Tinjauan Medis : dr. Shinta Pradyasti
Kalsium klorida adalah obat cairan yang termasuk dalam kelas mineral dan elektrolit, yang pemberiannya melalui pembuluh darah. Kalsium klorida dapat digunakan pada terapi cepat hipokalsemia, yaitu kondisi
Daftar isi
Kalsium klorida atau Calcium Chloride merupakan sebuah obat yang digunakan dalam pengobatan hipokalsemia yakni suatu kondisi dimana tubuh kekurangan kalsium. Kalsium klorida adalah senyawa ionik kalsium dan klorin.
Karena sifatnya yang higroskopis (dapat menyerap molekul air di sekitar), maka obat harus disimpan dalam wadah yang tertutup rapat. [1] [2] [4]
Indikasi | Penambah kalsium |
Kategori | Obat khusus |
Konsumsi | Anak-anak dan dewasa |
Kelas | Mineral dan Elektrolit |
Bentuk | Cair |
Kontraindikasi | Hiperkalsemia dapat memicu aritmia jantung. |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Calcium Chloride: → Pasien dengan penyakit ginjal → Pasien dengan penyakit jantung → Pasien dengan peradangan paru-paru → Anak-anak, ibu hamil dan menyusui Injeksi yang terlalu cepat dapat menurunkan tekanan darah dan sinkop jantung. Hiperkalsemia persisten akibat tingginya kadar kalsium tidak mungkin terjadi karena ekskresi yang cepat. → Untuk pengobatan hipokalsemia dalam kondisi tersebut yang membutuhkan peningkatan segera kadar kalsium dalam plasma darah, untuk perawatan keracunan magnesium karena overdosis magnesium sulfat, dan digunakan untuk memerangi efek buruk dari hiperkalemia yang diukur dengan elektrokardiografi (EKG), koreksi yang tertunda dari peningkatan kadar kalium dalam cairan ekstraseluler. |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Kategori C: Salah satu studi pada hewan telah mengungkapkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat harus diberikan hanya jika manfaat potensial membenarkan potensi risiko pada janin. |
Berikut ini adalah manfaat dari Calcium Chloride: [1]
Obat ini memang perlu didampingi oleh dokter sebab jika salah dalam penyuntikannya maka bisa berakibat fatal. Penggunaannya pun harus hati-hati untuk mencegah extravasasi (kebocoran obat atau cairan dari vena ke jaringan sekitar yang sehat).[3]
Parenteral/Injeksi untuk dewasa Normal: → Dosis 500 sampai 1000 mg dengan injeksi intravena lambat, setiap 1 hingga 3 hari. Maksimalnya 1mL/menit. Akut: → Dosis 2.25 mmol atau 40 mg melalui infus secara perlahan, diulang jika diperlukan atau diikuti oleh suntikan infusi lanjutan dengan dosis 160 mg/hari. |
Parenteral/Injeksi ⇔ Untuk anak-anak dibawah 12 tahun → Dosis yang diberikan 20 mg, dapat diulang setiap 10 menit jika diperlukan. |
Setiap obat yang dikonsumsi pastilah memiliki efek samping yang terkadang bisa ringan atau berat. Namun, tidak semua orang juga akan mengalami efek samping tersebut. Hubungi dokter atau tenaga medis jika efek sampingnya terus menerus atau menganggu.
Berikut adalah efek samping yang mungkin akan dialami: [1]
Efek yang Jarang Terjadi (Beritahu dokter atau tenaga medis jika efek di bawah ini muncul):
Info Efek Calcium Chloride Tenaga Medis
Obat ini dapat menyebabkan kerusakan jaringan jika obat bocor dari vena. Beri tahu perawat Anda, jika Anda memiliki kemerahan, terbakar, sakit, bengkak, lecet, luka kulit, atau cairan bocor saat obat masuk ke dalam tubuh Anda. Sehingga bisa dikonsultasikan pada dokter terkait dan segera mendapat penanganan. [2] [3]
Penyimpanan | → Simpan antara 15-30 ° C. → Jangan simpan di freezer. → Lindungi dari cahaya dan kelembaban. → Jauhkan dari anak-anak dan hewan peliharaan → Tidak disimpan di kamar mandi |
Cara Kerja | → Deskripsi: Clacium chloride digunakan untuk mencegah atau mengobati kadar kalsium. Obat ini juga mengatur ambang potensial eksitasi aksi untuk memfasilitasi kinerja saraf dan otot. Farmakokinetik: → Penyerapan: Kalsium yang larut sebagian besar diserap dari usus kecil melalui transpor aktif dan difusi pasif. Usus kecil dengan transportasi aktif dan difusi pasif. Ada peningkatan penyerapan dalam kekurangan kalsium dan selama masa kanak-kanak, kehamilan dan menyusui. → Distribusi: Melintasi plasenta dan memasuki ASI. → Ekskresi: Diekskresikan di ginjal (sebagai kelebihan kalsium), feses (sebagai kalsium yang tidak diserap) dengan jejak yang ditemukan pada keringat, kulit, rambut dan kuku. |
Interaksi dengan obat lain | → Diltiasem → Ceftriaxone (Rocephin) berinteraksi dengan kalsium. Pemberian ceftriaxone dan kalsium intravena dapat menyebabkan kerusakan yang mengancam jiwa pada paru-paru dan ginjal. Kalsium tidak boleh diberikan secara intravena dalam waktu 48 jam setelah pemberian ceftriaxone intravena. → Antibiotik (Antibiotik kuinolon) berinteraksi dengan kalsium. Kalsium dapat mengurangi jumlah antibiotik yang diserap tubuh Anda. Mengambil kalsium bersama dengan beberapa antibiotik dapat menurunkan efektivitas beberapa antibiotik. Untuk menghindari interaksi ini, ambil suplemen kalsium setidaknya 1 jam setelah antibiotik. Beberapa antibiotik yang mungkin berinteraksi dengan kalsium termasuk ciprofloxacin (Cipro), enoxacin (Penetrex), norfloxacin (Chibroxin, Noroxin), sparfloxacin (Zagam), dan trovafloxacin (Trovan). |
Interaksi dengan makanan | → Saat mengonsumsi kalsium klorida ini Anda harus menghindar dari makanan yang kaya akan asam oksalat (misalnya bayam dan rhubarb) dan asam fitat (misalnya sereal utuh) dapat mengurangi penyerapan kalsium melalui pembentukan garam kalsium yang tidak larut. |
Overdosis | ⇔ Gejala: Tubuh lemas ⇔ Cara Mengatasi: Segeralah menghubungi rumah sakit terdekat. Mintalah pertolongan dari orang di sekitar Anda. Jika tidak segera ditangani akan berakibat fatal |
Apakah obat ini cocok untuk ibu hamil ataupun menyususi?
Obat ini dalam kategori C. Yaitu sudah di uji coba dengan hewan dan berdampak buruk. namun pada manusia belum dilakukan. Artinya lebih baik tidak digunakan saat Anda sedang mengandung atau menyusui untuk mengurangi kemungkinan buruk yang terjadi.[3]
Apa yang dilakukan jika mengalami overdosis?
Segera menuju rumah sakit terdekat. [1]
Apakah obat ini terdapat pengaruh terhadap masalah kesehatan lain?
Ada, yakni beberapa masalah kesehatan seperti gagal ginjal, penyakit hati, penyakit paru-paru, dan penyakit jantung.
Adakah makanan yang memiliki pengaruh terhadap konsumsi calcium chloride?
Ada yakni berupa makanan yang mengandung asam oksalat (misalnya bayam dan rhubarb) dan asam fitat (misalnya sereal utuh) dapat mengurangi penyerapan kalsium melalui pembentukan garam kalsium yang tidak larut. [2] [3]
[1] Anonim. Diakses pada 2020. Drugs. Calcium Chloride.
[2] Anonim. Diakses pada 2020. Drugbank Canada. Calcium Chloride.
[3] Anonim. Diakses pada 2020. MIMS Indonesia. Calcium Chloride.
[4] Anonim, Diakses pada 2020 National Center for Biotechnology Information, U.S. National Library of Medicine, National Institutes of Health. Calcium Chloride.
[5] Anonim. Diakses pada 2020. WEBMD. Calcium Chloride.