journal of tropical biomedicine; 2014.
2. Anonim. Peach. BetterHealth; 2015.
3. Anonim. Peach. South dakota Department of Health; 2013
4. Gasparotto, J., Somensi, N., Bortolin, R. C., Moresco, K. S., Girardi, C. S., Klafke, K., Rabelo, T. K., Morrone, M., Vizzotto, M., Raseira, M., Moreira, J. C., & Gelain, D. P. Effects of different products of peach (Prunus persica L. Batsch) from a variety developed in southern Brazil on oxidative stress and inflammatory parameters in vitro and ex vivo. Journal of clinical biochemistry and nutrition; 2014.
5. Koikeda, T., Tokudome, Y., Okayasu, M., Kobayashi, Y., Kuroda, K., Yamakawa, J., Niu, K., Masuda, K., & Saito, M. Effects of Peach (Prunus persica)-Derived Glucosylceramide on the Human Skin. Current Medicinal Chemistry; 2017.
6. Rossato SB, Haas C, Raseira Mdo C, Moreira JC, Zuanazzi JA. Antioxidant potential of peels and fleshes of peaches from different cultivars. J Med Food; 2009.
7. Anonim. Antioxidants: in Depth. National Center for Complementary and Integrated Health; 2013.
8. Kim, H. J., Park, K. K., Chung, W. Y., Lee, S. K., & Kim, K. R. Protective Effect of White-fleshed Peach (Prunus persica (L.) Batsch) on Chronic Nicotine-induced Toxicity. Journal of cancer prevention; 2017
9. Seo, K. H., Choi, S. Y., Jin, Y., Son, H., Kang, Y. S., Jung, S. H., Kim, Y. I., Eum, S., Bach, T. T., Yoo, H. M., Whang, W. K., Jung, S. Y., Kang, W., Ko, H. M., & Lee, S. H. Anti‑inflammatory role of Prunus persica L. Batsch methanol extract on lipopolysaccharide‑stimulated glial cells. Molecular medicine reports; 2020.
10. Shin TY, Park SB, Yoo JS, et al. Anti-allergic inflammatory activity of the fruit of Prunus persica: role of calcium and NF-kappaB. Food Chem Toxicol; 2010.
11. Nowicka, P., Wojdyło, A., & Laskowski, P. Inhibitory Potential against Digestive Enzymes Linked to Obesity and Type 2 Diabetes and Content of Bioactive Compounds in 20 Cultivars of the Peach Fruit Grown in Poland. Plant Foods for Human Nutrition; 2018.
12. Zhang, X., Su, M., Du, J., Zhou, H., Li, X., Li, X., & Ye, Z. Comparison of Phytochemical Differences of the Pulp of Different Peach [Prunus persica (L.) Batsch] Cultivars with Alpha-Glucosidase Inhibitory Activity Variations in China Using UPLC-Q-TOF/MS. Molecules; 2019.
13. Monica, Eng. Pesticides in your peaches: Tribune and USDA studies find pesticides, some in excess of EPA rules, in the fragrant fruit. Chicago Tribune; 2009
14. Anonim. Is Something in your Diet Causing Diarrhea?. Harvard Health Publishing; 2016
15. C. Claiborne Ray. Don't Eat the Pits!. The New York Times; 1993.
16. Anonim. Allergy information for peach (Prunus persica). Manchester Academic Health Science Centre; 2006.
17. Anonim. How to Store Peaches. WikiHow; 2019
18. Anonim. How to Eat a Peach. WikiHow; 2020.
19. Anonim. Health Benefit of Peaches. WebMD; 2018
20. Rebbeca, M, Jyoti, B. Is it safe to eat peaches during pregnancy?. Mom Junction; 2019.