Tipes atau demam tifoid adalah infeksi serius dan terkadang mengancam jiwa. Didefinisikan sebagai infeksi yang disebabkan oleh bakteri Salmonella Typhi. Dapat menyebar melalui makanan atau air yang terkontaminasi. Setelah bakteri Salmonella Typhi dimakan atau diminum, maka mereka akan berkembang biak dan menyebar ke dalam aliran darah.[1]
Meskipun sudah sembuh dari tipes, beberapa orang pasti merasakan badan yang terasa lemas. Berikut beberapa penyebab badan lemas setelah sakit tipes, yaitu.[2]
Beberapa orang yang dirawat karena demam tifoid atau tipes mengalami kekambuhan, yaitu gejala kembali. Dalam kasus ini, gejala biasanya kembali sekitar seminggu setelah pengobatan antibiotik.[3] Namun, beberapa juga sembuh namun merasakan badan lemas setelahnya. Berikut beberapa cara mengatasi badan lemas setelah sakit tipes.
Daftar isi
Beberapa makanan harus dihindari untuk mengatasi badan lemas setelah sakit tipes. Makanan tinggi serat harus dibatasi pada diet tifoid untuk membantu memperlancar pencernaan. Jika sering buang air besar, maka akan membuat badan semakin lemas.[4]
Tidak hanya buah-buahan saja, tetapi beberapa sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Hindari sayuran mentah seperti brokoli, bawang bombay, kangkung, kol dan kembang kol. Hindari buah-buahan seperti buah mentah dan buah kering, kiwi dan nanas[4].
Hindari biji-bijian utuh seperti barleym soba dan beras merah. Hindari kacang almond, kenari dan kacang macadamia. Hindari biji labu, biji chia dan biji rami. Hindari kacang-kacangan seperti kacang merah, buncis dan lentil.[4]
Tubuh lemas terlihat jelas pada pasien pasca tipes sembuh. Oleh karena itu, konsumsi makanan yang mengandung protein dapat membantu tubuh lemas yang dialami.[5] Protein merupakan zat gizi yang dapat membantu meningkatkan kekuatan otot tubuh. Selain itu, juga berperan penting dalam pembentukan hormon dan pertumbuhan sel. Makanan dengan protein tinggi contohnya adalah almond, susu, dan tuna.
Makanan pedas dan makanan yang tinggi lemak mungkin akan sulit dicerna dan harus dibatasi. Hal ini dilakukan untuk menghindari nyeri perut yang menimbulkan badan semakin lemas setelah tipes. Sesuai dengan penelitian yang menunjukkan bahwa konsumsi cabai akut dapat memperburuk sakit perut dan rasa terbakar pada orang dengan gangguan pencernaan.[6][7]
Makanan pedas ini contohnya adalah paprika, cabai, dan jalapeos. Sementara makanan tinggi lemak contohnya adalah stik, donat, keripik kentang dan ayam goreng.[4]
Makan sarapan secara teratur dan ngemil secara teratur sepanjang hari (setiap 2 hingga 3 jam) dapat menjaga tingkat energi.[8] Konsumsi buah-buahan dan sayuran yang mengandung antioksidan tinggi dapat membantu menjauhi stres dan akan menjaga tingkat energi tetap tinggi.[8] Oleh karena itu, rasa lemas akan hilang dengan makan teratur dan konsumsi makanan dengan antioksidan tinggi.
Setelah tipes, sebaiknya mengkonsumsi makanan yang rendah serat. Hal ini bertujuan untuk mengobati irritable bowel syndrome (IBS), suatu kondisi yang ditandai dengan gejala seperti gas, kembung dan diare.[9] Terdapat beberapa jenis makanan yang dapat dikonsumsi setelah tipes. Sayuran yang dimasak seperti wortel, kacang hijau dan labu. Buah-buahan seperti pisang matang, saus apel dan melon. Biji-bijian seperti roti putih, kerupuk dan nasi putih. Produk susu seperti susu pasteurisasi rendah lemak atau bebas lemak, keju dan yogurt.
Tipes atau demam tifoid dapat menyebabkan muntah dan diare yang menyebabkan dehidrasi parah.[4] Sehingga tubuh menjadi lemas, maka pastikan untuk tetap terhidrasi. Hal ini dapat dilakukan dengan tetap minum banyak cairan minum banyak air. Air yang diminum adalah air putih, atau juga dapat meminum teh herbal, minum jus buah, air kelapa dan sup. Tetap terhidrasi juga membantu menghilangkan bahan limbah dan racun dari tubuh secara tepat waktu.[9]
Sebaiknya masak sepenuhnya makanan sebelum dikonsumsi. Hindari juga makanan yang berasal dari pedagang kaki lima dan makanan yang disimpan atau disajikan pada suhu kamar. Hal ini bertujuan agar lemas yang dirasakan tidak semakin parah. Sehingga sajikan makanan yang baru dimasak dan disajikan panas mengepul.[10]
Hindari untuk mengonsumsi buah-buahan atau sayuran yang tidak dikupas. Karena mungkin saja sudah dicuci tapi dengan air yang terkontaminasi.[10] Saat badan lemas setelah tipes, artinya tubuh belum sembuh total. Sehingga jika mengonsumsi makanan yang terkontaminasi adalah hal yang tidak membantu. Oleh karena itu, pastikan saat mengonsumsi buah tertentu, kupas sendiri dan demi keamanan dapat menghindari makanan mentah sepenuhnya.
Demam tifoid atau tipes diobati dengan antibiotik yang dapat membunuh bakteri. Penting untuk minum obat sepanjang waktu yang diresepkan dokter, bahkan jika tubuh sudah merasa lebih baik. Hal ini dikarenakan jika menghentikannya terlalu cepat beberapa bakteri dapat tetap ada.[10]
Setelah sakit tipes jangan terlalu banyak aktivitas yang berlebihan. Waktu tidur juga berperan dalam menentukan kondisi tubuh seseorang, Jika setelah tipes dan badan terasa lemas namun waktu tidur tercukupi, maka badan akan terasa lebih baik atau bugar. Sementara jika kurang tidur maka badan lemas yang dirasakan semakin lebih lemas.
Beberapa hal juga perlu diperhatikan ketika sakit tipes. Seperti menggunakan multivitamin dengan bijaksana, karena overdosis multivitamin juga dapat menyebabkan pusing dan kelelahan. Hal yang penting juga untuk dilakukan selain menjaga pola makan, dan aktivitas adalah menjaga kebersihan. Kemudian saat mengalami sakit tipes harus diobati dengan tuntas untuk menghindari komplikasi yang mungkin terjadi.
1) WHO. who.int. Typhoid. 2018.
2) Khan, P.A. lybrate.com. Weakness After Typhoid. 2021.
3) Anonim. nhs.uk. Typhpid fever. 2018.
4) Link, R. healthline.com. Typhoid diet: overview, foods and benefits. 2020.
5) Krishnamurthy, S. lybrate.com. Weakness After Typhoid. 2021.
6) Gonlachanvit, S. ncbi.nlm.nih.gov. Are rice and spicy diet good for functional gastrointestinal disorders? 2010.
7) Gonlachanvit, S., et al. ncbi.nlm.nih.gov. Effect of chili postprandialgastrointestinal symptoms in diarrhoea predominant irritable bowel syndrome: evidence for capsaicin-sensitivee visceral nociception hypersensitivity. 2009.
8) Chethan RS. practo.com. Weakness after typhoid. 2015.
9) Vanhauwaert, E., et al. ncbi.nlm.nih.gov. Low-Residue and Low-Fiber Diets in Gastrointestinal Disease Management. 2015.
9) Banerjee., N. pharmeasy.in. 10 home remedies for typhoid. 2021.
10) Dowshen. kidshealth.org. What is typhoid fever?. 2017.