Sariawan adalah luka terbuka kecil yang muncul di dalam mulut, umumnya di dalam bibir atau pipi. Sariawan berwarna putih atau kuning, dan terkadang dikelilingi oleh jaringan inflamasi berwarna merah. [2]
Kondisi sariawan sering terasa sakit dan menyerang hampir seluruh orang. Sebenarnya, ada 3 tipe sariawan [2] :
Sering sariawan merupakan kejadian yang sering terjadi, dimulai dari kondisi anak-anak. Sekitar 80% orang yang sering sariawan berusia dibawah 30 tahun. [1]
Gejala sariawan umumnya dimulai dengan sensasi sakit dan terbakar dalam mulut, diikuti dengan kemunculan sariawan dalam waktu 1-2 hari setelahnya. Sariawan dapat berada di dalam dinding pipi, dalam bibir, lidah, atau langit-langit atas lidah. Penderita sariawan berat dapat mengalami demam, pembengkakan limfo nodus leher, dan perasaan lelah. [1,2]
Daftar isi
Hubungan antara stres dan sariawan masih belum sepenuhnya terpahami, namun studi mengatakan bahwa peningkatan kadar stres dapat menyebabkan terbentuknya sariawan. [2]
Fluktuasi hormon dapat menyebabkan sariawan. Wanita lebih sering mengalami sariawan dalam waktu beberapa hari sebelum menstruasi. Sariawan tersebut dapat hilang dengan sendirinya setelah menstruasi selesai. [2]
Anda mungkin mengalami sariawan jika tubuh anda kekurangan nutrisi tertentu. Beberapa studi mengatakan bahwa rendahnya kadar vitamin B dalam tubuh dapat meningkatkan risiko sariawan.
Studi lain mengatakan bahwa rendahnya kadar zat besi dalam tubuh dapat berkontribusi terhadap sariawan. Vitamin dan nutrisi lain, termasuk asam folat (folic acid) dan zinc, juga dikatakan dapat memperbesar risiko seseorang mengalami sariawan. [2]
Makanan asam, misalnya lemon, jeruk nipis, jeruk, tomat, stroberi, dan lainnya, dapat menyebabkan sariawan. Anda juga dapat mengalami sariawan jika anda sensitif terhadap makanan tertentu, misalnya cokelat, kopi, telur, atau makanan pedas. [2]
Sodium Lauryl Sulfate, merupakan bahan umum yang digunakan dalam pasta gigi dan obat kumur. Bahan tersebut dapat menyebabkan sariawan pada beberapa orang. Studi menunjukan bahwa beberapa orang yang menggunakan produk perawatan mulut dengan kandungan bahan tersebut lebih sering mengalami sariawan. [2]
Cedera pada jaringan lunak dalam mulut, misalnya saat menyikat gigi terlalu kuat, mengigit area dalam pipi, tergesek kawat gigi, atau tindakan mencabut gigi, dapat menyebabkan sariawan. [2]
Infeksi bakteri Helicobacter pylori dapat menyebabkan anda mengalami sariawan. Bakteri ini dapat masuk ke dalam tubuh anda melalui air atau makanan yang terkontaminasi. [3]
Banyak faktor yang dapat memperbesar risiko seseorang mengalami sariawan berulang, beberapa diantaranya adalah [1] :
Anda tidak perlu melakukan tes tambahan untuk mendapatkan diagnosis sariawan. Dokter atau dokter gigi anda dapat mengetahui sariawan hanya dengan pemerikdaan fisik. Jika dokter mencurigai keberadaan sariawan yang sering muncul disebabkan oleh masalah lain, maka anda mungkin menjalani beberapa tes tambahan. [2]
Sariawan umumnya dapat pergi dengan sendirinya, sehingga tidak memerlukan tindakan atau obat. Berkumur dengan air garam atau larutan hidrogen peroksida tidak banyak membantu mengurangi kondisi sariawan. Walaupun demikian, jika sariawan berukuran besar dan sakit, anda dapat melakukan beberapa pilihan obat dan tindakan berikut, yaitu [3] :
Berkumur dengan obat kumur dapat membantu mengurangi inflamasi dan nyeri di dalam mulut. Anda dapat berkumur dengan obat kumur yang mengandung steroid dexamethasone. [3]
Dokter dapat meresepkan beberapa suplemen nutrisi jika anda memiliki defisiensi vitamin. Anda dapat mengonsumsinya sehari-hari atau sesuai dengan anjuran dokter. [3]
Anda dapat melakukan terapi es atau kompres air dingin pada area sariawan. Anda dapat menempatkan es batu kecil di dalam mulut dan membiarkannya meleleh di dalam mulut. [3]
Jika sariawan tidak merespon obat dan tindakan lainnya diatas, dokter dapat menggunakan obat minum. Sucralfat (Carafate) dapat digunakan untuk melapisi saluran cerna anda, termasuk dinding mulut. [3]
Obat kortikosteroid minum, misalnya prednisone, juga dapat digunakan bila sariawan tidak merespon kortikosteroid salep. Pengguna kortikosteroid umumnya mengalami sariawan akibat infeksi Candida albicans. Obat kortikosteroid minum tidak boleh dikonsumsi jika pemicu sariawan adalah infeksi herpes simpleks. [1]
Beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah sariawan yang sering muncul adalah [3] :
Hindarilah asupan kripik, makanan asam, atau makanan pedas yang dapat mengiritasi bagian dalam mulut anda. Jangan makan makanan apapun yang dapat memicu alergi dan luka pada bagian dalam mulut. [3]
Ingatlah untuk selalu membersihkan gigi anda dua kali sehari dengan sikat gigi dan benang gigi. Jika anda sensitif terhadap sodium lauryl sulfate, bahan umum yang digunakan dalam pasta gigi atau obat kumur, anda perlu membaca label produk dengan benar. [3]
Sariawan juga dapat terjadi akibat defisiensi nutrisi. Pastikan anda mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang, dengan komposisi sayuran hijau dan protein. [3]
Untuk pelepas stres, pastikan anda mendapatkan tidur yang cukup, sekitar 7-9 jam pada orang dewasa. Anda juga perlu melakukan olahraga rutin dan mendapatkan dukungan mental dari orang sekitar. [3]
Penggunaan pelembab bibir dengan perlindungan SPF juga dapat mencegah terjadinya sariawan. Paparan matahari juga dapat memicu munculnya sariawan pada beberapa kasus. [3]
1. Bernard J. Hennessy, DDS. Recurrent Aphthous Stomatitis. MSD Manuals; 2020.
2. Dan Brennan, MD. Why Do I Keep Getting Canker Sores in My Mouth?. Medicine Net; 2020.
3. Jason R. McKnight, MD, MS & Carla Delgado. You'll Likely Get A Canker Sore 3 to 4 Times per Year, Here's What Causes Them and How to Treat. Insider; 2021.