Tumor Paru-Paru: Penyebab, Gejala dan Cara Mengobati

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Apa itu Tumor Paru-paru?

Tumor ialah kumpulan jaringan abnormal yang terbentuk ketika sel membelah terlalu cepat dan tidak mengalami kematian sel pada saatnya. Tumor paru-paru ialah tumor yang terjadi di dalam jaringan paru-paru atau dalam saluran pernapasan yang mengarah ke paru-paru[1].

Tumor paru-paru merupakan kondisi yang cukup umum. Tumor biasanya ditemukan sebagai nodul pada paru-paru, yang terlihat pada hasil X-ray atau CT scan. Nodul ditemukan sekitar 1 dari setiap 500 X-ray[2, 3].

Jika nodul ditemukan, selanjutnya dokter perlu memastikan apakah nodul merupakan tumor jinak atau fase awal kanker. Hal ini dikarenakan deteksi dan penanganan dini kanker paru-paru dapat meningkatkan kemungkinan pasien untuk bertahan hidup[2].

Tumor kemungkinan besar bersifat jinak, jika[2]:

  • Pasien berusia kurang dari 40 tahun
  • Pasien bukan seorang perokok
  • Terdapat kalsium di dalam nodul
  • Berukuran kecil

Perbedaan Tumor Paru-paru Jinak dan Ganas

Tumor jinak dapat memiliki beberapa persamaan dengan kanker, tapi terdapat beberapa perbedaan penting antara keduanya, yaitu[1, 3]:

  • Kecepatan tumbuh: tumor ganas cenderung tumbuh dengan cepat, dengan rata-rata peningkatan ukuran dua kali lipat dalam 4 bulan. Tumor jinak sering kali tumbuh secara perlahan dan kadang bahkan mengecil. Namun terdapat beberapa tumor jinak tumbuh dengan sangat cepat.
  • Ukuran: tumor ganas cenderung lebih besar (banyak massa paru-paru ditetapkan sebagai tumor yang lebih besar dari 3 cm merupakan kanker). Meski beberapa tumor jinak juga dapat tumbuh hingga berukuran besar.
  • Kambuh: baik tumor jinak maupun tumor ganas dapat tumbuh kembali setelah dihilangkan, tapi tumor jinak selalu tumbuh kembali pada tempat yang sama
  • Invasifitas: tumor jinak dapat mendorong struktur di sekitarnya, tapi tidak menyerang, merusak, atau mengambil alih tempat jaringan lain.
  • Ancaman terhadap kesehatan: sebagian besar tumor jinak tidak berbahaya, sedangkan tumor ganas dapat mengancam nyawa pasien.
  • Usia onset: kebanyakan kasus tumor ganas paru-paru terjadi pada orang berusia lanjut, sedangkan tumor jinak dapat dialami oleh semua usia.
  • Penyebaran: tumor ganas dapat menyebar (bermetastasis) ke bagian tubuh lain. Sedangkan tumor jinak tidak menyebar keluar paru-paru.

Penyebab Tumor

Penyebab dari tumor paru-paru tidak diketahui dengan baik. Tapi pada umumnya tumor sering kali disebabkan oleh[1, 2]:

Faktor Risiko Tumor Paru-paru

Beberapa faktor berikut berkaitan dengan peningkatan risiko mengalami tumor paru-paru[3]:

  • Genetik

Faktor genetik dapat berperan dalam berkembangnya beberapa tumor hamartoma. Tumor ini juga sering terbentuk sebagai bagian dari penyakit Cowden, suatu sindrom yang diwariskan dalam keluarga.

  • Infeksi

Papiloma skuamosa paru-paru berkaitan dengan infeksi HPV

  • Merokok

Merokok diduga sebagai faktor risiko papilloma sel skuamosa, tapi tidak diketahui pasti apakah tembakau berpengaruh terhadap perkembangan tumor tersebut.

Sekitar 50% dari orang yang merokok dan berusia lebih dari 50 tahun akan memiliki nodul pada hasil CT scan dada[1].

Gejala Tumor Paru-paru

Tumor paru-paru biasanya tidak mengakibatkan gejala. Lebih dari 90% tumor ditemukan secara kebetulan, saat menjalani X-ray dada atau CT scan[1, 2].

Pada beberapa kasus, tumor paru-paru dapat menimbulkan gejala seperti[1, 2, 3]:

  • Batuk ringan yang berlangsung lama
  • Napas pendek, kesulitan bernapas, mengi
  • Batuk dengan darah (hemoptisis)
  • Suara berderik-derik di paru-paru
  • Demam, terutama jika terjadi pneumonia
  • Infeksi pernapasan kambuhan
  • Kolapsnya sebagian paru-paru (atelectasis)

Jenis Tumor Paru-paru

Tumor yang secara umum lebih besar dari 3 cm disebut sebagai massa. Jika tumor berukuran 3 cm atau kurang, umumnya disebut nodul[1].

Tumor paru-paru dibedakan menjadi[1, 2, 3]:

Hamartoma

Hamartoma merupakan jenis paling umum dari tumor paru-paru jinak. Hamartoma mencakup hingga sekitar 55% dari semua kasus tumor paru-paru jinak dan 8% dari keseluruhan kasus tumor. Sekitar 80% ditemukan pada bagian luar jaringan ikat paru-paru dan sisanya ditemukan di dalam saluran bronkus.

Hamartoma tersusun atas berbagai macam jenis sel, seperti lemak, tulang rawan, jaringan ikat, dan otot. Biasanya memiliki diameter kurang dari 4 cm dan terlihat pada X-ray dada sebagai gumpalan bulat seperti koin.

Hamartoma biasanya tetap berada pada suatu area terbatas dan tidak menekan jaringan di sekitarnya. Jenis tumor ini biasanya terletak pada bagian perifer paru-paru. Hamartoma lebih sering ditemukan pada pria daripada wanita, dan antara usia 50-70 tahun.

Adenoma Bronkus

Adenoma merupakan jenis tumor lain yang umum ditemukan pada paru-paru. Sekitar 50% dari semua kasus tumor paru-paru jinak termasuk jenis ini.

Adenoma merupakan kelompok tumor yang beragam yang muncul dari kelenjar mukosa dan saluran batang tenggorok atau saluran pernapasan besar paru-paru.

Papiloma

Papiloma merupakan jenis tumor paru-paru jinak yang kurang umum. Papiloma tumbuh pada saluran bronkus, mencuat dari permukaan tempat tumor menempel.

Papiloma dibedakan menjadi tiga jenis:

  • Skuamosa: papilloma sel skuamosa dapat terbentuk pada orang dewasa dan anak-anak. Tumor ini sering kali berkaitan dengan infeksi HPV (human papilloma virus). Pada kasus langka, tumor ini dapat berubah menjadi ganas dan bersifat kanker.
  • Glandular: jenis papilloma ini lebih langka dibandingkan skuamosa. Papilloma glandular tumbuh di dalam saluran pernapasan yang lebih besar dibandingkan skuamosa. Tumor ini dapat dialami oleh semua usia, tapi lebih umum pada orang dewasa. Papilloma glandular hampir selalu terlihat sebagai satu nodul, terletak pada bagian tengah. Penyebab dari tumor ini belum diketahui.
  • Campuran antara skuamosa dan glandular: jenis tumor papilloma ini tersusun atas campuran antara jaringan skuamosa dan glanduler. Jenis tumor ini sangat langka dan berpotensi untuk berubah menjadi kanker karena sel-sel skuamosa dapat berubah seiring waktu.

Jenis tumor paru-paru jinak lain yang langka ditemukan meliputi chondroma, fibroma, neurofibroma, dan lipoma. Tumor ini tersusun atas jaringan ikat atau jaringan lemak[2, 3].

Kapan Sebaiknya ke Dokter?

Sebaiknya memeriksakan diri ke dokter jika mengalami kondisi berikut[1]:

  • Mengalami perubahan atau peningkatan gejala batuk atau batuk disertai darah
  • Napas pendek, demam, menggigil, atau sakit pada dada
  • Berat badan turun sekitar 4,5 kg atau lebih tanpa penyebab yang jelas

Diagnosis Tumor Paru-paru

Untuk mendiagnosis tumor paru-paru dokter perlu memeriksa riwayat kesehatan pasien dan pemeriksaan fisik. Selanjutnya pasien akan diminta melakukan beberapa tes diagnosis, seperti[1, 3]:

  • Tes imaging:
    • X-ray dada: umumnya menjadi tes yang pertama kali dilakukan. X-ray dapat membantu melihat adanya jaringan abnormal, tapi tidak dapat digunakan untuk memastikan tumor bersifat jinak atau ganas. Akan tetapi, tumor paru-paru baru dapat terlihat pada X-ray ketika mencapai diameter sekitar 1 cm.
    • CT-scan dada: untuk mengkonfirmasi lebih lanjut mengenai hasil pemeriksaan X-ray dada.
  • Bronkoskopi: dilakukan jika tumor terletak dekat dengan saluran pernapasan besar. Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan scope yang dilengkapi kamera ke dalam tenggorokan dan ke paru-paru selama pasien dibawah pengaruh obat bius. Selama prosedur ini dapat dilakukan biopsi melalui saluran pernapasan, disebut biopsi endobronkial.
  • Biopsi paru-paru: pengambilan sampel jaringan untuk diperiksa di laboratorium. Biopsi dapat dilakukan melalui dinding dada (fine needle aspiration biopsy), selama bronkoskopi, atau melalui operasi. Biopsi biasanya dilakukan ketika diagnosis tidak jelas.

Pada kasus tertentu, pasien dapat diminta melakukan beberapa tes diagnosis lain, seperti[2]:

  • Tes darah
  • Tes kulit tuberculin (mengecek TBC)
  • PET (positron emission tomography) scan
  • SPECT (single-photo emission CT)
  • MRI (magnetic resonance imaging)

Ciri-ciri Tumor Paru-paru Jinak

Dari hasil tes imaging, dapat dilakukan pengamatan ciri-ciri tumor. Dibandingkan dengan tumor ganas (kanker), tumor jinak memiliki ciri-ciri seperti[3]:

  • Berukuran kecil, kurang dari 3 cm
  • Bentuk halus, bentuk dan garis biasa
  • Waktu mencapai 2 kali ukuran awal cepat atau pelan (misalnya kurang dari 10 hari atau lebih dari 450 hari). Tumor ganas rata-rata memerlukan waktu 4 bulan.
  • Mengalami kalsifikasi yang membaur, berbintik-bintik, atau seperti popcorn
  • Tidak terjadi peningkatan ukuran nodus limfa (terutama mediastinal, supraclavicular)
  • Tidak terdapat tanda penyebaran (metastasis) ke bagian lain tubuh. Kanker paru-paru paling umum menyebar ke otak, hati, tulang, dan kelenjar adrenal.

Pengobatan Tumor Paru-paru

Pada kebanyakan kasus, tumor paru-paru jinak tidak memerlukan penanganan. Dokter hanya akan memantau kondisi pasien dengan melakukan serangkaian X-ray atau CT scan selama beberapa bulan hingga tahun[1, 2].

Dokter dapat menyarankan biopsi atau operasi pengangkatan tumor, jika[1, 2]:

  • Pasien adalah seorang perokok atau memiliki risiko kanker
  • Pasien mengalami gejala, seperti kesulitan bernapas
  • Nodul terus tumbuh
  • Hasil pemeriksaan mengindikasikan kemungkinan kanker

Ketika tumor jinak berukuran kecil, maka keseluruhan tumor dapat dihilangkan selama prosedur biopsi. Biopsi dapat dilakukan dengan insisi kecil dan rawat inap sebentar. Pasien dengan tumor jinak tidak akan memerlukan perawatan lebih lanjut, kecuali jika terdapat kondisi lain atau komplikasi terkait tumor[1, 2].

Jika tumor jinak perlu dihilangkan melalui operasi, saat ini terdapat prosedur yang minimal invasif yang memungkinkan pemulihan lebih cepat. Prosedur ini disebut operasi thoracoscopy dengan bantuan video[3].

Beberapa irisan dibuat pada dinding dada untuk mendapatkan akses ke dalam paru-paru. Metode ini juga dapat digunakan untuk mengangkat keseluruhan lobus paru-paru, tapi tidak dapat dilakukan jika tumor terdapat pada semua bagian paru-paru[3].

Pencegahan Tumor Paru-paru

Umumnya penyebab dari tumor paru-paru tidak diketahui dan kondisi ini tidak dapat dicegah. Meski demikian, kita dapat menurunkan risiko mengalami tumor paru-paru dengan cara berikut[3]:

  • Menghindari asap rokok atau berhenti merokok (bagi perokok). Rokok dapat menyebabkan berbagai gangguan pada sistem pernapasan dan berkaitan dengan tumbuhnya tumor dan kanker paru-paru
  • Menjaga kebersihan diri dan menerapkan kebiasaan higienis. Selalu mencuci tangan dengan air dan sabun setiap selesai beraktivitas di luar rumah. Hindari menyentuh mulut, hidung, dan mata dengan tangan yang belum dicuci
  • Mengenakan masker, terutama jika berada pada lingkungan dengan tingkat polusi udara tinggi
  • Menghindari atau menjaga jarak dengan orang yang memiliki gangguan pernapasan akibat infeksi (seperti TBC, pneumonia, COVID-19)
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment