Tinjauan Medis : dr. Katya Saphira, M.Gizi
Bawang hitam memiliki kandungan nutrisi berupa vitamin C, zat besi, kalsium, dan senyawa antioksidan berupa flavonoid dan polifenol. Bawang hitam dapat bermanfaat mencegah penyakit kronis, berperan dalam
Bawang hitam kemungkinan masih terlihat asing bagi sebagian masyarakat. Namun, bawang hitam ini mengandung lebih banyak manfaat dibandingkan jenis bawang lainnya. Berikut penjelasannya.
Daftar isi
Bawang hitam (black garlic) merupakan jenis bawang putih yang telah mengalami proses pemanasan suhu tinggi sehingga berubah warna menjadi hitam [1].
Bawang hitam mengalami proses fermentasi. Proses fermentasi tersebut membutuhkan suhu tinggi yaitu 60-90 0C. Berikut ini cara mengolah bawang putih menjadi bawang hitam [1].
Hasil fermentasi bawang putih menjadi bawang hitam terjadi secara bertahap. Dalam 10 hari bawang akan berubah warna menjadi coklat, 15 hari akan makin gelap dan 20 hari sudah menjadi hitam [1].
Sebenarnya dalam waktu 20-40 hari sudah bisa dikonsumsi. Namun, jika semakin lama hingga 80 hari akan menghasilkan bawang hitam yang khasiatnya jauh lebih tinggi.
Banyak yang mengira bawang hitam ini akan menghasilkan rasa yang pahit karena gosong. Ternyata, bawang hitam memiliki rasa yang sedikit lebih manis daripada bawang putih dan lebih lunak [2].
Hasil fermentasi bawang putih terbukti menambah kadar flavonoid sekitar 37% dan kadar polifenol sekitar 23% setelah menjadi bawang hitam [2].
Bawang hitam ini dikenal sangat berkhasiat bagi kesehatan manusia. Hal ini karena kandungannya nutrisi didalamnya. Berikut ini merupakan kandunan gizi bawang hitam [2,3,5].
Name | Amount |
Lemak | 0,3% |
Karbohidrat | 8,7 gram |
Gula | 3,5 gram |
Serat | 11% |
Protein (leusin) | 63,13 mg |
Protein (isoleusin) | 83,56 mg |
Protein (fenilalanin) | 135,2 mg |
Protein (tirosin) | 81 mg |
Polifenol | 6,83 mg |
Flavonoid | 1,54 mg |
Vitamin C | 71% |
Kalsium | 25% |
Zat besi | 13% |
Kandungan gizi utama dalam bawang hitam adalah vitamin C, kalsium dan zat besi. Vitamin C merupakan antioksidan bagi tubuh yang mampu memerangi radikal bebas penyebab kanker [5].
Kalsium berperan penting dalam menjaga kepadatan tulang dan gigi sedangkan zat besi berperan dalam proses pembetukan sel darah merah dan hemoglobin yang mencegah penyakit anemia [6,7].
Selain itu, bawang hitam juga mengandung beberapa senyawa antioksidan selain vitamin C yaitu flavonoid dan polifenol. Kedua senyawa ini mampu mencegah penyakit kanker dan meningkatkan kekebalan tubuh [8,12].
Kandungan polifenol pada bawang hitam 9,3 kali lebih tinggi dibandingkan dengan bawang putih. Tingkat S-allyl-sistein dalam bawang hitam meningkat 4,3 menjadi 6,3 kali lipat selama pemrosesan [8].
S-allyl cysteine (SAC) merupakan suatu senyawa organik dalam bawang putih yang melindungi terhadap stres oksidatif dan peradangan
Berikut ini merupakan berbagai manfaat yang akan diperoleh setelah mengonsumsi bawang hitam.
1. Menjaga Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah
Kandungan flavonoid dalam bawang putih berperan menjaga kesehatan jantung. Senyawa ini berperan mencegah terjadinya hipertensi (tekanan darah tinggi) [11].
Hipertensi merupakan suatu kondisi tekanan darah yang tinggi dari normalnya pada manusia. Orang dewasa yang sehat memiliki tekanan darah normal sekitar 90/60 mmHg hingga 120/80 mmHg [11].
Penyakit hipertensi dapat berisiko terhadap penyakit lainnya seperti stroke, infark miokard, gagal jantung, penyakit vaskular perifer, diseksi aorta, fibrilasi atrium dan penyakit ginjal [11].
Hipertensi menyebabkan 45% kematian pada penyakit jantung dan 51% kematian pada stroke
Flavonoid dalam bawang hitam bersifat angiotensin converting enzyme inhibitor (ACEI) dan antioksidan di dalam tubuh. Angiotensin converting enzyme inhibitor (ACEI) merupakan senyawa yang dapat melumaskan pembuluh darah [11].
ACEI bekerja dengan cara menghambat enzim di dalam tubuh yang memproduksi hormon angiotensin II. Hormon ini mampu menyempitkan pembuluh darah sehingga kerja jantung semakin meningkat [11].
Dengan kata lain, pembuluh darah tidak akan tersumbat karena mengalami pelebaran oleh kinerja flavonoid. Hal ini akan mencegah terjadinya hipertensi, aterosklerosis hingga penyakit jantung koroner dan stroke [11].
2. Mencegah Penyakit Kanker dan Meningkatkan Imunitas Tubuh
Bawang hitam mengalami proses fermentasi yang meningkatkan senyawa S-allylcysteine (senyawa dari bawang putih) dan asam amino sistein dalam bawang putih. Kedua senyawa ini berperan mencegah penyakit kanker paru-paru, payudara dan otak [8].
Selain itu, bawang hitam juga mengandung senyawa flavonoid dan polifenol yang bekerja sebagai antioksidan. Senyawa flavonoid adalah senyawa karbon yang berasal dari tumbuhan [12].
Flavonoid bekerja dengan cara menangkal radikal bebas yang ada di dalam tubuh. Radikal bebas dapat menyebabkan kerusakan pada DNA dan sel-sel tubuh sehingga menyebabkan gangguan kesehatan [12,13].
Flavonoid juga berperan dalam membantu penyerapan vitamin C dari bahan makanan. Vitamin C merupakan antioksidan dalam tubuh [12,13].
Selain itu, senyawa polifenol yang terkandung dalam bawang hitam sebanyak 6,83 mg. Senyawa polifenol berperan mencegah radikal bebas dan meningkatkan sistem imun tubuh [12]
Berdasarkan keterangan diatas, dapat dipercaya bahwa bawang hitam banyak mengandung senyawa antioksidan. Hal ini mampu mencegah terjadinya stress oksidatif [12,13].
Stress oksidatif merupakan suatu kondisi tubuh yang mengandung lebih banyak radikal bebas daripada antioksidan. Stress oksidatif dapat menyebbakan berbagai gangguan kesehatan seperti penyakit kanker [13]
Bawang hitam mengandung kalsium sebanyak 25% dari kebutuhan harian. Mineral kalsium di dalam tubuh memiliki berbagai fungsi, khususnya dalam pembentukan tulang dan gigi [14].
Kalsium adalah nutrisi yang penting dalam pembentukan sebagian besar struktur rangka manusia, mulai dari tulang, sendi hingga jaringan otot [14].
Kalsium merupakan salah satu mineral yang tidak diproduksi di dalam tubuh, sehingga membutuhkan asupan dari makanan. Kalsium sangat penting dalam metabolisme tulang [14].
Pentingnya konsumsi makanan yang mengandung kalsium seperti bawang hitam dapat menurunkan resiko pengeroposan tulang atau osteoporosis pada masa tua [14].
Osteoporosis adalah suatu kondisi menurunnya kualitas kepadatan tulang akibat kekurangan mineral kalsium. Kondisi ini diketahui ketika seseorang mengalami patah tulang.
4. Menjaga Kesehatan Kulit dan Kecantikan
Kandungan vitamin C yang dikandung dalam bawang hitam bermanfaat menjaga kesehatan kulit dan terhindar dari gejala penuaan dini. Hal ini karena vitamin C dalam bawang hitam bekerja sebagai antioksidan yang mencegah penuaan dini [15].
Penuaan dini merupakan kondisi tubuh yang mengalami tanda-tanda penuaan sebelum waktunya. Tanda-tanda yang tampak antara lain [15]:
Selain kurangnya mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin C, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan penuaan dini yaitu [15]:
Jika tidak ingin mengalami penuaan dini, maka rajinlah mengonsumsi bahan makanan yang mengandung vitamin C dan antioksidan lainnya. Bawang hitam merupakan salah satu sumber vitamin C yang mampu menjaga kulit tetap sehat [15].
5. Mencegah Penyakit Anemia
Bawang hitam mengandung mineral zat besi sebanyak 13% dari kebutuhan harian. Mineral ini berperan penting dalam pembentukan sel darah merah dan mencegah terjadinya anemia [16].
Anemia merupakan suatu kondisinya menurunnya jumlah sel darah merah akibat kurangnya mineral zat besi. Mineral ini berperan membentuk hemoglobin dalam darah [16].
Hemoglobin berfungsi mengangkut oksigen dalam sel darah merah untuk disebarkan ke seluruh jaringan tubuh. Jika organ tubuh kekurangan pasokan oksigen, maka tubuh akan merasakan lemas dan tidak bekerja dengan baik [16].
Biasanya, wanita lebih rentan mengalami anemia dibanding laki-laki. Hal ini karena wanita mengalami menstruasi dan kehamilan yang dapat mengeluarkan darah banyak [17].
Meskipun bermanfaat bagi kesehatan manusia, mengonsumsi bawang hitam dapat menyebabkan efek samping bagi kesehatan. Berikut ini penjelasannya.
Seseorang yang mengonsumsi bawang hitam dengan keadaan perut masih kosong dan berlebihan dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti mual dan muntah [10]
Selain itu, bawang hitam yang dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan perut kembung karena meningkatnya asam lambung hingga pada sakit perut dan diare [10].
Alergi merupakan salah satu bentuk pertahanan tubuh terhadap zat yang masuk dalam tubuh. Bawang hitam dapat menimbulkan alergi karena mengandung enzim alliin lyase yang merupakan senyawa organosulfur [10].
Efek yang akan dirasakan saat berlebihan mengonsumsi bawang hitam dan mengonsumsinya secara mentah adalah sakit tenggorokan, pilek, sariawan, hingga masalah kulit seperti dermatitis [10].
Apabila telah mengalami gejala-gejala tersebut, sebaiknya hentikan konsumsi bawang hitam dan segera konsultasikan dengan dokter.
Bawang hitam memang berasal dari bawang putih yang difermentasikan. Tapi bukan berarti penyimpanannya juga sama.
Biasanya bawang putih disimpan begitu saja disuhu ruangan, namun bawang hitam sebaiknya disimpan di dalam kulkas agar kualitasnya tetap terjaga [9].
Bawang hitam juga sebaiknya dimasukkan dalam wadah toples agar kualitasnya tetap baik. Selain itu, hindari bawang hitam terpapar langsung oleh matahari. Hal ini dapat menyebabkan rasa dan kualitas bawang hitam mengalami perubahan [9].
Setelah mengetahui berbagai kandungan senyawa yang banyak dan bermanfaat bagi kesehatan, tentunya tidak akan ragu untuk mengonsumsi bawang hitam.
Bawang hitam sudah sangat lama dikonsumsi masyarakat Korea sebagai obat-obatan herbal. Selain itu, bawang hitam juga dapat diolah menjadi bumbu masakan.
Jika biasanya bawang putih dijadikan bumbu halus, namun bawang hitam menjadi tambahan makanan dengan cara dipotong atau diiris saja. Caranya adalah mengupas terlebih dahulu kulit bawang hitam dan mencuci dengan bersih.
Bawang hitam dapat ditambahkan pada berbagai makanan seperti ayam panggang, ayam lada hitam dan sebagainya. Rasa yang akan dihasilkan dari bawang hitam akan leazat dan baunya tidak terlalu menyengat seperti bawang putih [2].
Anak-anak pasti kurang menyukai jika memakan langsung bawang hitam. Hal ini karena bentuk dan warnanya yang asing dan kurang disukai. Namun tidak perlu khawatir karena bawang hitam dapat dikonsumsi dengan olahan pizza.
Caranya sama dengan membuat pizza seperti biasanya. Hanya saja diberi tambahan topping bawang hitam pada pizza dan berbagai topping lain yang disukai anak seperti sosis dan keju.
Bawang hitam merupakan bentuk fermentasi dari bawang putih yang memiliki kandungan dan manfaat yang baik bagi kesehatan. Beberapa manfaat tersebut antara lain adalah menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah, mencegah anemia, mencegah penyakit kanker, menjaga kesehatan kulit dan menjaga kesehatan tulang.
1). Shunsuke Kimura, Yen-Chen Tung, Min-Hsiung Pan, Nan-Wei Su, Ying-Jang Lai, Kuan-Chen Cheng. 2017. Journal of Food and Drugs Analysis 25(1):62-70. Black Garlic: A Critical Review of Its Production, Bioactivity, and Application
2). Lucía Martínez-Casas, María Lage-Yusty, Julia López-Hernández. 2017. Journal of Agricultural and Food Chemistry 65(49):10804-10811. Changes in the Aromatic Profile, Sugars, and Bioactive Compounds When Purple Garlic Is Transformed Into Black Garlic
3). Ji Hyeon Ryu, Dawon Kang. 2017. Molecules 22(6):919. Physicochemical Properties, Biological Activity, Health Benefits, and General Limitations of Aged Black Garlic: A Review
4). Pengli Liu, Xiaoming Lu, Ningyang Li, Zhenjia Zheng, Ruixuan Zhao, Xiaozhen Tang, Xuguang Qiao. 2019. Journal of The Science of Food and Agricultue 99(10):4670-4676. Effects and Mechanism of Free Amino Acids on Browning in the Processing of Black Garlic
5). Anitra C Carr, Silvia Maggini. 2017. Nutrition 9(11):1211. Vitamin C and Immune Function
6). Thibault Lemaire, Salah Naili. 2012. Medical Hypotheses 78(3):367-9. Possible Role of Calcium Permselectivity in Bone Adaptation
7). Jens Dahlerup, Stefan Lindgren, 2015. Björn Moum. Lakartidningen 112:DAAE. Iron Deficiency and Iron Deficiency Anemia Are Global Health Problems
8). María Ángeles Toledano Medina, Tania Merinas-Amo, Zahira Fernández-Bedmar, Rafael Font, Mercedes Del Río-Celestino, Jesús Pérez-Aparicio, Alicia Moreno-Ortega, Ángeles Alonso-Moraga, Rafael Moreno-Rojas. 2019. Foods ;8(6):220. Physicochemical Characterization and Biological Activities of Black and White Garlic: In Vivo and In Vitro Assays
9). M Ángeles Toledano Medina, Jesús Pérez-Aparicio, Alicia Moreno-Ortega, Rafael Moreno-Rojas. 2019. Foods 8(8):314. Influence of Variety and Storage Time of Fresh Garlic on the Physicochemical and Antioxidant Properties of Black Garlic
10). A Armentia, S Martín-Armentia, F Pineda, B Martín-Armentia, M Castro, S Fernández, A Moro, M Castillo. 2019. Allergologia et Immunophatologia S0301-0546(19)30091-6. Allergic Hypersensitivity to Garlic and Onion in Children and Adults
11). Laura Ellwood, Gizemnur Torun, Zuhal Bahar, Ritin Fernandez. 2018. Journal of Biomedical Informatic Database of Systematic Review and Implementation 16(11):2103-2108. Effectiveness of Flavonoid Rich Fruits for Hypertension in Adults: A Systematic Review Protocol
12). Xiaoming Lu, Ningyang Li, Xuguang Qiao, Zhichang Qiu, Pengli Liu. 2017. Journal of Food and Drugs Analysis 25(2):340-349. Composition Analysis and Antioxidant Properties of Black Garlic Extract
13). Muhammad Imran, Abdur Rauf, Tareq Abu-Izneid, Muhammad Nadeem, Mohammad Ali Shariati, Imtiaz Ali Khan, Ali Imran, Ilkay Erdogan Orhan, Muhammad Rizwan, Muhammad Atif, Tanweer Aslam Gondal, Mohammad S Mubarak. 2019. Biomedicine and Pharmacotheraphyy 112:108612. Luteolin, a Flavonoid, as an Anticancer Agent: A Review
14). Thibault Lemaire, Salah Naili. 2012. Medical Hypotheses 78(3):367-9. Possible Role of Calcium Permselectivity in Bone Adaptation
15). Juliet M Pullar, Anitra C Carr, Margreet C M Vissers. 2017. Nutrients 9(8):866. The Roles of Vitamin C in Skin Health
16). A C Massey. 1992. The Medical Clinics of North America 76(3):549-66. Microcytic Anemia. Differential Diagnosis and Management of Iron Deficiency Anemia
17). Fadi G Mirza, Rezan Abdul-Kadir, Christian Breymann, Ian S Fraser, Ali Taher. 2018. Expert Review of Hematology 11(9):727-736. Impact and Management of Iron Deficiency and Iron Deficiency Anemia in Women's Health