Daftar isi
Adenomiosis adalah kelainan rahim yang jinak dimana jaringan endometrium yang melapisi rahim tumbuh menjadi dinding otot rahim. [1, 6]
Kondisi ini dapat menyebabkan perdarahan menstruasi yang parah atau lebih lama dari biasanya, serta nyeri selama siklus menstruasi atau hubungan seksual. [2]
Penyakit ini umumnya didiagnosis pada wanita yang berusia 40 dan 50 tahun. [1, 2, 3]
Tinjauan Adenomiosis adalah kelainan dimana jaringan endometrium tumbuh menjadi dinding otot rahim, biasanya dialami wanita yang berusia 40 dan 50 tahun.
Berikut adalah fakta-fakta tentang adenomiosis: [3, 5]
Ada tiga jenis adenomiosis, yaitu:
Adenomiosis di satu tempat tertentu di uterus. Adenomiosis ini sangat jarang terjadi, terutama pada pasien yang berusia kurang dari 30 tahun. [6, 7]
Adalah bentuk adenomiosis fokal, tetapi lebih luas, karena menghasilkan massa uterus atau tumor jinak, mirip dengan fibroma uterus. [6]
Merupakan jenis yang paling umum terjadi. Tidak seperti dua jenis lainnya, adenomiosis ini dapat menyebar ke seluruh rahim. [6, 7]
Tinjauan Terdapat 3 jenis kondisi Adenomiosis, yaitu adenomiosis fokal, adenomioma, dan adenomiosis difus.
Gejala adenomiosis sangat bervariasi bisa ringan hingga parah. Beberapa wanita dapat tidak menujukkan tanda atau gejala sama sekali. [1, 2, 3]
Jika menimbulkan gejala, gejalanya dapat meliputi: [1, 2, 3, 4]
Prospek seorang wanita dengan adenomiosis sangat baik. Adenomiosis tidak mengancam jiwa, tetapi gejalanya dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang parah. Seorang wanita harus menemui dokter mereka jika dicurigai menderita adenomiosis atau endometriosis. Adenomiosis akan hilang begitu seorang wanita mencapai menopause. Sementara itu, ada beberapa perawatan yang tersedia yang dapat membantu meringankan gejalanya. [3]
Penyebab pasti dari adenomiosis tidak diketahui. Namun, kondisi ini diketahui terkait dengan peningkatan kadar estrogen. Adenomiosis biasanya menghilang setelah menopause (12 bulan setelah periode terakhir menstruasi wanita). Dimana saat itu kadar estrogen pada wanita menurun. [2]
Ada beberapa teori tentang penyebab adenomiosis, di antaranya: [1, 2, 3]
Faktor risiko adenomiosis meliputi: [1, 2, 3, 6]
Sebagian besar kasus adenomiosis ditemukan pada wanita yang berusia 40 dan 50 tahun (sebelum menopause). Namun, wanita yang lebih muda juga dapat terkena. [2]
Kapan Anda Harus Mengunjungi Dokter Anda?
Jika Anda sedang tidak berencana untuk hamil atau tidak mengalami gejala sama sekali maka Anda dapat tidak memerlukan perawatan. Namun, bagi Anda yang dicurigai menderita adenomiosis atau endometriosis penting menemui dokter untuk evaluasi. [3]
Jika Anda mengalami pendarahan hebat yang berkepanjangan atau kram parah selama menstruasi, penting untuk memberitahukannya kepada dokter. Gejala-gejala ini dapat menandakan kondisi serius lainnya, dan harus dilakukan tes untuk menentukan penyebabnya. [3]
Perdarahan menstruasi yang banyak dapat menyebabkan anemia. Hal ini dapat membuat seseorang merasa lelah, lemah, dan lesu. Untuk mengobati anemia, Anda perlu mengonsumsi suplemen yang mengandung zat besi selama menstruasi. [3]
Adenomiosis sulit untuk didiagnosis karena tanda dan gejalanya dapat mirip dengan masalah uterus lainnya. Masalah ini termasuk tumor fibroid (leiomioma), sel-sel rahim yang tumbuh di luar rahim (endometriosis) dan pertumbuhan di lapisan rahim (polip endometrium). [1]
Dokter Anda dapat mendiagnosis Anda menderita adenomiosis hanya setelah menyingkirkan kemungkinan penyebab lain. [1]
Dokter kemungkinan akan memeriksa tanda dan gejala, riwayat medis dan melakukan pemeriksaan fisik dan panggul. [3, 4]
Pemeriksaan fisik dan panggul bertujuan untuk menentukan apakah rahim membengkak. Sebagian wanita dengan adenomiosis akan memiliki rahim yang berukuran dua atau tiga kali lipat lebih besar dari ukuran normalnya. [2, 4]
Jika dokter mengira rahim wanita terasa sedikit membesar, dan mencurigai adenomiosis, dokter dapat mempertimbangkan tes lain, seperti:
USG menggunakan gelombang suara untuk memeriksa kantong jaringan lapisan rahim di otot rahim. Namun, hal ini dapat menyebabkan kesalahan diagnosis, karena kantong ini terkadang terlihat seperti kondisi lain yang disebut fibroid uterus. [2]
MRI menggunakan magnet dan gelombang radio untuk menghasilkan gambar organ dalam Anda. Melalui MRI, dokter dapat melihat otot bagian dalam rahim. Tes ini dilakukan dengan berbaring di atas meja logam yang akan meluncur ke mesin pemindai. Sebelum menjalani MRI, pastikan Anda telah memberi tahu dokter Anda jika ada kemungkinan Anda hamil atau memiliki logam atau perangkat listrik di dalam tubuh Anda, seperti alat pacu jantung, tindikan, atau pecahan logam dari cedera senjata. [2]
Terkadang, dokter perlu mengambil sampel kecil jaringan endometrium di dalam rahim untuk pengujian (biopsi endometrium). Biopsi endometrium tidak akan membantu dalam diagnosis adenomiosis, tetapi dapat membantu dalam menyingkirkan penyebab lain dari gejala. [3]
Tinjauan Diagnosis dapat meliputi pemeriksaan tanda dan gejala, riwayat medis, pemeriksaan fisik dan panggul, tes USG, MRI dan biopsi.
Adenomiosis yang tidak diobati gejalanya bisa bertambah buruk. Perawatan tidak diperlukan hanya jika Anda tidak menunjukkan gejala atau tidak sedang berencana untuk hamil. Adenomiosis seringkali hilang setelah menopause. [1]
Ada banyak pilihan pengobatan yang tersedia untuk wanita dengan adenomiosis yaitu:
Dokter Anda dapat merekomendasikan obat anti-inflamasi, seperti ibuprofen (Advil, Motrin IB, lainnya), untuk meredakan rasa sakit. Minum obat anti-inflamasi satu hingga dua hari sebelum dimulainya menstruasi dan selama menstruasi, dapat mengurangi aliran darah menstruasi sekaligus menghilangkan rasa sakit. [1]
Kontrasepsi oral (pil KB) kombinasi estrogen-progestin dapat mengurangi perdarahan hebat dan nyeri yang terkait dengan adenomiosis. Kontrasepsi khusus progestin, seperti alat kontrasepsi dalam rahim, atau pil KB yang terus digunakan sering kali menyebabkan amenore (tidak adanya periode menstruasi) yang kemungkinan dapat meredakan gejala. [1]
Jika rasa sakit Anda parah dan tidak ada perawatan lain yang berhasil, dokter Anda dapat menyarankan histerektomi, yaitu operasi pengangkatan rahim Anda secara menyeluruh. Pengangkatan ovarium tidak diperlukan untuk mengontrol adenomiosis. Pengobatan ini hanya diperuntukkan bagi wanita yang tidak berencana untuk memiliki anak lagi. [1]
Prosedur ini dilakukan dengan menempatkan penempatan tabung di arteri utama di selangkangan dan menyuntikkan partikel kecil ke area yang terkena adenomiosis. Pengobatan ini bertujuan untuk menghentikan suplai darah mencapai area yang terkena, sehingga akan mengecilkan adenomiosis dan mengurangi gejala. [3]
Embolisasi arteri uterus biasanya digunakan untuk mengobati fibroid uterus (benjolan jinak yang tumbuh di rahim). Pengobatan ini dilakukan di rumah sakit dan biasanya pasien harus menginap. [2]
Prosedur ini dilakukan dengan mengangkat atau menghancurkan endometrium (lapisan rongga rahim). Pasien harus menjalani rawat jalan dengan waktu pemulihan yang singkat. Namun, tidak semua pasien dapat sembuh dengan pengobatan ini, karena adenomiosis sering kali menyerang otot lebih dalam. [2]
MRgFUS menggunakan gelombang intensitas tinggi yang terfokus secara tepat untuk menciptakan panas dan menghancurkan jaringan yang ditargetkan. Panas dipantau menggunakan gambar MRI secara real time. Prosedur ini telah terbukti berhasil meredakan gejala. Namun, diperlukan lebih banyak penelitian. [2]
Pendarahan hebat yang berkepanjangan selama menstruasi akibat adenomiosis dapat menyebabkan anemia kronis. Anemia terjadi karena tubuh Anda kekurangan zat besi. Tanpa zat besi yang cukup, tubuh tidak dapat membuat cukup sel darah merah untuk membawa oksigen ke jaringan tubuh. [1, 2]
Kondisi tersebut ditandai dengan kelelahan, pusing dan masalah kesehatan lainnya. Meski adenomiosis tidak berbahaya, gejala yang ditimbulkan seperti rasa sakit dan perdarahan berlebihan dapat berdampak negatif pada gaya hidup Anda. [1, 2]
Karena penyebab dari adenomiosis tidak diketahui, maka tidak ada cara yang dapat mencegah penyakit ini. Namun ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meredakan gejala nyeri panggul dan kram akibat adenomiosis. [2, 4]
1) Anonim. Adenomyosis. Mayo Clinic; 2019.
2) Daniel Murrell, M.D. and Kristeen Moore . Adenomyosis. Healthline; 2021.
3) Anonim. Adenomyosis. Cleveland Clinic.; 2020.
4) Holly Ernst, P.A. and Nicole Galan, RN. What to know about adenomyosis. Medical news today; 2018.
5) Traci C. Johnson, MD. What Is Adenomyosis?. WebMD; 2020.
6) Tamer Seckin, MD. Adenomyosis SYMPTOMS, DIAGNOSIS, AND TREATMENT METHODS. Seckin Endometriosis Center; 2020.
7) L Manta, N Suciu, A Constantin, O Toader, and F Popa. Focal adenomyosis (intramural endometriotic cyst) in a very young patient - differential diagnosis with uterine fibromatosis. JURNALUL PENTRU MEDICINA SI VIATA S.R.L; 2016.