Jerawat tidak hanya timbul pada wajah, leher dan punggung, sebab telinga maupun kulit kepala pun berpotensi menjadi lokasi tumbuhnya jerawat [1].
Ketika jerawat ada di kulit kepala, kondisi dapat sangat memburuk dan menyebabkan berkembangnya kerak di sana [1].
Kerak itu kemudian berisiko berwarna lebih gelap dan meninggalkan bekas yang sama sekali mengganggu [1].
Terdapat berbagai macam penyebab timbulnya jerawat di kulit kepala, seperti jamur, kutu, Staphylococcus epidermidis, dan Propionibacterium acnes [1,2].
Ketika pori-pori kulit kepala tersumbat, maka jerawat akan lebih mudah terbentuk [1,2].
Penyumbatan pori kulit kepala biasanya disebabkan oleh jarang mencuci rambut, membiarkan produk perawatan rambut terakumulasi di rambut dan kulit kepala (seperti hairspray dan gel rambut), hingga terlalu sering menggunakan penutup dan pelindung kepala [1].
Berikut ini adalah sejumlah cara dalam mengatasi jerawat di kulit kepala yang terbagi menjadi dua metode, yakni metode alami dan metode medis untuk coba dilakukan.
Daftar isi
Minyak pohon teh atau tea tree oil merupakan minyak dengan kandungan anti-inflamasi atau antiradang yang berguna sebagai pengusir jerawat [1,3,4].
Efektivitas minyak pohon teh sama tingginya dengan zat benzoil peroksida yang biasanya digunakan sebagai salah satu bahan obat jerawat [1,3,4].
Selain untuk mengatasi jerawat, minyak ini memiliki fungsi sebagai deodoran alami, obat gatal (untuk kasus psoriasis dan eksim), hingga penghilang ketombe [5,6].
Tidak perlu membuat olahan minyak pohon teh sendiri untuk menghilangkan jerawat di kulit kepala.
Cukup membeli sampo dengan kandungan minyak pohon teh dan menggunakannya sesuai aturan pakai akan membantu menjaga kesehatan kulit kepala agar terbebas dari jerawat [3].
Jerawat walaupun timbul di kulit kepala, hal ini bisa saja disebabkan oleh minyak yang terproduksi berlebih di sana [1,2,3].
Oleh sebab itu, untuk menghilangkan minyak berlebih penyebab timbulnya jerawat sekaligus untuk memperkecil pori-pori kulit kepala, jus tomat adalah salah satu yang bisa diandalkan [3].
Kandungan asam salisilat di dalam tomat akan menjadi penyerap cepat dan alami minyak yang berlebihan [3,7].
Selain memang baik bagi kulit, jus tomat juga dapat menjaga kesehatan rambut [3].
Masker rambut yng terbuat dari jus tomat sangat dianjurkan untuk dijadikan perawatan rutin agar kulit kepala segera bebas dari jerawat [3].
Cukup sediakan 1 buah tomat yang diblender halus, kemudian aplikasikan merata ke seluruh kulit kepala selama 5 menit dan bilas bersih.
Jika tak ingin repot, produk masker rambut dari tomat dapat dibeli dan digunakan sesuai aturan pakai; usai menggunakannya, selalu bilas bersih rambut dan jangan sampai zat-zat masker masih tersisa di kulit kepala [3].
Minyak melati adalah salah satu jenis minyak esensial yang bisa digunakan sebagai pengusir jerawat ampuh di kulit kepala [3,8].
Di dalam minyak bunga melati, ada kandungan asam benzoat yang siap menghilangkan sel-sel kulit mati dari kulit kepala yang seringkali pun menjadi penyebab jerawat memburuk [3].
Untuk pemakaian yang paling dianjurkan, berikut langkah-langkah yang bisa coba diterapkan [3] :
Di dalam minyak biji anggur sendiri pun terdapat kandungan baik untuk kulit berjerawat, seperti asam linoleat dan vitamin E [3].
Cuka apel adalah opsi lain yang juga sama bermanfaatnya bagi kulit kepala, termasuk sebagai pembebas dari jerawat [3].
Cuka yang berasal dari fermentasi sari apel ini berkandungan antibakteri, asam asetat dan antijamur sehingga dapat diandalkan ketika hendak melawan jerawat yang terjadi karena bakteri [3].
Bakteri seringkali menjadi alasan lain dibalik pori-pori kulit yang tersumbat, begitu pula pada bagian kulit kepala [3].
Selain itu, cuka apel berantioksidan tinggi dan berfungsi mengembalikan kadar pH kulit sehingga bahan ini direkomendasikan untuk perawatan kulit kepala [3].
Dengan perbandingan 1:2 campurkan cuka apel dan air biasa, lalu gunakan untuk membersihkan sekaligus kulit kepala [3].
Bawang putih adalah bahan alami lainnya yang bisa digunakan untuk mengatasi jerawat pada kulit kepala [3].
Bawang putih diyakini ampuh karena memiliki kandungan antioksidan tinggi, begitu pula anti-inflamasi dan antibakteri [9].
Ketiga kandungan tersebut terbukti menjadi sifat-sifat paling dibutuhkan untuk mengusir jerawat meskipun bawang putih sendiri jika diaplikasikan ke kulit mampu menimbulkan sensasi panas terbakar [9].
Walau memiliki aroma khas menyengat yang tak semua orang suka, fokuskan diri pada manfaat kesehatan yang ditawarkan.
Bawang putih sebagai pengusir jerawat di kulit kepala pun tidak harus digunakan secara langsung.
Berikut ini adalah cara penggunaan yang lebih dianjurkan agar lebih aman bagi kulit dan juga lebih efektif [3] :
Lebih dianjurkan untuk menggunakan bawang putih mentah daripada bawang putih olahan maupun bawang putih yang sudah dikeringkan.
Bahkan bawang putih dalam bentuk bubuk pun sudah tak lagi mengandung nutrisi utuh yang dibutuhkan untuk melawan jerawat dan meningkatkan kesehatan kulit kepala.
Minyak jojoba atau jojoba oil adalah minyak yang terbuat dari biji tanaman Jojoba yang kerap ditemukan di daerah Amerika Utara [1,10].
Minyak ini mengandung sifat antioksidan tinggi, berikut antibakteri dan anti-inflamasi yang mampu melawan bakteri penyebab tumbuhnya jerawat pada kulit kepala [1,10,11].
Minyak jojoba pun tergolong banyak digunakan untuk kasus kulit berjerawat sebab bermanfaat pula dalam mengurangi produksi sebum dan menghilangkan bekas jerawat [1,10,11].
Jika biasanya untuk jerawat pada kulit wajah minyak ini bisa digunakan sebagai pembersih wajah dengan secara langsung mengusapkan minyak jojoba ke wajah, maka cara yang sama bisa diterapkan namun langsung ke kulit kepala [11].
Asam glikolat atau glycolic acid merupakan bahan solusi untuk jerawat dengan manfaat mengelupaskan sel kulit mati dan mengangkat kotoran maupun minyak penyumbat pori-pori kulit kepala [1,12].
Walau asam glikolat umumnya digunakan untuk kulit wajah, efeknya akan sama baiknya saat diterapkan pada kulit kepala [1,12].
Penggunaan asam glikolat tergantung dari bentuk mana yang dibeli, sebab asam glikolat dapat berupa losion, pembersih wajah, serum, peels, dan skincare pads [12].
Beli produk dengan kandungan asamJika tidak tahu dapat menggunakan produk asam glikolat seperti apa yang paling aman, ada baiknya berkonsultasi lebih dulu dengan dokter kulit [12].
Secara medis, isotretinoin adalah obat jerawat parah yang sangat efektif meski tak lepas dari berbagai efek sampingnya [1,13].
Minyak berlebih yang terproduksi di kulit kepala dan menyumbat pori sehingga menyebabkan jerawat dapat berkurang dengan penggunaan isotretinoin [1,13].
Obat ini juga terpercaya dalam meredakan rasa sakit dan kemerahan karena jerawat karena isotrenin ampuh dalam membunuh bakteri penyebab jerawat [1,13].
Terapi sinar biru dan merah merupakan metode medis yang efektif dalam mengatasi jerawat, termasuk ketika jerawat timbul di kulit kepala [1,14].
Pada terapi sinar biru, terdapat efek antimikroba pada gelombang sinar biru sehingga sejumlah tipe bakteri dapat dibasmi [14].
Sementara itu, terapi sinar merah tidak memiliki sifat atau efek antibakteri namun dapat membantu mengurangi bekas jerawat karena sifat anti-inflamasi [14].
Tindakan medis lainnya yang juga efektif dalam mengatasi jerawat, termasuk ketika tumbuh di kulit kepala adalah steroid [1,15].
Steroid dalam bentuk injeksi atau suntik dapat diberikan langsung ke nodul dan akan mengempiskan jerawat dengan cukup cepat [1,15].
Sifat anti-inflamasinya akan mengurangi risiko radang, menghilangkan kemerahan dan mengatasi rasa sakit dari jerawat hanya dalam beberapa hari [15].
Obat oles atau topikal seringkali juga diberikan oleh dokter dalam bentuk antibiotik atau krim steroid [1,16,17].
Jika tingkat keparahan jerawat di kulit kepala tergolong sedang hingga parah dan bakteri adalah penyebab utamanya, maka obat antibiotik adalah yang paling diperlukan [1,16] .
Sementara itu, obat steroid pun ada yang bisa diberikan dalam bentuk krim dengan manfaat yang sama, yakni membasmi bakteri penyebab jerawat [17].
Obat minum atau obat oral dapat juga diberikan oleh dokter bagi pasien dengan masalah jerawat di kulit kepala [1,18,19].
Antibiotik dalam bentuk oral dan antihistamin dapat membantu meredakan jerawat dari dalam tubuh [1,18].
Antihistamin adalah obat yang tepat untuk kasus acne vulgaris dengan efek samping yang tak seberapa berbahaya [1,19].
Antihistamin juga sering diberikan oleh dokter sebagai solusi sekresi sebum [19].
Apakah dengan pengobatan tersebut jerawat tak dapat muncul lagi di kulit kepala?
Tentu saja tidak, sebab masih terdapat risiko bagi jerawat untuk tumbuh kembali di kulit kepala, terutama jika tidak menjaga kulit kepala dengan benar [1].
Setelah kurang lebih membutuhkan 4-8 minggu untuk benar-benar merasakan efektivitas pengobatan jerawat di kulit kepala, perawatan lanjutan masih perlu pasien jalani [1].
Perawatan yang dimaksud adalah penggunaan sampo khusus yang dokter spesialis kulit rekomendasikan agar jerawat tidak mudah kambuh [1].
Selain sampo yang tepat, sangat dianjurkan untuk menggunakan kondisioner yang juga aman bagi kulit kepala [1].
1. Judith Marcin, M.D., Natalie Silver & Christal Yuen. Pimple on Scalp: How It Happens and How to Treat It. Healthline; 2019.
2. Haoxiang Xu & Huiying Li. Acne, the Skin Microbiome, and Antibiotic Treatment. HHS Public Access; 2020.
3. Kristin Collins Jackson. 5 Natural Scalp Acne Treatment Methods That Will Clear Your Skin Without Ruining Your Hair. Bustle; 2015.
4. Nooshin Bagherani & Bruce R Smoller. Role of tea tree oil in treatment of acne. Dermatologic Therapy; 2015.
5. T E Knight & B M Hausen. Melaleuca oil (tea tree oil) dermatitis. Journal of the American Academy of Dermatology; 1994.
6. Nader Pazyar & Reza Yaghoobi. Tea tree oil as a novel antipsoriasis weapon. Tea tree oil as a novel antipsoriasis weapon; 2012.
7. Tasleem Arif. Salicylic acid as a peeling agent: a comprehensive review. Clinical, Cosmetic and Investigational Dermatology; 2015.
8. Yuangang Zu, Huimin Yu, Lu Liang, Yujie Fu, Thomas Efferth, Xia Liu, & Nan Wu. Activities of Ten Essential Oils towards Propionibacterium acnes and PC-3, A-549 and MCF-7 Cancer Cells. Molecules; 2010.
9. Nyi Mekar Saptarini & Irma Erika Herawati. Development and evaluation of anti-acne gel containing garlic (Allium sativum) against Propionibacterium acnes. Asian Journal of Pharmaceutical and Clinical Research; 2017.
10. Heba A. Gad, Autumn Roberts, Samirah H. Hamzi, Haidy A. Gad, Ilham Touiss, Ahmed E. Altyar, Osama A. Kensara, & Mohamed L. Ashour. Jojoba Oil: An Updated Comprehensive Review on Chemistry, Pharmaceutical Uses, and Toxicity. Polymers; 2021.
11. Debra Sullivan, Ph.D., MSN, R.N., CNE, COI & Annamarya Scaccia. Jojoba Oil and Acne: Does It Work?. Healthline; 2019.
12. Cynthia Cobb, DNP, APRN, WHNP-BC, FAANP & Rachel Nall, MSN, CRNA. Is Glycolic Acid a Good Acne Treatment?. Healthline; 2020.
13. National Health Service. Isotretinoin capsules (Roaccutane). National Health Service; 2019.
14. Cynthia Cobb, DNP, APRN, WHNP-BC, FAANP & Kathryn Watson. Is Light Therapy for Acne the Treatment You’ve Been Looking For?. Healthline; 2019.
15. Sara Perkins, MD & Scott Frothingham. Do Cortisone Shots Work for Acne?. Healthline; 2020.
16. John Kraft, MD & Anatoli Freiman, MD. Management of acne. Canadian Medical Association Journal; 2019.
17. Alan Carter, Pharm.D. & Jennifer Leavitt, MS. Does Hydrocortisone Effectively Treat Acne and Pimples?. Healthline; 2018.
18. Hilary Baldwin, MD. Oral Antibiotic Treatment Options for Acne Vulgaris. The Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology; 2020.
19. Lorraine Wang. Antihistamine: A Useful Medication with Minimal Adverse Drug Reactions to Improve Acne Symptoms and Reduce Sebum Production. Pacific University CommonKnowledge; 2015.