Codeine adalah obat yang digunakan untuk menyembuhkan nyeri sedang yang tidak bisa dihilangkan dengan obat nyeri lain seperti paracetamol dan ibuprofen [1,2,3,4,5].
Daftar isi
Berikut adalah penjelasan tentang indikasi codeine serta pengaruhnya terhadap kehamilan dan menyusui [3]:
Indikasi | Obat nyeri |
Konsumsi | Anak-anak dan dewasa |
Kelas | Analgesik Opioid |
Bentuk | Tablet, kapsul, dan injeksi |
Kontraindikasi | → Depresi pernapasan akut, keadaan koma, gagal hati, asma bronkial akut atau berat, obstruksi saluran pencernaan, ileus paralitik, distensi abdomen, alkoholisme akut, cedera kepala, peningkatan tekanan intrakranial, diare yang disebabkan oleh kolitis pseudomembran atau keracunan → Metabolisme ultrarapid CYPD26, gangguan hati (injeksi intramuskular) → Anak-anak <12 tahun; <18 tahun yang menjalani tonsilektomi dan/atau adenoidektomi; 12-18 tahun dengan risiko lain untuk depresi pernapasan; <18 tahun (bila digunakan untuk menangani batuk) → Laktasi; bersamaan atau dalam 14 hari setelah menggunakan MAOI |
Peringatan | → Pasien dengan hipotensi, hipotiroidisme, hipertrofi prostat, striktur uretra, insufisiensi adrenokortikal, kondisi akut perut, disfungsi saluran empedu seperti pankreatitis akut, gangguan radang atau obstruktif usus, syok, gangguan kejang, miastenia gravis, kondisi kesehatan mental, psikosis toksik, riwayat penyalahgunaan narkoba atau alkoholisme akut → Pasien gemuk, metabolisme CYP2D6 ekstensif, menengah, dan buruk → Gangguan ginjal dan hati, kehamilan, serta anak-anak dan orang tua → Penggunaan obat ini harus diawasi oleh tenaga medis atau dokter. |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Kategori C: Penelitian pada reproduksi trimester C menunjukkan efek samping, namun tidak ada penelitian pada wanita hamil ataupun risiko bayi akibat penggunaan obat ini selama menyusui. |
Codeine termasuk dalam obat nyeri opioid atau terkadang disebut dengan narkotika. Obat codeine digunakan untuk mengobati nyeri ringan hingga sedang. Penggunaan obat ini harus disertai resep dokter dan diawasi oleh dokter atau tenaga medis. [1,2,3,4,5]
Berikut adalah pembagian dosis codeine berdasarkan indikasi dan kategori pasien [3]:
Intramuskuler ⇔ Nyeri ringan sampai sedang → 30-60 mg setiap 4 jam atau sesuai kebutuhan |
Oral/Diminum ⇔ Diare akut → 30 mg setiap 3-4 kali sehari, sedangkan untuk lansia mungkin diperlukan penyesuaian dosis ⇔ Nyeri ringan sampai sedang → Awal: 15-69 mg setiap 4 jam atau sesuai kebutuhan. Maksimal 360 mg setiap hari. Sedangkan untuk lansia diperlukan pengurangan dosis ⇔ Pereda batuk → 15-30 mg setiap 3-4 kali sehari |
Intramuskuler ⇔ Nyeri ringan sampai sedang → ≥12 tahun: 0,5-1 mg/kg setiap 6 jam atau sesuai kebutuhan. Maksimal 240 mg setiap hari |
Oral/Diminum ⇔ Nyeri ringan sampai sedang → ≥12 tahun: 0,5-1 mg/kg setiap 6 jam atau sesuai kebutuhan. Maksimal 240 mg setiap hari (60 mg/dosis) |
Penggunaan obat codeine dalam jangka waktu tertentu dapat menimbulkan beberapa efek samping. Berikut ini adalah efek samping yang membutuhkan medis segera [1,2,4,5]:
Insiden tidak diketahui
Efek samping yang tidak membutuhkan medis segera:
Lebih umum
Insiden tidak diketahui
Info Efek Codeine Tenaga Medis
Informasi lebih detail mengenai cara penyimpan hingga overdosis dari codeine tercantum dalam tabel berikut ini [2,3]:
Penyimpanan | Simpan antara suhu 15-30oC dan lindungi dari cahaya |
Cara Kerja | Deskripsi: Codeine adalah agonis opiat turunan fenantrena yang mengubah persepsi dan respons terhadap nyeri dengan mengikat reseptor abadi di SSO bahkan menghalangi jalur nyeri. Pun membantu menekan batuk dengan tindakan langsung di medula dan memberikan efek pengeringan pada mukosa saluran pernapasan sehingga viskositas sekresi bronkial meningkat. Onset: Analgesia 0,5-1 jam (oral, pelepasan segera): 10-30 menit (injeksi). Durasi: 4-6 jam Farmakokinetik: Penyerapan: Diserap dengan baik dari saluran pencernaan. Ketersediaan hayati: 53% dengan waktu konsentrasi plasma puncak 1-1,5 jam Distribusi: Melintasi plasenta dan memasuki ASI. Volume distribusi sekitar 3-6 L/kg dengan pengikatan protein plasma 7-25% Metabolisme: Dimetabolisme di hati melalui O-demetilasi oleh CYD2D6 menjadi morfin (Aktif), N-demetilasi oleh CYP3A4, dan konjugasi parsial dengan asam glukuronat Ekskresi: Melalui urin kira-kira 90% dan 10% sebagai obat tidak berubah) serta kotoran. Waktu paruh plasma 3-4 jam (oral/IM) |
Interaksi dengan obat lain | → Peningkatan risiko SSP atau depresi pernapasna dengan benzodiazepin seperti anxiolytics atau sedatif, anestesi, antihistamin, natrium oksibat → Peningkatan risiko sembelit parah dneganantikolinergik dan antidiare → Quinidine mengganggu metabolisme codeine → Simetidin meningkatkan konsentrasi codeine dalam plasma → Menunda penyerapan mexiletine serta antagonis efek domperidone, metoclopramide, dan cisapride → Berpotensi fatal pada eksitasi SSP parah atau depresi dengan MAOI |
Interaksi dengan makanan | Meningkatkan efek hipotensi, sedatif, dan depresi pernapasan dari alkohol |
Pengaruh pada hasil lab | Mengganggu pemeriksaan pengosongan lambung dan pencitraan hepatobilier yang menggunakan disofenin teknesium Tc 99m |
Mengapa saya membutuhkan obat ini?
Codeine digunakan untuk mengobati nyeri, diare, dan batuk kering [2].
Bagaimana caraya meminum codeine?
Gunakan sesuai dengan anjuran dokter. Jika mendapatkan codeine dalam bentuk tablet oral, maka telan seluruhnya tanpa membagi, mengunyah, atau menghancurkan tablet. Jika diberikan larutan oral, gunakan jarum suntik atau gelas ukur yang telah dikalibrasi untuk mengukur dosis yang diperlukan. Hindari menggunakan sendok teh atau sendok makan [2].
Kapan saya tidak boleh menggunakan obat ini?
Jika mengalami penyakit paru-paru, gagal hati, alkoholisme akut, cedera kepala, peningkatan tekanan di sekitar otak, penyakit perut, serta diare oleh radang usus atau keracunan [1].
Instruksi diet khusus apa yang harus saya ikuti?
Hindari alkohol [3].
Di bawah ini adalah obat bermerek yang mengandung codeine [2]:
Brand Merek Dagang |
Codikaf |
1. Anonim. Codeine. WebMD; 2020
2. Anonim. Codeine. Drugs; 2020
3. Anonim. Codeine. Mims Indonesia; 2020
4. Anonim. Codeine. MedinePlus; 2020
5. Anonim. Codeine. Drugbank; 2020