Perindopril dan indapamide adalah sebuah kombinasi obat yang digunakan untuk mengobati orang dewasa dengan tekanan darah tinggi ringan hingga sedang. Obat kombinasi ini diresepkan saat dokter merasa tepat untuk menggunakan kedua obat tersebut kepada pasiennya[4].
Obat ini bekerja dengan cara merelaksasi pembuluh darah sehingga darah dapat mengalir lebih mudah[3].
Daftar isi
Berikut ini info Perindopril + Indapamide, mulai dari indikasi hingga peringatannya: [1]
Indikasi | Obat Tekanan darah tinggi |
Kategori | Obat Keras |
Konsumsi | Dewasa dan Lansia |
Kelas | ACE Inhibitor / Direct Renin Inhibitors / Diuretik |
Bentuk | Tablet |
Kontraindikasi | – Hipersensitivitas – Gangguan ginjal berat (CrCl <30 ml/menit), – Hipokalemia – Gangguan hati berat atau ensefalopati hepatik – Riwayat angioedema yg berhubungan dengan pengobatan dengan penghambat ACE – Anak-anak – Pasien dialisis atau pasien dengan gagal jantung dekompensasi yang tidak diobati. – Edema angioneurotik herediter atau idiopatik. – Kehamilan dan menyusui. |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Perindopril + Indapamide: → Gangguan fungsi ginjal, risiko hipotensi dan ketidakseimbangan elektrolit. → Pemantauan fungsi ginjal dan kadar kalium plasma dianjurkan. → Kadar glukosa darah harus dipantau pada pasien diabetes terutama pada mereka yang kadar kalium serumnya rendah. → Peningkatan risiko neutropenia atau agranulositosis pada pasien imunosupresi. → Pengobatan harus dihentikan segera jika terdapat edema angioneurotik pada wajah, ekstremitas, bibir, lidah, glotis dan / atau laring. |
Adapun manfaat perindopril + indapamide ialah mengatasi gangguan kesehatan berupa : [4]
Pemberian perindopril + indapamide hanya dapat diberikan kepada orang dewasa hingga yang lebih tua dengan pembagian sebagai berikut : [1]
Oral/Diminum ⇔ Hipertensi → Dewasa: Per tablett berisi perindopril 4 mg dan indapamide 1,25 mg: 1 tablet sekali sehari pada pagi hari. |
⇔ Gangguan ginjal → CrCl mL/menit Dosis <30 Hindari penggunaan. → 30-60 Penyesuaian dosis mungkin diperlukan. |
Secara umum, kombinasi antara perindopril dan indapamide tidak memberikan efek samping serius ketika diberikan dalam dosis yang tepat. Namun, setiap individu tentu saja berbeda, sehingga efek samping di bawah ini bisa saja terjadi pada Anda: [3]
Untuk memahami lebih detil mengenai kombinasi perindopril dan indapamide, seperti operdosis, penyimpanan, cara kerja perindopril, interaksi dengan obat lain serta dengan makanan berikut datanya [1][2][3].
Penyimpanan | Tablet: → Simpan antara di bawah 30 °C. → Jangan simpan di freezer. → Lindungi dari cahaya dan kelembaban. → Jangan simpan di kamar mandi. → Jauhkan obat dari anak anak dan hewan peliharaan. → Jangan membuang obat ke toilet atau menuangkannya ke saluran pembuangan kecuali diinstruksikan demikian. → Buang produk ini dengan benar saat kedaluwarsa atau tidak lagi diperlukan. |
Cara Kerja | ⇔ Deskripsi: Perindopril adalah penghambat ACE, yang bekerja dengan menghambat konversi angiotensin I menjadi angiotensin II, mengurangi aktivitas sistem saraf simpatis dan menghambat enzim kininase, yang terlibat dalam konversi bradikinin dan zat lainnya. Indapamide adalah turunan sulfonamida dengan cincin indol. Ini menghambat reabsorpsi natrium di segmen pengenceran kortikal, sehingga meningkatkan keluaran urin, menghasilkan efek antihipertensi. ⇔ Farmakokinetik: → Penyerapan: Perindopril: Sekitar 65-70% dari dosis oral diserap. Indapamide: Diserap dengan cepat dan sempurna dari saluran pencernaan. → Distribusi: Pengikatan protein plasma perindoprilat: <30%; indapamide: 79%. → Metabolisme: Perindopril dihidrolisis menjadi perindoprilat yang merupakan komponen aktif. → Ekskresi: Penghapusan paruh perindopril: Sekitar 24 jam; indapamide: 14-24 jam (rata-rata 18 jam). |
Interaksi dengan obat lain | → Meningkatnya risiko keracunan litium. → Dapat menyebabkan dan mempotensiasi hipotensi ortostatik bila digunakan dengan alkohol, barbiturat, neuroleptik, narkotika, atau antihipertensi lainnya. → Peningkatan risiko insufisiensi ginjal akut pada pasien dehidrasi bila digunakan dengan NSAID sistemik atau salisilat dosis tinggi. → Dapat meningkatkan risiko hipoglikemia pada pasien yang menjalani pengobatan bersamaan dengan sulfonamida/insulin hipoglikemik. → Penggunaan bersamaan dengan baclofen dapat meningkatkan efek antihipertensi. → Dapat mengurangi efek antihipertensi bila digunakan dengan kortikosteroid atau tetrakosaktida. → Meningkatnya risiko hiperkalemia bila digunakan dengan diuretik hemat kalium atau suplemen kalium. → Dapat meningkatkan efek hipotensi dari obat anestesi tertentu. → Peningkatan risiko leukopenia bila digunakan dengan alopurinol, imunosupresan, prokainamid atau kortikosteroid sistemik. → Efek hipotensi aditif bila digunakan dengan antihipertensi lain. |
Interaksi dengan makanan | → Dapat mengurangi biotransformasi hati dengan makanan. |
Overdosis | ⇔ Gejala: Berupa hipotensi, mual, muntah, kram, pusing, kantuk, kebingungan mental, oliguria yang dapat berkembang menjadi anuria. Gangguan garam dan air (kadar natrium rendah, kadar kalium rendah) juga dapat terjadi. ⇔ Cara Mengatasi: Bilas lambung atau pemberian arang aktif dapat digunakan untuk menghilangkan obat yang tertelan. Pantau dan pertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit. Hubungi tenaga medis segera. |
Bagaimana saya harus menggunakan obat ini?
Obat kombinasi ini digunakan untuk membuat dosis lebih nyaman bagi orang yang membutuhkan kedua obat ini (perindopril dan indapamide). Dosis obat kombinasi tergantung pada dosis obat individu yang dibutuhkan orang tersebut. Dosis yang biasa dianjurkan untuk obat ini adalah satu tablet yang diminum sekali sehari, sebaiknya di pagi hari sebelum makan. [4]
Siapa yang tidak boleh minum obat ini?
Jangan gunakan perindopril – indapamide jika Anda:
– Alergi terhadap perindopril, indapamide, atau bahan obat lainnya
– Alergi terhadap obat sulfa (sulfonamide) (misalnya, sulfamethoxazole)
– Sedang hamil atau berencana untuk hamil, sedang menyusui
– Sedang minum obat sacubitril / valsartan
– Mengalami penurunan fungsi ginjal atau tidak dapat buang air kecil
– Memiliki kalium tinggi atau rendah yang tidak diobati
– Pernah mengalami angioedema (reaksi alergi serius yang menyebabkan area di sekitar tenggorokan dan lidah membengkak) setelah mengonsumsi penghambat ACE (misalnya kaptopril, ramipril)
– Menderita diabetes atau penyakit ginjal dan sedang mengonsumsi aliskiren [5]
Brand Merek Dagang |
Bioprexum Plus |
[1] Anonim. Perindopril + Indapamide. Mims Indonesia; 2020.
[2] Anonim. Perindopril. Drugbank Canada; 2020.
[3] Anonim. Perindopril + Indapamide. HealthLink British Columbia; 2020.
[4] Anonim. Perindopril + Indapamide. Medbrodcast; 2020.
[5] Anonim. Perindopril. Drugs; 2020.