Tinjauan Medis : dr. Jessica S. Raditia, MDCH, RPSGT
Pada lansia, komponen tidur berubah sekalipun lansia tersebut adalah lansia yang sehat. Mereka merasa sulit untuk memulai tidur, banyak terbangun setelah tertidur, dan sulit untuk mencapai tidur dalam.
Insomnia adalah salah satu gangguan yang biasa terjadi pada lansia. Berdasarkan pada Journal of Clinical Sleep Medicine (JCSM), jumlah kasus insomnia yang terjadi pada lansia lebih tinggi 50% dari pada yang berusia muda [1].
Hal ini dapat terjadi akibat beberapa faktor seperti depresi, penyakit medis, lingkungan tidur yang tidak nyaman, maupun pola hidup yang kurang baik.
Daftar isi
Lansia dapat beresiko terkena insomnia disebabkan beberapa faktor, baik internal maupun eksternal. Berikut adalah beberapa penyebab insomnia pada lansia : [2]
Berikut adalah beberapa bahaya yang dapat terjadi pada lansia yang mengidap gangguan tidur (Insomnia): [1,3]
Seiring bertambahnya usia, seseorang biasanya mengalami perubahan pola hidup, baik dari segi asupan makanan, aktifitas kerja hingga istirahatnya.
Untuk mencegah insomnia pada lansia, hal yang harus dilakukan adalah mengatur pola hidup yang baik khususnya tidur.
Selain itu mengkonsumsi makanan yang sehat serta rutin berolahraga untuk meningkatkan kualitas tidur [4].
Ada beberapa perawatan / terapi yang dapat untuk mengatasi maupun mencegah insomnia yakni dengan menggunakan metode farmakologis (dengan obat-obatan) atau non-farmakologis (tanpa obat-obatan) [1,3].
Hanya saja untuk kasus ini, para lansia yang mengalami insomnia, disarankan untuk memilih cara non-farmatologis terlebih dahulu sebelum benar-benar harus menggunakan cara farmakologis untuk menghindari resiko efek samping [3].
Berikut beberapa pilihan perawatan non-farmakologis yang dapat digunakan untuk pengobatan insomnia :[1,3]
Memberikan edukasi kepada para lansia mengenai ilmu kesehatan yang berhubungan dengan tidur, bagaimana menciptakan tidur yang sehat dan lingkungan tidur yang kondusif guna memperoleh atau mempernaiki kualitas tidur penderita insomnia.
Perawatan menggunakan terapi Cognitive Behavioral Therapy for Insomnia (CBTi) dapat dilakukan apabila sleep hygiene education dirasa kurang efektif.
Terapi ini sangat direkomendasikan oleh sebuah kampus kedokteran di Amerika sebagai langkah awal dalam menangani kasus insomnia pada lansia karena terapi ini melibatkan beberapa upaya peningkatan kesehatan seperti terapi pengontrolan stimulus, relaksasi, terapi pembatasan tidur hingga sleep hygiene.
Terapi asal Tiongkok ini, selain dapat digunakan untuk melancarakan peredaran darah, terapi ini juga dapat diaplikasikan pada penderita insomnia.
Sebuah terapi yang menggunakan teknik pengurangan stress berdasarkan kesadaran pengidapnya di mana pasien akan diajarkan tentang kesadaran dalam menerima segala hal yang telah terjadi.
Teknik tersebut dapat dilakukan dengan cara melakukan meditasi, olah pernapasan dan Hatha yoga.
Terapi yang memanfaatkan cahaya buatan ini sangat efektif dalam membangun siklus tidur yang benar dan sehat di mana seorang praktisi kesehatan akan memaparkan cahaya pada mata pasien kurang lebih 600-1000 lux di waktu-waktu tertentu.
Berikut beberapa obat-obatan pada perawatan farmakologis yang dapat digunakan untuk pengobatan insomnia: [1,3]
1. Obat Antidepresan
Ada beberapa jenis obat antidepresan yang biasanya digunakan dalam pengobatan pasien insomnia bagi lansia yakni sebagai berikut : [1]
Beradasarkan data yang dipaparkan oleh Walsh dan Schwitzer, ternyata obat jenis ini lebih sering digunakan pada penderita insomnia.
Hal ini karena Trazodone adalah jenis obat antidepresan yang memiliki sifat menenangkan dan biasa dikonsumsi dalam jumlah yang sedikit.
Melatonin MT1 dan MT2 adalah obat yang digunakan untuk perawatan insomnia level kronis pada orang tua atau lansia. Obat ini diberikan dengan dosis 4-8 mg atau plasebo selama kurang lebih 5 minggu.
2. Suplemen Herbal
Jika anda ingin memilih pengobatan yang lebih alami, mungkin anda bisa mengkonsumsi suplemen herbal.
Penggunaan suplemen herbal dianggap pula mampu mengatasi gangguan tidur.
Beberapa obat herbal yang dianjurkan antara lain seperti valerian, kava-kava, chamomile, dan tanaman yang tergolong dalam jenis passion flower [3].
3. Benzodiazepine
Benzodiazepine adalah jenis obat yang digunakan pada pengobatan jangka pendek bagi penderita insomnia.
Obat ini berfungsi untuk mengatasi insomnia dengan cara mengurangi tidur dengan gerakan mata yang cepat atau yang biasa disebut dengan Rapid Eye Movement (REM), mengurangi terjadinya terbangun pada malam hari, serta mengurangi kebiasaan tidur.
4. Non-benzodiazepine
Adapun jenis-jenis dari obat non-benzodiazepine antara lain:[1]
Zolpidem adalah obat yang dikonsumsi pada saat tidur dengan dosis 5 sampai 10 mg. obat ini memiliki jangka waktu 2,5 sampai 2,9 jam.
Zolpidem memiliki efek samping antara lain mual, pusing serta mengantuk. Obat jenis ini biasa digunakan di negara Amerika dan Eropa.
Zaleplon adalah obat yang dikonsumsi pada saat tidur dengan dosis 5 sampai 10 mg. obat ini memiliki jangka waktu 1 jam.
Obat ini dapat digunakan untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Tidak ada efek samping pada obat jenis ini.
Zopiclone adalah obat yang dikonsumsi pada saat tidur dengan dosis 7,5 mg. Obat ini sangat mudah diserap oleh hati serta mampu mengurangi kebiasaan bangun pada malam hari.
Eszopiclone adalah obat yang jika dikonsumsi dengan dosis 2 mg, maka obat ini akan meningkatkan kualitas tidur, serta mengurangi durasi tidur siang.
Obat ini memiliki efek samping seperti sakit kepala tetapi obat ini manjur untuk para lansia.
1) Kamel, N. S., & Gammack, J. K. (2006). Sciencedirect. Insomnia in the Elderly: Cause, Approach, and Treatment. The American Journal of Medicine.
2) Brewster, G. S., Riegel, B., & Gehrman, P. R. (2018). National Institutes of Health, Insomnia in the Older Adult. Sleep Medicine Clinics.
3) Patel, D., Steinberg, J., & Patel, P. (2018). National Institutes of Health. Insomnia in the Elderly: A Review. Journal of Clinical Sleep Medicine.
4) Melinda Smith, M.A., Lawrence Robinson, and Robert Segal, M.A., (2019). HelpGuide. Sleep Tips for Older Adults.