Penyakit & Kelainan

Melena: Penyebab – Gejala dan Cara Mengobati

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Apa itu Melena?

Melena adalah kondisi dimana tinja berwarna hitam, lengket dan berbau busuk akibat pendarahan pada saluran pencernaan (gastrointestinal). [1, 2, 3, 4, 5, 6]

Pendarahan biasanya terjadi di bagian atas saluran pencernaan yang meliputi mulut, kerongkongan, lambung, dan bagian pertama dari usus kecil. [1]

Tinjauan
Melena adalah kondisi di mana tinja berwarna hitam, lengket dan berbau busuk biasanya akibat pendarahan saluran gastrointestinal bagian atas.

Fakta Melena

Berikut adalah fakta-fakta penting tentang melena: [1, 2, 5, 6]

  • Melena merupakan gejala perdarahan saluran pencernaan akut.
  • Gejala melena biasanya tergantung pada jumlah darah yang hilang dan lokasi perdarahan.
  • Lokasi perdarahan bisa berasal dari kerusakan pada lapisan saluran pencernaan bagian atas, pecahnya pembuluh darah yang membengkak, atau kondisi lain yang menyebabkan perdarahan seperti hemofilia.
  • Perawatan bertujuan untuk menemukan dan mengobati penyebab yang mendasarinya.
  • Perdarahan saluran gastrointestinal bagian atas merupakan masalah umum dengan insiden tahunan sekitar 80 sampai 150 per 100.000 penduduk, dengan perkiraan angka kematian antara 2% sampai 15%.
  • Melena dapat berlanjut hingga 5 hari setelah perdarahan berhenti.

Gejala Melena

Melena biasanya ditandai dengan tinja berwarna hitam, mirip dengan tinta pulpen. Warna hitam disebabkan oleh enzim yang memecah dan mencerna darah saat bergerak melalui saluran pencernaan. Tinja juga sering disertai dengan bau busuk yang kuat dan terasa lengket. [1, 2]

Gejala melena pada setiap orang dapat bervariasi bergantung pada jumlah darah yang hilang dan lokasi perdarahan. Kehilangan darah dapat menimbulkan gejala seperti: [1]

Seseorang yang mengalami kehilangan darah ringan seringkali hanya mengalami gejala yang terkait dengan lokasi perdarahan. Jika pendarahan terjadi di usus kecil, maka akan menyebabkan sakit perut. [1]

Pendarahan dari mulut, kerongkongan, atau perut biasanya mengakibatkan rasa sakit saat menelan, gangguan pencernaan, atau muntah darah (yang juga disebut sebagai hematemesis). [1]

Tinjauan
Gejala melena bervariasi bergantung pada jumlah darah yang hilang dan lokasi perdarahan.

Penyebab Melena

Melena seringkali disebabkan karena kerusakan pada lapisan saluran pencernaan bagian atas, pembengkakan pembuluh darah, atau gangguan pendarahan seperti hemofilia. [1]

Penyebab terjadinya melena yang paling umum adalah penyakit tukak lambung. Tukak lambung adalah suatu kondisi dimana bisul atau luka menyebabkan rasa sakit di perut atau usus kecil. Hal ini dapat disebabkan oleh infeksi Heliobacter pylori yang menyebabkan radang lambung yang dikenal dengan gastritis dan menyebabkan berkembangnya ulkus. [1]

Gastritis dapat menyebabkan sekresi asam tinggi yang dapat merusak mukosa. Pengunaan obat-obatan tertentu seperti aspirin, obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) atau pengencer darah lainnya juga dapat menyebabkan gastritis dan ulkus pada saluran pencernaan. [1]

Kerusakan pada saluran pencernaan dapat disebabkan oleh berbagai kondisi medis lain, seperti Sindrom Mallory-Weiss. Sindrom ini dapat menyebabkan robekan atau laserasi akibat perdarahan di esofagus bagian bawah yang biasanya disebabkan oleh muntah yang berlebihan. [1]

Selain itu, kondisi yang terkait dengan produksi asam yang berlebihan, seperti penyakit refluks gastroesofagus (GERD), dapat menyebabkan peradangan parah pada kerongkongan yang dikenal sebagai esofagitis erosif. Kondisi tersebut dapat menyebabkan ulserasi dan perdarahan. [1]

Dalam beberapa kasus, perdarahan saluran GI juga dapat mengindikasikan terbentuknya tumor, seperti adenokarsinoma, karsinoma sel skuamosa, tumor karsinoid, dan lipoma. [1]

Pembengkakan pembuluh darah, atau varises, juga dapat menyebabkan perdarahan saluran gastrointestinal bagian atas. Kondisi ini paling sering terjadi dengan hipertensi portal, yaitu suatu kondisi yang menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan darah di vena portal. [1]

Penyakit hati seperti sirosis, atau jaringan parut di hati, dapat menyebabkan aliran darah ke hati tersumbat, sehingga darah dapat kembali ke vena portal. Hal inilah yang kemudian menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan darah atau hipertensi portal. Peningkatan tekanan darah dapat menyebabkan varises esofagus dan lambung yang rapuh dan mudah berdarah. [1]

Kelainan darah yang ditandai dengan perdarahan yang berlebihan dan sering memar, seperti hemofilia dan trombositopenia, juga dapat menyebabkan perdarahan pada saluran gastrointestinal. [1]

Tinjauan
Penyebab paling umum dari melena adalah penyakit tukak lambung.

Faktor Risiko

Faktor-faktor yang dapat meningkatka risiko Anda terkena melena adalah sebagai berikut: [4]

  • Mengkonsumsi obat-obatan antiinflamasi nonsteroid (NSAID), seperti aspirin, ibuprofen dan naproxen.
  • Menjalani operasi gastrointestinal.
  • Pecandu minuman beralkohol.
  • Menderita muntah kronis.

Kapan Anda Harus Mengunjungi Dokter?

Hubungi dokter Anda jika memiliki tanda-tanda syok karena kehilangan darah, seperti pusing, atau bernapas lebih cepat dari biasanya, Kulit pucat, kedinginan, denyut nadi cepat, pupil besar, merasa cemas atau gelisah, mual dan lemas. [3]

Anda juga harus menghubungi dokter jika Anda memiliki gejala baru atau gejala yang Anda miliki memburuk. Anda dapat bertanya kepada dokter jika Anda khawatir terhadap kondisi atau pengobatan Anda. [3]

Diagnosis Melena

Dokter akan memulai diagnosis dengan bertanya mengenai gejala Anda. Beritahukan dokter Anda apabila Anda melihat darah pada tinja Anda dan berapa banyak jumlahnya. Jika Anda memiliki penyakit tertentu, beritahukan lah dokter Anda.Beritahu pula apabila Anda mengkonsumsi obat NSAID atau aspirin, dan berapa banyak yang Anda konsumsi.  [3]

Makanan seperti bit, minuman olahraga berwarna merah atau ungu, dan obat-obatan tertentu dapat terlihat seperti darah saat buang air besar. Hal tersebut tidak berbahaya dan tidak perlu diobati. Tes akan digunakan untuk mengetahui apakah Anda memiliki darah dalam buang air besar Anda. [3]

Berikut ini adalah tes untuk mendiagnosis melena: [2, 3]

Dokter Anda akan mengambil sampel tinja, sampel darah, atau melaksanakan tes napas untuk memeriksa tanda-tanda infeksi, termasuk infeksi yang disebabkan oleh Helicobacter pylori. [2]

Pada tes ini, dokter akan memasukkan sebuah tabung kecil yang dilengkapi kamera dan lampu di ujungnya melalui mulut Anda. Tabung tersebut kemudian akan menuju ke kerongkongan dan masuk ke perut Anda. Tes ini akan membantu dokter Anda memeriksa tanda-tanda perdarahan yang terjadi di saluran GI Anda. Dokter juga dapat mengambil sampel jaringan untuk diuji. [2, 3]

Tes ini menggunakan radiasi sinar-X untuk dapat menunjukkan lokasi perdarahan. Tes ini juga dapat membantu dokter untuk melihat robekan, obstruksi, atau tumor yang menyebabkan gejala Anda. [3]

  • Angiogram

Tes ini dilakukan untuk mencari dan menghentikan pendarahan dari arteri. Pewarna disuntikkan ke dalam pembuluh darah arteri dan rontgen aliran darah Anda diambil. Beri tahu penyedia layanan kesehatan jika Anda pernah mengalami reaksi alergi terhadap cairan kontras. [3]

Pengobatan Melena

Pengobatan akan tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Anda dapat memerlukan salah satu atau lebih dari perawatan berikut ini:

  • Obatobatan

Obat-obatan dengan penghambat pompa proton, seperti esomeprazole atau pantoprazole dapat diberikan untuk mengurangi produksi asam yang dihasilkan lambung Anda. Obat tersebut dapat digunakan jika melena Anda disebabkan oleh sakit maag[1, 3]

Anda juga dapat memerlukan obat untuk mencegah pendarahan akibat cedera atau robekan. Dokter Anda juga dapat mengubah resep obat-obatan yang Anda minum jika obat tersebut menyebabkan melena Anda. Contohnya obat NSAID dan pengencer darah. Jangan berhenti minum obat apa pun tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter Anda. [1, 3]

  • Endoskopi

Dokter dapat menyarankan endoskopi untuk mengobati penyebab pendarahan Anda. Dokter dapat menggunakan probe  panas untuk mengatasi pendarahan. Pengobatan ini juga dapat melibatkan pemotongan jaringan agar pasien bisa sembuh. Pita dapat ditempatkan di sekitar varises yang berdarah untuk membantu menghentikan pendarahan. [3]

Pengobatan ini biasanya diperlukan untuk mengobati kasus melena yang parah atau jika pasien kehilangan banyak darah. [3]

  • Pembedahan

Jika pengobatan lain tidak berhasil atau jika Anda mengalami pendarahan parah, dokter dapat menyarankan Anda untuk melakukan operasi. Operasi dapat digunakan untuk memperbaiki robekan pada lapisan lambung atau usus Anda. Anda mungkin memerlukan pembedahan untuk mengangkat sumbatan atau tumor pada saluran GI. [3]

Cara Mencegah Melena

Berikut ini adalah cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah melena:

  • Jangan Minum Obat NSAID atau Aspirin

Obat-obatan ini dapat menyebabkan perdarahan gastrointestinal. Tanyakan kepada dokter Anda mengenai obat nyeri lain yang aman untuk Anda konsumsi. [3]

  • Jangan Merokok

Nikotin dapat merusak pembuluh darah. Konsultasikan dengan dokter Anda jika Anda memerlukan bantuan untuk berhenti. Rokok elektrik atau tembakau tanpa asap juga masih mengandung nikotin. [3]

  • Jangan Minum Alkohol atau Kafein

Alkohol dan kafein dapat membuat perut Anda mengalami iritasi. Kerusakan juga bisa terjadi  pada lapisan perut atau usus Anda. Anda dapat meminta bantuan kepada dokter jika Anda tidak dapat berhenti minum alkohol. [3]

  • Makanlah Berbagai Makanan Sehat

Makanlah makanan yang sehat seperti buah-buahan, sayuran, produk susu rendah lemak, daging tanpa lemak, ikan, dan kacang-kacangan seperti lentil. Makanan sehat dapat membantu menyembuhkan dan meningkatkan energi Anda. [3]

  • Jagalah Asupan Cairan Anda

Tanyakan kepada dokter Anda berapa banyak air yang harus diminum setiap hari dan jenis minuman apa yang baik dan tidak boleh untuk Anda minum. [3]

1) Jennifer Cheung, RN. Melena. Osmosis; 2021.
2) Saurabh Sethi, M.D., MPH dan Ana Gotter. What’s the Difference Between Hematochezia and Melena?. Healthline; 2018.
3) Anonim. Melena. Drugs; 2021.
4) Anonim. Gastrointestinal Bleeding. UCLA Health; 2021.
5) Dodd Wilson. Hematemesis, Melena, and Hematochezia. Clinical Methods: The History, Physical, and Laboratory Examinations. 3rd edition; 1990.
6) Anonim. Melena. HealthJade; 2021.

Share