Gensparin sodium (selanjutnya akan disebut Gensparin) merupakan obat pengencer darah yang termasuk dalam LMWH (Low Molecular Weight Heparin) / Heparin Densitas Rendah. [1]
Daftar isi
Berikut ini informasi mengenai gensparion sodium, mulai dari indikasi hingga peringatannya : [1, 2]
| Indikasi | – Thromboembolisme vena (VTE/ Venous Thromboembolic Disease) akut atau elektif. – Thrombosis vena dalam (DVT/ Deep Vein Thrombosis). – Embolisme arteri perifer – Embolisme paru (PE/ Pulmonary Embolism) – Profilaksis thromboembolisme vena pada pasien risiko sedang-tinggi (pasca operasi, pasien ortopedi) – Unstable angina pectoris – Infark miokard – STEMI (baik pasien yang sedang menjalani PCI/ Percutaneous Coronary Intervention atau tidak) – Pencegahan penggumpalan darah dalam extracorporeal circuits. |
| Kategori | Obat dengan resep (tidak tersedia di Indonesia) |
| Konsumsi | Dewasa dan anak |
| Kelas | Antikoagulan Trombolitik (antiplatelet dan fibrinolitik) |
| Bentuk | Injeksi |
| Kontraindikasi | – Alergi / hipersensitivitas – Trauma – Epidural half-life – Kelainan hemorrhagik – Cerebral hemorrhage yang baru saja terjadi – Penyakit ulkus peptikum – Hipertensi berat – Operasi mata dan sistem saraf yang baru saja terjadi Kontra indikasi relatif : penyakit ginjal kronis dimana – risiko pengobatan menjadi lebih besar serta terdapat kemungkinan risiko perdarahan kompleks. |
| Peringatan | – Beritahukan kepada dokter bila anda sedang hamil atau menyusui. – Beritahukan kepada dokter obat apa saja yang saat ini sedang dikonsumsi, termasuk vitamin dan suplemen. – Beritahukan kepada dokter riwayat penyakit anda (contohnya riwayat operasi, penjadwalan operasi, penyakit ginjal, penyakit jantung, gula darah tinggi, hipertensi) dan kondisi kesehatan anda. – Hati – hati pada pasien dengan gangguan ginjal, pasien usia tua terutama dengan diabetes mellitus, serta pasien dengan risiko tinggi perdarahan. – Pasien dengan gangguan ginjal sebaiknya dilakukan pencegahan penggunaan antikoagulan yang berakumulasi di ginjal, penurunan dosis obat sesuai dengan kondisi pasien, serta mengevaluasi efek antikoagulan.5 |
| Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Kategori C : studi pada binatang percobaan menunjukkan adanya efek samping pada janin (teratogenik atau embriosidal) dan belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan bila manfaat lebih besar dibanding dengan risiko terhadap janin. |
Gensparin sodium bekerja sebagai antikoagulan dan trombolitik (pengencer darah). Contoh pada keluhan : nyeri tungkai karena penyumbatan pembuluh darah, nyeri dada karena penyumbatan pembuluh darah.
| Thromboembolisme vena ↔ Injeksi subkutan → Dewasa : 15.000 – 20.000 U tiap 12 jam → 8.000 – 10.000 U setiap 8 jam → Usia tua : dosis yang lebih rendah mungkin dipertimbangkan. ↔ Injeksi intravena → Dewasa : 75-70 U/kg atau → 5.000 U (10.000 pada embolisme paru berat) IV loading dose, diikuti 18 U/kgBB → 1.000-2.000 U/ jam c→ ontinuous infusion. → 5.000-10.000 U setiap 4-6 jam. → Usia tua : dosis yang lebih rendah mungkin dipertimbangkan. Profilaksis pasca operasi thromboembolisme vena ↔ Injeksi subkutan → Dewasa : 5.000 U, diberikan 2 jam sebelum operasi, dilanjutkan setiap 8-12 jam selama 7 hari atau sampai ambulasi pasien baik. Unstable angina pectoris ↔ Injeksi intravena → Dewasa : 75-80 U/kg atau 5.000 U (10.000 U pada embolisme paru bedah) IV loading dose, dilanjutkan 18 U/kg atau 1.000-2.000 U/jam continuous infusion. → Alternatif lainnya yakni Injeksi intermiten 5.000- 10.000 U setiap 4-6 jam → Usia tua : dosis lebih rendah mungkin dipertimbangkan. Embolisme arteri perifer ↔ Injeksi intravena → Dewasa : 75-80 U/ kgBB atau 5.000 U (10.000 U pada embolisme paru berat) IV loading dose, diikuti 18 U/kgBB atau 1.000 – 2.000 U / jam continuous infusion. → Alternatif lainnya, injeksi intermiten 5.000 – 10.000 setiap 4-6 jam. → Usia tua : dosis lebih rendah mungkin dipertimbangkan. Profilaksis reoklusi arteri koronaria diikuti terapi trombolitik pada infark miokard ↔ Injeksi intravena → 60 U/kgBB (maksimum 4.000 U) atau 5.000 U bolus bila streptokinase juga digunakan, → 12 U/kgBB/jam (maksimum 1.000 U/jam) dengan durasi pemberian obat 48 jam. |
| Thromboembolisme vena ↔ Injeksi subkutan → Dosis : 250 U/ kgBB ↔ Injeksi intravena → Dosis : 50 U/kgBB loading dose, diikuti infus 15-25 U/kgBB/jam. Unstable angina pectoris ↔ Injeksi intravena → Dosis : 50 U/ kg loading dose, dilanjutkan 15-25 U/kg/jam infus. Embolisme arteri perifer ↔ Injeksi intravena → Dosis : 50 U/kgBB loading dose, diikuti infusion 15-25 U/kgBB/ jam |
Pemberian obat dalam bentuk injeksi menimbulkan nyeri dan perdarahan kecil.
Efek samping obat mungkin ada, namun tidak selalu muncul. Dengan analisis indikasi dan dosis yang tepat, efek samping jarang menimbulkan kompliasi serius.
Beberapa efek samping antikoagulan, di antaranya : perdarahan, mulai dari perdarahan minor seperti gusi yang mudah berdarah, perdarahan mukokutan, skin rash.
Tata laksana yang dapat digunakan untuk mengatasi efek samping : pemberhentian obat, pemberian protamine sulfat, sebuah protein yang berikatan kuat dengan heparin membentuk kompleks inaktif.
Efek samping yang lebih jarang :
Pada setiap peresepan antikoagulan, selalu analisis risiko perdarahan dibanding risiko pembekuan darah. Apabila terdapat efek samping serius, silakan konsultasi dengan dokter. [1,5]
Untuk memahami lebih detil mengenai Gensparin sodium, seperti operdosis, penyimpanan, cara kerja parasetamol, interaksi dengan obat lain serta dengan makanan berikut datanya :[1, 5]
| Penyimpanan obat | → Simpan obat-obatan pada suhu kamar, jauhkan obat dari panas dan cahaya langsung. → Jangan membekukan obat kecuali tertera dalam kemasan. → Jauhkan obat-obatan dari anak-anak dan hewan peliharaan. → Jangan membuang obat ke toilet atau sistem drainase lain kecuali tertera di kemasan. → Obat yang dibuang dengan cara ini dapat mencemari lingkungan. |
| Cara kerja | LMWH adalah antikoagulan, bekerja dengan cara inhibisi jalur kaskade koagulasi. Jalur kaskade koagulasi ini berujung pada perubahan fibrinogen menjadi benang fibrin melalui aktivitas thrombin. LMWH mencegah koagulasi ini dengan mengaktivasi antithrombin III. Antithrombin III akan berikatan dengan faktor Xa, kemudian mencegah aktivasinya. Inaktivasi faktor Xa berarti prothrombin tidak akan diaktivasi menjadi thrombin sehingga fibrinogen tidak dikonversikan menjadi fibrin untuk formasi clot / gumpalan darah. LMWH sendiri merupakan fragmen yang lebih kecil dari mukopolisakarida heparin. Cara kerja heparin sama dengan LMWH, namun onset efeknya lebih cepat dikarenakan heparin tidak hanya menghambat aktivasi faktor Xa, namun juga thrombin. |
| Interaksi obat | Dibandingkan dengan heparin, LMWH memiliki waktu paruh yang lebih lama sehingga frekuensi pemakaian obat LMWH dapat lebih dijarangkan. Inkompatibilitas : – Alteplase – Reteplase – Amikasin sulfat – Amiodaron HCl – Ampicillin Na – Aprotinin – Benzylpenicillin K, Benzylpenicillin Na – Cefalotin Na – Ciprofloxacin laktat – Cytarabine – Dacarbazine – Daunorubicin HCl – Diazepam – Dobutamine HCl – Doxorubicin HCl – Droperidol – Eritromisin laktobionat – Gentamisin sulfat – Haloperidol laktat – Hyaluronidase – Hidrokortison – Na suksinat – Kanamycin sulfat – Meticillin Na – Netilmicin sulfat – Beberapa analgesik opioid – Beberapa fenothiazine – Polymyxin B sulfat – Streptomisin sulfat – Tetrasiklin HCl – Oxytetrasiklin HCl – Tobramisin sulfat – Vancomisin HCl – Vinblastin sulfat – Cisatracurium besilate – Labetalol HCl – Levofloxacin – Nicardipine HCl – Vinorelbine tartrate – Cefmetazole Na |
| Overdosis | – Jangan menggunakan obat lebih dari dosis yang diresepkan. – Minum obat lebih banyak tidak meningkatkan kesehatan anda, namun berpotensi menjadi racun yang akan menimbulkan efek samping serius. – Bila ditemukan tanda – tanda overdosis obat, segera ke IGD atau pelayanan kesehatan terdekat sambil membawa obat dan kemasannya. Tanda overdosis yang mungkin muncul : pusing, mual dan muntah, gusi mudah berdarah, berak berwarna hitam, serta perdarahan luka yang tidak kunjung berhenti – Jangan berikan obat ini kepada orang lain meskipun anda mengetahui mereka memiliki gejala yang sama dengan yang anda rasakan. |
Apakah obat ini aman digunakan oleh ibu hamil maupun ibu menyusui ?
Pada ibu hamil maupun menyusui, silakan berkonsultasi dengan dokter yang menangani anda.
Apakah obat ini bersifat adiktif / menimbulkan ketergantungan ?
Kebanyakan obat tidak menimbulkan efek ketergantungan, kecuali seperti yang sudah diatur oleh Kemenkes termasuk obat golongan narkotika-psikotropika yang penggunaannya dikontrol ketat. Namun jangan menggunakan obat ini tanpa terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter.
Apakah penggunaan obat ini dapat tiba – tiba dihentikan ?
Kebanyakan obat untuk pengobatan jangka panjang perlu tappering off atau penurunan dosis bertahap dan tidak dapat secara tiba – tiba dihentikan oleh karena efek rebound. Silakan konsultasikan kepada dokter anda untuk rekomendasi spesifik berdasar kondisi kesehatan anda.
Apabila saya lupa meminum obat, apa yang harus saya lakukan ?
– Apabila anda lupa minum obat 1x, minum obat segera setelah anda menyadarinya.
– Apabila waktu minum obat dekat dengan waktu minum obat berikutnya, lanjutkan saja jadwal minum obat berikutnya tanpa minum obat yang terlupakan.
– Peringatan : Jangan gunakan dosis ekstra untuk menanggulangi dosis obat yang terlupakan.
– Silakan menggunakan bantuan alarm atau keluarga untuk mengingatkan anda meminum obat. Bila dirasa mengganggu, konsultasikan dengan dokter mengenai perubahan jadwal minum obat.
– Bila obat sudah jarang dikonsumsi, silakan konsultasikan dengan dokter untuk menyesuaikan kembali dosis anda.
Apakah aman untuk berkendara atau mengoperasikan mesin berat setelah menggunakan produk ini ?
Apabila anda mengalami pusing, hipotensi, atau nyeri kepala sebagai bagian dari efek samping obat, disarankan untuk tidak mengemudi atau mengoperasikan mesin berat. Selain itu, jangan mengonsumsi alkohol dimana alkohol memperparah efek samping ini. Konsultasikan kondisi kesehatan anda dengan dokter.
Berikut ini beberapa obat bermerek yang mengandung Gensparin sodium : [1]
| Lomorin |
1) Anonim. diakses 2020. MIMS Indonesia. Gensparin
2) Singh V, Gopinath K, Behzadpour A, Meera NK. 2015.Indian J Pharm Pract . Available from: www.ijopp.org Anticoagulant Utilization Evaluation in a Tertiary Care Teaching Hospital: An Observational Prospective Study in Medical in Patients.
3) Anonim. diakses 2020. CIMS India.LOMORIN INJ Dosage & Drug Information
4) Solari F, Varacallo M. 2020.Low Molecular Weight Heparin (LMWH).
5) Geerts WH, Bergqvist D, Pineo GF, Heit JA, Samama CM, Lassen MR, dkk. 2008. Prevention of venous thromboembolism: American College of Chest Physicians evidence-based clinical practice guidelines (8th edition)
6) Anonim. diakses 2020. TabletWise. Gensparin Sodium - Uses, Side-effects, Reviews, and Precautions