Tinjauan Medis : dr. Hadian Widyatmojo, SpPK
Balanitis merupakan suatu kondisi peradangan pada kepala penis yang umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri atau jamur yang memiliki gejala bengkak dan kemerahan. Kasus balanitis sering terjadi pada anak-anak
Daftar isi
Balanitis adalah kondisi radang yang menyerang kepala penis yang umumnya menimbulkan gejala berupa pembengkakan dan kemerahan pada kulupnya [1,2,3,4,5,6].
Alergi, infeksi jamur serta infeksi bakteri menjadi alasan yang mendasari kebanyakan kasus balanitis ini.
Anak laki-laki usia balita hingga laki-laki dewasa yang belum disunat memiliki risiko sama besar dalam mengalami balanitis.
Hanya saja, balanitis sendiri bukanlah jenis penyakit yang umum, ini karena hanya ada 1 dari 20 laki-laki yang diketahui mengalaminya [1].
Biasanya, bagian penis akan terasa tidak nyaman karena rasa nyeri yang timbul namun tidak akan membahayakan kesehatan secara serius.
Tinjauan Balanitis adalah suatu kondisi di mana kulup atau kepala penis mengalami radang dan laki-laki usia berapapun berisiko mengalami hal ini.
Infeksi jamur atau bakteri yang menyerang kulup atau kepala penis menjadi penyebab utama paling umum akan terjadinya balanitis.
Ketika bagian penis tersebut kurang terjaga kebersihannya, bakteri dan jamur sangat mudah tumbuh sehingga menyebabkan iritasi maupun infeksi.
Beberapa faktor lain selain infeksi yang perlu dikenali sebagai penyebab utama balanitis, yaitu [1,2,3,4,6] :
Tinjauan Belum disunat serta kebersihan yang tidak terjaga baik umumnya menjadi penyebab balanitis. Namun selain itu, penggunaan sabun dengan kandungan bahan tertentu, alergi, diabetes, obesitas, cedera pada penis, serta beberapa jenis penyakit serius dapat menjadi dasar terjadinya balanitis.
Gejala paling umum dari balanitis adalah kepala penis atau kulup yang tampak merah dan juga lebih besar karena membengkak.
Beberapa gejala lain yang turut menyertai dan perlu dikenali antara lain adalah [1,3,4,5,6] :
Kapan sebaiknya memeriksakan diri ke dokter?
Bila gejala balanitis mulai dirasakan, mulai dari ketidaknyamanan, rasa nyeri dan juga pembengkakan pada bagian kulup, pemeriksaan ke dokter perlu segera dilakukan.
Pemeriksaan dan penanganan dini adalah cara untuk mencegah supaya komplikasi tidak terjadi.
Bagi para penderita diabetes, penting untuk memeriksakan kesehatan secara rutin supaya tetap bisa mengendalikan kadar gula darah, yaitu setahun minimal 2 kali pengecekan.
Bahkan sangat dianjurkan untuk memeriksakan diri ke dokter jika menyadari bahwa diri sendiri memiliki risiko penyakit menular seksual karena sering menerapkan aktivitas seks tak aman.
Saat buang air kecil saja mulai terasa nyeri ditambah suhu badan naik (demam), segera ke IGD (Instalasi Gawat Darurat).
Demam biasanya menandakan infeksi telah terjadi, maka penanganan perlu segera diperoleh supaya mencegah komplikasi.
Tinjauan Rasa nyeri, kemerahan dan pembengkakan pada kulup adalah tanda utama balanitis. Sementara itu, gejala lainnya dapat berupa rasa gatal, rasa terbakar, nyeri saat buang air kecil, hingga keluarnya cairan dari penis yang beraroma amis dan berwarna kekuningan.
Untuk memastikan bahwa gejala yang dikeluhkan pasien adalah penyakit balanitis, maka beberapa metode pemeriksaan berikut ini perlu dilakukan oleh dokter [1,2,3,5].
Dokter akan lebih dulu mengecek secara fisik pada bagian kulup pasien untuk mengetahui apakah peradangan sedang terjadi.
Dari pemeriksaan fisik jugalah dokter dapat mengetahui apakah terdapat cairan yang keluar dari penis pasien.
Tes usap ini dilakukan dokter sebagai pemeriksaan lanjutan bila diketahui cairan keluar dari penis dengan mengambil sampel cairan tersebut dan menganalisanya di laboratorium.
Dari tes ini juga dokter dapat mendeteksi penyebab infeksi, apakah jamur atau bakteri.
Pengambilan sampel jaringan atau metode biopsi dokter terapkan bila diketahui bahwa infeksi kulit sudah kronis.
Sampel jaringan penis kemudian diperiksa di laboratorium untuk hasil diagnosa yang lebih akurat.
Tinjauan Pemeriksaan fisik, pemeriksaan riwayat kesehatan, swab test (tes usap), serta biopsi adalah metode diagnosa yang umumnya digunakan dokter dalam mengonfirmasi balanitis.
Dokter baru akan dapat memberikan pengobatan yang tepat dan sesuai bila sudah mengetahui penyebab pasti balanitis.
Umumnya, penanganan yang diberikan dokter bagi pasien balanitis adalah [1,3,4,5,6] :
Betametasone, methylprednisolone, dan prednisolone adalah golongan kortikosteroid yang biasanya diresepkan oleh dokter.
Obat-obat ini sangat bermanfaat dalam mengatasi radang yang terjadi karena alergi maupun ketika terjadi infeksi.
Karena balanitis berkaitan dengan infeksi bakteri maupun jamur, maka dokter kemungkinan besar akan meresepkan antibiotik sebagai solusi.
Ciprofloxacin, cefadroxil, dan amoxicillin adalah golongan antibiotik yang dapat digunakan oleh pasien balanitis sesuai resep dokter.
Pemberian obat-obat antibiotik ini dalam bentuk pil atau salep.
Itraconazole, fluconazole, dan clotrimazole adalah golongan antijamur yang umumnya diresepkan sebagai pengobatan balanitis.
Tujuan pemberian antijamur adalah mengatasi balanitis, terutama bila infeksi jamur Candida menjadi penyebab utamanya.
Obat-obat ini tersedia baik dalam bentuk krim maupun tablet yang tentu saja harus digunakan sesuai resep serta anjuran dokter.
Pengobatan yang diberikan oleh dokter biasanya berlangsung kurang lebih seminggu, namun bila gejala tidak kunjung membaik atau justru memburuk, segera kembali ke dokter.
Jika demikian, dokter perlu merekomendasikan prosedur sirkumsisi atau sunat pada pasien.
Prosedur sirkumsisi ini lebih diperuntukkan bagi pasien yang mengalami fimosis sebagai penyebab utama balanitis.
Tips Memaksimalkan Masa Penyembuhan
Menggunakan obat resep dokter bukan satu-satunya yang perlu dilakukan oleh pasien balanitis.
Agar balanitis dapat segera sembuh, beberapa hal di bawah ini dianjurkan bagi pasien untuk melakukannya :
Tinjauan Pemberian obat-obatan oleh dokter (antijamur, antibiotik dan/atau kortikosteroid) dan prosedur sirkumsisi atau sunat merupakan cara mengatasi balanitis yang paling umum. Namun untuk mempercepat kesembuhan, menjaga kebersihan penis sekaligus menghindari faktor pemicu alergi sangat penting dilakukan.
Balanitis seringkali tidak memerlukan penanganan khusus karena penderitanya dapat sembuh sendiri seiring waktu.
Kesembuhan penderita balanitis biasanya hanya memerlukan beberapa hari saja tanpa bantuan medis, hanya saja pada sebagian kasus gejala dapat semakin serius.
Bila gejala semakin buruk, berbagai kemungkinan komplikasi di bawah ini dapat terjadi [1] :
Tinjauan Nyeri hebat pada penis, striktur uretra, lesi ulseratif, parafimosis, fimosis, lesi pra-ganas dan lesi ganas, priapismus, hingga kanker penis perlu diwaspadai sebagai risiko komplikasi balanitis ketika gejala semakin buruk.
Untuk mencegah supaya penis tidak mudah terkena radang maupun infeksi, maka sunat adalah langkah terbaik.
Selain itu, kebersihan penis harus selalu dijaga dengan baik dalam upaya menghindarkan diri dari balanitis.
Membersihkan diri, termasuk membersihkan penis dengan seksama perlu dilakukan secara rutin memakai sabun serta air.
Lakukan hal ini setiap sehabis berhubungan seksual maupun setiap kali mandi.
Selain itu, beberapa tips berikut dapat pula diterapkan agar balanitis tidak mudah terjadi [1,3,5] :
Tinjauan Menempuh prosedur sirkumsisi/sunat dan menjaga kebersihan penis adalah cara pencegahan balanitis terbaik. Menghindari obesitas, menghindari kadar gula darah tinggi tak terkontrol, serta menggunakan kondom dari bahan yang tidak menimbulkan reaksi alergi adalah cara lain mencegah balanitis.
1) Anton A. Wray; James Velasquez; & Shailesh Khetarpal. 2020. National Center for Biotechnology Information. Balanitis.
2) Ipsa Pandya, Maulik Shinojia, Dipali Vadukul, & Y. S. Marfatia. 2014. Indian Journal of Sexually Transmitted Diseases and AIDS. Approach to balanitis/balanoposthitis: Current guidelines.
3) Anonim. 2017. National Health Service. Balanitis.
4) Brian J. Morris & John N. Krieger. 2017. International Journal of Preventive Medicine. Penile Inflammatory Skin Disorders and the Preventive Role of Circumcision.
5) Harvard Health Publishing. 2019. Harvard Medical School. Balanitis.
6) Anonim. 2018. The Royal's Children Hospital Melbourne. The penis and foreskin.