Daftar isi
Asma bronkial adalah sebuah kondisi medis yang disebabkan oleh pembengkakan dan penyempitan jalur udara dari hidung ke paru-paru. Akibat pembengkakan tersebut, saluran udara memproduksi lendir berlebih hingga menyebabkan seseorang sulit bernapas. [1]
Obstruksi saluran napas pada asma bronkial umumnya disebabkan karena 4 mekanisme berikut, yaitu [3] :
Menurun survey terkini, lebih dari 1 juta kasus asma bronkial terlaporkan setiap tahunnya di India. CDC juga mengatakan bahwa lebih dari 25 juta penduduk amerika, termasuk 6.8 juta orang dibawah 18 tahun, mengalami asma saat ini. Walaupun demikian, penyakit asma bronkial dapat diobati dan inhalers dapat membantu saat serangan asma. [1,2]
Asma bronkial dapat menyerang semua orang tanpa melihat jenis kelamin dan usia. Beberapa faktor yang dapat memperbesar kemungkinan seseorang terkena asma bronkial adalah kondisi lingkungan dan faktor keturunan. [1]
Gejala dari asma bronkial dapat bervariasi pada setiap individu dan bergantung pada faktor lingkungan. Seseorang dapat menunjukan gejala umum atau gejala periodik pada beberapa waktu tertentu. Gejala yang paling sering terlihat adalah [1] :
Beberapa tanda yang ditemukan pada pemeriksaan fisik dari penyakit asma bronkial adalah [3] :
Walaupun akar penyebab asma bronkial belum jelas diketahui, penyakit ini umumnya terjadi karena masalah lingkungan atau faktor genetik. Beberapa faktor yang dapat memicu reaksi asma bronkial adalah [1,2,3] :
Faktor Risiko dari penyakit asma bronkial adalah [1] :
Karena gejala asma bronkial yang tidak selalu terjadi saat anda datang ke dokter, penting sekali untuk menjelaskan gejala dan tanda-tanda asma anda ke dokter dengan jelas. Anda juga dapat menyadari kapan saja gejala tersebut muncul, seperti saat berolahraga, pilek, atau setelah mencium rokok. [2]
Beberapa penyakit yang juga memiliki gejala yang sama. Beberapa diagnosis banding dari penyakit asma bronkial yang perlu dipertimbangkan sebelum menetapkan diagnosis adalah [3] :
Beberapa tes asma antara lain [2] :
Spirometri merupakan sebuah tes fungsi paru untuk mengukur kapasitas pernapasan dan bagaimana anda bernapas. Anda dapat bernapas dengan alat yang disebut dengan spirometer. Spirometri dapat mengukur forced expiratory volume (FEV) dalam 1 detik, forced vital capacity (FVC), dan parameter Tiffeneau (VC). [2,3]
Dengan menggunakan alat yang disebut peak flow meter, anda diwajibkan untuk menghembuskan napas ke dalam tabung untuk mengukur seberapa banyak udara yang dapat dikeluarkan oleh paru-paru anda. Pengawasan peak flow ini dapat mengetahui bagaimana kondisi asma anda di rumah. [2]
Dokter dapat melakukan x-ray dada untuk mengetahui apakah ada penyakit lain yang menyebabkan gejala serupa dengan asma bronkial. [2]
Setelah anda terdiagnosis, dokter akan merekomendasikan beberapa pengobatan asma (termasuk obat inhalasi dan obat minum) dan beberapa perubahan gaya hidup untuk mengatasi dan mencegah serangan asma. [2]
Beberapa tindapan pengobatan non obat yang dapat dilakukan oleh penderita asma bronkial adalah [3] :
Tujuan utama dari pengobatan asma bronkial adalah untuk menekan inflamasi dari asma, mengurangi hiperaktivitas bronkus, dan mengurangi obstruksi paru. Beberapa pengobatan yang digunakan terbagi dalam 2 kelompok besar, yaitu [3] :
Jika anda mengalami asma bronkial, pastikan dokter atau perawat telah mengajari anda cara untuk menggunakan inhalers dengan benar. Pastikan anda selalu menyimpan inhalers dengan anda untuk berjaga-jaga terhadap serangan asma atau asma gawat darurat. [2]
Untuk mengurangi kejadian penyakit asma bronkial, seseorang harus melakukan tindakan berikut [1] :
1. Anonim. Bronchial Asthma. Medanta; 2021.
2. Carol Dersakissian, MD. Bronchial Asthma. Web MD; 2019.
3. Prof. Dr. med. Dieter Ukena, Liat Fishman, & Prof. Dr. med. Willhelm-Bernhard Niebling. Bronchial Asthma: Diagnosis and Long-Term Treatment in Adults. Deutsches Arzteblatt International; 2008.