Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Nukleosida purin adalah agen antiviral yang memiliki aktivitas selektif terhadap herpes simplex virus (HSV) tipe 1 dan 2, serta virus varicella zoster (penyebab cacar air). Obat ini merupakan golongan
Luka dingin atau biasa disebut dengan penyakit herpes simplex virus tipe 1 (HSV-1) adalah penyakit herpes mulut (oral) yang disebabkan oleh virus sehingga menyebabkan luka di area mulut dan juga bibir. Infeksi HSV ini sangat menular dan merupakan jenis infeksi yang banyak ditemukan di dunia[1].
Daftar isi
Nukleosida purin merupakan agen antivirus dengan aktivitas selektif terhadap virus herpes simpleks tipe 1 (luka dingin) dan herpes simpleks tipe 2 (herpes genital), virus varicella zoster (cacar air)[2]. Nukleosida purin memiliki fungsi dan kegunaan, di antaranya[3] :
Obat Nukleosida purin dapat mengatasi penyakit yang berbeda-beda sesuai dengan kesehatannya. Berikut ini Kondisi medis yang terkait dengan nukleosida purin[2]:
Nukleosida Purin dalam bentuk molekul diubah menjadi monofosfat oleh virus timidin kinase. Monofosfat inilah kemudian diubah menjadi difosfat dan membentuk trifosfat oleh enzim seluler. Trifosfat inilah yang dapat menghalangi replikasi DNA virus dengan cara menghambat polimerase DNA virus[3].
Obat ini memiliki mekanisme kerja sebagai penghambat RNA virus dan sintesis protein. Nukleosida Purin dapat mencegah pengikat nukleotida dengan mengurangi replikasi virus yang sudah rusak. Obat ini juga memiliki aksi penghambat pada virus mRNA guanylyltransferase dan mRNA 2′-O-methyltransferase dari virus dengue[4].
Obat dari Nukleosida Purin di serap dengan sangat cepat dan ekstensif dari saluran gastrointestinal (GI) menjadi asiklovir dan L-valine dalam pemberian oral. Dengan waktu rata-rata adalah 2 jam dalam pemberian oral dengn dosis 1200mg[4].
Sebagian dari obat Nukleosida Purin diserap dengan sangat buruk secara sistemik setelah pemberian oral. Ketersediaan hayati dengan kondisi puasa kira-kira 5%. Untuk pemberian dengan makan 6-9%[5].
Eliminasi Nukleosida Purin diberikan hanya sedikit sekitar 90% gansiklovir plasma tanpa perubahan di dalam urin. Nukleosida Purin di eliminasi dalam urin, 18% di tinja.
Nukleosida Purin tersedia dalam bentuk larutan, kapsul, tablet yang bisa di dapat dari resep dokter. Berikut ini contoh obat dari Nukleosida Purin[2] :
Remdesivir digunakan untuk mengobati penyakit corona virus (covid-19) pada orang dewasa dan anak-anak dengan umur minimal 12 tahun dengan berat 40 kg.
Cidofovir merupakan obat antvirus untuk mencegah sel virus tumbuh dan berkembang biak di tubuh. Obat ini untuk mengobati infeksi mata yang disebut dengan retinitis sitomegalovirus (CMV) bagi pasien khusus pengidap AIDS.
Ribavirin adalah antivirus untuk pengobatan hepatitis C dan biasanya di kombinasikan dengan interferon alfa peginterferon alfa agar efektif.
Valacyclovir sebagai obat antivirus selanjutnya dapat memperlambat tumbuhnya penyebaran virus herpes melawa infeksi. Obat ini digunakan untuk mengobati herpes, seperti herpes genital, luka dingin, dan herpes zoster pada sebagian orang dewasa.
Valacyclovir khusus untuk luka dingin pada anak-anak usia minimal 12 tahun, dan cacar air pada anak-anak usia minimal 2 tahun. Obat ini tidak bisa menyembuhkan herpes atau tidak bisa mencegah penyebarannya kepada orang lain. Obat ini hanya bisa mengurangi gejala infeksi.
Asiklovir dapat memperlambat tumbuh dan penyebaran virus herpes yang ada di dalam tubuh. Obat ini hanya dapat mengurangi gejala infeksi dan tidak bisa untuk menyembuhkan penyakit.
Asiklovir digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan virus seperti herpes kelamin, herpes zoster, cacar air, dan sariawan.
Famciclovir antivirus untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh virus herpes seperti herpes genital, luka dingin, dan herpes zoster. Obat ini juga kadang digunakan pada pasien HIV untuk mengatasi penyakit herpes yang ada di area mulut, alat kelamin. dan daerah anus.
Valgansiklovir khusus obat orang dewasa yang digunakan untuk mencegah infeksi sitomegalovirus (CMV) setelah dilakukannya transplantasi organ seperti jantung, ginjal, atau pankreas. Obat ini juga digunakan untuk pengobatan infkesi CMV dengan sindrom AIDS.
Untuk anak-anak Valgansiklovir diberikan minimal usia 4 bulan untuk infekesi CMV transplantasi ginjal. Sedangkan untuk usia 1 bulan mencegah penyakit CMV dengan transplantasi jantung.
Salah satu obat dari Nukleosida Purin yaitu Ribavirin bisa menyebabkan anemia. Obat ini juga bisa menyebabkan permasalahan pada jantung yang fatal walaupun sangat jarang terjadi. Berikut ini beberapa efek samping umum dari Nukleosida Purin :
Cidofovir dapat membahayaka kesehatan ginjal. Ada beberapa obat yang harus dihindari saat penggunaan obat ini, di antaranya antivirus, kemoterapi, antibiotik, obat usus, obat pencegah transplantasi organ, obat suntuk osteoporosis, dan obat nyeri[6].
Penggunaan obat gansiklovir bisa menyebabkan cacat lahir. Bagi pria dan wanita jika sedang mengkonsumsi obat ini disarankan untuk menggunakan alat kontrasepsi yang efektif untuk mencegah kehamilan. Obat ini diminum 30 hari untuk wanita dan 90 hari untuk pria setelah dosis terakhir[7].
Jika anda menggunakan salah satu obat Nukleosida Purin yaitu valacyclovir beritahu dokter jika anda mengidap HIV/AIDS, sistem kekebaan tubuh yang lemah, dan pernah menjalani transplantasi ginjal dan sumsum tulang belakang[8].
1) Anonim. Webmd.com. Genital herpes. 2019.
2) Anonim. Drugs.com. Purine nucleoside. 2020.
3) Anonim. Drugbank.ca. Purine nucleoside. 2020.
4) Anonim. Drugbank.ca. Ribavin. 2020.
5) Anonim. Drugbank.ca. Gansiklovir. 2020.
6) Anonim. Drugs.com. Cidofovir. 2020.
7) Anonim. Drugs.com. Gansiklovir. 2020.
8) Anonim. Drugs.com. valacyclovir. 2020.