Tinjauan Medis : dr. Hadian Widyatmojo, SpPK
Stroke adalah suatu kondisi dimana terjadi gangguan suplai nutrisi termasuk oksigen ke sel sel otak yang menyebabkan gangguan fungsi otak. Stroke secara umum dibagi menjadi 2 besar tergantung dari sebab
Stroke adalah kondisi gangguan pada otak di mana hal ini terjadi saat suplai darah ke otak terhambat. Hal ini menjadikan jaringan otak tak memperoleh nutrisi serta oksigen secara cukup.
Karena terhambatnya aliran darah yang membawa oksigen dan nutrisi menuju otak, sel-sel otak pun mengalami kehilangan fungsi dalam beberapa waktu.
Daftar isi
Untuk dapat mengatasi atau mewaspadai penyakit stroke, penting untuk mengenali lebih dulu jenis-jenis stroke yang dapat terjadi.
Pada kasus stroke iskemik, arteri yang bertugas menyuplai darah menuju otak mengalami sumbatan atau penyempitan.
Sumbatan pada pembuluh darah dapat mengakibatkan penurunan aliran darah ke otak.
Hal ini bisa disebabkan oleh karena pembekuan, penggumpalan sel darah dan juga lemak dalam pembuluh darah yang membentuk plak aterosklerosis.
Penting untuk diketahui pula bahwa stroke iskemik sendiri terbagi menjadi dua jenis kondisi, yaitu :
Stroke iskemik emboli dapat terjadi ketika bagian tubuh tertentu mengalami pembentukan gumpalan darah di mana kemudian gumpalan ini bisa berpindah ke otak.
Stroke iskemik ini terjadi ketika pada salah satu arteri yang mengirimkan aliran darah ke otak mengalami pembentukan gumpalan darah.
Stroke hemoragik terjadi akibat pecahnya pembuluh darah arteri di otak, sehingga darah yang keluar menekan sel-sel otak dan mengakibatkan gangguan fungsi otak
Aneurisma serta tekanan darah tinggi merupakan contoh kondisi umum yang menyebabkan stroke hemoragik.
Seperti pada stroke iskemik yang terbagi menjadi dua jenis, stroke hemoragik pun demikian. Berikut adalah dua jenis stroke hemoragik yang dapat dikenali :
Jenis stroke hemoragik ini tergolong jarang terjadi. Stroke ini terjadi ketika perdarahan terjadi pada area antara otak dan jaringan tipis penutupnya.
Jenis stroke hemoragik ini terjadi karena pecahnya arteri otak sehingga darah memenuhi jaringan yang ada di sekelilingnya.
Jenis stroke ini adalah suatu kondisi stroke ringan yang terjadi setelah gagalnya aliran darah mencapai bagian dari otak yang menyebabkan sumbatan pada otak dalam waktu singkat.
Sumbatan aliran darah yang tersuplai ke otak ini hanya terjadi tak lebih dari 5 menit. Namun, stroke ringan ini bisa menjadi tanda peringatan penyakit stroke di masa mendatang.
Mirip dengan stroke iskemik, penggumpalan darah adalah penyebab paling sering dari kondisi TIA ini.
Seringkali penderita TIA tak begitu menyadarinya sehingga karena terlambat memperoleh penanganan, stroke besar pun benar-benar terjadi hanya dalam waktu 3 bulan hingga 1 tahun.
Penyebab terjadinya stroke umumnya dapat ditentukan dari jenis stroke yang dialami oleh penderitanya.
Namun yang utama, penyempitan atau sumbatan pada pembuluh darahlah yang menjadi faktornya.
Pada jenis stroke ini, arteri yang berperan utama mengirimkan darah ke otak mengalami penyempitan atau sumbatan, sehingga aliran darah ke otak menjadi berkurang.
Jika aliran darah terus berkurang, maka otak tak mendapat cukup darah, oksigen dan nutrisi sehingga sel-sel otak pun berangsur rusak.
Gumpalan darah kerap menjadi alasan utama penyumbatan terjadi. Gumpalan darah ini umumnya terbentuk di arteri otak, atau pembuluh darah.
Walau tak seumum jenis stroke iskemik, stroke hemoragik ini adalah jenis stroke yang lebih serius di mana dapat terjadi karena pecahnya arteri sehingga penderita mengalami perdarahan.
Darah yang keluar tersebut akan menekan dan merusak sel-sel otak dan sekitarnya. Bahkan setelah perdarahan, kondisi ini akan mengurangi suplai darah ke jaringan otak
Aneurisma, hipertensi, penggunaan obat pengencer darah, dan cedera dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah
Gumpalan darah dapat menjadi penyebab utama dari kondisi sumbatan singkat di pembuluh darah yang mengalirkan darah ke otak.
Sumbatan dan gejala yang terjadi memang sementara, namun penting untuk segera memperoleh bantuan medis agar tidak berlanjut menjadi stroke besar.
Sejumlah faktor berikut ini adalah kondisi yang meningkatkan potensi seseorang terserang stroke sehingga perlu diwaspadai :
Stroke seringkali menimbulkan gejala secara tiba-tiba tanpa peringatan apapun. Namun, berikut ini adalah gejala umum stroke yang paling kerap dialami :
Segera temui dokter apabila beberapa gejala sudah cukup sering terjadi dan terus berulang, seperti kelemahan atau kelumpuhan pada lengan.
Wajah sulit untuk tersenyum karena mengalami penurunan di salah satu sisinya diikuti dengan kesulitan bicara (cadel) adalah tanda bahwa penanganan medis dibutuhkan segera.
Berikut ini adalah metode pemeriksaan yang dokter lakukan pada pasien untuk memastikan penyebab dan jenis stroke.
Penanganan penyakit stroke biasanya juga dapat ditentukan oleh dokter setelah mengetahui jenisnya.
Berikut ini adalah metode-metode perawatan yang umumnya diberikan atau dianjurkan oleh dokter sesuai jenis stroke yang dialami.
Umumnya pada kondisi stroke iskemik, penanganan yang dokter berikan bertujuan untuk melancarkan aliran darah ke otak pasien.
Penyuntikan obat ini dilakukan seharusnya dalam waktu 4,5 jam sejak gejala muncul untuk dapat meredakan gejala sekaligus meminimalisir risiko komplikasi.
Tujuan pemberian suntikan ini adalah untuk mengembalikan aliran darah dengan memecah gumpalan darah yang terjadi pada arteri.
Obat ini diberikan dokter sebagai penurun kolesterol yang kadarnya tinggi. Fungsi obat ini adalah sebagai penghambat enzim yang memroduksi kolesterol pada liver.
Ketika pembuluh darah pada otak benar-benar tersumbat oleh gumpalan darah, maka dokter umumnya menggunakan alat yang ditempelkan pada kateter untuk mengangkat gumpalan darah tersebut.
Bila gumpalan darah sangat besar sehingga tak dapat dipecah dengan injeksi tPA, maka dokter umumnya mengombinasikan pemasangan stent retriever ini bersama dengan suntikan tPA.
Langkah operasi ini bertujuan untuk mengangkat plak yang menghambat arteri karotis (pembuluh darah pada leher yang menyuplai darah ke otak).
Metode angioplasti dapat pula diterapkan oleh dokter untuk melebarkan arteri karotis melalui kateter yang dokter masukkan lewat pembuluh darah pada pangkal paha.
Balon atau stent yang melekat pada kateter tersebut kemudian digembungkan agar arteri yang menyempit dapat mengembang. Hal ini bertujuan memberi jalan bagi aliran darah supaya lancar.
Dalam mengobati stroke hemoragik, dokter berupaya mengontrol perdarahan akibat kebocoran arteri dengan mengurangi tekanan pada otak yang disebabkan oleh cairan berlebih.
Pemberian obat-obatan maupun prosedur operasi dapat dilakukan oleh dokter, tergantung dari kondisi pasien itu sendiri.
Antikoagulan adalah obat khusus untuk mengencerkan darah. Biasanya obat ini diberikan untuk membantu mengatasi darah mengental dan menggumpal pada pembuluh darah.
Obat penurun tekanan darah pun kemungkinan diberikan oleh dokter. Guna obat ini adalah menormalkan kembali tekanan darah yang naik dan tinggi.
Bila perdarahan yang dialami cukup serius dan besar, dokter akan meredakan tekanan pada otak dengan menghilangkan darah yang telah bocor dari arteri.
Operasi untuk memperbaiki pembuluh darah mungkin akan diterapkan pula oleh dokter disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi pasien.
Pengobatan yang diberikan kepada penderita stroke jenis TIA ini biasanya serupa dengan penanganan yang diberikan kepada penderita stroke hemoragik dan iskemik.
Pemberian obat antihipertensi, antikoagulan, antiplatelet, dan kolesterol kemungkinan besar diberikan oleh dokter sesuai faktor risiko yang pasien alami.
Namun jika memang diperlukan, dokter akan menganjurkan kepada pasien untuk menempuh endarterektomi karotis, khususnya bila dijumpai adanya lemak menumpuk di arteri karotis.
Terapi lainnya, seperti terapi wicara, terapi fisik, dan terapi okupasi adalah bentuk rehabilitasi yang juga berpotensi pasien perlukan untuk mendukung pemulihan.
Penyakit stroke dengan penanganan yang kurang tepat atau bahkan terlambat mampu menyebabkan komplikasi sementara maupun permanen.
Berikut ini adalah beberapa bahaya komplikasi yang patut diwaspadai oleh para penderita stroke.
Stroke berawal dari pembuluh darah yang dipenuhi plak, yakni efek penumpukan lemak dan kolesterol sehingga aliran darah menjadi terhambat.
Oleh sebab itu, sebagai langkah pencegahan, orang-orang dengan risiko penyakit stroke tinggi dapat mencoba mengubah pola hidup yang lebih sehat.
Untuk orang yang dalam kondisi sehat, memperbaiki gaya hidup adalah cara paling baik meminimalisir risiko terkena stroke.
Sementara bagi penderita stroke, selain memperbaiki gaya hidup supaya menjadi lebih sehat dan serangan stroke tidak mudah kembali dialami, biasanya diberikan resep antiplatelet atau antikoagulan oleh dokter untuk menurunkan risiko stroke iskemik.
Anonim. 2020. CDC. Types of Stroke.
Anonim. stroke. Facts, Causes, Risks and Prevention of Stroke.
Mayo Clinic Staff. 2020. Mayo Clinic. Stroke.
Minesh Khatri, MD. 2019. WebMD. Top Causes of Stroke.
James McIntosh & Nancy Choi, M.D. Medical News Today. Everything you need to know about stroke.
Healthline Editorial Team & Elaine K. Luo, MD. 2018 healthline. Everything You Need to Know About Stroke.
Khadijah Nur Azizah. 2018. detikHealth. Waduh! Jumlah Pasien Stroke RI 6 Kali Lipat Penduduk Brunei Darussalam.