Jarong merupakan salah satu jenis gulma yang dapat digunakan sebagai pengobatan tradisional. Tanaman ini sudah banyak tersebar hampir di semua wilayah tropis di dunia termasuk Indonesia, Nepal, India, dan lainnya[1].
Daftar isi
Jarong berasal dari anggota keluarga amaranthaceae dan memiliki nama ilmiah yaitu achyranthes aspera[1].
Tanaman ini memiliki berbagai sebutan sesuai dengan masing-masing negara seperti dalam bahasa Inggris disebut devil’s horsewhip atau prickly chaff flower, sebutan di Nepal yaitu dattiwan atau naayuruvi, serta berbagai sebutan lainnya[1].
Jarong dapat tumbuh pada daerah tropis seperti di padang rumput, hutan, pantai berbatu, pinggir jalan, serta perkebunan atau perbukitan[1].
Tanaman ini dikenal juga karena buah yang berduri dan mudah lepas serta melekat pada pakaian atau bulu[1].
Beberapa ciri – ciri fisik dari tanaman jarong adalah sebagai berikut[1,2]:
Kandungan gizi dari 100 gram seluruh bagian tanaman jarong adalah sebagai berikut[3]:
Nama | Jumlah | Unit |
---|---|---|
Energi | 294 | kcal |
Kelembapan | 4.050 | gram |
Protein | 0.903 | gram |
Abu | 20.250 | gram |
Karbohidrat | 54.260 | gram |
Vitamin B1 | 0.270 | miligram |
Vitamin B2 | 0.280 | miligram |
Vitamin B3 | 0.580 | miligram |
Vitamin B6 | 0.270 | miligram |
Vitamin B9 | 39.00 | miligram |
Sodium | 111.967 | miligram |
Kalsium | 538.523 | miligram |
Magnesium | 544.608 | miligram |
Kalium | 134.360 | miligram |
Klorida | 67588.730 | miligram |
Fosfor | 144.750 | miligram |
Zat besi | 28.305 | miligram |
Tembaga | 0.806 | miligram |
Seng (Zinc) | 4.837 | miligram |
Mangan | 1.612 | miligram |
Alumunium | 0.985 | miligram |
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa jarong mengandung nutrisi yang penting untuk sel – sel dalam tubuh dan untuk mencegah serta mengatasi beberapa penyakit[3].
Beberapa kandungan senyawa aktif dari tanaman jarong yang memberikan manfaat untuk kesehatan tubuh adalah sebagai berikut[2]:
Beberapa manfaat dari tanaman jarong untuk kesehatan tubuh adalah sebagai berikut:
Kandungan dari tanaman jarong khususnya alkaloid serta tannin menyebabkan tanaman ini dapat mengatasi gangguan pada pencernaan yang disebabkan oleh bakteri[4].
Biji dan ekstrak daun dari tanaman ini dapat melawan bakteri bacillus subtilis dan escherichia coli. Kedua bakteri ini dapat menyebabkan berbagai gangguan pencernaan seperti keracunan makanan, diare, sakit perut, infeksi usus[4].
Ekstrak batang dan akar dari jarong dapat melawan bakteri streptococcus mutans yang membentuk plak pada gigi dan menyebabkan infeksi pada jaringan gigi[4].
Batang dan akar dari tanaman ini dapat mencegah plak pada gigi dan mengatasi infeksi pada gigi yang disebabkan oleh bakteri[4].
Ekstrak daun jarong dapat melawan bakteri s. aureus yang menyebabkan bisul, jerawat, nanah pada kulit serta iritasi pada kulit[2].
Biji dari tanaman ini dapat melawan bakteri pseudomonas aeruginosa yang dapat menyebabkan dermatitis, kulit gatal, serta dan infeksi pada kulit[4].
Ekstrak daun jarong juga dapat melawan jamur microsporum canis yang dapat menyebabkan kurap pada manusia. Jadi, tanaman ini juga dapat mengatasi kurap[5].
Jarong memiliki anti bakteri yang cukup kuat sehingga dapat mengatasi berbagai infeksi yang disebabkan oleh bakteri p. vulgaris, klebsiella dan s. aureus seperti pneumonia, meningitis, serta infeksi saluran kemih[2].
Selain anti bakteri, jarong juga dapat mengatasi jamur seperti aspergillus flavus yang dapat menyebabkan infeksi pada saluran pernapasan dan menyebar ke kulit, mata, hingga otak[5].
Ekstrak daun jarong dapat membunuh cacing pada usus dan mengatasi penyakit cacingan. Ini juga dapat mencegah seseorang terkena penyakit cacingan[6].
Kandungan fenol yang terdapat dalam daun jarong dapat membentuk endapan protein yang berguna untuk mengeringkan dan menyembuhkan luka[6].
Tanaman ini telah digunakan sebagai pengobatan tradisional di Afrika Timur untuk menyembuhkan luka[6].
Kandungan flavonoid, alkaloid, serta saponin yang terdapat dalam tanaman jarong merupakan kandungan yang memberikan efek anti radang pada tanaman ini[7].
Jarong dapat mengurangi nyeri, volume penumpukan cairan, dan pembengkakan pada radang. Tanaman ini telah digunakan pada beberapa negara untuk mengatasi radang[7].
Tanaman ini juga dapat menurunkan demam secara signifikan baik karena disebabkan oleh radang, infeksi atau penyakit lain[2].
Biji jarong dapat menurunkan kadar lemak dalam darah serta kadar kolesterol secara signifikan dan menghambat aktivitas dari enzim lipase pada pankreas[8].
Kemampuan ini dapat membantu penderita obesitas untuk menurunkan berat badan, kolesterol, serta lemak yang berlebih dalam tubuh. Selain penderita obesitas, tanaman ini juga dapat digunakan sebagai diet herbal alami[8].
Kandungan hormon ekdisteron pada tanaman jarong memiliki aktivitas antioksidan yang kuat. Ini membuat tanaman jarong memiliki kemampuan dalam mencegah radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh dan melindungi sel tubuh dari kerusakan[2,9].
Selain itu, tanaman ini juga mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan stamina tubuh, dan mencegah penuaan dini[2,9].
Ekstrak tanaman jarong dapat menurunkan kadar gula darah, trigliserida serta meningkatkan produksi insulin dalam darah. Aktivitas ini sangat baik untuk mengatasi penyakit diabetes[9].
Ekstrak etanol dari daun jarong memberikan efek gastroprotektif yang dapat mengurangi tingkat keasaman lambung serta melindungi lambung. Ini dapat mencegah dan mengatasi sakit maag, luka pada lambung serta perut kembung[10].
Ekstrak daun jarong dapat membunuh larva aedes aegypti dan culex quinquefasciatus yang dapat menyebabkan penyakit demam berdarah. Ekstrak ini dapat digunakan untuk melindungi tubuh dari gigitan nyamuk dan mencegah penyakit demam berdarah[11].
Ekstrak tanaman jarong dapat melawan parasit plasmodium yang dapat menyebabkan penyakit malaria. Tanaman ini telah digunakan sebagai pengobatan tradisional untuk mengatasi malaria di beberapa negara[2].
Kandungan alkaloid pada daun jarong dapat menghambat pertumbuhan kanker dan tumor dalam tubuh. Ini juga dapat merusak sel kanker atau tumor yang berkembang di dalam tubuh[12].
Kandungan dari jarong memiliki manfaat untuk menjaga kesehatan otak. Tanaman ini dapat membantu untuk meningkatkan daya ingat dan mencegah kerusakan dari otak[13].
Ekstrak metanol dari tanaman jarong telah digunakan sebagai pengobatan untuk mengatasi epilepsi di India[14].
Tanaman ini memiliki aktivitas antikonvulsan yang mampu menghentikan kejang pada tubuh, mengurangi rasa kecemasan, serta meningkatkan kualitas tidur[14].
Jadi, tanaman jorang dapat digunakan untuk mengatasi epilepsi serta depresi.
Ekstrak tanaman jarong memiliki kemampuan untuk menghancurkan gumpalan darah dan mencegah terjadinya gumpalan darah. Tanaman ini dapat bertindak sebagai aspirin[2].
Ekstrak methanol dari jarong dapat menurunkan tekanan darah dan sangat baik untuk digunakan untuk penderita hipertensi[15].
Kandungan dari tanaman juga dapat melawan virus hepatitis yang menyerang tubuh dan dapat digunakan untuk mencegah penyakit hepatitis[15].
Ekstrak tanaman jarong dapat menurunkan kadar bilirubin, SGPT, SGOT, dan ALKP dalam darah yang dapat menyebabkan gangguan pada hati. Tanaman ini juga melindungi hati dari racun yang dapat merusaknya[2,15].
Ekstrak akar dari tanaman ini mampu menghambat pembentukan batu ginjal. Selain itu, ekstrak methanol dari jarong dapat mencegah masuknya racun ke dalam ginjal[15].
Tanaman ini juga mampu meningkatkan volume buang air kecil secara signifikan dan dapat digunakan sebagai obat diuretik[2].
Ekstrak etanol dari tanaman jarong dapat mengatasi asma dan mengurangi gejala sesak napas. Tanaman ini memiliki kandungan yang dapat melindungi paru-paru[2].
Kandungan dalam tanaman jarong juga membantu untuk memperlancar aliran darah dan melebarkan pembuluh darah sehingga dapat melindungi jantung dari kerusakan[2]
Selain itu, tanaman ini juga telah digunakan sebagai pengobatan tradisional untuk mengatasi batuk dan nyeri pada dada[2,16].
Kandungan hormon ekdisteron memberikan aktivitas anti alergi pada tanaman jarong. Tanamn ini dapat mengurangi reaksi alergi seperti ruam kulit, gatal – gatal, sesak napas, dan kejang[2].
Ekstrak methanol dari daun jorang telah digunakan menjadi salah satu bagian alami dari minyak rambut herbal yang dapat mengatasi masalah ketombe pada kulit kepala[15].
Ekstrak akar dan daun jorang memiliki antifertilitas yang dapat menghambat hormon serotonin dan oksitosin sehingga mencegah kehamilan yang tidak diinginkan pada wanita. Ini dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi oral alami[17].
Kandungan vitamin dari ekstrak tanaman jorang memiliki aktivitas pencahar yang berguna untuk mengatasi sembelit atau wasir serta memperlancar buang air besar[19].
Tanaman jorang juga dapat mengobati bekas gigitan binatang yang mengandung racun seperti ular. Ini dapat menghambat racun tersebar ke seluruh tubuh dan mengurangi infeksi atau radang dari bekas gigitan tersebut[2].
Tanaman jarong telah digunakan sebagai penogbatan tradisional di beberapa negara untuk mengatasi kebutaan pada malam hari dan meningkatkan nafsu makan[15].
Tanaman jorang memiliki beberapa efek samping yaitu sebagai berikut:
Ekstrak akar dan daun dari tanaman jorang dapat menyebabkan kematian janin bila dikonsumsi secara berlebihan oleh wanita hamil. Ini karena aktivitas antifertilitas yang dimiliki oleh tanaman ini[15,17].
Ekstrak jorang yang dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan hipotensi atau tekanan darah yang terlalu rendah dan menurunkan denyut nadi. Ini dapat menyebabkan keracunan pada jantung hingga hilang kesadaran[18].
Tanaman jarong dapat memberikan reaksi hipoglikemia (kadar gula yang terlalu rendah) bagi seseorang yang memiliki kadar gula darah yang rendah atau dikonsumsi secara berlebihan[9].
Tanaman jarong yang dikonsumsi berkepanjangan atau dengan jumlah yang berlebihan, dapat mengurangi kesuburan dari pria. Ini dapat menyebabkan kemandulan pada pria. Jadi, tanaman ini tidak disarankan untuk dikonsumsi secara berkepanjangan[2].
Beberapa cara menggunakan jarong adalah sebagai berikut:
Tanaman jarong dicuci bersih dan dikeringkan pada sinar matahari atau pada oven hingga benar-benar kering. Lalu, tanaman ini dihancurkan dengan mesin penggiling atau blender hingga menjadi serbuk[15,16].
Serbuk ini dapat dibuat dengan seluruh tanaman atau bagian tanaman yang terpisah seperti serbuk biji, serbuk daun, serta serbuk akar. Namun, cara pembuatannya adalah sama[15].
Serbuk seluruh tanaman dapat digunakan untuk mengatasi gumpalan darah, infeksi pada kulit serta masalah perut. Serbuk biji diminum untuk mengatasi gangguan pada jantung dan asma[15].
Serbuk akar dicampur dengan gula dan air untuk mengatasi diare dan ini diminum mengatasi infeksi saluran kemih. Serbuk daun dapat dicampur dengan madu dan diminum untuk mengatasi diare[15].
Tanaman jarong dicuci dan ditumbuk kasar sebanyak 1 atau dua kali. Lalu, tanaman ini direbus dengan air hingga mendidih dan disaring. Air dapat diminum untuk mengatasi radang dalam tubuh, pneumonia, dan penyakit lainnya[15].
Akar dari jarong juga dapat direbus dengan air hingga mendidih dan disaring. Air ini dapat diminum untuk menyembuhkan gangguan perut[15].
Infused water dari akar atau ranting jarong dapat dibuat dengan cara yaitu akar atau ranting dikupas, dicuci bersih, dipotong kecil, dan direndam dengan air yang sudah bisa diminum. Ini dibiarkan selama 2 atau 3 jam dan dapat dimasukkan ke dalam kulkas agar air lebih segar[15].
Infused water dari akar dapat digunakan untuk gangguan pada usus dan infused water dari rating dapat digunakan untuk mengatasi sakit gigi[15].
Daun atau akar jarong ditumbuk kasar dan dicampur dengan air lalu disaring. Air akar dapat diminum untuk mengeluarkan racun binatang dalam tubuh dan dapat digunakan sebagai tetesan mata[15].
Sedangkan, air daun digunakan untuk mengatasi masalah pada kulit seperti alergi, kurap, atau jerawat.
Daun atau akar jarong dicuci dan dihancurkan atau ditumbuk hingga halus. Lalu, ditambahkan sedikit air. Pasta ini dioleskan pada kulit untuk mengatasi infeksi kulit, jerawat, mengobati gigitan binatang yang beracun, serta menyembuhkan luka[15].
Biji jarong dicuci bersih dan direbus dengan susu. Susu ini diminum untuk mengendalikan tekanan darah. Selain iut, susus ini dapat ditambahkan sedikit gula dan diminum untuk menurunkan berat badan[15].
Jarong dapat ditanam di pekarangan dan dapat juga disimpan di dalam wadah terbuka serta diletakkan pada suhu ruangan. Penyimpanan jarong tidak disarankan untuk terkena matahari langsung karena dapat menyebabkan tanaman ini menjadi layu[1].
Jarong merupakan salah satu jenis tanaman liar yang memiliki kandungan baik untuk tubuh, tetapi memiliki efek samping yang berbahaya bila digunakan secara berlebihan dan berkepanjangan khususnya bagi wanita hamil.
1) Anonim. Achyranthes aspera (devil's horsewhip). CAB International Invasive Species Compendium. Diakses 2020.
2) Kamana Ghimire, Janmajoy Banerjee, Amit Kumar Gupta & Prasanna Dahal. Phytochemical Constituents And Pharmacological Uses Of Medicinal Plant Achyranthes Aspera : A Review. Nepal : World Journal of Pharmaceutical Research. 2014.
3) Nudrat Fatima, Nabeela G Dar, Hina Imran, Tehmina Sohail, Uzma Asghar, Zahra Yaqeen, Shazia Syed & Khalid Jamil. Evaluation of nutritional and sub-acute toxicological study of plant based supplement of Achyranthes aspera. Pakistan : Pakistan Journal of Pharmaceutical Sciences. 2014.
4) Roma Yadav, Radhika Rai, Abhishek Yadav, Meetika Pahuja, Savita Solanki & Himani Yadav. Evaluation of antibacterial activity of Achyranthes aspera extract against Streptococcus mutans: An in vitro study. Journal of Advanced Pharmaceutical Technology & Research. 2016.
5) Fazli Khuda, Zafar Iqbal, Ayub Khan, Zakiullah, Waheed Ali Shah, Yasar Shah, Lateef Ahmad, Muhammad Hassan, Abuzar Khan & Abad Khan. Report: Antibacterial and antifungal activities of leaf extract of Achyranthes aspera (Amaranthaceae) from Pakistan. National Institute of Health. 2015.
6) Ashwell R. Ndhlala, Habteab M. Ghebrehiwot, Bhekumthetho Ncube, Adeyemi O. Aremu, Jiří Gruz, Michaela Šubrtová, Karel Doležal, Christian P. du Plooy, Hafiz A. Abdelgadir & Johannes Van Staden. Antimicrobial, Anthelmintic Activities and Characterisation of Functional Phenolic Acids of Achyranthes aspera Linn.: A Medicinal Plant Used for the Treatment of Wounds and Ringworm in East Africa. National Institute of Health. 2015.
7) Uma A Bhosale, Radha Yegnanarayan, Prachi Pophale & Rahul Somani. Effect of aqueous extracts of Achyranthes aspera Linn. on experimental animal model for inflammation. National Institute of Health. 2012.
8) Neerja Rani, Surendra Kumar Sharma & Neeru Vasudeva. Assessment of Antiobesity Potential of Achyranthes aspera Linn. Seed. Hindawi Publishing. 2012.
9) Fatema Zohura Talukder, Kousik Ahmed Khan, Riaz Uddin, Nusrat Jahan & Md Ashraful Alam. In vitro free radical scavenging and anti-hyperglycemic activities of Achyranthes aspera extract in alloxan-induced diabetic mice. National Institute of Health. 2012.
10) Ashish K Das, Papiya Bigoniya, Neelesh K Verma & A C Rana. Gastroprotective effect of Achyranthes aspera Linn. leaf on rats. National Institute of Health. 2012.
11) A Bagavan, A A Rahuman, C Kamaraj & Kannappan Geetha. Larvicidal activity of saponin from Achyranthes aspera against Aedes aegypti and Culex quinquefasciatus (Diptera: Culicidae). National Institute of Health. 2008.
12) Asima Chakraborty, Adelheid Brantner, Teruo Mukainaka, Yoshitoshi Nobukuni, Masashi Kuchide, Takao Konoshima, Harukuni Tokuda & Hoyoku Nishino. Cancer chemopreventive activity of Achyranthes aspera leaves on Epstein-Barr virus activation and two-stage mouse skin carcinogenesis. National Institute of Health. 2002.
13) Dinesh Yugraj Gawande & Rajesh Kumar Goel. Pharmacological validation of in-silico guided novel nootropic potential of Achyranthes aspera L. Elsevier. 2015.
14) Dinesh Y Gawande, Dmitry Druzhilovsky, Raghbir Chand Gupta, Vladimir Poroikov &, Rajesh Kumar Goel. Anticonvulsant activity and acute neurotoxic profile of Achyranthes aspera Linn. Elsevier. 2017.
15) Sanyogita Singh, Ajeet Singh, Navneet & Vivek Srivastava. Ethnobotanical and Pharmacological Benefits of Achyranthes aspera Linn.:An Overview. International Journal of Pharmaceutical Sciences Review and Research. 2018.
16) Mohammad Zashim Uddin, Atiya Begum Rifat, Farhana Yesmin Mitu & Tahmina Haque. Ethnomedicinal Plants For Preventation Of Cardiovascular Diseases In Bangladesh. Bangladesh Association of Plant Taxonomists. 2019.
17) Workineh Shibeshi, Eyasu Makonnen, Legesse Zerihun & Asfaw Debella. Effect of achyranthes aspera L. on fetal abortion, uterine and pituitary weights, serum lipids and hormones. African Health Sciences. 2006.
18) Shih-Tsung Han & Chih-Chuan Un. Cardiac toxicity caused by Achyranthes aspera. National Institute of Health. 2003.
19) Hafiz Muhammad Abdur Rahman, Samra Bashir, Safur Rehman Mandukhail, Sohaib Huda & Anwarul Hassan Gilani. Pharmacological Evaluation of Gut Modulatory and Bronchodilator Activities of Achyranthes aspera Linn. National Institute of Health. 2017.