Hati merupakan salah satu organ yang memiliki tugas penting khususnya dalam produksi protein, kolesterol, empedu, penyimpanan vitamin, mineral serta karbohidrat bahkan memecah racun dari alkohol, obat maupun produk sampinga metabolisme [1].
Untuk menjalan begitu banyak fungsi yang penting bagi tubuh, organ hati perlu dijaga kesehatannya. Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan hati yaitu dengan mengonsumsi sumber makanan dan minuman sehat tertentu sebagai berikut [1, 2, 3, 4]:
Daftar isi
Kunyit merupakan salah satu sumber makanan yang tidak hanya dapat memperkaya masakan namun juga bermanfaat bagi kesehatan hati.
Kunyit diketahui mengandung senyawa yang disebut sebagai kurkumin. Senyawa ini telah terbukti dapat dijadikan salah satu obat yang dapat menyembuhkan hati hingga membantu detoksifikasi.
Teh diketahui dapat juga bermanfaat bagi hati, khususnya teh hijau. Mengingat teh hijau mengandung zat antioksidan yang tinggi sehingga dapat meningkatkan kadar enzim hati.
Selain itu, konsumsi teh hijau dapat juga membantu proses penyembuhan perlemakan hati dan mengurangi stres oksidatif.
Kini, teh hijau tidak hanya menjadi sekadar minuman saja, melainkan telah banyak juga dioleh menjadi aneka ragam makanan yang lezat yang menyehatkan.
Jeruk bali tidak hanya memiliki rasa yang menyegarkan dan lezat, melainkan juga mengandung banyak nutrisi yang sangat bermanfaat untuk kesehatan.
Jeruk Bali merupakan varian jeruk yang kaya akan kandungan antioksidan seperti naringenin dan naringin. Zat antoksidan ini diketahui dapat melindungi hati.
Perlindungan pada hati yang diberikan oleh jeruk bali dapat berupa pengurangan peradangan dan perlindungan pada sel-sel di hati.
Selain itu, antioksidan yang terkandung dalam Jeruk Bali juga dapat mengurangi perkembangan fibrosis hati akibat peradangan kronis yang terjadi.
Antioksidan naringenin bahkan terbukti dapat menurunkan jumlah lemak di hati agar perlemakan di hati dapat dicegah. Sedangkan naringin mampu meningkatkan kemampuan metabolisme alkohol.
Buah beri khususnya blueberry dan cranberry diketahui juga sangat bermanfaat untuk melindungi hati dari kerusakan yang mungkin terjadi. Mengingat, baik blueberry dan cranberry mengandung antioksidan antosianin.
Selain itu, blueberry bahkan juga telah terbukti dapat membantu meningkatkan respon sel kekebalan tubuh dan enzim antioksidan, serta memperlambat perkembangan lesi, fibrosis hingga jaringan parut.
Antioksidan yang bermanfaat untuk menurunkan peradangan dan mencegah kerusakan hati diketahui juga terkandung dalam buah anggur. Mengingat, baik anggur merah maupun anggur ungu, keduanya mengandung senyawa yang bermanfaat seperti resveratrol.
Tidak hanya itu, ternyata ekstrak dari biji anggur dapat membantu meningkatkan fungsi hati pada pasien yang menderita perlemakan hati NAFLD. Meskipun demikian, penelitian yang lebih lanjut mungkin masih diperlukan.
Pir beduri atau nama ilmiahnya Opuntia ficus-indica merupakan jenis kaktus yang dapat dimakan, khususnya bagian daging buahnya.
Pir berduri ini, meskipun namanya agak asing namun ternyata selain bermanfaat untuk menyembuhkan luka, luka bernanah, dan kelelahan juga bermanfaat untuk menyembuhkan penyakit hati.
Ekstrak pir berduri menurut hasil penelitian dapat membantu melawan efek negatif dari alkohol, mengurangi kerusakan oksidatif dan cedera pada hati.
Buah bit umumnya dikonsumsi dengan diolah menjadi jus bit. Jus bit ini ternyata dapat menjaga kesehatan hati, khususnya mengurangi kerusakan oksidatif dan peradangan di hati.
Selain itu, enzim detoksifikasi alami juga dapat ditingkatkan dengan mengonsumsi jus bit. Sejauh ini, manfaat jus bit bagi kesehatan manusia masih membutuhkan kajian yang lebih dalam lagi, walaupun potensi tersebut mungkin memang ada. Dengan penelitian yang lebih memadai, potensi ini cepat atau lambat akan dapat diketahui.
Kubis Brussel merupakan sayuran yang dihasilkan dari metode persilangan. Tidak hanya rasanya yang lezat, namun ternyata kandungan senyawanya juga sangat bermanfaat bagi kesehatan, khususnya bagi organ hati.
Untuk kubis Brussel sendiri, diketahui dapat meningkatkan kadar enzim detoksifikasi dan mencegah terjadinya kerusakan hati.
Kacang tidak hanya sekadar camilan biasa, melainkan termasuk dalam salah satu makanan yang mengandung vitamin E dan antioksidan yang sangat bermanfaat bagi jantung maupun hati.
Diet sehat dengan kacang diketahui berkaitan erat dengan menurunnya risiko penumpukan lemak di hati yang menimbulkan kondisi perlemakan hati nonalkohol.
Ikan berlemak diketahui termasuk dalam sumber makanan yang dapat membantu menurunkan risiko penumpukan lemak di hati.
Kandungan omega-3 nya tidak hanya bermanfaat untuk mengurangi risiko penyakit jantung melainkan juga dapat mengurangi risiko perlemakan hati, baik perlemakan hati nonalkohol sederhana maupun perlemakan hati steatohepatitis nonalkohol.
Minyak zaitun tidak hanya bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung, melainkan juga bermanfaat bagi metabolisme dan organ hati.
Minyak zaitun ini jika dikonsumsi dapat meningkatkan enzim hati khususnya pada orang yang mengalami perlemakan hati NAFLD.
Konsumsi minyak zaitun ini juga terbukti dapat mengurangi risiko penumpukan lemak di hati dan meningkatkan sensitivitas insulin.
Kabar baiknya, minyak zaitun ini telah banyak digunakan untuk campuran berbagai olahan makanan yang lezat dan menyehatkan.
Oatmel selain kaya akan kandungan seratnya ternyata juga mengandung senyawa beta-glukan yang sangat bermanfaat untuk banyak hal, termasuk:
Adapun oatmeal yang disarankan dalam diet sehat adalah oat yang utuh dan bukan oameal instan. Mengingat, oatmeal instan mungkin mengandung bahan lain seperti tepung atau gula.
Bawang putih merupakan salah satu bahan makanan yang hampir selalu ada dalam setiap masakan nusantara. Bawang putih ini tidak hanya dapat mengurangi berat badan, melainkan juga dapat mengurangi risiko terjadinya perlemakan hati nonalkohol.
Kabar baiknya, bawang putih ini dapat mengurangi risiko perlemakan hati nonalkohol dengan tanpa membuat seseorang kehilangan massa tubuhnya.
Kubis Brussel bukan hanya satu-satunya sayuran persilangan yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan hati. Mengingat, brokoli juga memiliki manfaat melindungi hati.
Brokoli ini diketahui dapat mengurangi risiko penyakit perlemakan hati nonalkohol akibat akumulasi kandungan lemak di organ hati.
Jika ingin mengonsumsi brokoli dengan menyenangkan, disarankan untuk mengolahnya dengan irisan almond, cranberry kering, vinaigrette dan panggang dengan bawang putih serta sedikit cuka balsamik.
Siapa yang tidak tahu dengan segala manfaat yang dimiliki oleh sayuran bayam. Sayuran berdaun hijau ini diketahui memiliki kandungan antioksidan yang tinggi seperti glutathione.
Senyawa tersebut ternyata bermanfaat untuk menjaga dan melindungi organ hati. Pengolahannya pun juga sederhana karena masih akan terasa lezat walau hanya ditumis dengan bawang putih dan minyak zaitun.
Rempah-rempah seperti oregano, sage atau rosemary diketahui tidak hanya baik untuk jantung melainkan juga dapat melindungi hati. Selain itu, penggunaan rempah-rempah ini juga akan mengurangi penggunaan garam dalam olahan resep makanannya.
Sebagaimana kubis Brussel maupun bayam, kale juga termasuk salah satu jenis sayuran yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan hati. Proses detoksifikasi dapat terbantu dengan konsumsi kale.
Selain itu, kale juga dapat bermanfaat untuk membantu mengeluarkan racun atau melawan radikal bebas dengan membantu proses detoksifikasi.
Dandelion, sayuran berdaun hijau gelap ini dinilai termasuk dalam sayuran yang dapat membantu detoksifikasi hati yang efektif. Hal ini tidak terlepas dari kandungan taraxacinnya yang memicu hati dan kantong empedu untuk melepaskan empedu.
Dengan demikian, pencernaan dan penyerapan lemak dapat didukung juga prosesnya melalui konsumsi sayuran berdaun gelap ini.
Bawang putih ternyata bukan satu-satunya jenis bawang yang bermanfaat untuk menjaga dan melindungi kesehatan organ hati.
Bawang merah, bawang merah, dan bahkan daun bawang ternyata juga memiliki banyak manfaat bagi hati. Bawang-bawangan tersebut diketahui mengandung senyawa belerang yang mendukung hati dalam produksi glutathione (senyawa penetral radikal bebas.)
Telur, merupakan salah satu bahan makanan yang praktis, sehat dan juga sudah pasti lezat dengan pengolahan yang beragam. Perlu diketahui bahwa, kandungan protein pada telur mencakup :
Asam amino inilah yang kemudian membantu hati dalam proses detoksifikasi. Sedangkan, kolin, merupakan koenzim yang berperan penting dalam metabolisme. Selain itu, kolin juga bermanfaat untuk melindungi hati dan mendetoksifikasi logam berat.
Kandungan cynarin dan silymarin yang merupakan fitonutrien dalam artichoke diketahui sangat bermanfaat melindungi kesehatan hati. Khususnya dengan meningkatkan produksi empedu namun juga mencegah terjadinya batu empedu.
Jamur, baik berupa jamur maitake, shiitake maupun reishi, diketahui dapat mendukung sistem kekebalan tubuh. Selain itu, kandungan L-ergothioneine yang merupakan antioksidan kuat dapat menetralkan radikal bebas dan meningkatkan enzim.
Buah apel, sebagaimana buah beri ternyata juga sangat bermanfaat untuk melindungi organ hati. Khususnya untuk melawan peradangan dan menghilangkan penumpukan racun. Hal ini tidak terlepas dari kandungan senyawa fenolik dan pektin yang terkandung dalam buah apel.
Kimchi, merupakan makanan khas Korea yang terbuat dari kubis, lobak, bawang putih, paprika merah, bawang merah, jahe dan garam yang difermentasi. Kimchi ini ternyata juga dapat membantu menjaga kesehatan hati.
Tidak kalah dengan apel maupun buah bit, buah alpukat juga mengandung nutrisi penting yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan hati. Adapun nutrisi yang dimaksud yaitu lemak jenuh tunggal yang kaya kandungan asam oleat dan glutathione.
1. Taylor Jones, RD & Katherine Marengo LDN. 11 Foods That Are Good for Your Liver. Healthline; 2021.
2. Jon Johnson & Kathy W. Warwick, R.D., CDE. What foods protect the liver?. Medical News Today; 2021.
3. Sabrina Felson, MD. 14 Best and Worst Foods for Your Liver. WebMD; 2020.
4. Frances Murchison, HHC, AADP. 34 Foods That Will Boost Your Liver Function. Prevention; 2016.