Terapi Sinar Merah : Manfaat – Cara Kerja – Risiko

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Apa Itu Terapi Sinar Merah?

Terapi sinar merah atau red light therapy merupakan tindakan pengobatan untuk kulit dan jaringannya menggunakan sinar berwarna merah [1,2,3].

Terapi ini berguna dalam meningkatkan penampilan kulit agar jauh lebih terlihat cantik [1,2,3].

Paparan sinar merah ini memiliki gelombang rendah dan terpenetrasi hingga bagian kulit yang lebih dalam dan jaringan sekitarnya, termasuk jaringan otot [1,2,3].

Umumnya, terapi ini digunakan untuk mengurangi jerawat, kemerahan, kerutan, garis halus hingga bekas luka pada kulit [1,2,3].

Manfaat Terapi Sinar Merah

Untuk lebih detailnya, berikut ini merupakan sejumlah manfaat dalam menempuh terapi sinar merah bagi kesehatan tubuh.

1. Mengatasi Jerawat

Baik bagi kulit, terapi sinar merah merupakan salah satu tindakan perawatan yang sering dimanfaatkan sebagai solusi penderita jerawat [1,2,3].

Paparan sinar merah akan ditargetkan ke kelenjar sebasea pasien, yakni kelenjar yang ada di bawah permukaan kulit [1,2,3].

Fungsi utama kelenjar ini adalah sebagai penghasil sebum (zat minyak) selain dari pengatur kestabilan suhu tubuh bersama dengan kelenjar keringat [4].

Sinar merah dari terapi ini akan mengurangi risiko inflamasi pada kulit dalam kelenjar sebasea tadi sehingga jerawat akan berkurang atau bahkan tidak jadi timbul [3].

Efektivitas sinar merah dalam menangani jerawat terbukti tinggi oleh beberapa hasil penelitian karena terapi ini mengandung sifat fotosintesis, meski demikian masih ada beberapa anggapan bahwa terapi sinar putih masih jauh lebih efektif [5].

Efek yang dibawa oleh terapi sinar merah tersebut mampu mengatasi jerawat yang tidak merespon obat antibiotik maupun terapi topikal jenis lainnya [3,5].

2. Menangani Peradangan

Inflamasi atau peradangan pada kulit yang berkaitan dengan beberapa kondisi medis tertentu juga dapat diatasi dengan terapi sinar merah [1,2,3].

Kondisi medis yang dimaksud mampu menimbulkan peradangan pada kulit adalah seperti depresi, diabetes, penyakit atau gangguan pencernaan, kanker, dan penyakit jantung [3].

Terapi sinar merah telah terbukti melalui hasil studi hewan mampu mengurangi peradangan dengan menurunkan kadar sitokin pro-inflamasi (molekul penyebab radang) [6].

3. Mengurangi Nyeri Arthritis

Selain bermanfaat bagi kulit, terapi sinar merah juga diketahui efektif dalam mengurangi rasa nyeri pada kasus arthritis seperti rheumatoid arthritis dan osteoarthritis [1,2,3].

Rheumatoid arthritis adalah kondisi saat sendi mengalami radang jangka panjang karena gangguan sistem imun [7].

Sistem imun menyerang tubuh (jaringan yang normal dan sehat) secara keliru sehingga fungsi sendi terganggu [7].

Tanda rheumatoid arthritis meliputi pembengkakan, kemerahan dan nyeri sendi (terjadi pada dua sisi tubuh, bisa kaki atau tangan) [7].

Sementara itu, osteoarthritis adalah radang sendi kronis yang terjadi akibat tulang rawan mengalami kerusakan sehingga sendi menjadi bengkak, nyeri dan kaku [8].

Sebuah hasil studi kecil tahun 1992 menunjukkan bahwa terapi sinar merah mampu mengurangi 50% nyeri arthritis pada kedua lutut pasien osteoarthritis degeneratif [9].

Sementara itu, studi lainnya yang diterapkan pada tikus besar tahun 2013 menunjukkan bahwa terapi sinar merah berkadar rendah mengurangi peradangan pada sendi lutut karena osteoarthritis [10].

4. Mengatasi Penuaan Dini

Tanda-tanda penuaan dini seperti kerutan dan garis halus pada kulit biasanya disebabkan oleh kadar kolagen dalam tubuh yang berkurang [1,2,3].

Kolagen sendiri adalah jenis protein yang menjaga kesehatan, fungsi dan elastisitas kulit sehingga tampak awet muda [3].

Seiring bertambahnya usia disertai gaya hidup tak sehat, produksi kolagen menurun dan alhasil membuat kulit tak lagi elastis [3].

Terapi sinar merah merupakan salah satu cara untuk mengatasi tanda-tanda penuaan dini seperti ini [1,2,3].

Pada sebuah hasil studi tahun 2014, terapi sinar merah yang ditempuh 30 sesi seminggu 2 kali meningkatkan kepadatan kolagen pada kulit wajah partisipan [11].

Hasil dari terapi sinar merah ini pun terbukti meningkatkan kesehatan dan elastisitas kulit sehingga kulit kasar dan berkerut dapat dihindari [11].

5. Mengatasi Kerontokan Rambut

Untuk menumbuhkan rambut kembali akibat kerontokan rambut atau androgenetic alopecia yang merupakan kondisi genetik [1,2,3].

Sebuah studi kecil pada tahun 2013 menunjukkan bahwa terapi sinar merah mampu menumbuhkan kembali rambut secara signifikan pada partisipan pria dengan androgenetic alopecia [12].

Setiap hari selama 16 minggu dengan 60 sesi panjang (masing-masing berdurasi 25 menit), para partisipan diterapi dengan metode terapi sinar merah untuk mengatasi kerontokan rambut ini [12].

6. Menyembuhkan Luka

Terapi sinar merah juga bermanfaat dalam membantu pemulihan luka pada kulit lebih cepat [1,2,3].

Beberapa hasil studi menunjukkan bahwa terapi ini bermanfaat dalam mengurangi sel-sel inflamasi/peradangan serta pembentukan jaringan dan pembuluh darah baru [13].

Selain itu, terapi ini mendukung sintesis kolagen sekaligus meningkatkan fibroblas atau sel jaringan ikat yang menghasilkan serat serta kolagen [13].

Karena hal tersebut, luka pada kulit bisa lebih cepat pulih setelah mendapat perawatan terapi sinar merah [13].

Cara Kerja Terapi Sinar Merah

Di dalam tubuh manusia terdapat sel-sel yang bertugas menguatkan mitokondria [14].

Mitokondria ini adalah penghasil energi yang baru bisa bekerja dengan baik ketika mendapat cukup oksigen [14].

Bila mitokondria tak mendapat oksigen secara memadai, sel tubuh dapat rusak atau bahkan mati karena tidak adanya energi yang mitokondria hasilkan [14].

Terapi sinar merah pada dasarnya bekerja dengan menghasilkan efek biokimia pada sel-sel penguat mitokondria sehingga fungsi mitokondria dapat meningkat [1,2].

Bila fungsi mitokondria kembali normal dan maksimal, berbagai macam kerusakan pada tubuh (terutama kulit) dapat mulai diperbaiki secara alami oleh tubuh [1,2].

Bahkan proses peremajaan kulit dapat terjadi dengan sendirinya dengan bantuan terapi sinar merah yang telah meningkatkan fungsi mitokondria [1,2].

Namun pada prosesnya, terapi sinar merah tidak menyebabkan permukaan kulit rusak, dan justru membantu merangsang regenerasi kulit [1,2].

Apakah terapi sinar merah aman?

Terapi sinar merah adalah jenis terapi yang sangat aman dan diketahui tanpa efek samping apapun, terutama bila ditempuh oleh pasien secara jangka pendek dan menurut petunjuk medis [1,2].

Walau pada beberapa metode perawatan kulit terdapat efek negatif, terapi sinar merah tidak sekeras terapi obat topikal pada umumnya [2].

Terapi ini tidak beracun dan tidak membahayakan kulit, tidak seperti ultraviolet yang paparannya bisa menyebabkan kanker dan masalah kulit serius lainnya; sinar merah berbeda dari sinar ultraviolet pada proses tanning maupun sinar dari matahari [1,2].

Namun agar benar-benar aman, penggunaan dan cara kerja terapi harus tepat [1,2].

Sebab risiko gangguan/kerusakan mata dan kulit bisa terjadi ketika kedua bagian tubuh tersebut tidak terproteksi dengan baik selama prosedur terapi [1,2].

Belum diketahui apakah penempuhan terapi sinar merah jangka panjang akan memengaruhi kesehatan tubuh pasien secara negatif [1,2].

Oleh karena itu, demi memperoleh perawatan terapi sinar merah yang aman, pastikan terapi ini ditangani oleh dokter spesialis kulit atau terapis profesional, terlatih, dan terkualifikasi [2].

Diskusikan dengan dokter atau terapis secara mendetail tentang kondisi kulit sekaligus manfaat hingga efek samping terapi sinar merah [2].

Apakah terapi sinar merah efektif?

Efektivitas dari terapi sinar merah sendiri masih terbatas untuk beberapa kondisi tertentu sesuai dengan beberapa penelitian yang telah membuktikannya [1,2].

Namun untuk beberapa kondisi lain, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut agar mampu mengetahui seberapa baik dan bermanfaatnya terapi ini [1,2].

Oleh karena itu, banyak pula yang menyebutkan bahwa terapi sinar merah merupakan metode eksperimen untuk pengobatan beberapa kondisi [1].

Terapi ini masih belum sepenuhnya terbilang efektif karena keterbatasan laporan studi ilmiah sebagai bukti, terlebih untuk penanganan sejumlah kondisi berikut [1].

  • Kanker
  • Depresi pasca melahirkan
  • Gangguan afektif musiman
  • Depresi
  • Infeksi gigi atau periodontitis
  • Penurunan berat badan
  • Nyeri punggung dan leher
  • Selulit
  • Peningkat sistem imun
  • Detoksifikasi tubuh melalui aktivasi sistem limfatik
  • Penyembuhan jerawat

Efektivitas terapi sinar merah masih lebih rendah dibandingkan dengan terapi sinar biru jika untuk menangani masalah jerawat [1].

Sedangkan untuk kasus depresi, terapi sinar merah juga tidak lebih efektif dibandingkan terapi sinar putih [1].

Oleh sebab itu, belum dapat dipastikan bahwa terapi sinar merah memang bekerja optimal dalam perawatan sejumlah gangguan medis [1,2].

Risiko Terapi Sinar Merah

Terapi sinar merah pada dasarnya aman, hanya ketika dilakukan oleh terapis profesional terpercaya dengan proses yang benar dan tidak dalam jangka panjang [1,2].

Saat menempuh prosedur ini pun, pasien tidak akan merasakan sakit sehingga sangat aman [1].

Hanya saja, pada beberapa kasus tetap terdapat beberapa kekurangan, seperti timbulnya efek seperti terbakar pada kulit (terjadi pada pasien yang tertidur selama sesi terapi) [15].

Jika tidak melindungi bagian mata sebelum menjalani prosedur terapi, pasien juga berisiko mengalami kerusakan mata [1,2].

Walau efek samping seperti ini sangat jarang terjadi dan berpeluang kecil, prosedur yang salah sedikit saja bisa berakibat demikian [1].

Walau belum terlalu banyak hasil studi yang menunjukkan efektivitas terapi sinar merah, terapi ini dikenal sebagai metode yang ampuh hingga saat ini untuk perawatan kulit [1].

Namun jika ingin menempuh metode ini, pastikan sudah lebih dulu berkonsultasi dengan dokter ahli kulit [1,2].

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment