Tinjauan Medis : dr. Katya Saphira, M.Gizi
Durian merupakan buah yang banyak kontroversinya. Jika dikonsumsi cukup (2-3 biji) sehari saja, manfaatnya cukup tinggi. Durian kaya akan vitamin B dan C karena itu memiliki pengaruh pada sistem saraf
Daftar isi
Durio zibethinus, atau yang lebih dikenal dengan nama durian, tergolong dalam buah tropis yang eksotis seperti halnya buah naga, belimbing, leci, serta manggis [1].
Buah durian banyak ditemukan di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia. Di negara-negara lain seperti Malaysia, Thailand, Filipina, durian juga tidak jarang dijumpai [1,2].
Pohon durian dapat menghasilkan durian yang matang dalam kurun 5-7 tahun, dengan tiap pohonnya menghasilkan 15-800 buah durian per musim panen [2].
Dijuluki sebagai ‘king of fruits‘, durian memiliki kulit yang keras dan berduri, bau yang unik, dan rasa yang sangat kuat [3].
Secara morfologi, durian memiliki ukuran dan warna yang bervariasi. Varietas yang sama pun belum tentu memiliki ukuran yang sama tiap buahnya.
Kulit durian yang berduri ada yang berwarna hijau, hijau kekuningan, kuning, hingga cokelat. Umumnya berat durian bisa mencapai 1-3 kg, dengan diameter 14-18 cm [2].
Daging buah durian berbentuk bulat atau bujur, dan kedua ujungnya runcing. Warna dagingnya pun bervariasi dari putih, kuning, kuning emas, hingga kemerahan [1].
Beberapa bagian lain selain daging buah durian, secara tradisional juga bisa dimanfaatkan sebagai berikut:
Di bawah ini merupakan tabel yang berisi kandungan gizi dari buah durian secara umum.
IDNmedis.com Info Gizi (Per 100 Gram) Durian, mentah atau beku | |||
---|---|---|---|
Kalori: | 147 | Kalori Dari Lemak: | 44.6 |
%Kebutuhan Harian | |||
Total Lemak | 5.3 g | 8.2 % | |
Lemak Jenuh | 0 | 0 % | |
Lemak Trans | 0 | 0 % | |
Kolesterol | 0 mg | 0 % | |
Sodium | 2 mg | 0.08 % | |
Total Karbohidrat | 27.1 g | 9.03 % | |
Serat | 3.8 g | 15.2 % | |
Gula | 0 | ||
Protein | 1.5 g | 2.94 % | |
Vitamin A | 0.88 % | Vitamin c | 32.84 % |
Kalsium | 0.6 % | Zat besi | 2.39 % |
Src : Durian, mentah atau beku *Kebutuhan harian berdasarkan diet 2,000 kalori. Kebutuhan anda bisa lebih besar/kecil. |
Top 10 Gizi | |||
---|---|---|---|
Penyajian 100gr | %Kebutuhan Harian | ||
Vitamin C | 19.7 mg | 33 % | |
Tiamin | 0.4 mg | 25 % | |
Mangan | 0.3 mg | 16 % | |
Vitamin B6 | 0.3 mg | 16 % | |
Serat makanan | 3.8 g | 15 % | |
Kalium | 436.1 mg | 12 % | |
Riboflavin | 0.2 mg | 12 % | |
Tembaga | 0.2 mg | 10 % | |
Total Karbohidrat | 27.1 g | 9 % | |
Folat | 36 mcg | 9 % | |
Src : Durian, mentah atau beku |
Melalui tabel di atas dapat diamati bahwa dari jumlah kalori total 147 kcal per 100 gramnya, sekitar 30% merupakan kalori dari lemak, sehingga dapat dikatakan bahwa durian mengandung lemak yang cukup tinggi.
Buah durian kaya akan vitamin C (33% AKG), vitamin B6 (16% AKG) dan juga sumber serat alami (15% AKG). Durian juga menjadi sumber vitamin A walaupun persentase AKG nya kecil (0,88% AKG).
Hingga saat ini, sudah banyak peneliti yang mengidentifikasi dan menyatakan bahwa terdapat beberapa komponen bioaktif pada buah durian, diantaranya yaitu karotenoid, antosianin, flavonoid, dan polifenol [1].
Karotenoid yang terdapat pada durian menentukan kenampakannya. Beberapa varietas durian seperti Durian Monthong biasanya memiliki kendungan karotenoid yang lebih banyak, sehingga warna daging buahnya kuning jingga [10].
Jadi hal yang perlu diperhatikan adalah seluruh jumlah nutrisi serta komponen bioaktif yang terkandung dalam durian tidak selalu sama tiap buahnya.
Beberapa faktor seperti varietas durian yang berbeda, tingkat kematangan durian yang berbeda, akan mempengaruhi jumlah nutrisi yang terkandung di dalamnya [11,12,13].
Kandungan nutrisi yang melimpah pada durian membuat buah ini memiliki banyak manfaat. Di bawah ini adalah beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari konsumsi durian.
Komponen bioaktif pada durian bersifat sebagai agen terapeutik yang mampu berperang melawan radikal bebas, mengurangi stress oksidatif yang diakibatkan oleh radikal bebas tersebut, sehingga mampu mencegah beberapa penyakit seperti:
Diabetes mellitus merupakan penyakit metabolik yang berkaitan dengan insulin. Pada diabetes tipe 1, insulin tidak dapat diproduksi akibat autoimun yang menyerang sel pankreas [14].
Komponen bioaktif durian mampu mencegah diabetes tipe 1 dengan cara membantu regulasi sekresi insulin dalam tubuh [1], sehingga tubuh mempunyai insulin yang cukup.
Penyakit kardiovaskular seringkali dihubungkan dengan jumlah kolesterol dalam tubuh yang terlalu berlebih.
Timbunan lemak akibat pola hidup kurang sehat dapat menghambat saluran darah yang berakibat fatal bagi manusia, yaitu kematian.
Menurut penelitian, komponen bioaktif pada durian seperti karotenoid dan antosianin yang memiliki fungsi sebagai antoksidan mampu menurunkan kolesterol jahat dan mencegah penyakit kardiovaskular [1].
Penyakit kanker hingga saat ini masih sering dijumpai dan menjadi salah satu penyebab kematian terbesar.
Durian juga mengandung sejumlah polifenol. Senyawa ini diketahui mampu menginduksi apoptosis dan menghambat pertumbuhan sel kanker [15].
Durian mengandung sejumlah serat pangan yang berperan dalam proses pencernaan dalam tubuh manusia [16].
Adanya serat akan membantu meningkatkan kinerja usus dalam menyerap nutrisi-nutrisi, menjaga mobilitas pada usus, dan memadatkan feses yang terlalu cair.
Serat sebagai komponen penjaga kesehatan pencernaan juga berarti menghindarkan kita dari diare serta konstipasi.
Vitamin C yang terdapat dalam buah durian membantu menjaga kesehatan kulit melalui pembentukan jaringan kolagen [17] yang merupakan komponen agar kulit kita tetap cerah, halus, dan kencang.
Karena vitamin C berperan dalam sintesis kolagen, maka keberadaan vitamin ini juga turut berperan dalam mempertahankan kepadatan tulang dan gigi, sehingga osteoporosis dapat dicegah.
Selain manfaat-manfaat yang sudah disebutkan di atas, beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa durian memiliki fungsi lain seperti menyembuhkan insomnia, menurunkan tekanan darah, mengurangi gejala depresi, stress, hingga anxiety [18].
Di luar deretan manfaat yang dapat diperoleh dari konsumsi durian, ternyata konsumsi berlebih buah ini juga dapat menimbulkan dampak negatif seperti:
Karena kandungan vitamin C pada durian yang cukup tinggi, asupan berlebih durian dapat menyebabkan hipervitaminosis C.
Gejala yang sering timbul adalah sakit perut, mual, muntah, hingga diare [19].
Buah durian cukup tinggi kandungan lemaknya. Konsumsi yang terlalu berlebihan tanpa diimbangi dengan olahraga yang cukup dapat menggeser angka timbangan ke arah kanan.
Maka dari itu, konsumsi durian untuk penderita obesitas perlu diperhatikan dan dibatasi agar kondisi tubuh tidak semakin buruk.
Penelitian terdahulu sudah menunjukkan bahwa konsumsi durian dan alkohol secara terus menerus dapat berakibat fatal, yaitu gagal jantung dan kematian [20].
Durian tergolong dalam buah klimaterik [1], yang mana memproduksi etilen lebih banyak dibandingkan buah non klimaterik. Etilen ini merupakan senyawa yang menjadi salah satu faktor pendorong kematangan buah.
Karena merupakan buah klimaterik, bahkan setelah dipanen durian masih bisa menghasilkan etilen. Hal ini menyebabkan durian cepat busuk.
Durian yang matang akan mengalami sejumlah perubahan, seperti perubahan aroma yang lebih menyengat, daging buah yang melunak, rasa buah yang lebih manis, hingga perubahan warna [21].
Maka dari itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan bisa dilakukan untuk memperpanjang umur simpan durian:
Durian membutuhkan sejumlah proses sebelum dikonsumsi. Proses ini yaitu memisahkan daging buah dari kulitnya yang keras dan berduri.
Mirip dengan buah nangka, kulit durian harus dibelah terlebih dahulu menjadi beberapa bagian memanjang, yang di dalamnya tersusun rapi 2-3 buah daging durian tiap lajurnya.
Buah durian yang tergolong buah musiman ini banyak menarik perhatian masyarakat. Apabila sudah memasuki musim panen, tingkat penjualan dan konsumsinya biasanya meningkat.
Ada berbagai cara untuk mengonsumsi buah durian, beberapa diantaranya yaitu sebagai berikut:
Bagi masyarakat yang suka buah durian, mengonsumsinya langsung menjadi salah satu pilihan yang banyak diminati.
Di Indonesia sendiri, apabila waktu panen durian sudah tiba, tentu kita dapat menjumpai banyak pedagang yang menjual buah ini di pinggir jalan, dan beberapa konsumen akan langsung membeli dan mengonsumsinya di tempat tersebut.
Hal ini disebabkan selain karena kemudahannya, konsumen juga dapat mencium aroma dan rasa alami dari buah durian yang merupakan pengalaman unik tersendiri.
Olahan buah-buahan yang sering dijumpai di sekitar kita yang paling mudah adalah jus, termasuk jus durian.
Jus durian menjadi salah satu minuman yang banyak diminati sejak dahulu [1].
Durian juga dapat diolah menjadi selai. Walaupun mungkin tidak banyak produk selai durian yang kita jumpai di pasaran, akan tetapi cara tersebut termasuk salah satu alternatif menikmati buah eksotis ini.
Dodol adalah salah satu jajanan khas Indonesia yang berasal dari tepung ketan [9].
Umumnya buah-buahan seperti apel, nangka, stroberi, termasuk durian, seringkali digunakan sebagai perisa pada dodol agar rasanya lebih bervariasi.
Mengolah daging buah durian ke dalam bentuk serbuk juga menjadi alternatif lain untuk menikmati buah ini [23].
Bubuk durian ini bisa dijadikan minuman kemasan yang praktis, mudah dibawa, tahan lama, dan menarik terutama untuk kaum anak-anak hingga remaja
Freeze-dry merupakan salah satu metode pengeringan bahan pangan yang modern. Bahan pangan yang diolah dengan metode ini kadar airnya akan menjadi sangat minimum dan ukurannya juga mengecil.
Daging durian yang diolah dengan cara dikeringkan dengan suhu rendah sudah banyak dijumpai di era modern ini untuk dikonsumsi sebagai camilan.
Sudah bukan hal yang asing lagi di Indonesia jika daging buah durian digunakan sebagai bahan pelengkap pada es buah atau es campur.
Selain itu ada juga masyarakat yang mengonsumsi durian bersama dengan ketan, menjadikan durian sebagai topping pancake atau roti.
Pada dasarnya di era modern ini sudah banyak teknologi yang di dunia yang berkembang, hal ini yang mendorong masyarakat untuk semakin kreatif dalam mengolah bahan pangan, termasuk durian.
Bahkan tidak menutup kemungkinan hal yang sebelumnya tidak mungkin dilakukan, saat ini sapat diwujudkan.
Tidak hanya di Indonesia saja, akan tetapi tidak semua masyarakat di dunia menyukai durian, kebanyakan disebabkan karena bau yang terlalu menyengat dan rasanya yang aneh, tidak familiar.
Namun juga tidak sedikit masyarakat yang menyukai buah ini. Mereka umumnya berpendapat bahwa bau dan rasa durian ini unik, khas.
1) Lee-Hoon Ho, Rajeev Bhat. 2015. Food Chemistry. Exploring the potential nutraceutical values of durian (Durio zibethinus L.) – An exotic tropical fruit.
2) Nurul Arneida Husin, Sadequr Rahman, Rohini Karunakaran & Subhash Janardhan Bhore. 2018. Bioinformation. A review on the nutritional, medicinal, molecular and genome attributes of Durian (Durio zibethinus L.), the King of fruits in Malaysia.
3) Bin Tean Teh, Kevin Lim, Chern Han Yong, Cedric Chuan Young Ng, Sushma Ramesh Rao, Vikneswari Rajasegaran, Weng Khong Lim, Choon Kiat Ong, Ki Chan, Vincent Kin Yuen Cheng, Poh Sheng Soh, Sanjay Swarup, Steven G Rozen, Niranjan Nagarajan & Patrick Tan. 2017. Nature Genetics. The draft genome of tropical fruit durian (Durio zibethinus).
4) Michael J. Brown. 1997. International Plant Genetic Resources Institute. Durio - A Bibliographic Review.
5) Y.Y. Voon, N. Sheikh Abdul Hamid, G. Rusul, A. Osman & S.Y. Quek. 2007. Food Chemistry. Characterisation of Malaysian durian (Durio zibethinus Murr.)
cultivars: Relationship of physicochemical and flavour properties with sensory properties.
6) Shiv K. Berry. 1979. Lipids. Cyclopropene fatty acids in some Malaysian edible seeds and nuts: I. Durian (Durio zibethinus, Murr.).
7) Taewee Tongdang. 2008. Starch/Stärke. Some Properties of Starch Extracted from Three Thai Aromatic Fruit Seeds.
8) I. Srianta,B. Hendrawan, N. Kusumawati & P. J. Blanc. 2012. International Food Research Journal. Study on durian seed as a new substrate for angkak production.
9) D. Tate. 1999. Singapore: Tien Wah Press. Tropical fruit.
10) Somsri Charoenkiatkul, Parunya Thiyajai & Kunchit Judprasong. 2015. Food Chemistry. Nutrients and bioactive compounds in popular and indigenous durian (Durio zibethinus murr.)
11) Gorinstein S, Poovarodom S, Leontowicz H, Leontowicz M, Namiesnik J, Vearasilp S, Haruenkit R, Ruamsuke P, Katrich E, Tashma Z. 2011. Food Research International. Antioxidant properties and bioactive constituents of some rare exotic Thai fruits and comparison with conventional fruits: In vitro and in vivo studies.
12) Ratiporn Haruenkit, Sumitra Poovarodom, Suchada Vearasilp, Jacek Namiesnik, Magda Sliwka-Kaszynska, Yong-Seo Park, Buk-Gu Heo, Ja-Yong Cho, Hong Gi Jang, Shela Gorinstein. 2010. Food Chemistry. Comparison of bioactive compounds, antioxidant and antiproliferative activities of Mon Thong durian during ripening.
13) Jayakumar R, Kanthimathi M. S. 2011. Food Chemistry. Inhibitory effects of fruit extracts on nitric oxide-induced proliferation in MCF-7 cells.
14) Akram T. Kharroubi, Hisham M. Darwish. 2015. World Journal of Diabetes. Diabetes mellitus: The epidemic of the century.
15) Singh M, Singh R, Bhui K, Tyagi S, Mahmood Z, Shukla Y. 2011. Oncology Research. Tea polyphenols induce apoptosis through mitochondrial pathway and by inhibiting nuclear factor-kappaB and Akt activation in human cervical cancer cells.
16) Wendy J. Dahl PhD RD & Maria L. Stewart PhD. 2015. Journal of the Academy of Nutrition and Dietetics. Position of the Academy of Nutrition and Dietetics: Health Implications of Dietary Fiber.
17) Surya Darma, Menker Manjas, Deddy Saputra, Salmiah Agus & Erkadius. 2013. Jurnal Kesehatan Andalas. Efek Pemberian Suntikan Subkutan Vitamin C Terhadap Luka Insisi Dermal.
18) Haruenkit R, Poovarodom S, Leontowicz H, Leontowicz M, Sajewicz M, Kowalska T, Delgado-Licon E, Rocha-Guzmán NE, Gallegos-Infante JA, Trakhtenberg S, Gorinstein S. 2007. Journal of Agricultural and Food Chemistry. Comparative study of health properties and nutritional value of durian, mangosteen, and snake fruit: experiments in vitro and in vivo.
19) Rachel Nall, RN, MSN, CRNA & Elaine K. Luo, MD. 2019. Medical News Today. What happens when you take too much vitamin C
20) J. R. Croft. 1981. Melbourne: Melbourne University Press. Handbooks of the flora of Papua New Guinea.
21) Subhadrabandhu, S & Ketsa, S. 2001. Daphne Brasell 584 Associates Ltd, Wellington. Durian: king of tropical fruit.
22) Singapore Food Agency. 2019. Food for Thought. How to store your durian.
23) Sung Tong Chin, Sheikh Abdul Hamid Nazimah, Siew Young Quek, Yaakob Bin Che Man, Russly Abdul Rahman, Dzulkifly Mat Hashim. 2008. Food Science and Technology. Changes of volatiles’ attribute in durian pulp during freeze- and spray-drying process.