Alteplase: Manfaat, Dosis dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Alteplase adalah obat yang digunakan untuk mengatasi infark miokardial akut, stroke iskemik akut dan emboli paru akut [1, 2, 3, 4].

Apa itu Alteplase?

Alteplase termasuk jenis obat trombolitik yang berfungsi membantu tubuh memproduksi senyawa yang melarutkan blood clot atau trombus yang tidak dikehendaki[2].

Berikut informasi mengenai alteplase[1,3]:

IndikasiInfark miokardial akut, stroke iskemik akut, emboli paru akut, pembersihan central venous lines
KategoriObat Keras (K)
KonsumsiDewasa
KelasAntikoagulan, Antiplatelet dan Fibrinolitik (Trombolitik)
BentukSerbuk injeksi
KontraindikasiGangguan pendarahan (saat ini atau dalam waktu bulan), stoke berat, diathesis pendarahan, pendarahan intrakrania dan subarachoid, aneurisme, riwayat kerusakan pada sistem saraf pusat (seperti neoplasme, perlukaan spinal), tekanan darah tinggi berat tidak terkontrol, endokarditis bakterial, perikarditis, pancreatitis akut, penyakit gastrointestinal ulseratif, varises esophagus, operasi bedah mayor atau trauma signifikan dalam 3 bulan terakhir. Penggunaan kateter kaku. Gangguan hati berat, meliputi gagal fungsi hati, sirosis, hipertensi portal dan hepatitis aktif.
PeringatanPasien dengan kondisi berikut wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menerima pengobatan alteplase:
→ Pasien dengan stroke sedang, trombositopenia, dan kekurangan hemostatik
→ Pasien yang baru menjalani operasi, persalinan, biopsi perkutaneus dari jaringan dalam, tusukan jaringan darah tidak dapat dimampatkan, pijatan jantung (cardiac massage)
→ Pasien dengan trombosis vena pada area kateter
→ Pasien dengan infeksi pada kateter
→ Pasien yang sedang mengandung dan menyusui
Parameter yang perlu dimonitor:
→ Lakukan evaluasi tanda-tanda vital dan ECG sebelum, selama dan setelah pengobatan
→ Lakukan pemeriksaan neurologik setiap 15 menit selama diinfus dan setelah setiap 30 menit setelahnya selama 6 jam selanjutnya. Kemudian pemeriksaan dilakukan setiap jam hingga 24 jam perawatan.
→ Monitor BP dan detak jantung secara terus menerus selama setidaknya 24 jam
→ Periksa fungsi kateter (dengan attempting mengusaharan untuk aspirate darah), dan risiko pendarahan melalui bukti klinis dan pemantauan prothrombin time (PT) dan aPTT (activated partial thromboplastin time)
Kategori Obat pada Kehamilan & MenyusuiKategori C: Studi pada reproduksi hewan menunjukkan efek buruk pada janin. Tidak ada studi memadai dan terkendali pada manusia. Obat boleh digunakan jika nilai manfaatnya lebih besar dari risiko terhadap janin.

Manfaat Alteplase

Obat alteplase dapat digunakan untuk mengatasi beberapa kondisi berikut[1]:

  • Infark Miokardial Akut

Infark miokardial akut adalah istilah medis untuk serangan jantung. Serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke otot jantung terputus secara tiba-tiba menyebabkan kerusakan jaringan. Biasanya disebabkan oleh adanya penyumbatan pada satu atau lebih arteri koroner[5].

Infark miokardial akut ialah penurunan aliran darah koroner yang menyebabkan suplai oksigen yang tersedia tidak memenuhi kebutuhan, sehingga terjadi iskemik kardiak.

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan infark miokardial antara lain plak aterosklerotik, hipertensi, obesitas, dislipidemia, merokok, vaskulitis atau radang pembuluh darah dan gangguan pada arteri koroner[6].

  • Stroke Iskemik Akut

Stroke iskemik akut disebabkan adanya oklusi vaskuler akibat penyakit tromboemboli. Istemik mengakibatkan hipoksia sel dan deplesi dari adenosin trifosfat (ATP) seluler.

Tanpa ATP sel tidak memiliki energi untuk mempertahankan gradien di antara membran sel dan depolarisasi sel. Influx dari ion kalium sodium dan kalsium dan aliran masuknya air secara pasif ke dalam sel menyebabkan terjadinya edema sitotoksik[7].

  • Emboli Paru Akut

Emboli paru masif didefinisikan sebagai kerusakan jaringan arteri pulmoner yang melebihi 50% dari area penampang melintang, menyebabkan kegagalan kardiopulmoner akut dan berat akibat kelebihan muatan dari ventrikel kanan. Embolisme pulmoner akut mengarah pada kemunculan abrupt pada resistensi vaskuler pulmoner[8].

Central venous line merupakan suatu alat yang dimasukkan ke dalam vena cava superior atau atrium kanan.

Central venous line/kateter dipasang untuk alasan tertentu, antara lain untuk pemantauan tekanan vena pusat pada pasien yang kritis, untuk administrasi cairan intravena dengan cepat, untuk administrasi obat-obatan, untuk pemberian nutrisi parenteral, untuk membantu diagnosis gagal jantung, dan untuk pemantauan pasien pasca operasi[9].

Dosis Alteplase

Obat alteplase hanya digunakan pada pasien dewasa dengan rincian dosis sebagai berikut[1]:

Intravena
⇔ Infark Miokardial Akut
→ Regimen yang dipercepat (diberikan dalam 6 jam setelah kemunculan gejala):
Berat badan ≥65 kg: 15 mg sebagai bolus, kemudian 50 mg melalui infus selama 30 menit, diikuti oleh 35 mg melalui infus selama 1 jam.
Berat badan <65 kg: 15 mg sebagai bolus, kemudian 0,75 mg/kg (maks 50 mg) melalui infus selama 30 menit, diikuti dengan 0,5 mg kg (maks 35 mg) melalui infus selama 1 jam.
Dosis total maksimal: 100 mg.
→ Regimen 3 jam (diberikan antara 6-12 jam setelah kemunculan gejala):
10 mg sebagai bolus, kemudian 50 mg melalui infus selama 1 jam, diikuti dengan 10 mg melalui infus selama 30 menit, sampai dosis maksimal selama 3 jam.
Dosis total maksimal: 100 mg (1,5 mg/kg pada pasien <65 kg).

⇔ Emboli Paru Masif Akut
→ Dosis awal: 10 mg sebagai bolus selama 1-2 menit, diikuti dengan 90 mg melalui infus selama 2 jam
→ Dosis total maksimal: 100 mg (1,5 mg/kg pada pasien <65 kg).

⇔ Stoke Iskemik Akut
→ 0,9 mg/kg melalui infus selama 60 menit, diberikan dalam 3 sampai 4,5 jam setelah kemunculan gejala, dengan 10% dosis diberikan sebagai bolus selama 1 menit pertama
→ Dosis total maksimal: 90 mg
Injeksi
⇔ Pembersihan Central Venous Line
→ Sebagai larutan 1 mg/ml:
→ Berat badan ≥ 30 kg: Masukkan secara perlahan 2 mg ke dalam kateter, ulangi setelah 2 jam jika diperlukan. Dosis maksimal 4 mg.
→ Berat badan < 30 kg: 110% dari volume lumen internal kateter, ulangi setelah 2 jam jika diperlukan. Dosis maksimal 2 mg.

Efek Samping Alteplase

Berikut beberapa efek samping alteplase yang memerlukan pertolongan medis segera[4]:

  • Pendarahan dari tempat tusukan dan luka
  • Pendarahan gusi
  • Batuk disertai darah
  • Kesulitan bernapas atau menelan
  • Pusing
  • Sakit kepala
  • Peningkatan aliran menstruasi atau pendarahan vagina
  • Mimisan
  • Kelumpuhan
  • Peningkatan waktu pendarahan dari luka
  • Feses berwarna merah atau hitam
  • Urin berwarna merah atau coklat gelap
  • Menggigil
  • Kebingungan
  • Pingsan
  • Detak jantung cepat
  • Demam
  • Rasa sakit pada dada, kunci paha, atau kaki, terutama pada betis
  • Rasa sakit, kemerahan, atau pembengkakan pada tangan atau lengan
  • Napas pendek dan cepat
  • Sakit kepala berat tiba-tiba
  • Bicara cadel
  • Kehilangan koordinasi secara tiba-tiba
  • Kelemahan atau mati rasa berat pada lengan atau kaki yang terjadi tiba-tiba
  • Napas pendek yang tidak dapat dijelaskan dan tiba-tiba
  • Perubahan penglihatan
  • Kecemasan
  • Bibir dan ujung jari berwarna pucat
  • Kulit pucat
  • Penglihatan kabur
  • Sakit atau tidak nyaman di dada
  • Sakit pada dada, dapat berpindah ke lengan, leher, atau pundak
  • Kejang
  • Kulit dingin berkeringat
  • Batuk
  • Penurunan pengeluaran urin
  • Vena leher melebarkan
  • Gatal-gatal, ruam kulit
  • Spasme otot atau jerking pada ekstemitas
  • Mual atau muntah
  • Pembengkakan pada kelopak mata, atau di sekitar mata, wajah, bibir, atau lidah
  • Napas atau detak jantung tidak teratur atau lambat
  • Peningkatan berat badan

Efek samping alteplase yang berpotensi fatal[1]:

  • Pendarahan spontan berat (intrakranial, gastrointestinal, retroperitoneal, saluran pernapasan, genitourinari)
  • Iskemi atau angina pektoris kambuh
  • Gagal jantung
  • Edema pulmoner
  • Shock kardiogenik
  • Serangan jantung dan reinfarksi
  • Aritmia reperfusi
  • Sepsis
  • Embolisasi kolestrol

Info Efek Samping Alteplase untuk Tenaga Medis[4]

  • Hematologis
    • Meliputi: pendarahan (8% hingga 77% dengan 0,5-10% serius) biasanya pada saluran gastrointestinal (5%) atau saluran genitouriner (4%), ekimosis, eistaksis, gingival atau pendarahan retroperitoneal (1%), pendarahan intrakranial (pada pasien miokardiak akut 1%, pasien stroke iskemik akut 0,7%), masalah ateroembolik, pendarahan intracerebral (3-7%)
  • Kardiovaskuler       
    • Meliputi: kematian pada pasien dengan trombolisis dalam infark myokardiak (frekuensi meningkat dengan usia, yaitu secara berurutan sekitar 3,5% dan 12% pada pasien kurang dari 65 tahun dan 70-76 tahun), bradikardi, peningkatan ritme idioventrikuler, depolarisasi ventrikel premature, atau takikardi ventrikuler, trombosis kambuhan atau reinfarksi, angioedema (1-2%), sindrom embolisasi kolestrok sebagai sianosis perifer
  • Sistem Saraf
    • Meliputi: stroke hemoragik pada pasien dengan infark myokardiak akut (1%), sakit kepala atau hematoma subdural, embolisasi intracerebral kambuhan pada pasien dengan dilated kardiomyopati, masalah ateroembolik
  • Hipersensitif
    • Meliputi: reaksi hipersensitif (0,02%), urtikaria, edema pada wajah, lidah dan leher; sesak pada tenggorokan, dispnea, dan disfagia pada pasien dengan lupus sistemik eritemasosa dan deep vein thrombosis, reaksi anafilaksis
  • Gastrointestinal
    • Meliputi: pendarahan gastrointestinal
  • Ginjal
    • Meliputi: gagal ginjal akut, proliferasi sel mesangial sedang fokal segmental, atropi tubuler, fibrosis interstisial, sindrom embolisasi kristal kolestrol terkait gagal ginjal
  • Umum
    • Paling sering dilaporkan: pendarahan
  • Hepatik
    • Jarang: Sindrom embolisasi kolestrol hepatik
  • Lokal
    • Frekuensi tidak dilaporkan: inflamasi lokal dan/atau ekimosis dapat terjadi dengan pengeluaran darah selama alteplase diinfuskan

Detail Alteplase

Untuk mengetahui penyimpanan, cara kerja, interaksi dengan obat lain, interaksi dengan makanan, dan overdosis alplatase berikut informasinya [1, 2, 10]:

PenyimpananSerbuk injeksi:
→ Simpan ada suhu < 30°C
→ Hindarkan dari cahaya
Larutan rekonstitusi intravena:
→ Simpan pada suhu 2-30°C, digunakan dalam 8 jam
Cara KerjaDeskripsi: Alteplase berikatan dengan fibrin di dalam thrombus dan mengubah plasminogen yang terperangkap menjadi plasmin. Obat ini juga mengakibatkan konversi terbatas dari plasminogen dalam tidak adanya fibrin.
Interaksi dengan makanan → Hindari obat herbal dan suplemen dengan aktivitas antikoagulan atau antiplatelet, contohnya bawang merah, jahe, bilberry, danshen, piracetam, dan ginkgo biloba.

Pertanyaan Seputar Alteplase

Apakah obat alteplase aman untuk ibu hamil?

Cukup aman. Obat alteplase termasuk kategori C dalam kehamilan. Penggunaan hanya berdasarkan pertimbangan medis dokter[1].

Apa yang harus dihindari setelah menerima alteplase?

Hindari mengkonsumsi obat-obatan lain tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Obat seperti aspirin atau ibuprofen dapat meningkatkan risiko terjadinya pendarahan. Pasien sebaiknya menghindari aktivitas yang berpotensi menimbulkan cedera atau pendarahan[4].

Bagaimana cara penggunaan obat alteplase?

Alteplase diberikan sebagai injeksi atau infus IV. Pemberian obat dilakukan oleh tenaga medis profesional. Dilakukan pengawasan pada berbagai tanda vital pasien setelah administrasi obat[4].

Apakah alteplase dapat digunakan pada pasien anak-anak?

Tingkat keamanan untuk pasien anak-anak belum diketahui. Penggunaan tidak dianjurkan[4].

Contoh Obat (Merek Dagang) Alteplase

Berikut beberapa obat dengan kandungan alteplase[3, 4]:

Brand Merek Dagang
Actilyse
Activase
Cathflo Activase
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment