Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Sindrom Eisenmenger adalah kondisi yang mempengaruhi aliran darah dari jantung ke paru pada orang dengan gangguan struktural jantung bawaan. Kondisi ini dapat dimulai sejak masa kanak-kanak sebelum mencapai
Daftar isi
Sindrom Eisenmenger merupakan suatu kondisi di mana gejala gejala kelainan jantung berkumpul dan mengakibatkan pirau anatomis yang besar [1].
Sindrom Eisenmenger ini umumnya ditandai oleh adanya peningkatan resistensi pembuluh darah paru dan pirau darah dari kanan ke kiri melalui sambungan sirkulasi sistemik ke paru [2].
Selain itu, kondisi Sindrom Eisenmenger ini diketahui dapat menimbulkan berkembangnya hipertensi arteri paru yang berat, hipoksemia dan sianosis signifikan [1].
Hingga kini, sebagian besar kasus Sindrom Eisenmenger diketahui penderitanya dapat bertahan hidup selama 20 hingga 30 tahun [2].
Berikut ini merupakan beberapa gejala Sindrom Eisenmenger [3]:
Adanya lubang (pada pembuluh darah utama atau bilik jantung) dan beberapa kelainan jantung sejak lahir (bawaan) berikut ini, diketahui dapat menyebabkan Sindrom Eisenmenger [3]:
Kelainan saluran atrioventricular merupakan jenis kelainan jantung di mana terdapat lubang besar di tengah jantung tepatnya di tempat pertemuan dinding antara ruang atas (atrium) dan ruang bawah (ventrikel). Beberapa fungsi katup di jantung mungkin akan terganggu akibat adanya kelainan saluran atrioventricular ini.
Kelainan jantung yang mengakibatkan pirau di dinding jaringan yang membagi sisi kanan dan kiri bilik jantung (atrium) umumnya disebut juga sebagai kelainan septum atrium.
Duktus arteriosus paten merupakan kondisi kelainan jantung di mana terdapat celah antara arteri pulmonalis (pembawa darah miskin oksigen) dan aorta (pembawa darah kaya oksigen).
Kelainan septum ventrikel merupakan jenis kelainan jantung di mana terdapat jalan pintas di dinding jaringan yang membagi sisi kanan dan kiri ruang pompa utama jantung (ventrikel).
Kelainan septum ventrikel ini diketahui sebagai penyebab paling umum dari Sindrom Eisenmenger.
Kelainan jantung tersebut dapat mengakibatkan darah mengalir dengan cara yang tidak normal hingga meningkatkan tekanan di arteri pulmonalis [3].
Peningkatan tekanan pada arteri pulmonalis ini seiring berjalannya waktu akan dapat merusak pembuluh darah yang lebih kecil di paru-paru.
Jika dinding pembuluh darah rusak maka kemampuannya untuk memompa darah ke paru-paru akan menjadi sulit [3].
Riwayat kelainan jantung dalam keluarga diketahui sebagai faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya Sindrom Eisenmenger bawaan pada bayi [3].
Jika memiliki anggota keluarga dengan riwayat kelainan jantung, sangat disarankan untuk segera melakukan konsultasi dengan dokter, khususnya terkait dengan kemungkinan mengembangkan Sindrom Eisenmenger [3].
Dengan demikian, dokter mungkin akan dapat membantu mencegah berkembangnya Sindrom Eisenmenger pada generasi selanjutnya dari keluarga [3].
Sindrom Eisenmenger ini jika tidak mendapatkan perawatan dan pemantauan yang tepat diketahui akan dapat menimbulkan beberapa komplikasi berupa [3]:
Sindrom Eisenmenger diketahui dapat mengakibatkan aliran darah yang melalui jantung terbalik hingga menurunkan jumlah oksigen dalam darah yang diterima jaringan dan organ tubuh (sianosis).
Akibatnya, orang yang mengalami sianosis ini akan cenderung lemah pada aktivitas fisik dan kulitnya pun cenderung berwarna kebiruan atau keabu-abuan akibat kurangnya oksigen dalam darah.
Perlu diketahui juga bahwa, sianosis ini juga akan dapat memburuk seiring dengan berjalannya waktu sehingga membutuhkan penanganan yang tepat.
Sindrom Eisenmenger yang mengakibatkan rendahnya oksigen dalam darah dapat memicu ginjal melepaskan hormon yang meningkatkan produksi sel darah merah.
Oleh karena itu Sindrom Eisenmenger dapat menimbulkan jumlah sel darah merah yang tinggi. Mengingat, dengan sel darah merah yang lebih banyak akan dapat mengirimkan lebih banyak oksigen ke jaringan tubuh.
Hal ini merupakan suatu respon tubuh dalam mengkompensasi penurunan kadar oksigen dalam darah yang dialirkan ke masing masing organ atau jaringan tubuh.
Irama jantung yang tidak teratur dapat terjadi akibat kadar oksigen yang rendah dalam darah dengan disertai pembesaran dan penebalan dinding di jantung.
Selain itu, aritmia tertentu juga dapat menyebabkan darah mengumpul atau bahkan menggumpal di bilik jantung.
Jika terjadi ritme detak jantung abnormal dari ventrikel jantung, maka jantung dapat berdetak lebih atau bahkan terlalu cepat untuk memungkinkan jantung mempompa darah secara efektif.
Pada akhirnya, kondisi ini akan dapat menyebabkan fungsi jantung dapat berhenti (serangan jantung mendadak), hilangnya fungsi pernapasan, dan hilangnya kesadaran secara tiba-tiba dan tidak terduga.
Sindrom Eisenmenger diketahui dapat meningkatkan tekanan pada jantung, sehingga otot jantung menjadi terlalu lemah untuk memompa darah. Dengan demikian, gagal jantung dapat terjadi.
Sindrom Eisenmenger yang mengakibatkan peningkatan tekanan di paru paru diketahui juga akan menyebabkan batuk berdarah. Adapun pendarahan juga dapat terjadi pada bagian tubuh lain.
Jika gumpalan darah yang terbentuk di bilik jantung akibat Sindrom Eisenmenger mengalir dan tidak disaring oleh paru paru maka dapat menyumbat pembuluh darah di otak.
Kemudian, kondisi ini akan dapat mengakibatkan seseorang dengan Sindrom Eisenmenger mengalami stroke.
Gangguan pada ginjal dapat terjadi ketika tingkat oksigen dalam darah rendah akibat Sindrom Eisenmenger. Selain itu, Sindrom Eisenmenger ini juga dapat meningkatkan risiko asam urat.
Risiko infeksi jantung seperti endocarditis diketahui akan meningkat pada orang yang memiliki Sindrom Eisenmenger.
Risiko kematian diketahui meningkat pada wanita penderita Sindrom Eisenmenger yang sedang hamil. Risiko kematian ini dapat terjadi bukan hanya pada ibunya namun juga dapat mengancam nyawa janinnya.
Sindrom Eisenmenger yang dapat menimbulkan serangan jantung mendadak kemungkinan besar akan dapat menimbulkan kematian jika tidak segera mendapat penanganan yang tepat.
Mengingat, dalam waktu beberapa menit seseorang dapat mengalami kematian karena serangan jantung mendadak.
Umumnya, diagnosis terhadap Sindrom Eisenmenger ini akan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut [4]:
Dokter akan melakukan identifikasi adanya kondisi medis atau gejala tertentu seperti [4]:
Diagnosis Sindrom Eisenmenger juga akan menggunakan beberapa tes untuk melihat riwayat masalah jantung pasien, termasuk [4]:
Pengobatan Sindrom Eisenmenger ini harus dilakukan dengan pengawasan dokter secara ketat, agar setiap perubahan yang terjadi baik dalam hal tekanan darah, kadar cairan dan denyut nadi mendapat penanganan yang tepat [3].
Berikut ini merupakan beberapa metode pengobatan yang umumnya akan disarankan oleh dokter pada penderita Sindrom Eisenmenger [3]:
Penderita Sindrom Eisenmenger mungkin akan disarankan untuk mengonsumsi beberapa obat obatan yang meliputi [3]:
Operasi atau prosedur lainnya berikut ini mungkin diperlukan dalam mengobati Sindrom Eisenmenger [3]:
Perubahan gaya hidup dapat dilakukan untuk membantu proses pengobatan Sindrom Eisenmenger, di mana hal hal yang dapat dilakukan termasuk [3]:
Pencegahan terhadap penurunan Sindrom Eisenmenger melalui faktor keturunan mungkin dapat dilakukan dengan mencegah kehamilan pada wanita yang mengidap Sindrom Eisenmenger.
Selain untuk mencegah Sindrom Eisenmenger diturunkan, ternyata melakukan kontrol terhadap kehamilan harus dilakukan pada wanita yang mengidap penyakit Sindrom Eisenmenger karena risiko kematian yang ditimbulkan, baik pada ibu atau janinnya [3].
Adapun berikut ini merupakan beberapa metode yang dapat dilakukan untuk mengontrol atau mencegah kehamilan pada wanita yang mengidap Sindrom Eisenmenger [3]:
Adapun metode berikut ini tidak disarankan karena risiko gagal mengontrol atau mencegah kehamilan pada wanita dengan Sindrom Eisenmenger [3]:
Selain pengontrolan kehamilan, pencegahan terhadap Sindrom Eisenmenger ini juga dapat dilakukan dengan pembedahan sedini mungkin untuk memperbaiki kelainan jantung yang dapat menimbulkan Sindrom Eisenmenger [4].
1. Hajira Basit, Tanner J. Wallen & Bernie N. Sergent. Eisenmenger Syndrome. National Center for Biotechnology Information, US. National Library of Medicine, National Institutes of Health; 2021.
2. Vongpatanasin Wanpen. The Eisenmenger Syndrome in Adults. Annals of Internal Medicine; 1998.
3. Anonim. Eisenmenger syndrome. Mayo Clinic; 2021.
4. Anonim. Eisenmenger syndrome. Medilineplus; 2021.