Obat

Lanatoside C: Manfaat – Dosis dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Lanatoside C (atau isolanid) adalah glikosida jantung, sejenis obat yang dapat digunakan dalam pengobatan penyakit jantung.

Digitalis lanata merupakan tumbuhan obat yang penting sebagai sumber senyawa ini. Lanatoside C dipasarkan di sejumlah negara dan juga tersedia dalam bentuk umum. Namun obat ini juga dapat diubah menjadi digoksin dengan deglukolisasi. [2]

Apa Itu Lanatoside C?

Berikut uraian mengenai indikasi, kontraindikasi, peringatan dan perhatian: [1]

Indikasi Fibrilasi atau Flutter atrium dan Gagal jantung kronis
Kategori Obat Resep
Konsumsi Dewasa dan Anak-anak
Kelas Obat jantung
Bentuk Tablet
Kontraindikasi → Sindrom Woff-Parkinson-White
Kardiomiopati obstruktif hipertrofik
→ Fibrilasi ventrikel.
Peringatan→ Penyakit CV
Blok jantung parsial
→ Gangguan simpul sinus
Miokarditis akut
Perikarditis konstriktif kronik
Infark miokard akut
→ Gagal jantung berat
Penyakit paru berat
Hipokalemia
→ Hipomagnesemia
Hiperkalsemia
Hipoksia
→ Miksedema
Glomerulonefritis akut
→ Gangguan ginjal
→ Geriatri
→ Neonatus
→ Laktasi.

Manfaat Lanatoside C

Berikut uraian manfaat Lanatoside C: [3]

  • Sebagai obat jantung, Lanatoside C memiliki manfaat menghambat membran plasma Na + / K + ATPase, yang secara tidak langsung meningkatkan kekuatan kontraktil otot jantung.
  • Penelitian terbaru menunjukkan bahwa Lanatoside C juga dapat digunakan pada kondisi kanker hati dengan manfaat berikut:
    • Menghambat pertumbuhan sel kanker hati dan secara dramatis menurunkan volume tumor serta memperlambat pertumbuhan tumor tanpa penurunan berat badan yang jelas.
    • Memicu hilangnya potensi membran mitokondria (MMP), aktivasi kaspase dan translokasi faktor penginduksi apoptosis (AIF) ke dalam nukleus, yang menunjukkan bahwa Lanatoside C menginduksi apoptosis melalui jalur yang bergantung pada kaspase.
    • Mengaktifkan protein kinase delta (PKCδ) melalui fosforilasi Thr505 dan translokasi membran berikutnya. Penghambatan PKCδ membalikkan hilangnya MMP dan apoptosis yang diinduksi oleh Lanatoside C, memastikan bahwa Lanatoside C menyebabkan apoptosis melalui aktivasi PKCδ.
    • Mengatur secara negatif jalur AKT/ mTOR melalui aktivasi PKCδ.

Dosis Lanatoside C

Dosis Lanatoside C tersedia untuk dewasa dan anak-anak. Berikut uraian dosis untuk dewasa: [1]

Dosis Dewasa

Oral
⇔ Untuk Fibrilasi atau Flutter atrium, Gagal jantung kronis
→ Awal: 2 mg / hari sampai pasien membaik atau selama 3-7 hari.
→ Pemeliharaan: 250 mcg sampai 1 mg / hari.

Dosis Anak-Anak

Berikut dosis yang tersedia untuk anak-anak: [1]

Oral untuk Fibrilasi atau Flutter atrium, Gagal jantung kronis
⇔ Bayi
→ Awal: 200-300 mcg / hari
→ Pemeliharaan: 100-150 mcg / hari.

⇔ 1-5 thn: Awal 300-600 mcg / hari.
→ Pemeliharaan 100-200 mcg / hari.

⇔ > 5 thn: 600 mcg sampai 1 mg / hari.
→ Pemeliharaan: 250 mcg / hari

Efek Samping Lanatoside C

Efek samping Lanatoside C yang mungkin terjadi:

  • Mual
  • muntah
  • anoreksia
  • diare
  • sakit perut
  • sakit kepala
  • nyeri wajah
  • kelelahan
  • kelemahan
  • pusing
  • kantuk
  • disorientasi
  • kebingungan mental
  • mimpi buruk
  • mengigau
  • psikosis akut
  • halusinasi
  • kejang
  • penglihatan kabur
  • gangguan penglihatan warna
  • trombositopenia
  • ginekomastia.
  • Berpotensi Fatal:
    • Dapat menyebabkan atau memperburuk gagal jantung
    • aritmia supraventrikular atau ventrikel
    • kelainan konduksi.

Detail Lanatoside C

Informasi mengenai cara kerja, interaksi obat, dan pengaruh pada hasil lab akan diuraikan dalam tabel berikut: [1]

Cara Kerja Deskripsi: Lanatoside memberikan efek inotropik positif dengan meningkatkan konsentrasi kalsium intraseluler, sehingga meningkatkan kontraksi miokard.
Farmakokinetik:
Absorpsi: Sekitar 60% diserap (oral); konsentrasi plasma puncak setelah 1 jam.
Distribusi: Pengikatan protein: 25%, ke albumin; terdeteksi dalam ASI.
Ekskresi: Melalui urin (23% sebagai digoksin dan metabolit setelah pemberian oral; sebagai obat tidak berubah setelah IV) dan melalui feses.
Interaksi dengan obat lain → Peningkatan risiko toksisitas glikosida jantung dengan obat yang menghasilkan ketidakseimbangan elektrolit (misalnya diuretic, amphotericyn B, Corticosteroid, Corticotropin, disodium edetate, pencahar, natrium polistiren sulfonat, glukagon, dekstrosa dosis besar, infus dekstrosa-insulin)
→ Efek inotropik dan toksik sinergis dengan kalsium.
→ Efek negatif aditif pada konduksi AV dengan β-blocker, calcium-channel blocker.
→ Peningkatan risiko aritmia dengan simpatomimetik, alkaloid rauwolfia.
Pengaruh pada hasil lab Segmen ST-T positif palsu berubah selama pengujian

Pertanyaan Seputar Lanatoside C

Apakah Lanatoside C bisa digunakan oleh pasien lansia?

Pada pasien lansia perlu adanya pengurangan dosis. [1]

Apa efek samping fatal dalam penggunaan Lanatoside C?

Dapat menyebabkan atau memperburuk gagal jantung; aritmia supraventrikular atau ventrikel; kelainan konduksi. [1]

Contoh Merek Dagang Lanatoside C

Brand Merek Dagang: [4]
Cedilanid (Novartis, Mexico)
Celanide (Experimental Plat GNCLS, Georgia)
Lanatosido C (Sanderson, Peru)
Lanatosido C Biosano (Biosano, Paraguay)
Lanatosido C Sanderson (Laboratorio Sanderson, Chile; Sanderson, Paraguay)

1. Anonim. Lanatoside C. MIMS; 2020.
2. Anonim. Lanatoside C. US National Center for Advancing Translational Scienxe; 2020.
3. Min Wu Chao, Tzu-Hsuan Chen, Han-Li HUang, Yu Wei Chang, Wei-Chun HuangFu, Yu-Ching Lee, Che-Ming Teng, Shiow-Lin Pan. 2017. Lanatoside C, a cardiac glycoside, acts through protein kinase Cδ to cause apoptosis of human hepatocellular carcinoma cells. US Library of Medicine National Institute of Health. 2017.
4. Anonim. Lanatoside C. Drugs; 2020.

Share