Guanfacine adalah obat agonis reseptor adrenergik alpha-A2 selektif yang digunakan untuk mengobati Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) dan Hipertensi atau tekanan darah tinggi[1].
Daftar isi
Berikut ini info mengenai Guanfacine, mulai dari indikasi, kelas, kategori, konsumsi hingga peringatannya[2]:
Indikasi | Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) dan Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi) |
Kategori | Obat resep |
Konsumsi | Dewasa dan Anak – anak |
Kelas | Reseptor Agonist |
Bentuk | Tablet |
Kontraindikasi | Hipersensitifitas |
Peringatan | Konsultasikan kepada dokter sebelum menggunakan atau mengonsumsi Guanfacine jika Anda berada dalam kondisi berikut: → Pasien dengan insufisiensi koroner, infark miokard baru-baru ini, penyakit serebrovaskular atau gagal ginjal atau hati kronis. → Pasien dengan riwayat penyakit Sedasi |
Kategori Obat pada Masa Kehamilan dan Menyusui | Kategori B: Kategori ini meliputi obat-obat yang masih jarang dikonsumsi ibu hamil namun juga tidak menunjukkan adanya efek malformasi bagi janin. Studi reproduksi hewan telah gagal menunjukkan risiko pada janin. |
Tinjauan Guanfacine termasuk dalam obat kelas yang disebut agonis reseptor alfa A - Adrenergik yang bekerja terpusat dan merelaksasi pembuluh darah sehingga darah dapat mengalir lebih mudah ke seluruh tubuh.
Berikut manfaat penggunaan obat Guanfacine pada pasien pengidap ADHD dan Hipertensi[3]:
Dosis diberikan sesuai dengan laporan berdasarkan tanggapan tubuh terhadap obat. Berikut informasi tentang dosis penggunaan Guanfacine untuk Dewasa dan juga Anak – anak[4]:
⇔ Hipertensi Oral/ Tablet → Dosis awal: 1 mg satu kali sehari sebelum tidur, bisa meningkat menjadi 2 mg sekali sehari. |
⇔ Attention Deficit Disorder Oral/ Tablet 6 – 18 Tahun: → Dosis Awal: 1 mg satu kali sehari, dapat ditingkatkan sampai dengan peningkatan tidak lebih dari 1 mg/ minggu. → Dosis Rekomendasi: 0,05 hingga 0,12 mg/ kg/ hari satu kali sehari. → Dosis Maksimal: 4 mg satu kali sehari |
⇔ Hipertensi Oral/ Tablet 12 Tahun ke Atas: → Dosis Awal: 1 mg oral sekali sehari sebelum tidur bisa meningkat menjadi 2 mg satu kali sehari. |
Penggunaan Guanfacine secara berkala dapat menimbulkan efek samping ringan, berat, dan kronis sesuai dengan keadaan pasien. Berikut penggunaan efek samping penggunaan Guanfacine[5]:
Efek samping ringan
Efek samping berat
Efek samping kronis
Berikut info efek samping untuk Tenaga Medis Ahli[6]:
Berikut informasi untuk memahami lebih rinci mengenai Guanfacine, seperti overdosis, penyimpanan, cara kerja, interaksi dan lainnya[3]:
Penyimpanan | Tablet → Simpan pada suhu diantara 15°C to 30°C (59° to 86°F) → Jangan simpan di dalam pendingin → Lindungi dari cahaya dan kelembaban |
Cara kerja | Deskripsi: Guanfacine adalah agonis adrenoseptor α2A selektif yang mengurangi impuls saraf simpatis dari pusat vasomotor ke jantung dan pembuluh darah, menghasilkan penurunan resistensi pembuluh darah perifer, TD, dan denyut jantung. Durasi: Efek antihipertensi: 24 jam. Farmakokinetik: Penyerapan: Diserap dengan cepat. Ketersediaan hayati: Sekitar 80%. Waktu untuk memuncak konsentrasi plasma: 1-4 jam. Distribusi: Didistribusikan secara luas di jaringan. Ikatan protein plasma: Sekitar 70%. Metabolisme: Dimetabolisme dengan cepat di hati melalui oksidasi yang dimediasi CYP3A4 / 5, dengan sulfasi dan glukuronidasi berikutnya. Ekskresi: Melalui urin, sebagai obat tidak berubah (sekitar 50%) dan metabolit. Waktu masa eliminasi: 10-30 jam. |
Interaksi dengan obat lain | → Abilify, Apalutamide dapat secara signifikan mengurangi kadar Guanfacine dalam darah, yang dapat membuat obat ini kurang efektif dalam mengobati. → Apalutamide, Aripiprazole dan Guanfacine mungkin memiliki efek tambahan dalam menurunkan tekanan darah Anda. → Carbamazepine, Carbamazepine dapat secara signifikan mengurangi kadar Guanfacine dalam darah, yang dapat membuat obat ini kurang efektif. → Methylphenidate, kombinasi Guanfacine dan Methylphenidate bersama-sama dapat memengaruhi ritme jantung Anda. |
Interaksi dengan makanan | Buah Anggur |
Interaksi dengan penyakit | Bradyarrhythmia, Depresi, ADHD, penyakit ginjal/ hati, Hipotensi |
Overdosis | ⇔ Gejala: → Mengantuk → Lesu → Bradikardia → Hipotensi |
Pengaruh pada Hasil Lab | Tidak ada laporan tentang pengaruh Guanfacine pada hasil lab. |
Apakah efek samping penggunaan obat Guanfacine?
Berikut efek samping penggunaan obat Guanfacine[3]:
– Sakit kepala
– Kehilangan selera makan
– Mual
– Sesak napas
– Nyeri perut
– Urin gelap
– Mata atau kulit kuning
– Rasa terbakar, merangkak, gatal, mati rasa, atau perasaan geli
– Muntah darah
Apakah penggunaan obat Guanfacine aman dikonsumsi oleh ibu dalam masa kehamilan dan menyusui?
Kategori penggunaan obat Guanfacine pada ibu dalam masa kehamilan dan menyusui adalah obat dengan Kategori B: Kategori ini meliputi obat-obat yang masih jarang dikonsumsi ibu hamil namun juga tidak menunjukkan adanya efek malformasi bagi janin. Studi reproduksi hewan telah gagal menunjukkan risiko pada janin.
Berikut Brand Merek Dagang obat Guanfacine[4]:
Guafancine |
Guanfacine Hydrochlorid |
Intuniv |
1) Anonim. Diakses 2020. PubChem. Guafancine
2) Anonim. Diakses 2020. Drugbank. Guafancine
3) Anonim. Diakses 2020. WebMD. Guafancine
4) Anonim. Diakses 2020. Mims.com. Guafancine
5) Anonim. Diakses 2020. RXList. Guafancine
6) Anonim. Diakses 2020. Drugs.com. Guafancine