Fenoterol adalah obat yang tergolong ke dalam kelas inhalansia adrenergik, agonis beta-2-adrenoreseptor selektif. [1]
Obat ini digunakan dalam pengobatan penyakit saluran napas obstruktif. [1, 2, 5]
Daftar isi
Berikut ini merupakan keterangan dari Fenoterol yang akan dijelaskan mulai dari indikasi hingga peringatannya: [1]
Indikasi | Adrenergik. Obat untuk penyakit saluran napas obstruktif |
Kategori | Obat Resep |
Konsumsi | Dewasa dan Anak – anak |
Kelas | Persiapan Antiastatik & COPD |
Bentuk | Inhalasi (Dihirup) dan obat minum |
Kontraindikasi | Kardiomiopati obstruktif hipertrofi, takiaritmia. |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Fenoterol : → Pasien yang memiliki alergi terhadap Fenoterol → Pasien yang memiliki asma berat, penyakit jantung berat yang mendasari (misalnya: Penyakit jantung iskemik, penyakit jantung organik berat, aritmia, gagal jantung berat) → Pasien yang memiliki Diabetes Melitus yang tidak terkontrol, MI baru-baru ini, hipertiroidisme dan feokromositoma → Pasien dengan gangguan vaskular berat → Pasien yang ketergantungan alkohol → Anak – anak, Ibu hamil dan menyusui |
Kategori Obat Pada Kehamilan & Menyusui | Cara Pemberian Obat: ↔ Melalui PO / Diminum & Inhalasi Kategori B: Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan adanya risiko pada janin. Belum ada studi yang memadai dan terkontrol pada wanita hamil |
Tinjauan umum Fenoterol adalah obat untuk mengobati penyakit saluran pernapasan obstruktif yang dapat digunakan dengan cara oral atau inhalasi
Fenoterol adalah obat yang digunakan sebagai pengobatan untuk mengobati penyakit paru obstruksi atau COPD, seperti: [1]
COPD adalah penyakit yang menyerang paru-paru yang membuat orang sulit bernafas karena penyakitnya semakin parah. [5]
Pemberian Fenoterol dapat dibagi menjadi 2 bagian utama yaitu untuk orang dewasa dan anak – anak: [1]
Melalui Penghirupan / Respirasi Pernafasan (Inhalasi) ⇔ Profilaksis asma yang disebabkan oleh olahraga; obstruksi saluran napas reversibel → Sebagai inhaler dosis terukur (100 mcg / dosis): 1-2 inhalasi sesuai kebutuhan. → Maksimal: 8 inhalasi setiap hari. Sebagai soln (50 mcg / drop): 0,5 mL (10 tetes atau 500 mcg) hingga 4 kali / hari. |
Melalui Penghirupan / Respirasi Pernafasan (Inhalasi) ⇔ Asma Akut → Sebagai inhaler dosis terukur (100 mcg / dosis): 1 inhalasi sesuai kebutuhan, jika tidak cukup terkontrol setelah 5 menit, dosis ke 2 dapat diberikan. → Sebagai solution (50 mcg / tetes): 0,5 mL (10 tetes atau 500 mcg), mungkin memerlukan dosis yang lebih tinggi antara 1-1,25 mL (20-25 tetes atau 1.000-1.250 mcg) dalam kasus yang parah. |
Melalui Oral/Diminum: ⇔ Bronkospasme akut → Dosis: 2,5-5 mg tiga kali sehari. → Maksimal: 15 mg setiap hari. |
Melalui Penghirupan / Respirasi Pernafasan ⇔ Asma Akut → Pasien usia 6-12 tahun 22-36 kg / tubuh dengan berat: Sebagai solution (50 mcg / drop): 0,25-0,5 mL (5-10 tetes atau 250-500 mcg). Mungkin memerlukan dosis yang lebih tinggi hingga 1 mL (20 tetes atau 1.000 mcg) dalam kasus yang parah. |
Sama seperti obat – obatan lainnya, Fenoterol juga dapat menyebabkan beberapa efek samping yang tidak diinginkan. Namun, dengan pemberian dosis yang tepat obat ini tidak memberikan efek samping yang serius .
Efek yang paling sering sering dilaporkan berupa: [3]
Efek samping diatas dengan berjalannya waktu dapat membaik. Namun, apabila efek samping tersebut semakin parah atau tidak hilang, segeralah hubungi dokter Anda untuk dilakukan pemeriksaan medis.
Efek Yang Jarang Terjadi (beri tahu dokter Anda segera jika anda mengalaminya); [3]
Efek Yang Sangat Jarang Terjadi (beri tahu dokter Anda segera jika anda mengalaminya); [3]
Bicarakan dengan dokter Anda, apabila Anda memiliki reaksi alergi yang serius terhadap obat ini.
Gejala-gejala dari reaksi alergi yang serius dapat meliputi: [3]
Jika Anda mengalami efek lain yang tidak disebutkan di atas, segerlah hubungi dokter atau apoteker Anda.
Untuk memahami lebih detil mengenai Fenoterol , seperti overdosis, penyimpanan, cara kerja Fenoterol , interaksi dengan obat lain serta dengan makanan berikut datanya. [1]
Penyimpanan | → Simpan di bawah 30 ° C → Lindungi dari sinar cahaya matahari → Jauhkan dari jangkauan anak – anak |
Cara Kerja | Deskripsi: Fenoterol adalah agen simpatomimetik yang beraksi langsung dengan aktivitas stimulan β-adrenoseptor dominan sebagian besar selektif untuk reseptor β2. Onset: Waktu: dalam beberapa menit (inhalasi). Durasi: Kira-kira 3-5 jam (inhalasi). Farmakokinetik: Penyerapan: Tidak terserap sempurna dari saluran GI. Distribusi: Memasuki ASI. Metabolisme: Menjalani metabolisme first-pass ekstensif melalui konjugasi sulfat Ekskresi: Melalui urin dan empedu (terutama sebagai konjugat sulfat tidak aktif). |
Interaksi Dengan Obat Lain | → Peningkatan efek dengan β-adrenergik, antikolinergik, MAOIs, TCA, dan turunan xanthine (misalnya teofilin). → Pengurangan bronkodilatasi yang serius jika digunakan bersamaan dengan penghambat β. → Dapat meningkatkan kerentanan terhadap efek CV jika digunakan bersamaan dengan halotan, enfluran, dan trikloretilen. |
Overdosis | ⇔ Gejala: Palpitasi, takikardia, tremor, HTN, hipotensi, pelebaran tekanan nadi, nyeri angina, aritmia, kemerahan, asidosis metabolik. ⇔ Manajemen: Minum obat penenang, obat penenang dalam kasus yang parah; Blocker reseptor β lebih disukai selektif β1. Dapat diperlukan terapi intensif. |
Bagaimana jika saya overdosis obat fenoterol?
Jika diduga overdosis, segeralah hubungi dokter atau pertolongan medis darurat. Gejala overdosis dapat berupa detak jantung yang cepat atau tidak teratur atau palpitasi, takikardia (detak jantung diatas normal, yakni 100 kali per menit), tremor (gangguan gerak yang membuat tubuh gemetar), HTN, hipotensi (tekanan darah rendah, yakni di bawah 90/60 mmHg), pelebaran tekanan nadi, nyeri angina, aritmia (gangguan yang terjadi pada detak jantung atau irama jantung), kemerahan, asidosis metabolik (peningkatan kadar asam di dalam tubuh). [1, 3]
Apa yang terjadi jika saya melewatkan satu dosis fenoterol?
Umumnya fenoterol diresepkan hanya sesuai kebutuhan. Untuk penggunaan sehari-hari kronis, konsultasikan dengan dokter atau apoteker Anda untuk saran dosis yang terlewat.
Biasanya jika Anda melewatkan dosis Anda akan disarankan untuk segera ambil dosis yang terlewat begitu Anda ingat. Namun, apabila sudah hampir waktunya untuk dosis fenoterol berikutnya, maka Anda harus lewati dosis yang terlewat dan kembali ke jadwal dosis seperti biasa.
Jangan menggandakan dosis fenoterol untuk mengganti dosis yang terlewat. Sebaiknya Anda tidak menambahkan atau mengurangi dosis atau menghentikan penggunaan obat ini tanpa berkonsultasi dengan dokter karena ini akan membuat Anda berisiko mengalami overdosis. [3]
Apakah obat fenoterol berbahaya apabila digunakan oleh orang lanjut usia?
Hingga kini belum diketahui apakah obat ini akan membahayakan apabila dikonsumsi oleh Lansia atau orang lanjut usia. Studi yang tepat tentang hubungan usia terhadap efek fenoterol belum pernah dilakukan pada orang usia lanjut.
Namun, hingga saat ini tidak ada masalah pada orang usia lanjut yang pernah dilaporkan.
Sebelum mengkonsumsi obat ini, Anda dapat berkonsuntasi dengan dokter Anda. [4]
Apa yang harus saya perhatikan sebelum mengkonsumsi obat fenoterol?
Beri tahu semua penyedia layanan kesehatan Anda termasuk dokter, perawat, apoteker, sebelum Anda meminum fenoterol
Bacalah aturan penggunaan sebelum Anda minum obat dan ambillah obat sesuai dengan yang dianjurkan oleh dokter Anda
Beri tahu dokter Anda riwayat medis Anda, terutama jika Anda memiliki seperti:
asma berat, penyakit jantung berat yang mendasari (misalnya penyakit jantung iskemik, penyakit jantung organik berat, aritmia, gagal jantung berat), Diabetes Melitus yang tidak terkontrol, hipertiroidisme, feokromositoma, dan vaskular berat.
Beri tahu dokter Anda jika Anda memiliki alergi terhadap obat fenoterol
Batasilah asupan alkohol Anda selama mengkonsumsi fenoterol karena dapat memperparah efek samping obat.
Beri tahu dokter Anda jika Anda sedang hamil dan menyusui atau berencana untuk hamil
Beri tahu dokter Anda jika Anda sedang mengonsumsi obat lain (resep atau obat bebas), termasuk suplemen, obat tradisional, dan obat herbal. [3, 5]
Bagaimana saya harus membuang obat ini dengan aman?
Kemas obat ini ke dalam kantong sampah hitam dan segel rapat sebelum membuangnya ke tempat sampah. [5]
Apasajakah obat – obatan yang dapat berinteraksi dengan fenoterol?
Beri tahu dokter Anda tentang semua obat yang tidak diresepkan dan diresepkan yang dapat Anda gunakan, terutama: obat seperti adrenalin lainnya (misalnya, pseudoefedrin), antikolinergik (misalnya, benztropin ), produk xanthine (misalnya, teofilin ,
kafein ), kortikosteroid (misalnya, prednison ), “pil air” (diuretik – misalnya,
furosemide ), beta-blocker (misalnya, propranolol ), inhibitor MAO (misalnya, furazolidone, selegiline , fenelzin, moclobemide, linezolid , procarbazine),
antidepresan tertentu, (misalnya, amitriptyline ). Jangan memulai atau menghentikan obat apa pun tanpa persetujuan dari dokter atau apoteker Anda. [3]
Bagaimanakah cara yang baik dan benar untuk menyimpan obat ini?
Simpan fenoterol di tempat yang sejuk dan kering, jauh dari sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak. Jangan di simpan di tempat beku. Simpan pada suhu di bawah 30 ° C. [5]
Apasajakah reaksi yang merugikan dari penggunaan obat fenoterol?
Fenoterol memiliki reaksi yang merugikan diantaranya yaitu Hipokalemi (kekurangan kalium atau potasium), hipersensitivitas, gugup, agitasi, sakit kepala, pusing, tremor, palpitasi, iskemia miokard, takikardia, aritmia, mual, muntah, hiperhidrosis, reaksi kulit (mis. Urtikaria, ruam, pruritus), mialgia, kelemahan otot yang tidak biasa, paradoxical bronchospasm, kejang otot, , batuk, iritasi tenggorokan, peningkatan sistolik dan pengurangan tekanan darah diastolik. [1]
Berikut ini beberapa obat bermerek yang mengandung Fenoterol : [2]
Brand Merek Dagang |
Berotec HFA |
Atrovent Comp |
Berotec |
Bronchodual |
Combibero |
Notecort |
Pulbronc NF Niños |
Adco – Fenoterol |
Aerobidol |
Asmalin |
Astec |
Atrovent Comp |
Berodin |
Berodual 20/50 Mikrogramm |
Partusisten |
Iperol |
Polbonol 0,25% |
Tuensilin |
Susa |
Sulinten |
Segamol |
Berotec |
Berosolvon |
Frandyl |
Inhalex Forte |
Fenoterol Teva |
Fenoterol Bromhidrato Biosano |
Fenot |
Duovent N |
Ditec |
Duovent HFA |
Cothopin |
Berotec N 100 |
Brenco |
Bromifen |
1. Anonim. Fenoterol. mims Indonesia; 2020
2. Anonim. Fenoterol. drugs; 2020
3. Anonim. Fenoterol inhalation solution-oral. MedicineNet; 2020
4. Anonim. Bronkodilator, Adrenergik (Inhalasi-Lokal). Drugs; 2002
5. Anonim. Fenoterol / Ipratropium Inhaler. Health hub; 2019