Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Galaktorea adalah adanya sekret putih susu yang keluar dari puting namun tidak berhubungan dengan produksi ASI normal pada ibu menyusui. Galaktorea sendiri bukanlah suatu penyakit, namun dapat merupakan
Terlalu banyak prolaktin (hormon yang berperan dalam produksi air susu/laktasi) dapat menyebabkan payudara mengeluarkan cairan secara berkala atau berkesinambungan kondisi ini kemudian dicurigai melahirkan galaktorea. [1, 5, 6]
Daftar isi
Galaktorea adalah keluarnya cairan dari puting payudara yang tak berhubungan dengan produksi ASI (menyusui). Kondisi ini bisa terjadi untuk pria dan wanita, namun lebih umum ditemukan pada wanita bahkan bisa terjadi pada ibu belum pernah memiliki anak ataupun yang sudah menopause. [1, 2, 5, 6]
Anggapan umum bahwa galaktorea bukanlah sebuah penyakit tetapi galaktorea bisa saja mengindikasikan timbulnya penyakit tertentu apalagi berulang kali terjadi dan dalam waktu yang lama. Oleh karena itu, tetaplah waspada dan konsultasikan dengan dokter. [1, 3, 4]
Penyebab timbulnya penyakit ini belum pasti diketahui, akan tetapi kondisi seperti terlalu banyak prolaktin, stimulasi payudara yang berlebihan, efek samping pengobatan, atau gangguan kelenjar pituitari seringkali dikaikan sebagai penyebab galaktorea. [5, 6]
Gejela paling umum yang timbul adalah keluarnya cairan dari puting payudara terus menerus, haid tak teratur, sakit kepala dan lain-lain. [2, 5]
Pengobatan terhadap galaktorea selalu terkait penyebab yang mendasarinya. Dokter kadang-kadang cukup memberikan obat-obat seperti bromokriptin atau kabergoline untuk menurunkan kadar prolaktin dalam tubuh dan dalam kasus tertentu dokter merekomendasikan pemeriksaan fisik, tes darah dan lain-lain. [1, 3, 4]
Berikut ini beberapa fakta tentang Galaktorea; [1, 2, 3, 4, 6]
Galaktorea adalah keluarnya cairan dari puting payudara yang tak berhubungan dengan produksi ASI atau sedang menyusui.
Walaupun kasus ini jarang terjadi, namun karena pengaruh hormon prolaktin yang terlalu banyak, galaktorea diketahui bisa muncul pada bayi laki-laki maupun perempuan baru saja dilahirkan.
Galaktorea bukanlah penyakit, tetapi kondisi ini bisa menjadi salah satu pertanda penyakit tertentu (misalnya tumor) di dalam tubuh. Galaktorea bisa terjadi pria dan wanita yang belum pernah memiliki anak atau setelah menopause.
Galaktorea dicurigai timbul karena terlalu banyaknya hormon prolaktin yaitu hormon yang bertanggung jawab pada produksi ASI (khusus pada saat bayi dilahirkan). Hormon prolaktin ini diproduksi oleh kelenjar pituitari kelenjar ini terletak di dasar otak dan bertugas mengeluarkan dan mengatur sejumlah hormon.
Dalam kasus tertentu, penderita galaktorea akan mengalami gejala seperti konstipasi, tidak tahan berada di daerah dingin, kelelahan yang parah, maka penyebab kondisi ini bisa saja karena hipotiroidisme kondisi di mana hormon tiroid terlalu rendah.
Sebagian besar pendigap galaktorea dapat sembuh secara total. Hal ini menandakan bahwa galaktorea dapat disembuhkan atau dicegah. Tumor kelenjar pituitari seringkali tidak berbahaya dan beberapa pengobatan medis dapat mencegah gejala yang ditimbulkannya.
Ada beberapa hal yang dicurigai menyebabkkan galaktorea. Bahkan untuk kasus tertentu, dokter mengatakan beberapa orang menderita galaktorea yang disebut galaktorea idiopatik, penyebabnya tidak jelas namun diketahui disebabkan oleh jaringan payudara yang terlalu sensitif terhadap hormon prolaktin. [1]
Berikut ini beberapa penyebab galaktorea; [1,3,5]
1. Prolaktinoma
Prolaktinoma kondisi tumor jinak otak, tepatnya di kelenjar hipofisis (pituitary). Kondisi ini kemudian terlalu menekan kelenjar pituitari sehingga menyebabkan produksi hormon prolaktin secara berlebihan.
Prolaktinoma bisa mengebangkan beberapa kondisi lain baik kepada pria maupun wanita: [1, 2, 4, 5, 6]
Pada wanita, prolaktinoma dapat menyebabkan:
Pada pria, prolaktinoma dapat menyebabkan:
2. Tumor
Tumor, khususnya tumor jinak pada kelenjar pituitari akan menekan batang kelenjar pituitari yang menghubungkannya ke hipotalamus, bagian kecil dari otak yang berperan penting dalam produksi berbagai hormon tubuh. [1, 3, 6]
Kondidsi ini bisa menghentikan produksi dopamin hormon yang bertugas selain mengatur emosi, juga membantu menjaga kadar prolaktin agar tetap dalam keadaan normal. [1, 3, 6]
Jika penderita tidak menghasilkan cukup dopamin, kelenjar pituitari dapat memproduksi terlalu banyak prolaktin, yang menyebabkan keluarnya cairan dari puting payudara. [1, 4]
Berikut ini beberapa keadaan yang turut mengembangkan Galaktorea: [1, 2, 3, 4, 5]
Selain faktor-fakto tersebut, beberapa hal berikut seringkali dihubungkan sebagai penyabab galaktorea pada wanita, pria maupun anak-anak dan bayi; [1,2,4]
Gejala paling umum dari galaktorea adalah keluarnya cairan (bukan ASI) dari puting payudara.
Gejala lain yang barangkali dirasakan penderita seperti;[1,2,3,4,5,6]
Beberapa gejala yang timbul kadang-kadang dipengaruhi oleh beberapa penyakit yang mendasari timbulnya galaktorea seperti prolaktinoma, tumor dan lain-lain. [1,2]
Kapan Harus ke Dokter?
Segera menghubungi dokter apabila Anda merasakan beberapa hal berikut ini; [3,4]
Walaupun diyakini bukanlah sebuah penyakit, Galaktorea yang dibiarkan saja terus menurus bisa menimbulkan keadaan yang lebih parah seperti; [5,6]
Pengobatan Galaktorea selalu terkait dengan kondisi-kondisi yang mendasari perkembangannya. Sehingga diagnosis terhadap penyakit ini memang sangat diperlukan. [1, 3, 4, 5]
Dokter umumnya akan melakukan beberapa kombinasi pemeriksaan atau tes berikut ini; [1,2,3,4,5]
Pada pemeriksaan ini dokter mengamati cairan yang keluar dari puting ketika payudara ditekan. Tekstur warna cairan menentukan pengobatan diberikan. Selain itu, dokter juga akan mengamati benjolan yang timbul pada payudara untuk memastikan apakah ada tumor yang timbul atau tidak.
Tes darah difungsikan untuk melihat kadar hormon LH (Luteinizing Hormone)dan FSH (Follicle-stimulating hormone). Hormon LH dan FSH berperan penting dalam reproduksi pria maupun wanita. Pemeriksaan ini makin memudahkan dokter dalam menemukan penyebab galaktorea.
Pada pemeriksaan ini dokter akan mengambil cairan payudara penderita yang pernah hamil. Langkah ini dilakukan menemukan kandungan lemak di dalamnya. Kondisi ini membantu dokter membedakan antara gejala galaktorea dan ASI.
Tes ini dilakukan untuk memastikan cairan yang keluar puting terkait kehamilan ataupun galaktorea.
Bila pada pemeriksaan fisik, dokter menemukan benjolan atau pertumbuhan jaringan tak normal dalam payudara maka tes USG atau mammogram dilakukan untuk memastikan kemungkinan gejala tersebut terkait galaktorea.
Pada kasus tertentu, CT scan atau MRI dilakukan. Tes ini dilakukan untuk mastikan tumor atau kelainan kelenjar pituitari apabila dalam tes darah dokter menemukan indikasi peningkatan kadar prolaktin.
Jika pada pemeriksaan dokter menemukan penyebab galaktorea diakibatkan oleh obat-obatan tertentu yang dikonsumsi pasien, maka kemungkinan dokter akan meminta kepada pasien untuk menghentikan penggunaan obat-obat tersebut.
Pengobatan galaktorea seringkali didasarkan pada penyebab yang mendasari dan hasil diagnosisnya. [1,3]
Dokter akan merekomendasikan obat-obatan yang berfungsi menghalangi efek prolaktin atau menurunkan kadar prolaktin jika mengalami ketidaknyamana akibat keluarnya cairan dari puting payudara secara terus menerus. [1,3,4]
Berikut ini beberapa pilihan pengobatan berdasarkan kondisi yang mendasari penyebab galaktorea; [1,3,5,6]
Penyebab yang mendasari | Kemungkinan Pengobatan |
Penggunaan obat-obatan | Berhenti minum obat, ubah dosis atau beralih ke obat lain bila dokter menyarankan obat tersebut |
Hipotiroidisme (kurangnya kelenjar tiroid) | Mengonsumsi obat-obat yang dapat mengatasi kekurangan produksi kelenjar tiroid seperti levothyroxine, Levothroid, Synthroid dan lainnya. Atau lakukan terapi penggantian kelenjar tiroid |
Tumor hipofisis (prolaktinoma) | Konsumsilah obat-obatan penyembuh tumor hipofisis atau bila memungkinkan lakukan operasi pengangkatan tumor |
Penyebab yang tak diketahui | Cobalah mengonsumsi obat-obat penurun kadar prolaktin atau yang dapat meminimalkan cairan yang keluar dari puting payudara. Obat-obatan itu seperti bromocriptine (Cycloset) atau cabergoline dan lain-lain. |
Galaktorea bukanlah penyakit dan beberapa pasien yang menderita galaktorea karena kondisi tertentu yang mendasari biasanya sembuh setelah menjalani pengobatan yang tepat. [1]
Untuk menghindari kemungkinan terjadinya galaktorea, beberapa hal berikut dapat dipraktikkan; [1,2,3,4,5]
1. Tim Jewel. Valinda Riggins Nwadike, MD, MPH. What Causes Nipple Discharge (Galactorrhea)?. Healthline. 2018.
2. Shavit Gavish. Galactorrhea. Prime Health Channel. 2013.
3. Anonim. Galactorrhea. Mayo Clinic. 2021.
4. Anonim. Galactorrhea. Cleveland Clinic. 2021.
5. Anonim. What Are the Symptoms and Causes of Galactorrhea?. Step to Health. 2021.
6. ALEXANDER K.C. LEUNG, M.B.B.S. and DANIELE PACAUD, M.D.,. Diagnosis and Management of Galactorrhea. American Family Physician Journal. 2004.