13 Cara Mengatasi Gusi Berdarah

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Gusi berdarah mungkin merupakan satu kondisi yang umum terjadi, namun hal ini tak dapat dibiarkan begitu saja.

Pembentukan dan penumpukan plak pada gusi menjadi penyebab umum timbulnya gusi berdarah [1,2,3].

Berikut ini pun adalah beberapa kondisi yang mampu mendasari munculnya gusi berdarah yang perlu diketahui dan diwaspadai [1,2,3] :

  • Kekurangan vitamin C
  • Kekurangan vitamin K
  • Flossing yang dilakukan secara kurang benar
  • Menyikat gigi terlalu keras dan kasar
  • Gangguan perdarahan pada tubuh
  • Perubahan hormon pada saat hamil
  • Penggunaan obat pengencer darah
  • Leukemia
  • Infeksi gusi atau gigi
  • Pengobatan mulut dan gigi tertentu

Jika tidak segera ditangani, maka akan ada risiko gusi berdarah memicu gingivitis atau peradangan gusi [1,2,3].

Oleh sebab itu, berikut ini adalah beberapa cara mengatasi gusi berdarah yang bisa coba dilakukan.

1. Gunakan Es

Kompres dingin bagian gusi yang berdarah disertai bengkak bisa dilakukan sebagai penenang alami [2,3].

Bungkus beberapa buah es batu dengan handuk atau kain bersih dan tempelkan ke bagian luar mulut tepat pada sisi di mana gusi berdarah, merah atau bengkak [2,3].

Untuk gusi berdarah dan bengkak yang ringan, kompres dingin akan sangat membantu meredakan rasa tak nyaman [2,3].

Bahkan ketika gingivitis sudah terjadi, nyeri dan bengkak dapat berkurang ketika dikompres menggunakan es [2,3].

Kompres selama 10 menit dan ambil waktu 10 menit untuk berhenti, ulangi lagi kemudian [3].

Jika gusi berdarah terjadi berkelanjutan, maka sebaiknya segera ke dokter gigi untuk diperiksakan dan mendapatkan penanganan yang tepat [2,3].

Namun saat menggunakan kompres dingin, hindari menempelkan langsung es batu ke area gusi yang bermasalah.

2. Hindari Merokok

Salah satu aktivitas dan kebiasaan yang mampu memperburuk kondisi kesehatan mulut (gusi dan gigi) adalah merokok [2,3].

Tidak hanya meningkatkan risiko kanker paru, penyakit stroke dan penyakit jantung, merokok juga mampu memperbesar potensi gangguan mulut, gigi dan gusi [2,3].

Di Amerika Serikat, faktanya merokok adalah aktivitas dan kebiasaan yang menyebabkan penyakit gusi serius menurut CDC (Centers for Disease Control and Prevention) [2,3,4].

Penyakit gusi jauh lebih mudah menyerang dan dialami oleh perokok karena merokok mampu melemahkan sistem imun [2,3,4].

Daya tahan tubuh yang semakin lemah akan semakin sulit untuk membasmi bakteri-bakteri pembentuk plak di gusi dan mulut, lalu hal ini berakibat pada timbulnya masalah dan penyakit gusi [2,3,4].

Dengan tidak merokok, ini menjadi salah satu cara mengatasi gusi berdarah maupun masalah kesehatan gusi dan mulut lainnya [2,3].

Jika kesulitan dalam berhenti merokok, segera konsultasikan hal ini dengan dokter supaya dapat dibantu dengan metode-metode yang lebih mudah dipraktekkan [2].

3. Tetap Jaga Kebersihan Mulut

Gusi berdarah seringkali merupakan tanda bahwa kebersihan mulut dan gigi kurang terjaga dengan baik [1,2,3].

Ketika tingkat kebersihan mulut rendah, gusi menjadi mudah terkena peradangan dan berdarah [2,3].

Ini karena plak bakteri terbentuk dan menumpuk pada garis gusi yang kerap tidak disadari [1,2,3].

Menyikat gigi secara kurang bersih atau atau flossing yang dilakukan secara salah bisa menyebabkan masih adanya bakteri pada bagian gigi dan gusi [2,3].

Oleh sebab itu, rajin menyikat gigi setidaknya sehari dua kali dan melakukan flossing secara rutin sehari sekali mampu meningkatkan kebersihan mulut [2,3,5].

Menjaga kebersihan mulut lebih-lebih dianjurkan bagi para wanita hamil karena selama kehamilan peningkatan hormon terjadi yang juga meningkatkan risiko gusi berdarah serta penyakit gusi dan mulut lainnya [2].

4. Batasi Asupan Karbohidrat

Mengurangi konsumsi karbohidrat mampu menurunkan risiko masalah gusi, salah satunya adalah gusi berdarah [6].

Makanan bergula dan berkarbohidrat tinggi sangat mudah memicu perkembangbiakan bakteri serta pembentukan plak pada gusi dan gigi [6].

Ketika plak terakumulasi pada gusi ditambah dengan tidak rajin membersihkan gigi, risiko gusi berdarah semakin tinggi [2,6].

Menyikat gigi sehari 2-3 kali ditambah dengan flossing rutin sehari sekali memang sangat dianjurkan, namun hal ini tidak cukup [2].

Supaya pembentukan plak bisa dihentikan dan gusi tak lagi mudah berdarah, pastikan untuk tidak terlalu banyak mengonsumsi makanan karbohidrat tinggi [2,6].

Semakin jarang mengonsumsi karbohidrat, kesehatan gusi akan semakin terjaga dengan baik [2,6].

5. Gunakan Hidrogen Peroksida

Hidrogen peroksida adalah bahan lainnya yang bisa dimanfaatkan sebagai pelindung kesehatan gusi [2,7].

Tidak sekadar mencegah gusi bermasalah dan menghilangkan plak penyebab penyakit gusi, hidrogen peroksida dapat digunakan untuk menghentikan gusi berdarah [2,7].

Pada saat gusi sedang berdarah, segera pakai hidrogen peroksida sebagai pembersih bagian dalam mulut [2,7].

Lakukan hal ini setiap usai menyikat gigi; namun, pastikan agar larutan hidrogen peroksidan tidak tertelan [2].

Hidrogen peroksida adalah pembersih mulut yang efektif menghindarkan gusi dari gingivitis sehingga risiko gusi berdarah pun dapat berkurang [2,7].

Selain itu, penggunaan hidrogen peroksida juga dapat dilakukan untuk memutihkan gigi [2,7].

Membersihkan mulut dan gigi dengan hidrogen peroksida secara rutin pun terbukti mampu mengurangi risiko peradangan gusi dan gigi [2,7].

6. Kurangi Stres

Stres memang tak dapat dihindari sebab seseorang dapat menghadapi stres kapan saja dan di mana saja [2,8].

Namun, stres emosional yang kurang terkendali memengaruhi sistem daya tahan tubuh secara negatif [8].

Ketahanan tubuh sebagai akibatnya akan melemah sehingga hal ini bisa meningkatkan risiko infeksi gusi [8].

Bahkan seringkali stres emosional yang berlebihan tanpa diatasi mampu membuat penderitanya mengabaikan kesehatan diri (termasuk kesehatan mulut) [2].

Meski demikian, masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai kaitan lebih erat antara penyakit gusi dan stres sebagai pemicunya [2].

7. Gunakan Air Garam

Selain hidrogen peroksida, air garam dapat dijadikan sebagai pembersih mulut alami yang akan melawan bakteri di dalam mulut [2,3,9].

Sediakan segelas air putih hangat, lalu masukkan setengah sendok teh garam ke dalamnya [2,9].

Aduk dan kemudian jadikan obat kumur dengan mengumurkan larutan di dalam mulut selama beberapa detik [2,9].

Lakukan kebiasaan ini sehari 3-4 kali, bahkan ketika gusi sedang berdarah; cara ini dapat menghentikan perdarahan tersebut [2].

Membersihkan luka terbuka yang berdarah karena cedera pun dapat menggunakan air garam, maka untuk gusi berdarah pun bisa memanfaatkan larutan ini [2,3,9].

Bakteri-bakteri penyebab peradangan dan penyakit gusi lainnya akan dibasmi secara efektif [2,3,9].

Larutan ini juga dapat digunakan setiap hari sebagai pencegah penumpukan bakteri penyebab terbentuknya plak [2,3,9].

8. Gunakan Pasta Kunyit

Kunyit adalah jenis rempah berkandungan antiradang dan antibakteri yang dapat membantu mengatasi gusi berdarah [3].

Gunakan kunyit dalam bentuk pasta (larutan kental) untuk dioles pada area gusi yang bermasalah atau berdarah [3].

Gejala gingivitis atau penyakit lainnya dapat mereda karena kedua kandungan baik dari kunyit [3,10].

Sebuah studi berskala kecil menunjukkan bahwa chlorhexidine sebagai salah satu komponen aktif bermanfaat dari kunyit selain kurkumin mampu meningkatkan kesehatan mulut dan gusi [10].

Walau kunyit memberi warna kuning pada makanan dan mudah meninggalkan noda, hal ini tidak berlaku bagi gigi selama rajin membersihkannya [10].

Bahkan kunyit justru memiliki efektivitas tinggi dalam memutihkan gigi jika dicampur bersama baking soda [3].

9. Makan Sayuran Renyah

Makan sayuran bertekstur renyah dapat membantu mencegah penumpukan plak di dalam mulut, terutama pada gusi dan gigi [3].

Wortel dan seledri adalah dua jenis sayur renyah yang bermanfaat membersihkan gigi dan bahkan menghilangkan sisa-sisa makanan pada sela-sela gigi [3].

Keduanya juga mengurangi risiko kerusakan gigi karena kandungan karbohidrat serta gulanya yang rendah [3].

10. Minum Teh Hijau

Gusi berdarah dapat pula dihentikan dengan mengonsumsi teh hijau karena kandungan katekin (antioksidan alamI) di dalamnya [2].

Katekin merupakan komponen dalam teh hijau yang berfungsi menurunkan respon inflamasi atau peradangan terhadap bakteri yang ada pada mulut [2].

Efektivitasnya telah dibuktikan melalui sebuah penelitian yang melibatkan 940 orang pria dewasa yang mengonsumsi teh hijau secara rutin dan hasilnya kesehatan mulut, gusi serta gigi mereka meningkat [11].

11. Tingkatkan Asupan Vitamin K

Tubuh yang kekurangan vitamin K merupakan salah satu faktor penyebab gusi mudah berdarah [1,2].

Oleh sebab itu, nutrisi satu ini penting untuk kesehatan mulut dan gusi, terutama dalam pembekuan darah [1,2].

Vitamin K sendiri dapat diperoleh dari beberapa jenis makanan, seperti [2,12] :

Selain dari makanan-makanan tersebut, vitamin K dalam bentuk suplemen juga dapat dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi satu ini [2,12].

Menurut rekomendasi The Office of Dietary Supplements, asupan vitamin K per hari bagi wanita seharusnya 90 mikrogram dan bagi pria adalah 120 mikrogram [2,13].

12. Tingkatkan Asupan Vitamin C

Selain vitamin K, kekurangan vitamin C pun menjadi faktor peningkat risiko masalah kesehatan mulut dan gusi [1,2,3].

Ini karena vitamin C adalah nutrisi penting yang menjaga serta menguatkan sistem imun sehingga tubuh tak mudah terserang infeksi [2].

Ketika mengalami gusi berdarah, tubuh yang kekurangan vitamin C akan lebih mudah memperburuk kondisi yang telah ada [2].

Oleh karena itu, mengonsumsi makanan-makanan yang mengandung vitamin C tinggi sebagai berikut sangat dianjurkan [14] :

Pemenuhan kebutuhan tubuh akan vitamin C juga dapat dilakukan melalui suplemen [2].

Per hari, orang dewasa membutuhkan 40 mg vitamin C, khususnya untuk usia 19 tahun hingga 64 tahun [14].

Namun hati-hati, sebab kelebihan asupan vitamin C dapat menyebabkan sejumlah efek samping, yakni sakit perut dan diare [14].

13. Gunakan Minyak Kelapa

Bahan lainnya yang bisa digunakan untuk mengontrol pembentukan plak di dalam mulut adalah minyak kelapa [3].

Menurut sebuah hasil studi, partisipan yang menggunakan minyak kelapa sebagai pembersih mulut 10 menit setiap hari mendapatkan hasil yang luar biasa baik dalam waktu seminggu [3,15].

Dalam waktu seminggu, akan terlihat bagaimana efek minyak kelapa yang menarik dan menghilangkan bakteri dalam mulut karena minyak ini mengandung sifat antibakteri [15].

Cukup ambil satu sendok makan minyak kelapa dan masukkan ke dalam mulut, desirkan atau kumurkan selama 10 menit setiap hari supaya sisa-sisa makanan dan bakteri pada gusi maupun sela-sela gigi dapat dibersihkan.

Itulah beberapa cara mengatasi gusi berdarah secara alami dan mandiri, namun bila gejala terlalu sering terjadi, ditambah dengan adanya pembengkakan serta demam maka sudah seharusnya segera memeriksakan diri ke dokter gigi.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment