Tomat sangat terkenal kaya akan berbagai vitamin serta sumber serat makanan yang baik [1,8].
Selain mudah didapatkan, manfaat yang terkandung di dalamnya juga banyak. Tidak heran jika tomat menjadi buah atau sayuran favorit dari semua kalangan, anak-anak hingga lansia [2,8,10].
Daftar isi
Tomat (Solanum lycopersicum L.) memiliki lebih dari 7.000 varietas, diantaranya ada yang berwarna merah, kuning, oranye, merah muda, atau ungu, dan bentuknya bisa jadi bulat, lonjong, atau berbentuk seperti buah pir [10]
‘Early girl‘ nama yang sesuai dengan populeritasnya sehingga tidak sedikit yang menanamnya di kebun rumah sendiri. Buahnya berwarna merah cerah dengan bentuk bulat seperti globe, sedikit pipih, dengan berat sekitar 5-6 ons [4,10].
Fakta Menarik Seputar Tomat Early Girl
Berikut adalah daftar nutrisi yang terkandung dalam 100 gram sajian tomat early girl [1].
Nama | Jumlah | Satuan Unit |
Total Kalori | 75.4 | kJ |
Total Karbohidrat | 4.0 | g |
Serat Makanan | 0.7 | g |
Gula | 2.5 | g |
Total Lemak | 0.1 | g |
Total Asam Lemak Omega-3 | 2.0 | mg |
Total Asam Lemak Omega-6 | 42.0 | mg |
Protein | 0.9 | g |
Vitamin A | 489 | IU |
Vitamin C | 22.8 | mg |
Vitamin E (Alpha Tocopherol) | 0.6 | mg |
Vitamin K | 2.8 | mcg |
Thiamin | 0.0 | mg |
Riboflavin | 0.0 | mg |
Niacin | 0.5 | mg |
Vitamin B6 | 0.1 | mg |
Folat | 13.0 | mcg |
Kolin | 6.9 | mg |
Kalsium | 11.0 | mg |
Zat Besi | 0.7 | mg |
Magnesium | 9.0 | mg |
Fosfor | 28.0 | mg |
Kalium | 218 | mg |
Dari informasi nutrisi diatas, dapat dilihat tomat sangat kaya akan berbagai sumber vitamin dan serat (karbohidrat).
Vitamin, Serat,dan, Karotenoid dalam Tomat
Nutrisi utama yang paling berlimpah kandungannya dalam tomat diantaranya, vitamin, serat, dan karotenoid. [2]
Senyawa fenolik dan karotenoid merupakan senyawa biologis aktif yang utama pada tomat matang. [8,10]
Selain budidaya yang mudah, banyaknya khasiat yang didapat dari buah tomat juga sudah tidak diragukan lagi. Berikut penjabaran manfaat tomat untuk kesehatan tubuh :
Tomat terkenal dengan antioksidan yang tersedia melimpah secara alami dalam kandungannya.
Efek antioksidan dalam tomat merupakan bagian menguntungkan yang paling menonjol, terutama saat dikaitkan dengan aktivitas likopen dan vitamin antioksidan lain (Vit A, C) yang terkandung di dalamnya.
Antioksidan diketahui erat hubungannya terhadap penghambatan pertumbuhan kanker dan pencegahan insiden penyakit kardiovaskuler. Namun selain itu, antioksidan dalam tomat juga bagus untuk kesehatan kulit, tulang, dan otak. [8]
Vitamin C dalam tomat bekerja sebagai antioksidan alami dengan meningkatkan perlindungan sel dari kerusakan DNA[7]
Bukti epidemiologis (menurut ilmu penyebaran penyakit) menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan yang mengandung likopen dapat mencegah kanker payudara. [5]
Flavonoid yang terkandung dalam tomat juga terbukti berperan dalam mereduksi proliferasi (pembiakan) sel prostat yang diinduksi oleh IGF-1 (Insulin-like Growth Factor 1). IGF-1 merupakan faktor hormonal yang dapat memengaruhi hormon pertumbuhan dalam tubuh (GH). [5]
Studi yang dilakukan oleh Story et.al (2010) menunjukkan bahwa peningkatan asupan likopen mempengaruhi penurunan resiko kanker paru-paru. [5]
Senyawa likopen juga terbukti dapat menghambat pertumbuhan beberapa jenis sel kanker dalam jaringan hidup seperti, kanker prostat, kanker payudara, kanker endometrial, kanker paru-paru, dan kanker mulut. [7,8,10]
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa asam askorbat (vit C) dapat meminimalisir resiko kanker dengan menetralkan radikal bebas sebelum DNA dirusak dan sel tumor tumbuh.
Bahkan vit C juga dapat bekerja sebagai pro-oksidan yang dapat menghancurkan tumor pada tahapan awal pertumbuhannya. [7]
Peningkatan asupan pangan berbasis tomat yang kaya akan likopen terbukti berhubungan dengan penurunan resiko penyakit kardiovaskuler dan infark miokard. [5,8,10]
Mengingat bahwa tingkat oksidasi LDL (kolesterol yang buruk bagi kesehatan) penting dalam perkembangan aterosklerosis, dengan mengonsumsi tomat setiap hari atau secara rutin sebagai sumber molekul antioksidan dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskuler. [8]
Sebuah studi yang dilakukan oleh Shen et.al (2007) memaparkan bahwa kadar trigliserida dan kadar kolesterol LDL menurun dan kolesterol HDL (kolesterol yang baik untuk tubuh) meningkat pada subjek yang mengonsumsi tomat segar ataupun jus tomat. [5]
Senyawa likopen terbukti dapat mencegah resiko penyakit kardiovaskuler dengan mengurangi sintesis kolesterol dan meningkatkan degradasi LDL. [5]
Likopen sebagai nutrisi antioksidan, dinilai berpotensi untuk anti-katarak sehingga berperan banyak sebagai pencegahan katarak.
Likopen berpotensi sebagai agen anti-katarak karena dianggap berperan protektif dalam degenerasi makula (gangguan penglihatan pada orangtua) terkait usia serta ketersediaan hayatinya yang jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan karoten.
Selain itu, likopen juga melindungi lensa dari tekanan oksidatif. Bahkan tidak hanya memberikan aksi proteksi, likopen juga menunjukkan aksi preventif (pencegahan) dari kejadian katarak berdasarkan sifat antioksidannya.
Kaya akan vitamin A, tomat sangat baik dalam meningkatkan fungsi penglihatan serta dapat berfungsi sebagai pencegahan terhadap berbagai masalah mata.
Peningkatan vitamin C dalam kandungan tomat meningkatkan suplai darah ke zona visual tubuh dan membantu menyembuhkan katarak secara signifikan [10]
Selain melawan kanker dan pencegahan penyakit kardiovaskuler, tomat juga baik untuk kesehatan hati.
Tomat memiliki efek detoksifikasi dalam tubuh yang diduga karena kandungan klorin dan belerang dalam tomat.
Menurut beberapa penelitian, 51 mg klorin dan 11 mg sulfur dalam 100 gram ukuran tomat memiliki peran vital dalam proses detoksifikasi. Belerang dalam tomat juga melindungi hati dari sirosis.
Klorin yang tersedia secara alami dalam tomat bekerja dalam merangsang hati dan fungsinya untuk menyaring dan mendetoksifikasi limbah tubuh.
Kadar likopen dalam tingkat serum yang rendah menunjukkan adanya hubungan terhadap peningkatan resiko gangguan psikiatrik (kejiwaan). [5]
Beberapa studi klinis menegaskan adanya hubungan positif antara kadar likopen dengan kondisi otak yang sehat. [8]
Antioksidan yang terkandung dalam tomat faktanya juga dapat mempengaruhi status otak yang sehat. [8]
Dengan mengonsumsi tomat atau pasta tomat secara teratur dapat mengurangi eritema (kemerahan) yang disebabkan oleh paparan sinar UV, bahkan karsinoma (jaringan epitel yang ganas atau tumor) kulit.
Tingginya kandungan vitamin C dan folat pada tomat juga menstimulasi perbaikan luka yang lebih cepat.
Selain itu, tomat juga dapat digunakan sebagai perawatan kulit untuk mencerahkan kulit kusam dan menjadikannya lebih berkilau.
Caranya pun cukup mudah: kupas tomat sesuai kebutuhan dan kemudian letakkan tomat di wajah dengan bagian dalam tomat menyentuh kulit. Biarkan tomat selama minimal sepuluh menit, lalu cuci. Hindari jika terjadi iritasi.
Beberapa studi memaparkan bahwa ekstrak tomat early girl memiliki aktivitas antitrombotik yang memengaruhi fungsi trombosit dan agregasi (pengelompokkan) trombosit. [8]
Sebuah uji klinis acak membuktikan bahwa likopen dapat mengurangi aktivitas produksi dahak pada subjek penderita asma yang diberikan ekstrak tomat dan tomat early girl. [5]
Seiring dengan adanya berbagai manfaat untuk kesehatan, tomat early girl dan asupan tomat lainnya memiliki beberapa kemungkinan efek samping yang tidak diinginkan. [8]
Dalam beberapa situasi, sayuran yang kaya akan manfaat ini dapat mengakibatkan alergi pada beberapa individu.
Profilin disebutkan sebagai alergen pada tomat yang mampu menginduksi pelepasan histamin sehingga memicu reaksi alergi pada beberapa individu yang alergi terhadap tomat [8]
Beberapa produk atau asupan yang berbasis tomat bersifat asam sehingga berpotensi untuk mengiritasi tukak lambung. [10]
Tingginya konsumsi tomat maupun produk-produk yang berbasis tomat lainnya, dapat beresiko memicu timbulnya Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) atau biasa dikenal dengan asam lambung yang meningkat. [8]
Gejala yang umunya muncul yaitu, sensasi nyeri di dada dan sensasi terbakar atau rasa masam/kecut di tenggorokan [8]
Dalam kondisi seperti ini, sebaiknya konsumsi harian tomat dan semua produk mengandung tomat perlu dibatasi.
Menurut Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Amerika Serikat, individu dengan masalah ginjal perlu waspada dan harus mengurangi asupan kalium, unsur kimia yang ditemukan pada protein dengan konsentrasi tinggi.
Kandungan kalium dalam tomat dapat dikatakan cukup tinggi. Faktanya, kadar kalium yang terkandung dalam tomat dilaporkan lima kali lebih besar dibandingkan natrium.
Dengan kondisi tersebut, individu dengan gagal ginjal kronis beresiko tinggi terkena hiperkalemia (meningkatnya jumlah kalium dalam darah), bahkan dapat mengancam jiwa pada kondisi serius
Berikut tips merawat tomat early girl agar tumbuh dengan baik dan benar : [3]
Beberapa kurun waktu terakhir, tomat dapat dengan mudah kita jumpai baik buahnya, maupun produk olahannya. Berikut tips mengonsumsi tomat early girl maupun produk olahannya agar kandungan nutrisinya tetap terjaga : [7,10]
Tidak perlu khawatir tentang nilai gizi tomat olahan. Tomat tidak kehilangan nilai gizinya dalam proses pemanasan yang tinggi, hal tersebut membuat tomatearly girl kalengan dan saus tomat early girl sama-sama layak dan bermanfaat seperti tomat segar. [10]
[1] Condé Nast. 2018. The Self Nutrition Data. Tomatoes, red, ripe, cooked Nutrition Facts & Calories.
[2] Muriel Quinet., Trinidad Angosto., Fernando J. Yuste-Lisbona., Rémi Blanchard-Gros., Servane Bigot., Juan-Pablo Martinez., and Stanley Lutts. 2019. Front Plant Sci 10(1554). Tomato Fruit Development and Metabolism.
[3] Astrid C. Newenhouse., Karen Delahaut., and University of Wisconsin Extension Environmental Resources Center. 2010. Department of Agriculture, Trade, and Consumer Production. Tomatoes
[4] Anonym. 2020. Tomato Dirt. Early Girl Tomato.
[5] Erica N. Story., Rachel E. Kopec., Steven J. Schwatrz., and G. Keith Harris. 2010. Annual Review of Food Science and Technology 1(2010): 189-210. An Update on the health effects of tomato lycopene.
[6] Luigi Frusciante., Paola Carli., Maria R. Ercolano., Rita Pernice., Antonio Di Matteo., Vincenzo Fogliano., and Nicoletta Pellegrini. 2007. Molecular Nutrition Food Research 51(5): 609-617. Antioxidant Nutritional Quality of Tomato
[7] Assunta Raiola., Maria Manuela Rigano., Roberta Calafiore., Luigi Frusciante., and Amalia Barone. 2014. Mediators of Inflammation. Review Article: Enhancing the Health-Promoting Effects of Tomato Fruit for Biofortified Food.
[8] Bahare Salehi Ph.D., Razieh Sharifi-Rad Ph.D., Farukh Sharopov Ph.D., Jacek Namiesnik Ph.D., Amir Roointan Ph.D., Madhu Kamle Ph.D., Pradeep Kumar Ph.D., Natàlia Martins Ph.D., and Javad Sharifi-Rad Ph.D. 2019. Nutrition 62: 201-208. Beneficial effects and potential risk of tomato consumption for human heatlh: An overview
[9] Suresh Kumar Gupta, PhD., Deepa Trivedi, PhD., Sushma Srivastava, PhD., Sujata Joshi, PhD., Nabanita Halder, MSc., and Shambhu D. Verma, PhD. 2003. Nutrition 19(9): 794-799. Lycopene Attenuates Oxidative Stress Induced Experimental Cataract Development: An In Vitro and In Vivo Study.
[10] Debjit Bhowmik., K.P. Sampath Kumar., Shravan Paswan., Shweta Srivastava. 2012. Journal of Pharmacognosy and Phytochemistry 1(1): 24-37. Tomato-A Natural Medicine and Its Health Benefits