Tinjauan Medis : dr. Katya Saphira, M.Gizi
Tomatillo salah satu makanan yang tidak dapat ditemukan di Indonesia, namun dapat ditemukan jika berkunjung ke wilayah Amerika Latin yaitu Meksiko. Kandungan utamanya berupa vitamin C, K, dan B3. Tomatillo
Nama tomatillo memang terbilang asing bagi masyarakat Indonesia. Tanaman tomatillo biasanya hidup liar dan dikonsumsi begitu saja. Ternyata, tomatillo mengandung banyak manfaat. Berikut penjelasannya.
Daftar isi
Tomatillo (Physalis philadelphica) merupakan salah satu jenis tomat yang berwarna hijau namun memiliki kulit tipis yang membungkus buahnya. Buah tomatillo berbentuk bulat, kecil dan berwarna hijau, kuning, hingga ungu. Tomatillo memiliki rasa yang kuat dan sedikit pedas [1].
Nama lainnya tomatillo adalah tomat sekam Meksiko. Tomatillo liar pertama kali berasal pada daerah Amerika, khususnya Meksiko [1,2].
Tanaman tomatillo dapat tumbuh ideal di berbagai kondisi tanah, yang khususnya kering dan tidak lembab. Suhu yang ideal bagi tanaman ini adalah 25-32 derajat Celcius [1,2].
Tomatillo memiliki ketinggian tanaman hingga 2 meter. Dalam satu tanaman tomatillo dapat menghasilkan 60-200 buah [2].
Berikut ini adalah kandungan gizi dalam tomatillo yang bermanfaat bagi kesehatan manusia.
IDNmedis.com Info Gizi (Per 100 Gram) Tomatillo, mentah | |||
---|---|---|---|
Kalori: | 32 | Kalori Dari Lemak: | 8.5 |
%Kebutuhan Harian | |||
Total Lemak | 1 g | 1.57 % | |
Lemak Jenuh | 0.1 g | 0.69 % | |
Lemak Trans | 0 | 0 % | |
Kolesterol | 0 mg | 0 % | |
Sodium | 1 mg | 0.04 % | |
Total Karbohidrat | 5.8 g | 1.95 % | |
Serat | 1.9 g | 7.6 % | |
Gula | 3.9 g | ||
Protein | 1 g | 1.92 % | |
Vitamin A | 2.28 % | Vitamin c | 19.5 % |
Kalsium | 0.7 % | Zat besi | 3.44 % |
Src : Tomatillo, mentah *Kebutuhan harian berdasarkan diet 2,000 kalori. Kebutuhan anda bisa lebih besar/kecil. |
Top 10 Gizi | |||
---|---|---|---|
Penyajian 100gr | %Kebutuhan Harian | ||
Vitamin C | 11.7 mg | 20 % | |
Vitamin K | 10.1 mcg | 13 % | |
Niasin | 1.9 mg | 9 % | |
Kalium | 268 mg | 8 % | |
Mangan | 0.2 mg | 8 % | |
Serat makanan | 1.9 g | 8 % | |
Magnesium | 20 mg | 5 % | |
Besi | 0.6 mg | 3 % | |
Fosfor | 39 mg | 4 % | |
Tembaga | 0.1 mg | 4 % | |
Src : Tomatillo, mentah |
Kandungan gizi utama dalam tomatillo adalah vitamin C, vitamin K, dan vitamin B3 atau niacin. Vitamin C berperan penting sebagai antioksidan ynag mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh [3].
Vitamin K berperan penting dalam mencegah pendarahan dan anemia karena bekerja dalam proses pembekuan darah. Sedangkan vitamin B3 (niacin) berperan dalam menjaga kesehatan sistem saraf, pencernaan, dan kulit [4,5].
Selain itu, tomatillo mengandung senyawa pektin yang berfungsi baik bagi kesehatan pencernaan. Senyawa pektin ini juga berfungsi untuk mengurangi kadar kolesterol, mempercepat proses penyembuhan luka, mengatur insulin, dan merangsang sistem kekebalan [6].
Berikut ini adalah manfaat yang akan dirasakan setelah mengonsumsi tomatillo secara tepat dan rutin.
1. Menjaga Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah
Tomatillo mengandung kalium sebanyak 8% dari kebutuhan harian. Kandungan kalium di dalam tubuh berperan mencegah terjadinya tekanan darah tinggi [7].
Kalium mencegah penumpukan kalsium yang disebut plak yang dapat menyumbat aliran darah. Terhambatnya aliran darah menyebabkan kerja jantung semakin cepat sehingga tekanan darah menjadi tinggi [7].
Selain itu, penyumbatan ini dapat merusak pembuluh darah dan menyebabkan aterosklerosis. Kondiis yang semakin parah dapat menyebabkan stroke dan penyakit jantung koroner [7].
Penyakit jantung koroner disebabkan oleh aterosklerosis yang terjadi pada pembuluh di jantung. Sedangkan penyakit stroke disebabkan oleh aterosklerosis yang terjadi pada pembuluh di otak [7].
Tomatillo juga mengandung senyawa pektin yang merupakan jenis serat yang dapat larut dalam air. Senyawa pektin ini akan menurunkan penyerapan lemak dan kolesterol dalam darah [6,8].
Kolestrol yang terlalu banyak di dalam pembuluh darah akan mengendap dan menyebabkan plak yang juga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi [8].
2. Meningkatkan Sistem Imun Tubuh
Tomatillo mengandung vitamin C sebanyak 20% dari kebutuhan harian manusia. Vitamin C berperan sebagai antioksidan yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh [3].
Antioksidan berfungsi menangkal radikal bebas penyebab kerusakan sel dan berbagai penyakit. Antioksidan akan mengikat radikal bebas sehingga menjadi molekul yang stabil [3].
Kadar radikal bebas yang terlalu tinggi dalam tubuh dibanding dengan kadar antioksidannya akan menyebabkan stress oksidatif. Kondisi inilah yang menyebabkan banyak terjadi kerusakan sel [3].
Semakin tinggi kadar antioksidan dalam tubuh manusia, maka sistem kekebalan tubuhnya juga akan semakin tinggi.
3. Menjaga Kesehatan Kulit
Vitamin C yang berperan sebagai antioksidan juga mampu menjaga kesehatan kulit. Vitamin C berperan menangkal radikal bebas yang salah satunya berasal dari radiasi sinar ultraviolet matahari [9].
Paparan sinar ultraviolet dapat menyebabkan berbagai kerusakan sel sehingga kulit mengalami banyak perubahan. Beberapa gangguan kulit yang disebabkan oleh paparan sinar matahari dan kurangnya asupan vitamin C adalah penuaan dini dan kanker kulit [9].
Penuaan dini merupakan suatu kondisi tubuh yang mengalami beberapa tanda penuaan sebelum waktunya. Tanda-tanda penuaan dini antara lain adalah sebagai berikut [9].
Selain itu, radikal bebas dapat menyebabkan terjadinya kanker kulit yang merupakan kelainan kulit yang ditandai oleh pertumbuhan abnormal sel kulit. Biasanya terjadi pada wajah, lengan, dan tungkai [10].
Kanker kulit terdiri atas 3 jenis, yaitu sebagai berikut.
Karsinoma sel basal merupakan jenis kanker kulit yang menyerang pada sel basal, yaitu sel yang berfungsi untuk menhasilkan sel-sel baru dan mengganti sel-sel kulit yang telah mati. Biasanya, kanker jenis ini terjadi pada wajah dan leher [10].
Karsinoma sel skuamosa adalah kanker kulit yang bersifat tidak ganas. Kanker jenis ini biasanya terdapat pada kulit wajah. Namun, tidak menutup kemungkinan terjadi pada jaringan kulit lainnya [10].
Melanoma adalah jenis kanker kulit yang menyerang sel melanosit yang berfungsi membentuk melanin (pigment pada kulit). Contoh kecil dari jenis kanker kulit ini adalah tahi lalat pada permukaan kulit [10].
4. Mencegah Pendarahan
Tomatillo mengandung vitamin K sebanyak 13% dari kebutuhan harian manusia. Vitamin K dikenal penting dalam proses pembekuan darah (koagulasi) [4].
Ketika tubuh mengalami cedera dan mengeluarkan darah yang disebabkan karena pembuluh darah yang rusak atau robek, tubuh akan menginisiasi untuk proses penutupan luka agar tidak banyak darah yang keluar atau terjadinya pendarahan [4].
Tubuh yang mengandung cukup asupan vitamin K akan bekerja sama dengan ion kalsium membentuk trombin yang nantinya akan membentuk fibrinogen [4].
Fibrinogen merupakan kumpulan benang-benang fibrin yang bertugas menutup luka dan mengeringkan luka. Luka yang sudah tertutup dan mengering perlahan akan mengalami pemulihan [4].
Konsumsilah tomatillo bersama dengan bahan makanan yang mengandung tinggi vitamin K. Tubuh yang kekurangan vitamin K dapat menyebabkan pendarahan jika cedera dan berakibat pada anemia [11].
Anemia adalah gangguan kesehatan tubuh karena kekurangan produksi sel darah merah [11].
5. Menjaga Kesehatan Sistem Pencernaan dan Menurunkan Berat Badan
Tomatillo juga mengandung serat yang tinggi yaitu sebanyak 8% dari kebutuhan harian manusia. Serat berfungsi menjaga sistem pencernaan yaitu dengan melancarkan pencernaan yang dapat mencegah terjadinya sembelit atau konstipasi [12].
Serat juga mampu menurunkan berat badan seseorang sehingga terhindar dari penyakit obesitas. Serat merupakan nutrisi dalam tubuh yang dicerna dengan waktu yang lama sehingga serat dalam tubuh dapat memberikan rasa kenyang yang lebih lama [12].
Selain itu, tomatillo juga mengandung vitamin B3 atau niacin sebanyak 9% dari kebutuhan harian manusia. Vitamin B3 berfungsi dalam proses metabolisme karbohidrat dan lemak sehingga dapat diserap dan berguna bagi tubuh [5].
Tubuh yang kekurangan asupan vitamin B3 dapat berpengaruh terhadap kesehatan pencernaan yaitu dapat menyebabkan gejala mual, muntah hingga diare [5].
Tomatillo mengandung berbagai nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia. Hanya saja, mengonsumsi tomatillo dengan tidak tepat dan berlebihan dapat menyebabkan efek samping bagi kesehatan. Berikut ini penjelasannya.
Tomatillo yang masih mentah mengandung senyawa solanin yang sama seperti tanaman tomat dan kentang. Senyawa ini bersifat racun dan mengganggu kesehatan [13].
Mengonsumsi berlebihan tomatillo yang masih mentah yang ditandai dengan warna hijau dapa menyebabkan gangguan kesehatan pencernaan seperti mual, muntah, dan diare, serta kram perut [13].
Solanin adalah racun kelompok glikoalkaloid yang bersifat jahat, biasanya terdapat pada daging kentang berwarna kehijauan yang telah muncul ke permukaan[13].
Tomatillo mengandung vitamin C yang cukup banyak. Apabila mengonsumsi vitamin C terlalu berlebihan dapat menyebabkan alergi pada kulit yang ditandai dengan ruam dan iritasi pada kulit [14].
Tomatillo dapat disimpan dengan 2 cara yaitu tanpa lemari pendingin maupun dengan lemari pendingin. Berikut ini adalah penjelasan mengenai penyimpanna tomatillo [15].
Tomatillo sebaiknya tidak disimpan di dalam kulkas karena dapat mengurangi rasa dan kualitas kelezatannya. Hanya saja, tomatillo yang disimpan diruangan terbuka tidak dapat bertahan lama.
Tomatillo diletakkan pada keranjang atau wadah yang telah dilapisis tissue. Tomatillo dapat disimpan pada suhu ruangan yang kering dan tidak lembab. Jangan menyimpan tomatillo dalam waktu yang lama karena dapat busuk.
Tomatillo matang disimpan dalam lemari pendingin dapat bertahan selama sekitar dua minggu. Tomatillo yang hendak disimpan jangan dicuci dengan air agar tidak mudah busuk.
Tomatillo selanjutnya dimasukkan dalam wadah yang tidak bercampur dengan jenis buah dan sayuran lainnya. Simpan tomatillo pada bagian rak bawah kulkas. Hal ini bertujuan agar kelembaban tomatillo tetap terjaga.
Tomatillo dapat dikonsumsi secara mentah maupun diolah menjadi masakan yang lezat. Tomatillo yang dikonsumsi mentah yaitu dapat berupa salad, sedangkan yang diolah menjadi masakan dapat berupa saus hijau meksiko (salsa verde makanan khas Meksiko).
Salad merupakan menu makanan yang sangat cocok bagi seseorang yang ingin menurunkan berat badan. Salad dapat berupa campuran sayura, campuran buah-buahan, ataupun keduanya.
Caranya cukup mudah yaitu dengan menyiapkan berbagai bahan untuk salad termasuk tomatillo dan dicuci hingga bersih agar terhindar dari kontaminasi bakteri dan kotoran penyebab penyakit.
Selanjutnya potong kecil-kecil seluruh bahan dan masukkan dalam wadah. Berikan tambahan mayonaise, yogurth, dan perasan air jeruk. Salad buah dapat dinikmati.
Salsa verde adalah makanan tradisional khas Meksiko dibuat menggunakan tomat tomatillo hijau segar. Tekstur tomatillo yang renyah dan rasa khas yang unik dan warna hijau [16].
Cara membuatnya adalah tomatillo hijau yang segar dan dicuci dengan air dingin lalu dihaluskan ke dalam blender. Hasilnya ditambahkan dengan sedikit perasan jeruk nipis. Tambahkan beberapa potongan bawang bombay, cabai serrano atau jalapeno hijau, daun ketumbar, dan bawang putih lalu haluskan kembali seluruh bahan tersebut dengan blender.
Tomatillo merupakan jenis tanamat yang bentuknya seperti tomat namun berukuran kecil. Manfaat tomatillo bagi kesehatan manusia adalah meningkatkan sistem imun tubuh, menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah, menjaga kesehatan kulit, dan menjaga kesehatan pencernaan.
1). H-Y Liu, S T Koike, D Xu, R Li. 2012. Plant Disease 96(2):296. First Report of Turnip Mosaic Virus in Tomatillo (Physalis Philadelphica) in California
2). Anonim. 2020. Useful Tropical Plants. Physalis philadelphica
3). Anitra C Carr, Silvia Maggini. 2017. Nutrients 9(11):1211. Vitamin C and Immune Function
4). P Dowd, S W Ham, S Naganathan, R Hershline. 1995. Annuual Reviews of Nutrition 15:419-40. The Mechanism of Action of Vitamin K
5). Mikhail V Makarov, Samuel A J Trammell, Marie E Migaud. 2019. Biochemical Society Transactions 47(1):131-147. The Chemistry of the Vitamin B3 Metabolome
6). Blanca E Morales-Contreras, Walfred Rosas-Flores, Juan C Contreras-Esquivel, Louise Wicker, Juliana Morales-Castro. 2018. Charbohydrat Polymers 179:282-289. Pectin From Husk Tomato (Physalis Ixocarpa Brot.): Rheological Behavior at Different Extraction Conditions
7). Michael S Stone, Lisa Martyn, Connie M Weaver. 2016. Nutrients 8(7):444. Potassium Intake, Bioavailability, Hypertension, and Glucose Control
8). F Brouns, E Theuwissen, A Adam, M Bell, A Berger, R P Mensink. 2012. European Journal of Clinical Nutrition 66(5):591-9. Cholesterol-lowering Properties of Different Pectin Types in Mildly Hyper-Cholesterolemic Men and Women
9). Juliet M Pullar, Anitra C Carr, Margreet C M Vissers. 2017. Nutrients 9(8):866. The Roles of Vitamin C in Skin Health
10). Miguel A Linares, Alan Zakaria, Parminder Nizran. 2015. Primary Care 42(4):645-59. Skin Cancer
11). Yoann Gaboreau, Nora Zenatti, Céline Vermorel, Patrick Imbert, Jean-Luc Bosson, Gilles Pernod. 2018. Journal of Thrombosis and Thrombolysis 46(1):84-87. Anemia and Bleeding in Patients Receiving Anticoagulant Therapy for Venous Thromboembolism: Comment
12). Stacey Fuller, Eleanor Beck, Hayfa Salman, Linda Tapsell. 2016. Plants Food for Human Nutrition 71(1):1-12. New Horizons for the Study of Dietary Fiber and Health: A Review
13). Sherien M El-Daly, Shaimaa A Gouhar, Amira M Gamal-Eldeen, Fatma F Abdel Hamid, Magdi N Ashour, Nahla S Hassan. 2019. Anti-cancer Agents in Medicinal Chemistry 19(18):2197-2210. Synergistic Effect of α-Solanine and Cisplatin Induces Apoptosis and Enhances Cell Cycle Arrest in Human Hepatocellular Carcinoma Cells
14). Akiko Yagami, Kayoko Suzuki, Yusuke Morita, Yohei Iwata, Akiyo Sano, Kayoko Matsunaga. 2014. Contact Dermatitis 70(6):376-7. Allergic Contact Dermatitis Caused by 3-o-ethyl-L-ascorbic Acid (Vitamin C Ethyl)
15). Montserrat H Iturriaga, Eduardo F Escartín, Larry R Beuchat, Ramon Martínez-Peniche. 2003. Journal of Food Protection 66(10):1756-61. Effect of Inoculum Size, Relative Humidity, Storage Temperature, and Ripening Stage on the Attachment of Salmonella Montevideo to Tomatoes and Tomatillos
16). Li Ma, Guodong Zhang, Peter Gerner-Smidt, Robert V Tauxe, Michael P Doyle. 2010. Journal of Food Protection 73(3):434-44. Survival and Growth of Salmonella in Salsa and Related Ingredients