Pneumonia merupakan suatu peradangan di salah satu atau kedua paru-paru. Peradangan paru-paru ini kebanyakan disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Peradangan mengganggu kemampuan tubuh menghantarkan oksigen dan menghilangkan karbon dioksida dalam tubuh. [1]
Pneumonia dapat menyerang kapan saja. Akan tetapi, biasanya menyerang bayi yang mengalami pilek atau infeksi saluran pernapasan atas. Peradangan ini bersifat ringan namun kadang kala dapat berubah menjadi kasus yang parah. Bayi yang terlahir prematur memiliki resiko lebih tinggi mengalami pneumonia. [2]
Agen infeksi pneumonia pada bayi berbeda berdasarkan usia. Pada usia bayi baru lahir sampai umur 20 hari biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri. Pada usia 3 minggu ke atas biasanya akibat infeksi virus atau bakteri. [3]
Daftar isi
Bayi yang baru lahir dan bayi dengan usia di bawah 1 bulan merupakan satu-satunya kelompok usia penderita penumonia yang jarang bergejala batuk. Gejala paling umum adalah rewel dan tidak banyak makan. Gejala lain yang mungkin terlihat adalah: [1]
Ketika bayi telah berusia lebih dari sebulan, gejala pneumonia yang paling umum terlihat adalah batuk. Selain itu, semua gejala yang dialami oleh bayi baru lahir juga mungkin dirasakan oleh bayi penderita pneumonia berusia lebih dari 1 bulan. [1]
Meskipun begitu, suara napas seperti mengerang mungkin akan berkurang seiring pertambahan usia bayi. Gejala pneumonia lain yang dialami oleh bayi dalam kelompok umur ini termasuk: [1]
Pneumonia pada bayi biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Berikut ini daftar agen infeksi pneumonia pada bayi berdasarkan rentang usianya. Pada bayi yang baru lahir sampai usia 20 hari, penyebab umum dari pneumonia yakni: [3]
Pada bayi yang berusia 3 minggu sampai 3 bulan, penyebab umum dari pneumonia yang dialami adalah: [3]
Pada bayi yang berusia 4 bulan ke atas, pneumonia diakibatkan oleh: [3]
Agen infeksi peumonia pada bayi ini ditularkan melalui intrauterine selama masa kehamilan, selama masa persalinan, atau segera setelah bayi lahir. [4] Adapun faktor-faktor pada ibu mengandung yang meningkatkan resiko bayi menderita pneumonia adalah: [5]
Pneumonia pada bayi dapat diatasi dengan memberikan obat-obatan biasanya vancomycin dan obat beta laktam dengan spektrum luas. Obat beta laktam berspektrum luas ini antara lain meropenem, piperacillin/ tazobactam, atau cefepime. [6]
Berikut ini adalah penanganan pneumonia pada bayi berdasarkan usia dan kondisi kesehatan: [3]
Pada bayi yang baru lahir sampai berusia 20 hari akan diberikan antibiotik ampicillin ditambah dengan gentamicin. Obat cefotaxime juga dapat diberikan bersama dengan kedua obat sebelumnya. [3]
Pada bayi yang menderita pneumonia yang berusia 3 minggu sampai 3 bulan diberikan obat azithromycin atau erythromycin. Bila bayi dalam kondisi telah dirawat inap, bayi akan diberikan obat erythromycin dan cefotaxime. Obat cefotaxime dapat digantikan dengan cefuroxime. [3]
Pada bayi dengan kelompok umur yang sama dalam kondisi sakit parah akan diberikan cefotaxime yang ditambah cloxacillin. Selain kedua obat ini, bayi juga bisa diberikan cefuroxime saja. [3]
Pada bayi yang berusia lebih dari 4 bulan, maka diberikan obat amoxicillin dan ceftriaxone. Atau dapat digantikan dengan memberikan amoxicillin-clavulanic acid, azithromycin, cefaclor, clarithromycin, atau erythromycin. [3]
Bila bayi dengan kelompok umur yang sama, dirawat di rumah sakit. Maka obat yang digunakan adalah cefotaxime dan cefuroxime. Bila bayi tersebut mengalami infeksi pneumococcus maka hanya diberikan ampicillin saja. [3]
Sedangkan obat yang diberikan pada bayi penderita pneumonia dengan kondisi sakit parah adalah cefuroxime ditambah dengan erytrhomycin. Atau memberikan obat cefotaxime ditambah dengan cloxacillin. [3]
Pencegahan pneumonia pada bayi dilakukan dengan beberapa cara seperti vaksinasi bayi dan orang di sekitarnya, menjaga kebersihan diri, dan memastikan rumah Anda bebas asap rokok. [2]
Untuk mencegah pneumonia pada bayi, anak sebaiknya diberikan vaksin. Vaksin ini melindungi dari bakteri Streptococcus pneumoniae. Bakteri ini merupakan penyebab paling umum dari pneumonia akibat infeksi bakteri. [1]
Selain pneumonia, bakteri ini juga mampu menimbulkan penyakit seperti bronkitis dan meningitis. Kondisi yang timbul akibat infeksi oleh bakteri S. pneumoniae ini diketahui sebagai penyakit pneumococcus. [1]
Vaksin PCV13 melindungi bayi dari 13 jenis bakteri pneumococcus. Vaksin dosis pertama harus diberikan pada usia 2 bulan. Dosis vaksin selanjutnya diberikan pada usia 4 bulan atau 6 bulan. Dosis terakhir harus diberikan pada usia anak antara 12-15 bulan. [1]
Selain vaksinasi terhadap bakteri pneumococcus, bayi juga dinajurkan menerima vaksin influenza. Sebab virus ini merupakan agen infeksi potensial bagi pneumonia. Bayi diberikan vaksin ini pada usia 6 bulan. [1]
Vaksin flu pada anak diberikan setiap tahun. Untuk bayi yang berusia kurang dari 6 bulan, masih terlalu muda untuk mendapatkan vaksinasi. Cara terbaik memastikan bayi terlindung dari virus flu adalah dengan memastikan setiap orang di sekitar bayi mendapatkan vaksinasi flu. [1]
Menjaga kebersihan diri dapat ditempuh dengan cara mencuci tangan Anda sebelum menyentuh bayi. Hal ini bertujuan untuk mencegah penyebaran kuman penyebab pneumonia. [2]
Penelitian menunjukkan bahwa anak yang tinggal pada rumah dengan asap rokok lebih sering sakit dan lebih rentan terhadap penyakit pneumonia, infeksi saluran pernapasan, asthma, dan infeksi telinga. [2]
1. Anonim. Pediatric Pneumonia. Ada; 2020.
2. Dana Dubinsky & Dawn Rosenberg. Pneumonia in Babies. Baby Center; 2020.
3. Michael Ostapchuk, Donna M. Roberts, & Richard Haddy. Community-Acquired Pneumonia in Infants and Children. American Family Physician; 2004.
4. Lane F. Donelly. Chest. Pediatric Imaging; 2009.
5. Johan G. Hans Blickman & Lya Van Die. Chest. Pediatric Radiology; 2009.
6. Brenda L. Tesini. Neonatal Pneumonia. MSD Manual; 2020.