Daftar isi
Andewi atau Cichorium endivia L. adalah bagian dari genus Cichorium, keluarga Asteraceae yang mengandung berbagai nutrisi penting. C. endivia L. merupakan sayuran salad populer dari tanaman Mediterania yang berasal dari Eropa, Asia Barat, Amerika Utara dan sekarang banyak dibudidayakan [1].
Tanaman ini bertangkai pendek dengan roset daun yang disusun bergantian pada batangnya. Daun semakin ke bagian atas batang semakin kecil. Daunnya bisa lebar dan rata, melengkung atau keriting tergantung pada varietas dan umumnya 10-25 cm panjangnya.
Tanaman andewi menghasilkan perbungaan yang terdiri dari 1-3 bunga biru. Tanaman andewi dapat tumbuh tinggi hingga 1,5 m dan biasanya ditanam tahunan. Andewi juga dapat disebut sebagai bayam Ceylon, escarole atau sawi putih (chicory) [6].
Berikut adalah kandungan per 100 gram Andewi mentah:
IDNmedis.com Info Gizi (Per 100 Gram) Endive, mentah | |||
---|---|---|---|
Kalori: | 17 | Kalori Dari Lemak: | 1.7 |
%Kebutuhan Harian | |||
Total Lemak | 0.2 g | 0.31 % | |
Lemak Jenuh | 0 g | 0.24 % | |
Lemak Trans | 0 | 0 % | |
Kolesterol | 0 mg | 0 % | |
Sodium | 22 mg | 0.92 % | |
Total Karbohidrat | 3.4 g | 1.12 % | |
Serat | 3.1 g | 12.4 % | |
Gula | 0.3 g | ||
Protein | 1.3 g | 2.5 % | |
Vitamin A | 43.34 % | Vitamin c | 10.83 % |
Kalsium | 5.2 % | Zat besi | 4.61 % |
Src : Endive, mentah *Kebutuhan harian berdasarkan diet 2,000 kalori. Kebutuhan anda bisa lebih besar/kecil. |
Top 10 Gizi | |||
---|---|---|---|
Penyajian 100gr | %Kebutuhan Harian | ||
Vitamin K | 231 mcg | 289 % | |
Vitamin A | 2167 IU | 43 % | |
Folat | 142 mcg | 35 % | |
Mangan | 0.4 mg | 21 % | |
Serat makanan | 3.1 g | 12 % | |
Vitamin C | 6.5 mg | 11 % | |
Asam Pantotenat | 0.9 mg | 9 % | |
Kalium | 314 mg | 9 % | |
Tiamin | 0.1 mg | 5 % | |
Kalsium | 52 mg | 5 % | |
Src : Endive, mentah |
Tanaman endive sangat kaya akan vitamin K (289%), vitamin A (43%), vitamin B9 atau asam folat (35%), dan mineral mangan (21%). Selain itu, tanaman endive juga kaya serat yaitu 12% berdasarkan kebutuhan harian.
Vitamin K berperan penting dalam proses pembentukan sel darah, pembekuan darah dan mencegah pendarahan. Vitamin A sangat berperan penting menjaga kesehatan mata [3].
Andewi adalah jenis sayuran yang mungkin kurang populer di kalangan masyarakat indonesia. Namun, andewi memiliki segudang manfaat yang sangat berkhasiat bagi tubuh manusia.
Bentuk fisik tanaman andewi memang mirip seperti selada, namun pada kandungannya, andewi lebih banyak mengandung kalsium, fosfor, kalium dan magnesium dibanding selada [4].
Andewi sendiri memiliki beberapa kandungan utama yang membedakannya dengan selada, salah satu nya adalah tingginya vitamin A pada sayuran andewi.
Kandungan vitamin A pada andewi hampir sama dengan kandungan vitamin A pada wortel. Hal inilah yang membuat andewi sangat baik dikonsumsi oleh manusia karena vitamin A mampu menjaga kesehatan mata.
Kemudian, kandungan utama yang lainnya dari andewi adalah senyawa inulin. senyawa inulin merupakan salah satu jenis karbohidrat yang tergolong prebiotik (zat yang berfungsi sebagai asupan bakteri baik di dalam tubuh).
Andewi juga memiliki komponen fenol di dalamnya yang berfungsi sebagai zat anti kanker. Komponen fenol mampu menghambat perkembangan struktur karsinogenik yang ada pada tubuh sehingga mencegah timbulnya penyakit kanker
Terakhir, kandungan utama andewi adalah kalsium, kalium, fosfor dan magnesium. Ke-empat kandungan ini berperan dalam mengobati kerusakan pada persendian. [8]
Andewi memiliki kandungan utama yang kaya akan manfaat dan tidak ditemui di sayuran yang lainnya, seperti inulin, vitamin A yang sangat banyak, dan komponen fenol.
Andewi memiliki berbagai macam manfaat yang berguna untuk kesehatan badan. Hal ini tak luput dari kandungan gizi yang ada di dalam andewi. Berikut ini berbagai macam manfaat andewi:
1. Prebiotik
Andewi merupakan salah satu sayuran yang memiliki senyawa inulin. Inulin adalah salah satu senyawa karbohidrat yang berguna sebagai prebiotik di dalam tubuh.
Inulin ketika masuk kedalam tubuh akan berperan sebagai makanan bagi bakteri baik di dalam tubuh. Ketika bakteri baik di dalam tubuh berkembang maka akan menjaga kesehatan sistem pencernaan [4].
2. Anti-mikroba
Adanya kandungan metanol dan kloroform pada Andewi mampu melawan patogen. Dalam penelitian Ahmed M. Amer (2018), Staphylococcus aureus ditemukan menjadi mikroorganisme yang paling rentan terhadap Cichorium endivia (andewi) [2].
Staphylococcus aureus adalah patogen manusia yang menyebabkan berbagai macam penyakit, mulai dari infeksi kulit ringan hingga pneumonia nekrosis yang fatal.
Meskipun infeksi Staphylococcus aureus dapat diobati dengan antibiotik umum, namun adanya ancaman mikroorganisme yang resisten terhadap obat-obatan membuat produk alami yang berasal dari tumbuhan sangatlah penting [2].
3. Mengoptimalkan Pencernaan
Sayuran ini merupakan sumber serat yang melimpah. Mendapatkan serat yang cukup sangat penting untuk kesehatan pencernaan. Ini karena serat bergerak perlahan melalui saluran pencernaan, kemudian mendorong makanan sehingga berjalan lancar.
Penelitian menunjukkan bahwa serat dapat membantu melindungi dari beberapa gangguan pencernaan, termasuk sembelit, wasir, tukak lambung, dan divertikulitis [7].
4. Memperkuat Tulang
Andewi kaya akan vitamin K dan mampu memenuhi 72 persen kebutuhan harian setiap penyajian 1/2 cangkirnya. Vitamin K memainkan peran utama dalam kesehatan tulang dan metabolisme tulang.
Selain itu andewi dapat meningkatkan kadar protein spesifik yang membantu meningkatkan kadar kalsium pada tulang untuk meningkatkan kekuatan tulang.
Beberapa penelitian telah menemukan bahwa meningkatkan asupan vitamin K dapat membantu mengurangi risiko patah tulang dan keroposnya tulang [7].
5. Melindungi Fungsi Hati
Beberapa percobaan pada hewan telah membuktikan bahwa tanaman ini dapat membantu melindungi dan menjaga fungsi hati. Sebagai contoh, percobaan pada tikus tahun 2016 di Mesir menunjukkan bahwa ekstrak andewi mengurangi beberapa tanda kerusakan hati akibat konsumsi obat.
Demikian pula, penelitian lain dalam World Journal of Gastroenterology menunjukkan bahwa ekstrak tersebut mengurangi penumpukan jaringan parut pada hati tikus [7].
Andewi kurang populer di kalangan masyarakat indonesia, akan tetapi sayuran ini ternyata memiliki segudang gizi dan manfaat yang baik bagi kesehatan tubuh.
Andewi merupakan tanaman yang banyak memiliki manfaat, namun andewi juga memiliki efek samping. Salah satu efek samping yang ditimbulkan oleh andewi yaitu menyebabkan tubuh kekurangan cairan.
Hal ini dikarenakan andewi memiliki sifat deuretik yang kuat sehingga akan menyebabkan tubuh kekurangan cairan bila dikonsumsi terlalu banyak.
Perlu diketahui, deuretik adalah senyawa yang dapat menyebabkan bertambahnya kecepatan pembentukan urin.
Selain itu andewi juga tidak boleh dimakan bagi orang yang menderita penyakit ginjal, karena sifat deuretiknya yang kuat dapat memaksa ginjal untuk bekerja lebih ekstra yang dapat mengakibatkan kerusakan pada ginjal.
Kemudian beberapa gejala kecil meskipun jarang terjadi, beberapa orang mengalami gejala alergi makanan seperti gatal-gatal, ruam, gatal atau bengkak. Apabila hal ini terjadi, hentikan konsumsi sayur ini dan konsultasikan ke dokter [7].
Andewi merupakan tanaman sayuran yang jarang ditemui di indonesia, namun andewi sudah dibudidayakan di beberapa tempat di Indonesia.
Masa penanaman andewi hingga masa panen hanya membutuhkan waktu 2-2,5 bulan. Akan tetapi penanaman andewi sangat memerlukan usaha yang lebih karena tanaman ini sangat rentan terhadap hama dan penyakit.
Untuk menjaga hasil panen andewi yang melimpah dan baik, para petani andewi terbiasa menggunakan pestisida untuk mengendalikan hama ataupun penyakit.
Namun para petani tidak menyadari bahwa penggunaan pestisida pada andewi akan meninggalkan residu pestisida pada permukaan daun andewi yang akhirnya akan terbawa pada masa panen dan terkonsumsi oleh konsumen.
Residu pestisida sendiri dapat mengakibat kerusakan pada organ tubuh terutama pada organ hati, karena organ hati berfungsi sebagai penawar racun yang terdapat di dalam tubuh. Selain itu, residu pestisida dapat menimbulkan risiko munculnya sel kanker di dalam tubuh.
Risiko terkonsumsinya residu pestisida sendiri dapat dikurangi apabila mencuci andewi secara benar, yaitu dengan cara merendam andewi terlebih dahulu agar residu pestisida yang tertinggal bisa terangkat.
Setelah itu, cuci daun andewi dengan air yang mengalir sampai terlihat bersih. Dengan cara pencucian andewi yang benar seperti diatas kita dapat mengurangi risiko dari residu pestisida yang terbawa pada andewi. [5]
Pada umumnya setiap sayuran selalu memiliki risiko terbawanya residu pestisida yang terbawa pada saat panen, namun konsumen dapat mengurangi risiko tersebut dengan cara mencuci sayuran secara benar.
Andewi memiliki batang pendek yang berbuku-buku dan daunnya berbentuk bulat panjang yang mencapai 25 cm dan lebarnya 15 cm.
Andewi memiliki 2 macam jenis yang sering dibudidayakan dan digunakan yaitu andewi keriting dan andewi krop, berikut ini penjelasan perbedaan dari 2 jenis andewi :
Andewi Keriting (curly endive)
Andewi keriting atau curly endive adalah andewi yang memiliki batang sejati dan tidak membentuk krop (lingkaran). Selain itu, batang andewi keriting dapat tumbuh keatas dan dapat berdiri tegak.
Batang tersebut dapat tumbuh sekitar 2-7 cm. Sedangkan daun andewi keriting berbentuk panjang bergerigi berwarna hijau terang atau ke kuningan. [6]
Andewi Krop (escarole endive)
Andewi krop atau escarole endive memiliki perbedaan pada bentuk batang dan daun dengan andewi keriting. Batang andewi krop lebih pendek daripada andewi keriting dan menjadi dudukan bagi daun andewi.
Disebut andewi krop karena daunnya membentuk formasi lingkaran jika dilihat dari atas dan daunnya berbentuk bulat lebar tanpa gerigi. Daun andewi krop berwarna hijau lebih gelap daripada andewi keriting. [6]
Andewi memiliki cara tersendiri dalam hal penyimpanan karena andewi mudah membusuk dan rentan terkena bakteri. Cara penyimpanan andewi dimulai dari waktu masa panennya yang harus steril.
Daun andewi yang telah dipanen di cuci terlebih dahulu menggunakan air dan pastikan ketika akan dikemas andewi tidak basah serta digulung rapi. Setelah itu siapkan plastik yang tahan udara dan dikemas secara rapi.
Setelah dikemas rapi, simpan andewi di tempat yang dingin dan lembab (0°-5°C) dan kelembaban relatif 95 persen. Tempatkan di lemari es di dalam kantong plastik berlubang di bagian rak sayuran. Andewi dapat disimpan di lemari es selama sekitar dua minggu [5].
Andewi harus disimpan secara baik dan dijauhkan dari tempat yang lembab agar tidak cepat busuk dan dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama.
Pilih andewi yang berwarna cerah dengan daun keras dan segar. Hindari daun yang kering, lembek, atau kecoklatan. Cuci dan singkirkan daun yang layu sebelum digunakan; potong intinya, petik dedaunan dengan tangan (sobek atau patahkan).
Andewi keriting dapat disajikan mentah dengan vinaigrette (cuka atau perasan lemon) yang dibumbui dengan bawang merah, mustard, atau bawang putih.
Jika daunnya keras atau pahit, sebaiknya disajikan sebagai sup. Namun, jika ingin mengkonsumsi andewi keriting sebagai salad diharapkan agar mencuci bersih andewi agar terhindar dari risiko terbawanya residu pestisida.
Andewi krop (Escarole) dapat disajikan mentah dalam salad atau ditumis dan ditambahkan ke sup. Tumis escarole dalam minyak zaitun lalu sajikan dengan kismis dan kacang pinus [6].
Cara pengolahan andewi sangat menentukan kandungan gizi dan juga risiko dalam mengkonsumsinya. Andewi yang diolah terlalu matang akan menghilangkan gizinya, sedangkan jika dimakan mentah ada risiko pestisida jika tidak dicuci dengan benar
[1] Hany Ezzat Khalil and Mohammed Salah Kamel. 2015. Journal of Pharmaceutical Sciences and Research Vol. 7(8), 2015, 509-513. Phytochemical and Biological Studies of Cichorium endivia L. Leaves.
[2] Ahmed M. Amer. 2018. Hindawi International Journal of Microbiology Volume 2018, Article ID 6475072. Antimicrobial Effects of Egyptian Local Chicory, Cichorium endivia subsp. pumilum.
[3] Anonim. 2019. U.S. Department Of Agriculture. Endivia, raw.
[4] Iwona Mentel, Ewa Cieślik, Anna Sadowska-Rociek. 2015. Journal Microbiology Biotechnology and Food Sciences, 2015 : 4 (special issue 3) 118-121. Healthy properties of endive (cichorium endivia l.) Depending on the variety and vegetative of season.
[5] Rekowska E, B Jurga Szlempo. 2011. Hortorum Cultus 10(1): 13-21. Influence of Growing Date and Plant Density on the Yield of Endive (Cichorium endivia L.).
[6] De Azevedo-Meleiro, CH and DB Rodriguez-Amaya. 2005. Journal of Food Composition and Analysis 18:845-855. Carotenoid of Endive and New Zealand Spinach as affected by maturity, season and minimal processing.
[7] Zeinab HK, Daw I, Mrzouk M. 2011. Australian Journal of Basic and Applied Sciences. 5(7):387-396. Effect of Cichorium endivia leaves on some biochemical parameters in streptozotocin-induced diabetic rats.