Tinjauan Medis : dr. Katya Saphira, M.Gizi
Kunyit merupakan bumbu masakan yang sering dijadikan suplemen maupun makanan herbal. Kandungan nutrisinya kaya akan vitamin A, C, kalsium dan magnesium. Vitamin dan mineral ini berperan sebagai antioksidan
Kunyit telah lama dimanfaatkan oleh orang Indonesia sebagai salah satu bumbu masak. Tidak hanya itu, kunyit juga merupakan salah satu tanaman obat tradisional yang banyak digunakan.
Daftar isi
Kunyit merupakan jenis tanaman yang dekat dengan jahe. Nama latin dari kunyit adalah curcuma longa. Kunyit masuk dalam kategori rizhomatous herbaceous plant, yaitu tanaman dengan bentuk pendek dan tidak memiliki batang kayu.[1]
Tanaman kunyit memiliki akar yang bagian dalamnya berwarna kuning. Bagian akarnya inilah yang dimanfaatkan sebagai rempah-rempah, sama seperti beberapa jenis rempah seperti jahe, temulawak, kencur dan lengkuas
Secara historis, kunyit dipercaya berasal dari negara Asia bagian selatan. Kunyit menjadi tanaman yang penting bagi kehidupan orang-orang India. Bahkan kunyit mendapatkan julukan sebagai rempah-rempah emas di India. [2]
Dalam dunia internasional, manfaat kunyit juga telah dikenal secara luas. Suplemen makanan berbahan dasar kunyit menjadi salah satu industri yang sedang berkembang.
Pada tahun 2018, penjualan produk kesehatan dengan kandungan kunyit, berupa bubuk maupun tablet mencapai 328 juta USD, atau tujuh kali lebih tinggi dari satu dekade yang lalu.[2]
Nilai nutrisi kunyit dalam 100 gram adalah sebagai berikut:
IDNmedis.com Info Gizi (Per 100 Gram) Bumbu, kunyit, tanah | |||
---|---|---|---|
Kalori: | 354 | Kalori Dari Lemak: | 82.7 |
%Kebutuhan Harian | |||
Total Lemak | 9.9 g | 15.2 % | |
Lemak Jenuh | 3.1 g | 15.6 % | |
Lemak Trans | 0 | 0 % | |
Kolesterol | 0 mg | 0 % | |
Sodium | 38 mg | 1.58 % | |
Total Karbohidrat | 64.9 g | 21.64 % | |
Serat | 21.1 g | 84.39 % | |
Gula | 3.2 g | ||
Protein | 7.8 g | 15.66 % | |
Vitamin A | 0 % | Vitamin c | 43.16 % |
Kalsium | 18.3 % | Zat besi | 230.11 % |
Src : Bumbu, kunyit, tanah *Kebutuhan harian berdasarkan diet 2,000 kalori. Kebutuhan anda bisa lebih besar/kecil. |
IDNmedis.com Info Gizi (Per 100 Gram) Rempah-rempah, kunyit | |||
---|---|---|---|
Kalori: | 310 | Kalori Dari Lemak: | 49 |
%Kebutuhan Harian | |||
Total Lemak | 5.8 g | 9 % | |
Lemak Jenuh | 1.6 g | 7.93 % | |
Lemak Trans | 0 | 0 % | |
Kolesterol | 0 mg | 0 % | |
Sodium | 148 mg | 6.17 % | |
Total Karbohidrat | 65.4 g | 21.79 % | |
Serat | 3.9 g | 15.6 % | |
Gula | 0 | ||
Protein | 11.4 g | 22.86 % | |
Vitamin A | 10.6 % | Vitamin c | 134.66 % |
Kalsium | 11.1 % | Zat besi | 61.67 % |
Src : Rempah-rempah, kunyit *Kebutuhan harian berdasarkan diet 2,000 kalori. Kebutuhan anda bisa lebih besar/kecil. |
Kandungan di dalam kunyit yang paling populer adalah curcumin dan seskuiterpenoid.[1] Selain itu terdapat juga beberapa kandungan vitamin dan mineral.
Curcumin adalah senyawa biologi aktif jenis polifenol.[3] Curcumin merupakan komponen yang memiliki kemampuan antioksidan tinggi. Kandungan curcumin dalam kunyit adalah 2% sampai 5%. Selain itu, curcumin juga mampu bekerja sebagai antiinflamasi dan antikanker.[5]
Kandungan lain yang dimiliki kunyit adalah senyawa seskuiterpenoid. Seskuiterpenoid adalah jenis senyawa terpenoid yang merupakan zat antioksidan yang memiliki kemampuan sebagai antimikroba dan antibiotik.[6]
Selain kedua kandungan di atas, dalam satu sendok makan kunyit terdapat vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh tiap harinya, yaitu 26% mangan, 16% besi, 5% kalium dan 3% vitamin C.[7]
Kunyit memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, mulai dari untuk menjaga daya tahan tubuh, sebagai pengobatan penyakit hingga kecantikan.
Curcumin yang terkandung dalam kunyit merupakan antioksidan yang telah banyak dibuktikan manfaatnya. Antioksidan dalam curcumin mampu menangkal berbagai radikal bebas yang terbentuk di dalam tubuh seperti reaktif oksigen dan nitrogen.
Kerusakan oksidatif dipercaya sebagai satu dari penyebab banyak penyakit dan penuaan yang disebabkan oleh radikal bebas. Radikal bebas sendiri merupakan molekul yang sangat aktif dengan elektron tunggal. Radikal bebas cenderung lebih bereaksi pada substansi penting dalam tubuh seperti asam lemak, protein dan DNA.[8]
Selain menangkal terbentuknya radikal bebas, antioksidan dalam curcumin yang merupakan komponen dari lipofilik juga dapat bekerja dengan memutuskan rantai dari radikal bebas yang telah terbentuk dan menetralkannya, sama halnya dengan kerja vitamin E dalam mengatasi radikal bebas.[1]
Ditambah lagi, antioksidan dalam curcumin juga mendorong aktifnya enzim antioksidan alami yang dimiliki oleh tubuh manusia.[9]
Kelebihan lain yang dimiliki kunyit yang juga telah diketahui oleh banyak orang adalah kemampuannya sebagai antiinflamasi dan antimikrobial.
Kelebihan dari kunyit ini dapat dimanfaatkan dalam menjaga kesehatan oral. Penggunaan topikal gel kunyit dapat digunakan untuk mengatasi gusi berdarah. Obat kumur dengan bahan kunyit juga dapat digunakan untuk mencegah terjadinya inflamasi bagi penderita radang gusi.[5]
Dengan mengkonsumsi kunyit, kita juga dapat menjaga kesehatan pencernaan. Kontribusi kunyit dalam menjaga sistem pencernaan adalah karena kemampuan antioksidan dan antiinflamasi dari kunyit.
Kelebihan kunyit yang satu ini telah dipraktikkan dalam pengobatan tradisional India, atau Ayurvedic, sejak lama. Bahkan, saat ini banyak penelitian dilakukan pada kunyit sebagai pengobatan untuk irritable bowel Syndrome (IBS) atau gangguan usus besar.[8]
Stres oksidatif, atau banyaknya jumlah radikal bebas dalam tubuh yang melebihi kapasitas tubuh dalam mengatasinya, dan inflamasi dihubungkan erat dengan timbulnya diabetes melitus tipe 2.
Menurut penelitian, antioksidan yang dimiliki oleh kunyit mampu bekerja sebagai pencegah atau bahkan pengobatan untuk diabetes melitus tipe 2.[5]
Curcumin dari kunyit mampu mengurangi resistensi insulin, meningkatkan fungsi penkreas dan toleransi glukosa.[5]
Kunyit memperoleh banyak perhatian sekarang ini karena kemampuan antioksidannya.
Efek dari antioksidan yang dihasilkan oleh kunyit ternyata cukup kuat hingga bisa melindungi kerusakan hati yang disebabkan oleh racun dalam tubuh, terutama bagi penderita diabetes atau penyakit lain yang beresiko mengalami kerusakan hari yang disebabkan oleh penggunaan jangka panjang obat tertentu.[8]
Pada tahun 2016, lebih dari setengah jumlah kematian secara global, yaitu sebanyak 54%, disebabkan oleh penyakit jantung. [9]
Penyakit jantung akut dan stroke menjadi penyakit paling menankutkan dengan korban 15,2 juta pada tahun 2016. Penyakit jantung telah menjadi penyakit pembunuh nomer satu selama lima belas tahun terakhir.[9]
Salah satu kandungan dari kunyit, yaitu curcumin dipercaya dapat menurunkan resiko penyakit jantung. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa manfaat curcumin yang utama mengenai penyakit jantung ini adalah, curcumin dapat meningkatkan fungsi endotelium.
Endotelium adalah sel tipis yang melapisi permukaan dalam pembuluh darah. Serangan jantung biasanya terjadi karena ketidakmampuan endotelium dalam meregulasi tekanan darah, pembekuan darah dan beberapa faktor lain.[9]
Otak merupakan bagian yang penting dalam tubuh manusia. Sel otak baru akan terus tumbuh pada bagian tertentu yang dipengaruhi oleh hormon pertumbuhan brain-derived neurotrophic factor (BDNF).
Kerja hormon ini akan terganggu saat seseorang mengalami depresi ataupun memiliki penyakit alzheimer.
Menariknya, curcumin dapat meningkatkan jumlah BDNF. Dengan meningkatnya hormon tersebut, dipercaya dapat mengefektifkan pencegahan berbagai penyakit otak dan penurunan fungsi otak dikarenakan usia.[9]
Selain memilliki kemampuan sebagai antioksidan, kunyit juga memiliki kemampuan yang menjadikan rempah satu ini digunakan dalam banyak pengobatan tradisional, yaitu sebagai antiinflamasi.
Inflamasi dalam tubuh dapat diidentifikasi karena adanya perkembangan penyakit kronis lain, seperti penyakit Alzheimer, parkinson, skelerosis, epilepsi, luka pada otak, kardiovaskuler, kanker, alergi, asma, bronkitis, kolitis, artritis, diabetes, AIDS dan sindrom metabolik.[1]
Curcumin telah terbukti mampu menjadi penghambat rekasi inflamasi yang terjadi dalam tubuh yang disebabkan oleh sitokin, kemokin, dan beberapa enzim.[5]
Setelah penggunaan kunyit dalam pengobatan tradisional, baru-baru ini penelitian modern menunjukkan bahwa curcumin memiliki efek yang menguntungkan dalam mengatasi beberapa penyakit dan kondisi patologikal, terutama kanker dalam sistem pencernaan.
Curcumin mampu bertindak sebagai anti kanker dengan menghalangi transformasi, pembentukan, dan perkembangan tumor.
Efek curcumin dalam mengatasi kanker usus besar, duodenal, lambung, esofagal, dan kanker mulut menunjukkan hasil yang menjanjikan. Kecilnya angka penderita kanker usus besar di India dipercaya merupakan efek konsumsi dari kunyit dalam berbagai masakan khas India.[10]
Namun efek dan penggunaan curcumin dalam pengobatan kanker masih membutuhkan penelitian lebih jauh mengenai proses, kinerja dan dosis yang pasti.
Antiinflamasi yang dimiliki kunyit dapat dimanfaatkan untuk mengobati jerawat.
Curcumin yang terkandung dalam kunyit dapat menyembuhkan luka dengan mengurangi inflamasi dan oksidasi yang terjadi, termasuk luka pada kulit.
Peradangan karena jerawat adalah salah satunya. Antiinflamasi pada kunyit mampu mengurangi jerawat dengan menargetkan pori-pori wajah dan menenangkan kulit.[11]
Dalam dunia kecantikan, kunyit dipercaya dapat membantu mencerahkan wajah dan memudarkan bekas jerawat.
Praktik penggunaan kunyit sebagai pencerah wajah dan memudarkan flek-flek telah dilakukan oleh orang-orang India sejak lama.
Dalam sebuah penelitian menunjukkan bahwa kunyit dapat memberikan efek positif pada jaringan dan kolagen pada kulit.
Antioksidan dan antiinflamasi pada kunyit dapat membantu menghidupkan kembali cahaya kulit dan mengurangi bekas luka yang nampak di wajah.[12]
Sebagai bahan masakan, kunyit dijadikan bahan campuran dalam pembuatan kari. Selain memerikan rasa yang khas, kunyit juga memberikan warna kuning alami pada masakan.
Penggunaan kunyit untuk bahan masakan bisa dengan memotong kunyit segar, yang dikeringkan maupun yang telah diolah berbentuk bubuk.
Di Afrika, potongan kunyit dimasukkan bersama nasi saat dimasak untuk memberikan warna keemasan natural pada nasi.[12]
Pada penggunaan obat herbal, pemanfaatan kunyit biasa dilakukan dengan ekstrak kunyit. Kunyit segar dipotong dan direbus dengan air.
Untuk mengatasi penyakit tertentu dapat ditambahkan beberapa bahan lain seperti jahe, lemon atau madu. Untuk mengatasi gangguan pencernaan, kunyit bisa direbus bersama susu.[8]
Saat ini telah banyak suplemen makanan berupa tablet dan minuman yang dijual secara luas. Kunyit dalam bentuk bubuk juga dapat dibeli di banyak tempat.
Jika tidak memiliki kunyit segar, penggunaan kunyit bubuk juga dapat dilakukan sebagai campuran makanan maupun minuman sebagai penambah daya tahan tubuh.[8]
Penggunaan topikal kunyit dapat digunakan sebagai masker wajah. Untuk menjadikan kunyit sebagai masker cukup dengan menambahkan kunyit segar yang dihaluskan atau bubuk kunyit ke dalam yogurt dan madu lalu dapat diaplikasikan langsung ke wajah.[11]
Kunyit merupakan obat herbal yang aman untuk dikonsumsi. Efek samping dari kunyit masih belum diketahui secara jelas. Namun, beberapa orang mungkin akan mengalami diare, mual dan pusing setelah mengkonsumsi kunyit dengan dosis yang besar.[8]
Oleh karena itu pengkonsumsian kunyit sebagai obat herbal perlu dikonsultasikan dengan ahlinya, terutama mengenai dosis dan interaksinya dengan obat lain.
Penggunaan kunyit sebagai masker juga memiliki beberapa efek samping. Warna kuning pada kunyit akan menempel pada kulit jika terkena. Takaran kunyit dalam masker perlu diperhatikan agar tidak meninggalkan warna kuning.
Selain itu, bagi orang yang alergi terhadap penggunaan kunyit pada kulit, akan menimbulkan iritasi, kemerahan dan bengkak. Sebelum menggunakan kunyit, aplikasikan dahulu pada lengan untuk mengetahui efek alergi yang mungkin ditimbulkan.[11]
Apakah kunyit bisa menyembuhkan asam lambung dan maag?
Pada beberapa penelitian, asam lambung dapat disebabkan oleh faktor stres oksidatif dan inflamasi. Curcumin dalam kunyit memiliki kelebihan dalam mengatasi inflamasi dan sebagai antioksidan. Namun, tidak ada penelitian yang menunjukkan bahwa kunyit dapat secara efektif mengobati maag atau menurunkan asam lambung.[13]
Apakah kunyit bisa menurunkan darah tinggi?
Curcumin dalam kunyit dapat menurunkan tekanan darah dengan mengurangi agregasi platelet atau tingkat penggumpalan darah yang jika berlebihan akan menyebabkan tekanan darah meningkat.[14]
Apakah kunyit bisa menghilangkan keputihan?
Keputihan yang disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, virus atau parasite serta ketidakseimbangan hormon dapat diatas dengan kunyit. Kunyit memiliki kandungan antimikrobial yang dapat efektif bekerja dalam mengatasi keputihan, selain itu kunyit juga dapat mengatasi hormon yang kurang seimbang.[15]
Mengapa kunyit berwarna kuning?
Warna kuning pada kunyit ini dikarenakan kandungan curcumin di dalamnya yang secara alami memang berwarna kuning.[4]
Apakah kunyit bisa mendeteksi borak?
Borak dapat dideteksi dengan curcumin. Curcumin dapat berikatan dengan asam borat yang akan menghasilkan warna merah karena terbentuknya rososianin. Pendeteksian borak dapat dikakukan dengan kertas kunyit.[16]
1. Anonim. Diakses pada 2020. National Center for Bioechnology Information, U.S. National Library of Medicine, National Institutes of Health. Curcumin: A Review of It’s Effects on Human Health
2. Dawn Mackeen. 2019. New York Times. What Are the Benefits of Turmeric?
3. Anonim. 2019. U.S. Department of Agriculture. Spices, Turmeric, Ground.
4. Anonim. Diaskes 2020. Oregon State University. Curcumin.
5. Steven Foster. 2016. National Center for Complementary and Integrative Health. Turmeric.
6. Candra Eka Puspitasari. 2015. Universitas Darussalam Gontor. Senyawa Metabolisme Sekunder Terponoid.
7. Megan Ware, RDN, L.D. 2018. Medical News Today. Everything You Need to Know About Turmeric.
8. Kris Gunnars, BSc. 2018. Healthline. 10 Proven Health Benefits of Turmeric and Curcumin.
9. Anonim. 2018. World Health Organization. The Top 10 Causes of Death.
10. Asha Jacob, Ronggian Wu, Mian Zhou dan Ping Wang. 2007. National Center for Bioechnology Information, U.S. National Library of Medicine, National Institutes of Health. Mechanism of the Anti-Inflammtory Effect of Curcumin: PPAR-ϒ Activation
11. Debra Sullivan. 2018. Healthline. Turmeric for Skin: Benefits and Risk
12. Sahdeo Prasat dan Bharat B Aggarwal. 2011. National Center for Bioechnology Information, U.S. National Library of Medicine, National Institutes of Health. Turmeric, the Golden Spice.
13. Dvra Rose Wilson, PhD, MSN, RN, IBCLC, AHN-BC, CHT. 2020. Healthline Media. Can You Use Turmeric to Treat Acid Reflux?
14. Adam Chapman. 2019. Daily Express. High Blood Pressure: Could this Popular Spice Lower Your BP Reading?
15. Shruti, B.E. Biotech, PGD Clinical Research. 2020. Turmeric for health. 6 Ways Turmeric Benefits in Leucorrhoea.
16. Halim dan Azhar A. 2012. Middle-East Journal od Scientific Resaerch. Boron Removal From Aquaous Solution Using Curcumi-Aided Electrocoagulation.