Daftar isi
Tumor adalah sebuah pertumbuhan jaringan tubuh yang tidak normal. Tubuh manusia secara konstan memproduksi sel baru untuk menggantikan sel yang sudah tua. Terkadang, DNA tubuh mengalami gangguan dalam proses replikasi sel sehingga memproduksi sel baru yang berbeda. Sel berbeda itulah yang akan bereplikasi dengan cepat dan membentuk tumor. [1,2]
Untuk mengetahui apakah tumor tergolong jinak atau ganas, dokter dapat mengambil sedikit sampel sel tumor melalui prosedur biopsi. Selanjutnya, sel biopsi akan dianalisa dibawah mikroskop oleh seorang dokter spesialis patologi. [3]
Tumor jinak tidaklah berbahaya. Tumor jenis ini tidak akan menyebar ke jaringan atau organ lain. Walaupun demikian, tumor jinak tetap dapat menyebabkan gangguan yang serius jika tumbuh dekat organ vital. Tumor jinak umumnya masih responsif terhadap pengobatan. [2]
Beberapa tipe tumor jinak yang sering ditemukan adalah [2] :
Beberapa tumor jinak berpotensi untuk menjadi ganas jika sel yang tidak normal terus berubah dan membelah diri secara tidak terkontrol. Tumor jinak tersebut juga dapat digolongkan ke dalam tumor pra ganas. Beberapa terminologi yang dapat menggambarkan karakteristik tumor jinak yang berpotensi tergolong dalam tumor pra ganas adalah [2] :
Beberapa tipe massa berikut harus dilakukan pengobatan dan monitor dengan hati-hati karena juga berpotensi menjadi tumor pra ganas, yaitu [2] :
Tumor ganas dapat disebut juga sebagai kanker. Sel kanker dapat lepas dari tumor, masuk ke dalam pemubuluh darah atau getah bening, dan menyerang organ lain. Beberapa tipe tumor ganas adalah [2] :
Tumor sel germinal dimulai dari sel yang memproduksi sel telur atau sperma. Tumor jenis ini dapat ditemukan pada ovarium atau testis. Tumor sel germinal juga dapat terbentuk pada rongga perut, dada, atau otak. [2]
Blastoma dimulai saat jaringan embrionik dan perkembangan sel di otak, mata, atau sistem saraf. Anak-anak lebih sering mengalami blastoma daripada orang dewasa. [2]
Gejala tumor sangat bergantung pada jenis dan lokasi tumor. Sebagai contoh, tumor paru-paru dapat menyebabkan batuk, sesak napas, atau nyeri dada. Tumor kolon dapat menyebabkan penurunan berat badan, diare, konstipasi, anemia defisiensi besi, dan darah pada tinja. [1]
Beberapa tumor dapat terjadi tanpa menunjukan gejala apapun. Tumor esofageal atau tumor pankreas umumnya tidak menyebabkan gejala hingga penyakit memasuki tahap yang parah. [1]
Beberapa gejala yang dapat muncul saat terkena tumor adalah [1] :
Berikut adalah tabel perbedaan tumor jinak dan tumor ganas berdasarkan ciri-ciri fisik dan gejala yang terlihat. [2]
Tumor Jinak | Tumor Ganas |
Tidak menginvasi jaringan sekitar. | Dapat menginvasi jaringan sekitar. |
Tidak menyebar ke bagian tubuh lainnya. | Dapat melepaskan sel tumor dan menyebar melalui sistem pembuluh darah atau limfe ke bagian tubuh lainnya untuk membentuk tumor baru. |
Umumnya tidak muncul kembali setelah dilakukan pengangkatan. | Dapat muncul kembali setelah dilakukan pengangkatan. |
Umumnya memiliki bentuk yang halus dan reguler. | Memiliki bentuk yang tidak jelas atau ireguler. |
Umumnya dapat bergerak jika ditekan | Tidak dapat bergerak jika ditekan. |
Tipikalnya tidak mengancam nyawa | Dapat mengancam nyawa. |
Dapat memerlukan tindakan pengobatan maupun tidak | Pasti membutuhkan tindakan pengobatan. |
Pada dasarnya, tumor terjadi saat sel tubuh membelah dan tubuh secara tidak terkontrol di dalam tubuh. Sel baru terbentuk untuk menggantikan sel tua atau untuk memberikan fungsi baru. Sel yang rusak atau tidak diperlukan lagi akan memberikan ruang untuk sel sehat yang baru. [1]
Jika pertumbuhan sel baru dan kematian sel terganggu, maka dapat terbentuk tumor. [1]
Masalah dalam sistem imun tubuh juga dapat menyebabkan tumor. Tembakau menyebabkan seseorang mati akibat tumor ganas lebih banyak daripada substansi lainnya. Faktor risiko tumor lainnya adalah [1] :
Beberapa tipe tumor yang dapat menyebabkan atau berhubungan dengan virus adalah [1] :
Beberapa jenis tumor jinak dapat berubah menjadi tumor ganas. Contohnya adalah polip adenomatosa pada kolon yang memiliki risiko besar untuk berubah menjadi kanker (tumor ganas). Hal ini mengapa polip, dimana tergolong tumor jinak, harus dihilangkan lewat operasi kolonoskopi. Menghilangkan tumor tersebut adalah salah satu cara untuk mencegah kanker kolon. [3]
Perubahan tumor jinak menjadi ganas tidaklah selamanya jelas, dan dokter perlu mempertimbangkan beberapa faktor berbeda untuk mendiagnosa satu dengan yang lainnya. Anda mungkin akan mendapatkan diagnosis yang tidak pasti. [3]
Selain itu, mungkin juga dilakukan biopsi untuk menemukan sel pra-kanker pada area tertentu dimana sel kanker mungkin muncul. [3]
Jika anda menemukan benjolan baru atau yang tidak biasa pada tubuh anda, segeralah pergi bertemu dokter. [2]
Setelah pemeriksaan fisik, dokter dapat menggunakan satu atau lebih dari tes gambaran berikut untuk mengkonfirmasi diagnosis, seperti [2] :
Tes darah juga dapat digunakan untuk membantu menegakan diagnosis. Namun, biopsi tetaplah satu-satunya cara untuk mengkonfirmasi keberadaan kanker. [2]
Pengobatan tumor bergantung pada banyak faktor, seperti lokasi tumor primer dan lokasi penyebaran kanker. Seorang dokter patologi dapat memberitahu informasi spesifik mengenai tumor tersebut untuk membantu menentukan pengobatan. Beberapa pengobatan tersebut dapat termasuk [2] :
Genetik dapat bermain peran terhadap keberadaan kanker, sehingga sulit sekali untuk mencegah kanker. Walaupun demikian, ada beberapa langkah yang dapat anda lakukan untuk mengurangi risiko pembentukan tumor, yaitu [2] :
1. Anonim. Tumor. Medline Plus; 2021.
2. Elaine K. Luo, M.D. & Ann Pietrangelo. Benign and Malignant Tumors: How Do They Differ?. Healthline; 2019.
3. Lisa Fayed & Doru Paul, MD. Differences Between a Malignant and Benign Tumor. Verywell Health; 2021.