Dibenzepin merupakan jenis obat yang biasa digunakan untuk membantu pengobatan depresi, pengobatan syaraf, psikiatri dan juga rasa nyeri.
Jenis obat yang satu ini juga seringkali digunakan untuk pengobatan gangguan depresi mayor dan rasa nyeri yang cukup kronis. [1,3]
Daftar isi
Dalam pembahasan berikut ini akan kami sampaikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan Dibenzepin. [1,4]
Indikasi | Pengobatan depresi, psikiatri, rasa nyeri |
Konsumsi | Dewasa dan lansia |
Kelas | Antidepresan trisliklik TCA |
Bentuk | Tablet, sirup |
Kontraindikasi | Penyakit hati berat, fase manik dan aritmia |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut, diwajibkan untuk melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan Dibenzepin. → Perlu lebih hati-hati pada pasien yang memiliki riwayat penyakit epilepsi. → Pasien yang memiliki penyakit gangguan hati. → Sebaiknya lebih hati-hati pada pasien dengan riwayat hipertiroid. → Penggunaan obat lebih hati-hati pada Pasien yang memiliki riwayat mania. → Lebih berhati- hati pada pasien dengan riwayat psikosis. → Sebaiknya lebih berhati- hati untuk Pasien yang memiliki riwayat retensi urin. → Lebih berhati- hati dalam menggunakan obat ini pada Pasien dengan riwayat glaukoma sudut dekat. → Lebih berhati- hati dalam penggunaan obat pada Pasien dengan riwayat terapi elektrokonvulsif secara bersamaan. → Pada Pasien dengan riwayat penyakit diabetes sebaiknya lebih berhati- hati dalam menggunakan jenis obat ini. → Untuk wanita yang sedang hamil dan menyusui sebaiknya melakukan konsultasi terlebih dahulu pada dokter sebelum mengkonsumsi obat dibenzepin. → Penggunaan pada pasien lansia tanpa dosis yang tepat dari dokter sangat tidak dianjurkan. → Lebih berhati- hati dalam penggunaan obat pada Pasien yang memiliki riwayat porfiria. → Saat menggunakan obat ini sebaiknya pastikan anda menghindari jenis minuman beralkohol, karena penyalahgunaan obat dapat meningkatkan efek buruk → Sebaiknya dalam penyimpanan obat ini Jauhkan obat dari jangkauan anak- anak dan juga hewan peliharaan. → Apabila terjadi alergi sebaiknya langsung temui dokter. → Penyimpanan obat dilakukan pada suhu ruang, dan jauhkan dari terkena sinar matahari secara langsung |
Dibenzepin biasa dipergunakan sebagai obat anti depresi, gangguan depresi mayor dan juga seringkali digunakan untuk pengobatan penghilang rasa nyeri neuropatik kronis. Diantara keluhan yang biasa menggunakan obat ini:[1]
Meskipun termasuk ke dalam jenis obat yang mudah untuk dibeli di pasaran, namun dalam penggunaan obat Dibenzepin sebaiknya lebih berhati-hati dengan menggunakan dosis yang tepat.
Penyalahgunaan dosis yang tidak sesuai dengan anjuran dapat mengakibatkan efek samping yang lebih buruk pada pasien. Untuk itu informasi mengenai pemberian dosis yang tepat perlu dicermati dengan seksama.
Dibenzepin hanya digunakan untuk orang dewasa dan lansia. Berikut penjelasan dosisnya:[1]
Oral/Diminum Untuk Depresi pada orang dewasa → Diminum 240-480 mg per hari → Pada pasien dengan gangguan depresi berat dapat diberikan 720 mg per hari. |
Oral/Diminum Untuk Depresi pada lansia → Untuk pemberian dosis awal dapat diberikan 240 mg per hari. → Dosis maksimal 480 mg per hari. |
Umumnya setiap jenis obat-obatan memiliki efek samping tersendiri, baik dalam skala sedang maupun efek samping yang lebih parah. Hal tersebut juga tergantung dari penggunaan dari pasien itu sendiri.
Seperti halnya obat dibenzepin, dimana obat ini juga memiliki efek samping yang bisa saja terjadi sehingga mengakibatkan berbagai keluhan yang tidak diinginkan.
Selain itu penggunaan obat yang dibarengi dengan jenis obat-obatan lain juga dapat menyebabkan efek samping tertentu.
Diantaranya jenis obat-obatan simetidin yang dapat memicu efek samping, penggunaan diltiazem, methyphenidate, ritonvavir dan juga verapamil yang digunakan secara bersamaan dapat meningkatkan efek samping tertentu.[1]
Beberapa efek samping dan keluhan yang seringkali terjadi diantaranya:
Beberapa efek samping yang perlu diinformasikan kepada dokter apabila terjadi gejala di bawah ini:
Obat Dibenzepin merupakan jenis obat antridepresan trislik (TCA) dimana jenis obat yang satu ini memiliki tingkatan terapi yang cukup sempit, sehingga kemungkinan terjadinya overdosis memang sangat memungkinkan, baik beberapa gejala yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Untuk itu dalam memberikan obat ini memang perlu kehati-hatian dokter.
Gejala overdosis pada pemberian obat Dibenzepin (sebaiknya segera pergi ke IGD).
Informasi berikutnya yang akan kami berikan mengenai obat dibenzepin lebih detail, seperti cara kerja obat, tempat penyimpanan, overdosis, interaksi dengan obat lain. Dan hal lainnya yang menyangkut penggunaan obat. Berikut informasi detailnya [1,3]
Tempat penyimpanan obat | → Simpan obat pada ruangan dengan suhu yang tepat, yaitu tidak melebihi dari 25⁰C. → Hindari penyimpanan obat di bawah cahaya sinar matahari secara langsung. → Jangan menyimpan obat pada freezer. |
Cara kerja | Deskripsi: Dibenzepin merupakan jenis obat antidepresan trisiklik yang biasa digunakan untuk pengobatan depresi. Efek dari obat ini hampir memiliki kesamaan dengan TCA misalnya jenis Imipramine namun memiliki efek yang jauh lebih rendah. Farmakokinetik: Pada penggunaan obat dibenzepin memiliki tingkat terapi antara 85 sampai dengan 850nm. Dan memiliki pengikatan protein plasma yang mencapai angka 80% |
Interaksi obat | → Penggunaan obat dapat ditingkatkan dengan penggunaan simetidin, diltiazem, ritonavir. → Penggunaan obat secara bersamaan dengan carbamazepine, rifampicin dan juga estrogen dapat meningkatkan efek samping. → Peningkatan efek dari penggunaan antimikaranik. → Peningkatan penyerapan moxifloxacin dan moclobemide. → Penggunaan obat yang dilakukan secara bersamaan dengan jenis obat brimonidine. → Penggunaan obat bersamaan dengan entacapone. → Penggunaan obat dilakukan bersamaan dengan lumefantrine sebaiknya dihindari oleh pasien. |
Overdosis | ↔ Gejala yang biasanya ditimbulkan: Gejala yang timbul umumnya berbeda-beda dari setiap pasien, namun gejala yang paling sering terlihat seperti overdosis yang mirip dengan TCA, toksisitas jantung. Hal tersebut biasanya terjadi dikarenakan adanya penghambatan dari kalsium dan juga natrium, gejala lain seperti rasa mual, muntah, badan terasa lesu, depresi pernapasan, terjadinya gangguan gagal ginjal, hipertensi, nyeri pada bagian epigastrium, terjadinya koma meskipun sangat jarang dan juga adanya rekasi simtimatik. ↔ Manajemen: Dalam menggunakannya sebaiknya dilakukan dengan cara simtomatik dan juga suportif. Karena dalam pengobatannya belum ada penawar khusus yang dapat digunakan. Penggunaan obat ini juga dapat mengurangi penyerapan apabila dalam waktu 4 jam konsumsi. Terjadinya alkalinisasi urin dan juga hemodialisis menjadi salah satu kemungkinan yang bisa terjadi setelah menggunakan obat dibenzepin. |
Pengaruh obat pada hasil lab | Terjadinya gangguan fungsi hati dan kateterisasi jantung yang tidak normal |
Apakah ibu hamil dan menyusui dapat mengkonsumsi obat Dibenzepin?
Dalam penggunaan obat dibenzepin sudah terdapat peringatan mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan jenis obat depresi pada ibu hamil dan juga menyusui. Sehingga bagi ibu hamil dan juga menyusui yang ingin mengkonsumsi obat yang satu ini sebaiknya beritahu dokter terlebih dahulu agar tidak terjadi efek samping atau masalah pada janin yang dikandung dan juga pada bayi yang sedang disusui.[1]
Apa saja yang perlu dihindari ketika mengkonsumsi obat Dibenzepin?
Dalam Mengkonsumsi jenis obat yang satu ini sebaiknya lebih berhati-hati pada pasien yang memiliki penyakit hati berat, aritmia jantung, penyakit epilepsi atau jenis penyakit yang sudah termasuk ke dalam fase manik. Untuk lebih lanjut mengenai penggunaan obat ada baiknya anda menghubungi dokter untuk menghindari efek yang lebih merugikan lagi.[1]
Apakah obat ini dapat menyebabkan kantuk?
Ya, jenis obat-obatan yang mengandung Dibenzepin biasanya dapat menyebabkan rasa kantuk yang cukup berat, sehingga mengharuskan pasien untuk istirahat lebih lama. Selain itu perlu juga dihindari melakukan pekerjaan yang berat dan juga mengemudi sendirian apabila tengah mengkonsumsi jenis obat yang satu ini.[1]
Apa yang perlu dilakukan apabila melewatkan satu dosis Dibenzepin?
Yang perlu pasien lakukan ketika melupakan satu dosis dibenzepin sebaiknya segara meminum obat ini setelah anda mengingatnya. Tapi apabila sudah melewati batas waktu 12 jam sebaiknya segera hubungi dokter untuk mengetahui penanganan dan juga penggunaan dosis yang lebih lanjut.[1]
Apakah obat Dibenzepin aman untuk pasien dengan riwayat asam lambung?
Belum diketahui secara korelasi pasti mengenai keamanan obat dibenzepin untuk pasien dengan riwayat asam lambung. Namun seringkali ditemukan efek samping rasa mual dan juga muntah pada pasien. Untuk lebih pastinya sebaiknya hubungi dokter.
Berikut beberapa merek dagang yang mengandung Dibenzepin: [1,4]
Noveril | Ecatril |
Anslopax | Neodit |
1. Anonime. Diakses 2020. Mims Indonesia. Dibenzepin.
2. MY Ekdawi. 2018. Cambridge University Press. Dibenzepin and Amitriptyline in the Treatment of Depression.
3. Anonime. Diakses 2020. National Center for Biotechnology Information, U.S. National Library of Medicine. Dibenzepin.
4. Anonime. Diakses 2020. Drugbank. Dibenzepin.