Obat

Glafenine : Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Glafenine merupakan obat generik yang digunakan untuk mengatasi rasa nyeri dan radang[1].

Obat ini merupakan bagian dari golongan obat Anti-inflamasi dan sudah sangat jarang untuk digunakan dalam bidang kedokteran karena beberapa efek samping dari obat ini[2].

Apa itu Glafenine?

Berikut ini adalah keterangan awal dari Glafenine dimulai dari indikasi hingga aturan penggunaan obat[1,2].

Indikasi Penghilang rasa sakit dan radang
Kategori Resep Dokter
Konsumsi Anak-anak dan dewasa
Kelas Analgesik dan antipiretik
Bentuk Tablet.
Kontraindikasi Hipersensitif. Gangguan ginjal berat dan ulkus peptikum atau sering disebut tukak lambung
Peringatan Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Glafenine:
→ Pasien yang memiliki alergi terhadap Glafenine dan obat – obatan yang termasuk ke dalam golongan obat anti-inflamasi seperti aspirin
→ Pasien dengan penyakit ulkus peptikum atau adanya kerusakan pada lapisan mukosa hingga lapisan otot saluran cerna yang disebabkan oleh aktivitas pepsin dan asam lambung yang berlebih
→ Pasien yang ketergantungan alkohol dan merokok secara aktif
→ Pasien yang mengalami infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri atau jamur
→ Pasien yang memiliki masalah pada pencernaan seperti maag
→ Pasien yang mengalami infeksi atau radang pada saluran kemih
→ Pasien dengan gangguan perdarahan seperti hemofilia, diabetes, atau darah sukar membeku
→ Pasien yang memiliki riwayat atau bahkan stroke yang diakibatkan oleh pecahnya pembuluh darah
→ Pasien yang memiliki tekanan darah yang tinggi atau hipertensi
→ Pasien yang memiliki gangguan pada fungsi jantung atau denyut jantung
→ Pasien yang memiliki penyakit asma dan sesak napas
→ Pasien dengan gangguan ginjal dan hati yang berat
→ Anak-anak khususnya berusia di bawah 5 tahun, ibu hamil dan menyusui

Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan Glafenine adalah sebagai berikut:
→ Tidak mengkonsumsi bir dan alkohol
→ Tidak merokok atau menggunakan segala jenis yang berasal dari tembakau
→ Tidak menggunakan alat berat dan mesin, mengendarai kendaraan, dan melakukan kegiatan berbahaya dan membutuhkan ketelitian
→ Tidak menggunakan obat antibiotik golongan quinolon, obat golongan kortikosteroid, obat anti penggumpalan darah, dan obat golongan SSRI
→ Melakukan pemeriksaan darah, tes urin dan alergi terlebih dahulu
→ Minum banyak cairan atau air putih untuk mencegah proses kritalisasi di saluran kemih
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui Cara Pemberian Obat:
↔ Melalui PO (Diminum):
Kategori N : Belum ada studi yang memadai dan terkontrol pada wanita hamil dan hewan untuk memastikan efek buruk pada janin. Obat boleh digunakan jika nilai manfaatnya lebih besar dari risiko terhadap janin.
Tinjauan
Glafenine adalah obat berbentuk tablet yang digunakan untuk dewasa dan anak - anak dan bertujuan untuk mengatasi rasa sakit dan radang.

Manfaat Glafenine

Manfaat Glafenine adalah digunakan sebagai obat untuk mengurangi rasa nyeri dan radang bahkan kadang disertai dengan demam[1].

Karena Glafenine merupakan salah satu jenis obat dari anti-inflamasi, maka beberapa gejala radang atau nyeri yang dapat diatasi oleh obat ini adalah[3]:

  • Sakit kepala;
  • Demam;
  • Penyebab rasa nyeri yang berkepanjangan;
  • Nyeri pada otot atau otot kram;
  • Radang sendi;
  • Pilek atau flu.

Dosis Glafenine

Glafenine dapat diberikan kepada dewasa dan anak – anak. Pemberian kepada anak – anak dimulai dari usia 5 tahun[1].

Dosis Glafenine Dewasa

Oral/ Diminum
⇔ Nyeri dan Radang
200 – 400 mg setiap 3 – 4 kali dalam sehari
→ Dosis sekali minum Maksimal: 400 mg
→ Interval Dosis Minimum: 3 – 4 kali dalam satu hari
→ Dosis Maksimum: 1600 mg/ hari

Dosis Glafenine Anak – Anak

Oral/ Diminum
⇔ Usia 5 hingga 9 tahun
100 mg setiap 3 kali dalam sehari
→ Dosis Sekali Minum Maksimum: 100 mg
→ Interval Dosis Minimum: 3 kali dalam satu hari
→ Dosis Harian Maksimum: 300 mg/ hari

⇔ Usia 10 hingga 15 tahun
200 mg setiap 3 kali dalam sehari
→ Dosis Sekali minum Maksimum: 200 mg
→ Interval Dosis Minimum: 3 kali dalam satu hari
→ Dosis Harian Maksimum: 600 mg/ hari

Efek Samping Glafenine

Glafenine tidak akan memberikan efek samping yang buruk jika digunakan dengan dosis dan aturan yang tepat.

Selain itu, glafenine tidak akan memberikan efek yang buruk jika seseorang tidak memiliki alergi terhadap glafenine atau golongan obat anti inflamasi[1].

Beberapa efek samping yang sering terjadi adalah[1,2]:

  • Rasa mual atau nyeri pada perut;
  • Rasa kantuk;
  • Pusing atau sakit kepala;
  • Reaksi alergi ringan seperti kulit memerah, gatal – gatal, dan rasa sesak pada dada.

Beberapa efek samping yang berbahaya, segera menghentikan obat dan membawa ke rumah sakit adalah sebagai berikut[1,2]:

  • Gejala dari reaksi alergi berat atau sering disebut dengan anafilaksis seperti
    • Kesulitan bernapas atau dyspnea,
    • Pingsan,
    • Tekanan darah sangat rendah atau hipotensi,
    • Edema atau penumpukan cairan pada tenggorokan dan saluran pernapasan,
    • Gatal-gatal seluruh tubuh atau urtikaria,
    • Pembengkakan pada kulit, wajah, lidah, mulut, dan tenggorokan,
    • Ruam kulit,
    • Mual,
    • Muntah, dan
    • Diare;
  • Gejala dari kerusakan hati atau hepatotoksisitas yang hampir sama dengan gejala hepatitis yaitu
    • Kulit atau mata menjadi kuning,
    • Mual,
    • Muntah,
    • Diare,
    • Kotoran berwarna pucat atau lebih muda,
    • Merasa sangat kelelahan, dan
    • Sakit perut;
  • Gejala dari gagal ginjal berat atau nefrotoksisitas seperti
    • Kehilangan nafsu makan yang cukup lama,
    • Buang air kecil sangat sering namun volume urin semakin sedikit,
    • Berat badan menurun drastis,
    • Adanya penumpukan cairan atau edema,
    • Mual dan muntah, dan
    • Terdapat darah dalam urin;
  • Gangguan pencernaan seperti
    • Mual,
    • Muntah,
    • Nyeri pada perut,
    • Sembelit,
    • Diare;
  • Terjadinya kristalisasi pada saluran kemih dengan gejala seperti
    • Terlalu banyak mengeluarkan cairan seperti urin dan keringat,
    • Dehidrasi atau kekurangan cairan dalam tubuh, dan
    • Warna urin yang semakit pekat;
  • Reaksi alergi atau reaktivitas silang yang terjadi dengan Floctafine.
  • Adanya reaksi somnolen atau kesadaran mulai menurun secara mendadak,
    • Respon psikomotorik yang semakin lambat, dan
    • Mudah tertidur secara mendadak.

Detail Glafenine

Berikut ini adalah keterangan rinci atau detail dari Glafenine termasuk cara penyimpanan, cara kerja, interaksi dengan makanan, interaksi dengan obat, gejala overdosis dan penanganan, dan pengaruh pada hasil lab[1,2].

Penyimpanan Tablet :
→ Simpan dalam suhu ruangan yaitu di bawah 30 ° C.
→ jangan simpan di freeze atau kamar mandi.
→ Lindungi dari panas cahaya dan kelembaban.
→ Jauhkan dari jangkauan anak dan binatang
Cara Kerja Deskripsi :
Glafenine adalah salah satu jenis dari obat anti inflamasi atau radang. Obat ini merupakan turunan dari asam anthranilic.

⇔ Farmakokinetik
Penyerapan : obat ini diserap secara lambat oleh seluruh tubuh
Interaksi dengan obat lain → Obat ini berinteraksi dengan obat anti inflamasi lainnya, anti diabetes, diuretik, anti – koagulan oral, anti virus, Phenytoin, Methotrexate, lithium, obat glikosida jantung, Tacrolimus, dan Moclobemide
→ Obat golongan kortikosteroid, golongan untuk mencegah penggumpalan darah atau antiplatelet, Biphosphonate, SSRI, dan Pentoxifylline dapat meningkatkan risiko perdarahan pada saluran pencernaan
→ Obat antibiotik yang memiliki golongan Quinolone dapat meningkatkan kejang
Interaksi dengan makanan → Bir dan alkohol dapat meningkatkan efek samping khususnya pada ginjal
→ Rokok dan jenis tembakau lainnya dapat meingkatkan efek samping pada hati
Overdosis ⇔ Gejala: reaksi anafilaksis atau alergi berat, hepatotoksisitas atau kerusakan hati berat dan reaksi nefrotoksisitas atau kerusakan ginjal, serta kehilangan kesadaran
⇔ Cara Mengatasi: Segera mengeluarkan obat yang belum terserap, menjaga agar pasien tetap dasar dan bernapas, dan menghubungi dokter atau gawat darurat
Pengaruh pada hasil lab Dapat mempengaruhi hasil lab pada tes fungsi tiroid yaitu menurunkan kadar hormon tiroid serum

Pertanyaan Seputar Glafenine

Apakah Glafenine berbahaya bagi wanita hamil?

Belum ada hasil penelitian yang memadai atau terkendali bagi wanita hamil atau hewan yang menunjukkan efek buruk pada janin. Wanita hamil yang akan menggunakan obat ini sangat disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter atau tenaga medis ahli[1,2].

Apakah Glafenine berbahaya bagi wanita menyusui?

Belum ada penelitian yang dilakukan terhadap wanita menyusui atau penyerapan obat ini dalam ASI. Wanita menyusui sangat disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau tenaga medis ahli karena oabt ini tidak disarankan untuk anak – anak usia di bawah 5 tahun[1].

Apakah Glafenine memberikan rasa kantuk?

Ya, karena obat ini merupakan jenis dari obat anti-infalamasi. Jadi, apabila menggunakan obat ini sangat tidak disarankan untuk mengendarai mobil atau motor, melakukan kegiatan yang berbahaya, dan menggunakan mesin atau alat berat[2].

Apakah Glafenine berbahaya bagi pencandu alkohol?

Ya, obat ini dapat memberikan efek samping yang berbahaya apabila digunakan bersamaan dengan alkohol. Pencandu alkohol sangat disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dan tidak mengkonsumsi alkohol selama penggunaan obat ini[1].

Apa saja kondisi yang perlu diberitahukan kepada dokter sebelum menggunakan Glafenine?

Beberapa kondisi yang perlu diberitahukan adalah kondisi kesehatan khususnya penyakit ginjal akut, gagal hati, jantung, masalah pencernaan, diabetes, hipertensi, infeksi akibat bakteri, jamur atau virus, dan tukak lambung, pengobatan yang sedang dijalani khususnya obat anti diabetes, obat antivirus, obat diuretik, dan lainnya, kondisi kehamilan dan menyusui, anak -anak khususnya di bawah 5 tahun, alergi terhadap obat, konsumsi alkohol atau bir, dan penggunaan rokok atau jenis tembakau lainnya[1,2].

Contoh Merek Dagang Glafenine di Pasaran

Pada umumnya, Glafenine telah ditarik dari pasaran karena memiliki efek samping yang sangat berbahaya dan sering terjadi khususnya anafilaksis atau alergi berat[2].

Glafenine masih dipasarkan di Mesir dan belum beredar di Indonesia. beberapa merek dagang dari obat ini di pasaran adalah[4]:

Brand Merek Dagang
AnalfanGlafenine Alex
GlaphineGlifanan

1) Anonim. Diakses pada 2020. MIMS Indonesia. Glafenine.
2) Anonim. Diakses pada 2020. National Institute of Health USA Gov. Pubchem Glafenine Compound.
3) Anonim. Diakses pada 2020. NHS UK. NSAIDs.
4) Anonim. Diakses pada 2020. Drugs.com. Glafenine.

Share