Salak, atau dalam bahasa latin disebut Salacca zalacca, adalah sebuah buah asli dari Pulau Sumatra bagian selatan atau Pulau Jawa bagian barat daya. Buah ini tergolong dalam jenis Arecaceae dan di budidayakan di beberapa tempat seperti Bali, Lombok, Timor, Malaysia, Maluku, dan Sulawesi. [3]
Buah yang tumbuh bergorombol ini juga dikenal dengan sebutan snake fruit karena kulitnya yang bersisik dan berwarna cokelat. Disamping kulitnya yang menyeramkan, rasa daging buah salak lebih manis daripada madu dan sedikit asam seperti nanas. [3]
Disamping rasa manis dan asam dari salak, salak termasuk buah yang bernutrisi tinggi. Berikut adalah nutrisi yang terkandung dalam 100 gram salak [3] :
Nutrisi | Jumlah |
Zat besi | 3,9 miligram |
Vitamin B2 (Riboflavin) | 0,2 miligram |
Vitamin C | 8,4 miligram |
Karbohidrat | 12,1 miligram |
Kalsium | 38 miligram |
Fosfor | 18 miligram |
Protein | 0,8 gram |
Total lemak | 0,4 gram |
Total serat | 0,3 gram |
Walaupun lezat dan menyegarkan, banyak mitos yang beredar di masyarakat Indonesia bahwa ibu hamil tidak boleh mengonsumsi buah salah. Beberapa mitos yang dikatakan adalah buah salak dapat membuat janin memiliki kulit bersisik, ibu hamil akan mengalami konstipasi, atau bahkan ibu hamil akan kesulitan melahirkan. [4]
Faktanya, salak merupakan buah yang aman dikonsumsi oleh ibu hamil. Tidak ada bukti ilmiah yang membuktikan bahwa salak dapat menyebabkan kulit bayi bersisik dan menyulitkan proses bersalinan. Banyak manfaat salak yang dapat diperoleh jika dikonsumsi oleh ibu hamil. [4]
Daftar isi
Dalam 100 gram salak mengadnung 82 kalori, karbohidrat, protein, vitamin C, vitamin B, kalsium, zat besi, fosfor, magnesium, antioksidan, betacarotene, dan serat. Semua nutrisi tersebut sangatlah bermanfaat untuk ibu hamil. [4]
Selain vitamin dan mineral diatas, salak juga mengandung kandungan pektin yang cukup tinggi. Pektin sangat efektif membantu membangun sistem kepintaran janin di dalam kandungan. Tidak hanya itu, kandungan pektin tersebut dapat meningkatkan kemampuan otak untuk mengingat sesuatu. [4]
Jika ibu hamil mengonsumsi salak yang masih memiliki kulit tipis penyelubungi dalam salak, maka salak dapat membantu melancarkan pencernaan ibu hamil. Kandungan serat yang cukup tinggi dalam salak dan kulit tipis tersebut dapat memfasilitasi pergerakan saluran cerna. [1]
Salak juga termasuk buah yang mengandung kalsium, tanin, saponin, flavonoid, dan betacarotene yang tinggi. Nutrisi tersebut dapat bermanfaat untuk pencernaan, terutama tanin sebagai komponen anti diare. [1]
Untuk memperoleh kehamilan yang baik, ibu hamil harus memilih makanan dengan nutrisi yang terbaik untuk dirinya dan anaknya. Asupan buah salak pada ibu hamil dapat membantu mengurangi rasa mual di pagi hari atau yang sering disebut dengan morning sickness. Namun, perlu dipastikan bahwa asupan salak dalam jumlah yang wajar untuk ibu hamil. [2]
Salak dapat meningkatkan stamina dan menstimulasi metabolisme. Hal ini dapat membantu ibu hamil untuk tetap dapat menjalankan aktivitas sehari-hari dengan penuh semangat. Karbohidrat dalam buah ini juga bagus untuk menjaga energi sepanjang hari. [2]
Salak mengandung potasium dalam jumlah yang cukup banyak untuk meningkatkan kesehatan jantung. Jumlah antioksidan dan mineral pada salak dapat menjaga kerja sistem kardiovaskular dan membantu regulasi air dalam tubuh. [2]
Buah salak juga dapat membantu menyehatkan mata janin dan ibu hamil. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh spesialis kesehatan, buah salak mengandung beta karoten yang baik untuk mata. [3]
Kandungan beta karoten ini juga bermanfaat sebagai antioksidan dan pencegahan penyakit jantung, stroke, bahkan kanker. Kandungan beta karoten dalam salak 5 kali lebih tinggi dari semangka, mangga, dan 3 kali lebih tinggi dari buah jambu. [3]
Kulit buah salak yang dibuat menjadi teh dapat membantu regenerasi sel pankreas. Pankreas adalah organ dalam tubuh yang membantu mengontrol diabetes. Disamping itu, salak juga mengandung pterostilbene, sebuah agen yang dapat menurunkan kadar gula darah dan membantu mengatasi diabetes. [3]
Karena kandungan serat dan antioksidan dalam salak yang cukup tinggi, salak dapat dikatakan sebagai buah yang baik untuk menjaga berat badan. Kandungan kalsium dan karbohidrat dalam salak dapat menyediakan energi dan stamina yang cukup banyak untuk menjalankan aktivitas sehari-hari ibu hamil. [3]
Mengonsumsi salak dalam jumlah yang berlebihan dapat menyebabkan konstipasi. Konstipasi pada ibu hamil dapat juga disebabkan karena peningkatan hormon, suplementasi zat besi, asupan serat dan air yang tidak seimbang, serta masalah pencernaan lainnya. [1]
Buah salah tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil yang mengalami gastritis dan kolitis. Kandungan astrigen dan tanin dalam buah dapat menyebabkan luka pada saluran cerna yang bermasalah. [1]
Buah salak juga tidak disarankan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil yang mengalami gangguan tifoid dan masalah kesehatan lain yang memerlukan asupan makanan rendah serat. Ibu hamil penderita talasemia juga tidak disarankan untuk mengonsumsi salak karena kadar besi dalam salak yang cukup tinggi dapat menyebabkan masalah pada organ limpa. [1]
Asupan salak yang berlebihan juga dapat memicu produksi asam lambung. Kondisi ini dapat menyebabkan mual, kembung (perut begah), atau bahkan muntah. Ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi salak tidak dalam kondisi perut kosong untuk menghindari naiknya asam lambung. [4]
Beberapa tips yang dapat anda lakukan saat mengonsumsi salak, terutama untuk ibu hamil adalah [4] :
1. Anonim. Health Benefits of Salak Fruit During Pregnancy (Pregnant Women). Health Benefits of Fruits; 2021.
2. Anonim. Salak. Waanabe; 2021.
3. Anonim. Salak Fruit Facts and Health Benefits. Health Benefits; 2021.
4. A. Prasetya Naharudin. Is It Safe to Eat Snake Fruit During Pregnancy?. The Snake Fruit; 2019.