Daftar isi
Buah markisa adalah buah yang berasal dari pohon anggur berjenis passiflora. Markisa termasuk buah yang baik untuk kesehatan manusia [1, 2].
Buah markisa memiliki dua jenis, yaitu [1, 2] :
Buah markisa termasuk jenis buah tropis, namun ada beberapa jenis buah markisa yang dapat hidup dalam iklim sub tropis [1, 2].
Titik pertumbuhan buah markisa :
Jika di Indonesia, pohon anggur passiflora dapat tumbuh di dataran rendah. Pohon ini tumbuh di daerah Solok, Sumatera Barat.
Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang markisa yang mungkin belum kita tahu [3] :
Markisa dikenal sebagai buah yang lezat jika dihidangkan menjadi makanan penutup. Bahkan, koki-koki di dunia juga mengakuinya.
Dibalik kelezatannya, buah markisa memiliki kandungan gizi yang sangat baik untuk kesehatan manusia.
Berikut adalah kandungan gizi yang terkandung pada buah markisa :
IDNmedis.com Info Gizi (Per 100 Gram) Gairah-buah, (granadilla), ungu, mentah | |||
---|---|---|---|
Kalori: | 97 | Kalori Dari Lemak: | 5.9 |
%Kebutuhan Harian | |||
Total Lemak | 0.7 g | 1.08 % | |
Lemak Jenuh | 0.1 g | 0.3 % | |
Lemak Trans | 0 | 0 % | |
Kolesterol | 0 mg | 0 % | |
Sodium | 28 mg | 1.17 % | |
Total Karbohidrat | 23.4 g | 7.79 % | |
Serat | 10.4 g | 41.6 % | |
Gula | 11.2 g | ||
Protein | 2.2 g | 4.4 % | |
Vitamin A | 25.44 % | Vitamin c | 50 % |
Kalsium | 1.2 % | Zat besi | 8.89 % |
Src : Gairah-buah, (granadilla), ungu, mentah *Kebutuhan harian berdasarkan diet 2,000 kalori. Kebutuhan anda bisa lebih besar/kecil. |
Top 10 Gizi | |||
---|---|---|---|
Penyajian 100gr | %Kebutuhan Harian | ||
Vitamin C | 30 mg | 50 % | |
Serat makanan | 10.4 g | 42 % | |
Vitamin A | 1272 IU | 25 % | |
Kalium | 348 mg | 10 % | |
Besi | 1.6 mg | 9 % | |
Total Karbohidrat | 23.4 g | 8 % | |
Riboflavin | 0.1 mg | 8 % | |
Niasin | 1.5 mg | 7 % | |
Magnesium | 29 mg | 7 % | |
Fosfor | 68 mg | 7 % | |
Kelebihan dari kandungan gizi markisa :
Buah markisa biasanya berwarna ungu dan terlihat mirip dengan jeruk bali. Bagian dalam dagingnya terbuat dari daging yang keras, berair, dan beberapa biji. Buah ini memiliki rasa asam.
Baru-baru ini buah markisa diidentifikasi bisa digunakan sebagai manfaat kesehatan untuk manusia. Penelitian menyatakan bahwa itu dapat membantu pengobatan diabetes.
Kandungan seratnya yang tinggi juga meningkatkan kesehatan pencernaan. Ada antioksidan dalam buah yang mengatur tekanan darah dan meningkatkan kesehatan jantung.
Berikut adalah beberapa manfaat baik untuk manusia yang terkandung dalam buah markisa :
Buah markisa penuh dengan antioksidan yang melawan radikal bebas penyebab kanker [4, 5].
Ini juga mengandung vitamin A, flavonoid, dan senyawa fenolik lainnya yang dapat membantu pencegahan kanker [4, 5].
Bunga markisa (bunga tanaman yang menghasilkan buah markisa) mengandung chrysin, senyawa yang menunjukkan aktivitas antikanker [6].
Piceatannol, senyawa penting lain dalam buah, ditemukan untuk membunuh sel kanker kolorektal [6].
Buah ini juga kaya akan vitamin yang mengandung molekul yang baik bagi tubuh untuk melawan radikal bebas dan mengurangi risiko kanker [7].
Buah ini termasuk buah yang banyak mengandung mineral. Mineral tersebut ialah magnesium, kalsium, zat besi, dan fosfor.
Oleh karena itu, menggunakan markisa dalam diet dapat menjadi cara yang baik untuk melengkapi efek makanan penguat tulang.
Mineral-mineral dalam markisa jika dikonsumsi dengan makanan dengan sumber gizi yang baik lainnya seperti sayuran dan susu dapat menjaga kepadatan tulang dan mencegah osteoporosis [8].
Penelitian telah dilakukan, menunjukkan bahwa ekstrak kulit buah markisa juga memiliki sifat anti-inflamasi. Ini dapat membantu meringankan gejala osteoartritis [9].
Buah ini mengandung harman yang mengandung sifat sedatif [10]. Ada bukti menunjukkan bahwa buah markisa dapat membantu mengobati insomnia dan kegelisahan.
Folat yang terkandung dalam markisa dapat membantu dalam pertumbuhan dan perkembangan janin serta mencegah cacat tabung saraf pada bayi [11].
Folat sangat penting pada saat kehamilan dan selama menyusui, kebutuhannya semakin meningkat [11].
Scirpusin B, senyawa yang ada di dalam biji markisa bertindak sebagai zat vasorelaxing [12]. Zat tersebut dapat melemaskan pembuluh darah dan meningkatkan sirkulasi darah.
Buah markisa juga mengandung kalium yang memiliki sifat vasodilatasi. Zat besi dan tembaga adalah komponen penting yang terlibat dalam produksi sel darah merah.
Campuran senyawa yang terkandung dalam buah markisa memiliki efek positif pada sistem pernapasan manusia. Studi menunjukkan bahwa ekstrak buah dapat meringankan asma dan batuk [13].
Buah markisa dapat menjadi buah yang ideal untuk diet yang ramah pencernaan karena memiliki kandungan serat yang banyak.
Buahnya mengandung serat larut di daging buah maupun di kulitnya. Serat makanan memiliki fugsi untuk pencahar dan meningkatkan pergerakan usus [14].
Buah markisa mengandung vitamin C, karoten, dan cryptoxanthin yang dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh [15].
Vitamin C juga dapat merangsang aktivitas sel darah putih untuk menghasilkan sistem kekebalan yang lebih kuat dan perlindungan dari penyakit umum [16].
Kalium dan folat dalam buah markisa berperan dalam peningkatan kesehatan ini. Kalium dapat meningkatkan aliran darah dan kognisi [17, 18].
Sedangkan, folat dapat membantu mencegah Alzheimer dan penurunan kognitif [17, 18].
Beberapa sumber menyatakan bahwa bunga markisa dapat membantu mengurangi kecemasan [19].
Buah ini mengandung antioksidan yang dapat melawan peradangan dan juga memiliki beberapa efek untuk menghilangkan kecemasan [20].
Buah ini mengandung vitamin A, nutrisi yang sangat bermanfaat baik untuk kulit [21].
Antioksidan lain dalam markisa seperti vitamin C, riboflavin, dan karoten juga dapat meningkatkan kesehatan kulit dan warna kulit dan juga menunda tanda-tanda penuaan dini [21].
Buah markisa juga kaya akan piceatannol yang mungkin memiliki efek anti-penuaan untuk manusia [21].
Buah markisa kaya akan kalium, mineral yang penting untuk mengatur tingkat tekanan darah [22]. Kalium melemaskan pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah.
Satu penelitian menjelaskan bahwa ekstrak kulit buah ini dapat digunakan sebagai obat untuk mengobati tekanan darah tinggi [23].
Picceatannol dalam markisa juga dapat membantu menurunkan tingkat tekanan darah [21].
Indeks glikemik rendah (GI) dan kandungan serat yang tinggi dari buah dapat membuatnya bermanfaat bagi penderita diabetes.
Buah ini kaya pektin, sejenis serat yang membuat kita dapat kenyang tanpa menambah asupan kalori [24, 25].
Kandungan serat yang tinggi membuat gula buah secara perlahan diserap ke dalam aliran darah.
Studi menunjukkan bahwa markisa dapat digunakan sebagai suplemen makanan untuk pengobatan diabetes karena potensi hipoglikemiknya [26].
Buah ini juga dapat menurunkan kadar kolesterol serum dan meningkatkan fungsi insulin (mengurangi resistensi insulin) [27].
Buah markisa pada umumnya aman untuk banyak orang, namun ada beberapa kemungkinan dapat mengalami alergi.
Segeralah pergi ke dokter jika Anda mengalami efek samping setelah mengkonsumsi buah markisa.
Orang dengan alergi yang bisa lebih sensitif terhadap buah markisa dan mungkin mengalam gejala alergi [28].
Oleh karena itu, orang tersebut harus menghindari untung mengkonsumsi buah markisa.
Meski markisa dapat bermanfaat selama kehamilan, penelitian lain menyatakan bahwa markisa dapat menyebabkan kontraksi dan tidak boleh dikonsumsi selama masa kahamilan [29].
Karena buah dapat merangsang sistem saraf pusat, buah ini dapat mengganggu anestesi selama operasi. Berhentilah mengkonsumsinya setidaknya dua minggu sebelum operasi [30].
Berikut beberapa cara yang baik dan benar untuk menyimpan buah markisa [31] :
Berikut adalah beberapa tips untuk mengkonsumsi buah markisa [1] :
Buah markisa berisi daging buah yang berbentuk agar-agar yang penuh dengan biji. Bijinya bisa dimakan, namun asam.
Anda dapat memakan buah markisa secara langsung dari kulitnya atau bisa juga diletakkan pada mangkuk lalu memakannya dengan sendok.
Anda juga bisa menambahkan krim sebagai penambah rasa manis pada buah markisa tersebut.
Jika Anda tidak ingin memakan biji markisa, Anda dapat menyaring ampasnya. Ini dapat membuat jus markisa yang segar.
Cukup tuangkan daging buah markisa dengan menggunakan saringan, tekan daging buah dengan bagian belakang sendok untuk membuat sari buah keluar dari daging buah.
Seluruh bagian buah markisa dapat dibuat menjadi sari buah, tidak hanya dagingnya saja. Cukup rebus buah markisa hingga lunak.
Rebus buah markisa tersebut sampai lunak. Rebusan tersebut kemudian dicampur dan disaring, kemudian ditambahkan pemanis.
Rebus daging buah markisa dengan lemon dan gula. Namun pembuatan ini agak sulit, karena harus merebus kulit luarnya dan menghaluskan daging markisa.
Beberapa orang menambahkan buah-buahan lain ke dalam selai markisa, seperti buah nanas dan mangga.
1) Annette McDermott. 2018. Healthline. How to Eat Passion Fruit: 5 Easy Steps.
2) Helen West. 2019. Healthline. Passion Fruit 101 — Everything You Need to Know.
3) Fine Dining Lovers, Editorial Staff. 2017. Fine Dining Lovers. Passion Fruit from A to Z: 26 Things to Know.
4) Priya Batra & Anil K Sharma. 2013. National Center for Biotechnology Information. Anti-cancer potential of flavonoids: recent trends and future perspectives.
5) Elena Doldo, Gaetana Costanza, Sara Agostinelli, Chiara Tarquini, Amedeo Ferlosio, Gaetano Arcuri, Daniela Passeri, Maria Giovanna Scioli & Augusto Orlandi. 2015. National Center for Biotechnology Information. Vitamin A, Cancer Treatment and Prevention: The New Role of Cellular Retinol Binding Proteins.
6) Yue Zhou, Jie Zheng, Ya Li, Dong-Ping Xu, Sha Li, Yu-Ming Chen & Hua-Bin Li. 2016. National Center for Biotechnology Information. Natural Polyphenols for Prevention and Treatment of Cancer.
7) V Lobo, A Patil, A Phatak & N Chandra. 2010. National Center for Biotechnology Information. Free radicals, antioxidants and functional foods: Impact on human health.
8) Jennette Higgs, Emma Derbyshire & Kathryn Styles. 2017. National Center for Biotechnology Information. Nutrition and osteoporosis prevention for the orthopaedic surgeon.
9) F M Cordova, S Zibadi & R R Watson. 2013. ScienceDirect. Chapter 47 - Antioxidant and Anti-Inflammatory Actions of Passion Fruit Peel Extract in Modifying Osteoarthritis, Hypertension, and Asthma.
10) Emanuel F M Abreu & Francisco J L Aragão. 2007. National Center for Biotechnology Information. Isolation and Characterization of a myo-inositol-1-phosphate Synthase Gene from Yellow Passion Fruit (Passiflora edulis f. flavicarpa) Expressed During Seed Development and Environmental Stress.
11) Lisa Striegel, Nadine Weber, Caroline Dumler, Soraya Chebib, Michael E Netzel, Yasmina Sultanbawa & Michael Rychlik. 2019. National Center for Biotechnology Information. Promising Tropical Fruits High in Folates.
12) Shoko Sano, Kenkichi Sugiyama, Tatsuhiko Ito, Yumi Katano & Akira Ishihata. 2011. American Chemical Society. Identification of the Strong Vasorelaxing Substance Scirpusin B, a Dimer of Piceatannol, from Passion Fruit (Passiflora edulis) Seeds.
13) Ronald Ross Watson, Sherma Zibadi, Houshang Rafatpanah, Farahzad Jabbari, Ramin Ghasemi, Javad Ghafari, Hadi Afrasiabi, Lai Yeap Foo & Reza Faridhosseini. 2008. ScienceDirect. Oral administration of the purple passion fruit peel extract reduces wheeze and cough and improves shortness of breath in adults with asthma.
14) Joanne Slavin. 2013. National Center for Biotechnology Information, Europe PubMed Central, Multidisciplinary Digital Publishing Institute (MDPI). Fiber and Prebiotics: Mechanisms and Health Benefits.
15) Paula Becker Pertuazatti, Marla Sganzerla, Andressa Carolina Jacques, Milene Teixeira Barcia & Rui Carlos Zambiazi. 2015. ScienceDirect. Carotenoids, tocopherols and ascorbic acid content in yellow passion fruit (Passiflora edulis) grown under different cultivation systems.
16) Gwendolyn N Y van Gorkom, Roel G J Klein Wolterink, Catharina H M J Van Elssen, Lotte Wieten, Wilfred T V Germeraad & Gerard M J Bos. 2018. National Center for Biotechnology Information. Influence of Vitamin C on Lymphocytes: An Overview.
17) Raul M Vintimilla, Stephanie E Large, Adriana Gamboa, Geoffrey D Rohlfing, Judith R O'Jile, James R Hall, Sid E O'Bryant & Leigh A Johnson. 2018. National Center for Biotechnology Information. The Link between Potassium and Mild Cognitive Impairment in Mexican-Americans.
18) Fei Ma, Tianfeng Wu, Jiangang Zhao, Aili Song, Huan Liu, Weili Xu & Guowei Huang. 2016. National Center for Biotechnology Information. Folic acid supplementation improves cognitive function by reducing the levels of peripheral inflammatory cytokines in elderly Chinese subjects with MCI.
19) S Akhondzadeh, H R Naghavi, M Vazirian, A Shayeganpour, H Rashidi & M Khani. 2001. Wiley. Passionflower in the Treatment of Generalized Anxiety: A Pilot Double-Blind Randomized Controlled Trial With Oxazepam.
20) Mijin Kim, Hee-Sook Lim, Hae-Hyeog Lee & Tae-Hee Kim. 2017. National Center for Biotechnology Information. Role Identification of Passiflora Incarnata Linnaeus: A Mini Review.
21) Munehiro Kitada, Yoshio Ogura, Hiroko Maruki-Uchida, Masahiko Sai, Taeko Suzuki, Keizo Kanasaki, Yuna Hara, Hiromi Seto, Yuka Kuroshima, Itaru Monno & Daisuke Koya. 2017. National Center for Biotechnology Information. The Effect of Piceatannol from Passion Fruit (Passiflora edulis) Seeds on Metabolic Health in Humans.
22) Piyapong Prasertsri, Uraiporn Booranasuksakul, Kanoknuch Naravoratham & Petcharat Trongtosak. 2019. National Center for Biotechnology Information. Acute Effects of Passion Fruit Juice Supplementation on Cardiac Autonomic Function and Blood Glucose in Healthy Subjects.
23) Brandon J Lewis, Kelli A Herrlinger, Teresa A Craig, Cynthia E Mehring-Franklin, Zoraida Defreitas & Carmen Hinojosa-Laborde. 2013. ScienceDirect. Antihypertensive effect of passion fruit peel extract and its major bioactive components following acute supplementation in spontaneously hypertensive rats.
24) Luzia Caroline Ramos dos Reis, Elizete Maria Pesamosca Facco, Mirian Salvador, Simone Hickmann Flôres & Alessandro de Oliveira Rios. 2018. National Center for Biotechnology Information. Antioxidant potential and physicochemical characterization of yellow, purple and orange passion fruit.
25) Charles S Brennan. 2005. Wiley. Dietary Fibre, Glycaemic Response, and Diabetes.
26) E M Corrêa, L Medina, J Barros-Monteiro, N O Valle, R Sales, A Magalães, F C A Souza, T B Carvalho, J R Lemos, E F Lira, E S Lima, D M L Galeno, L Morales, C Ortiz & R P Carvalho. 2014. National Center for Biotechnology Information, Europe PubMed Central. THE INTAKE OF FIBER MESOCARP PASSIONFRUIT (PASSIFLORA EDULIS) LOWERS LEVELS OF TRIGLYCERIDE AND CHOLESTEROL DECREASING PRINCIPALLY INSULIN AND LEPTIN.
27) Maria do Socoro Ramos de Queiroz, Daniele Idalino Janebro, Maria Auxiliadora Lins da Cunha, Josimar dos Santos Medeiros, Armando UO Sabaa-Srur, Margareth de Fatima FM Diniz & Silvana Cristina dos Santos. 2012. National Center for Biotechnology Information. Effect of the yellow passion fruit peel flour (Passiflora edulis f. flavicarpa deg.) in insulin sensitivity in type 2 diabetes mellitus patients.
28) R Brehler, U Theissen, C Mohr & T Luger. 1997. Wiley. "Latex-fruit Syndrome": Frequency of Cross-Reacting IgE Antibodies.
29) Anonim. 2016. National Center for Complementary and Integrative Health. Passionflower.
30) Anonim. WebMD. PASSIONFLOWER.
31) Anonim. EatByDate. How Long Does Passion Fruit Last?