Penyakit & Kelainan

Penyakit Jantung A-Z – Penyebab – Gejala – Pengobatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Istilah "penyakit jantung" merujuk pada beberapa kondisi pada jantung. Penyaki yang paling umum terjadi adalah penyakit jantung koroner (PJK) yang dapat menyebabkan serangan jantung. Terkadang penyakit

Apa Itu Penyakit Jantung

Penyakit jantung adalah istilah untuk kondisi jantung serta pembuluh darah yang mengalami masalah.

Seperti otot lainnya di dalam tubuh, untuk bekerja dengan maksimal jantung membutuhkan suplai darah memadai supaya otot jantung memperoleh oksigen yang juga cukup untuk bisa memompa darah ke seluruh bagian tubuh.

Pemompaan darah ke seluruh tubuh bukanlah satu-satunya fungsi otot jantung, sebab pemompaan darah juga perlu dilakukan oleh jantung menuju diri sendiri lewat pembuluh arteri koroner.

Walau tergolong penyakit mematikan sama seperti diabetes, penyakit jantung adalah kondisi yang sebenarnya dapat dicegah risikonya melalui perubahan gaya hidup agar usia dapat berpotensi lebih panjang.

Fakta Tentang Penyakit Jantung

  1. Di Amerika Serikat, penyakit jantung adalah salah satu penyebab utama kematian pada pria maupun wanita, namun juga diketahui menjadi penyakit yang sebenarnya bisa dicegah.
  2. Setiap tahunnya, warga Amerika yang berjumlah 647.000 orang dapat meninggal karena penyakit jantung.
  3. Di Amerika Serikat, setiap 37 detik ada satu orang korban dari penyakit jantung atau penyakit kardiovaskuler ini.
  4. Amerika Serikat sempat menelan kerugian sebesar $ 219 miliar per tahunnya antara 2014-2015 yang meliputi biaya obat-obatan, layanan kesehatan, sekaligus kematian yang juga menurunkan produktivitas.
  5. Jenis penyakit jantung paling umum adalah penyakit jantung koroner di mana penyakit ini pada tahun 2017 sempat menjadi ‘pembunuh’ sekitar 365.000 orang di Amerika Serikat.
  6. Penyakit jantung koroner mengakibatkan 2 dari 10 kematian yang dialami oleh orang dewasa yang usianya di bawah 65 tahun.
  7. 6,7% orang berusia 20 tahun ke atas menderita penyakit jantung koroner.
  8. 1 dari 5 kasus serangan jantung terjadi secara tiba-tiba tanpa penderitanya sadari bahwa kerusakan telah terjadi pada fungsi jantungnya.
  9. Ada kurang lebih 805.000 orang di Amerika Serikat yang per tahunnya terkena serangan jantung.
  10. Setiap 40 detik di Amerika Serikat ada seseorang yang terkena serangan jantung dan tiap 60 detiknya kematian akibat penyakit jantung terjadi pada lebih dari 1 orang.
  11. Orang dewasa di Amerika Serikat sebanyak 37,7% mengalami obesitas dengan risiko tinggi menderita juga penyakit jantung.
  12. Penyakit jantung menjadi faktor penyebab utama meninggalnya sebagian besar kelompok ras/etnis di Amerika Serikat, mulai dari Afrika-Amerika, Hispanik dan kulit putih.
  13. Penyakit jantung berada pada urutan kedua mengikuti kanker bagi orang-orang asli Alaska, Indian Amerika, Kepulauan Pasifik, serta orang Asia-Amerika.
  14. Angka kematian di Amerika Serikat antara tahun 2003 sampai 2013 akibat penyakit jantung sempat menurun sebesar 38%, hanya saja disayangkan prevalensi faktor-faktor peningkat risiko penyakit jantung tetap tinggi yang padahal sebenarnya bisa dikontrol.
  15. Detak jantung normal pada waktu kondisi istirahat pada orang dewasa (usia 18 tahun ke atas) adalah 60-100 detak per menit (BPM), sementara anak-anak (usia 6-15 tahun) normalnya 70-100 detak per menit (BPM).

Jenis-jenis Penyakit Jantung

Penyakit jantung menyangkut berbagai macam gangguan pada bagian organ jantung yang berbeda. Ini dia sejumlah jenis penyakit jantung yang perlu dikenali.

Penyakit Jantung Koroner : Fungsi arteri koroner adalah sebagai penyedia nutrisi dan oksigen bagi otot jantung dengan pengaliran darah yang bila mana kerusakan terjadi pada arteri koroner oleh plak kolesterol justru membuat arteri koroner menyempit. Saat arteri koroner lebih sempit, otomatis nutrisi dan oksigen yang jantung terima berkurang.

Penyakit Jantung Bawaan : Kondisi ini adalah kelainan jantung yang terjadi pada waktu bayi lahir, seperti penyakit jantung sianotik (jantung rusak sehingga tubuh kekurangan oksigen), kelainan obstruksi (sumbatan sebagian atau pada seluruh aliran darah lewat berbagai bilik jantung), serta cacat septum (keberadaan lubang di antara dua bilik jantung).

Kardiomiopati Hipertrofik : Dinding ventrikel kiri mengalami penebalan yang merupakan kelainan genetik. Hal ini membuat pemompaan darah keluar dari jantung lebih sulit sehingga berisiko kematian mendadak.

Kardiomiopati Dilatasi : Terjadi pelebaran ruang jantung yang disebabkan oleh kelemahan otot jantung sehingga proses pemompaan darah tak berjalan dengan normal. Dalam kasus ini, biasanya oksigen tak mampu mencapai otot jantung secara memadai.

Infark Miokard : Serangan jantung adalah istilah lain untuk kondisi ini; selain itu masih ada pula trombosis koroner dan infark jantung. Bagian otot jantung dapat mengalami kerusakan karena aliran darah yang terputus. Penyebab utamanya biasanya adalah perkembangan gumpalan darah pada salah satu arteri koroner sehingga memicu penyempitan di sana.

Gagal Jantung : Istilah lain untuk kondisi ini adalah gagal jantung kongestif di mana hal ini dapat terjadi saat efisiensi proses pemompaan darah oleh jantung ke seluruh tubuh berkurang.

Aritmia : Kondisi ini adalah ketidakteraturan detak jantung, bisa itu terlalu lambat, terlalu kencang, atau keduanya sehingga tak menentu. Detak jantung tak teratur dapat terjadi karena fungsi impuls listrik pada jantung yang seharusnya bertugas menjadi koordinator detak jantung sedang terganggu. Karena dapat menjadi fatal, aritmia perlu segera ditangani.

Disfungsi Katup Jantung : Istilah lain yang bisa digunakan adalah regurgitasi mitral, yakni sebuah kondisi ketika katup jantung tak cukup detak sehingga aliran darah malah kembali ke jantung yang padahal seharusnya beredar ke seluruh tubuh. Efisiensi dari gerakan aliran darah lewat jantung akhirnya berkurang.

Penyebab Penyakit Jantung

Faktor gaya hidup paling kerap dikaitkan dengan penyakit kardiovaskular dan jantung. Dari gaya hidup yang tak sehat, hal ini kemudian meningkatkan risiko aterosklerosis atau arteri yang menyempit.

Hipertensi atau tekanan darah tinggi yang tak dikontrol dengan baik, kebiasaan merokok, hingga penyakit diabetes dapat menjadi penyebab iritasi maupun peradangan di bagian lapisan dalam arteri koroner. Pembentukan plak kolesterol berawal dari sana apalagi jika kolesterol dalam aliran darah menumpuk pada area yang terkena peradangan.

Plak yang semakin banyak pada akhirnya membuat arteri jadi makin sempit. Jika sudah begini, aliran darah tak dapat berjalan dengan lancar dan justru menurun.

Plak pun dapat berisiko pecah yang memicu gumpalan darah terbentuk di arteri koroner lalu membuat arteri tersumbat. Darah yang membawa oksigen mengalir ke otot jantung pun mulai terhambat.

Hal ini dapat berakibat pada munculnya infark miokard atau serangan jantung. Bila dibiarkan dalam jangka panjang, kemampuan jantung dalam proses pemompaan darah berkurang dan berakhir pada timbulnya penyakit jantung yang fatal.

Penyebab Kardiomiopati : Kardiomiopati dilatasi maupun kardiomiopati hipertrofik dapat terjadi karena faktor genetik atau diturunkan dari anggota keluarga yang juga mengidap penyakit ini. Namun penggunaan obat-obatan tertentu, serangan jantung, hipertensi yang tidak terkontrol, serta infeksi dapat memicu kerusakan pada jantung jenis kardiomiopati.

Penyebab Penyakit Jantung Bawaan : Kondisi penyakit jantung bawaan terjadi pada janin yang masih berkembang di dalam janin sehingga banyak kasus yang tak terdeteksi. Namun, cacat jantung bawaan walau dapat berkembang lebih serius dapat didiagnosa dan diatasi sedari awal.

Penyebab Aritmia : Penggunaan obat tertentu (kimia ataupun herbal), suplemen, penyakit jantung bawaan, penyakit jantung koroner, diabetes, kerusakan jantung, kecemasan dan stres, penggunaan alkohol atau kafein berlebihan, serta tekanan darah tinggi mampu menjadi penyebab aritmia.

Penyebab Infeksi Jantung : Infeksi jantung pun dapat terjadi yang biasanya berasal dari virus, parasit, dan bakteri. Bila infeksi ini tidaklah terkontrol atau terobati dengan benar, kesehatan jantung dapat terancam.

Berikut ini adalah sejumlah faktor yang mampu memperbesar potensi atau risiko terkena penyakit jantung serius:

  • Stres
  • Riwayat kesehatan keluarga
  • Jenis kelamin (pria lebih rentan mengembangkan atau berisiko terkena penyakit jantung)
  • Usia (seiring bertambahnya usia, arteri lebih mudah menyempit, lemah, dan rusak; wanita usai menopause juga berisiko tinggi mengalami penyakit jantung)
  • Kurang olahraga
  • Kemoterapi
  • Kebiasaan merokok
  • Pola makan tidak sehat (makan makanan tinggi kolesterol, gula, garam dan lemak)
  • Kolesterol tinggi
  • Tekanan darah tinggi
  • Tingkat kebersihan rendah
  • Obesitas
  • Diabetes

Gejala Penyakit Jantung

Agar mampu mengatasi dengan tepat dan juga cepat atau setidaknya mencegah agar tak berkembang semakin parah, penting untuk mengenali gejala-gejalanya berdasarkan jenisnya.

Aritmia : Detak jantung terlalu lambat, terlalu cepat, atau tidak beraturan, kepala terasa ringan dan melayang, nyeri di bagian dada, dan pusing.

Kardiomiopati : Pembengkakan pada kaki, detak jantung lebih cepat, sesak nafas, tubuh gampang kelelahan.

Penyakit jantung koroner : Dada terasa nyeri, mual, nafas pendek, tekanan pada dada, perut terasa penuh seperti kembung dan bergas, dan gangguan pencernaan.

Penyakit jantung bawaan : Detak jantung tidak teratur, tubuh lemah dan cepat lelah, kesulitan dalam bernafas, pembengkakan ekstrem, dan kulit kebiruan.

Infeksi jantung : Batuk-batuk, nyeri di dada, ruam pada kulit, menggigil, demam, dan sesak pada dada.

Sementara itu, ada sejumlah gejala penyakit jantung yang perlu diketahui oleh para wanita karena gejala pada wanita dapat disalahartikan sebagai gangguan kecemasan, menopause, ataupun depresi. Inilah beberapa gejala gangguan kesehatan jantung yang umum dialami wanita :

  • Keringat dingin
  • Gangguan pencernaan
  • Nyeri punggung
  • Nyeri leher
  • Nyeri pada rahang
  • Mual dan muntah
  • Kecemasan
  • Pusing atau kepala serasa ringan dan melayang
  • Kesulitan bernafas
  • Kulit pucat
  • Kehilangan kesadaran

Komplikasi Penyakit Jantung

Saat gejala penyakit jantung muncul namun dibiarkan tanpa adanya langkah penanganan yang segera dan benar, risiko bahaya komplikasi dapat terjadi seperti :

  • Serangan jantung. Otot jantung dapat mengalami kerusakan karena sumbatan gumpalan darah yang berasal dari plak kolesterol di pembuluh arteri sehingga serangan jantung bisa terjadi sewaktu-waktu.
  • Gagal jantung. Komplikasi ini terjadi saat darah yang seharusnya dipompa ke seluruh tubuh secara memadai terhambat terus-menerus.
  • Aneurisma. Terdapat tonjolan di bagian dinding arteri yang kalau pecah akan memicu perdarahan di dalam tubuh dan bisa berakibat kehilangan nyawa.
  • Stroke. Ketika sumbatan atau penyempitan arteri menuju otak terjadi, darah dan oksigen yang seharusnya tersuplai ke otak berkurang dan fungsi otak dapat hilang.
  • Serangan jantung/henti jantung mendadak. Secara tiba-tiba, penderita dapat mengalami kehilangan fungsi pernafasan, kehilangan fungsi jantung, hingga kehilangan kesadaran yang umumnya dikarenakan aritmia sudah terjadi lebih dulu.
  • Penyakit arteri perifer. Bagian kaki tak memperoleh aliran darah memadai untuk berfungsi dengan baik sehingga saat dipakai berjalan akan terasa begitu nyeri.

Pengobatan Penyakit Jantung

Ketika gejala mengintai, ada baiknya untuk segera mengunjungi dokter dan memastikan langsung apakah gejala mengarah pada penyakit jantung. Serangkaian tes inilah yang dapat ditempuh untuk dokter bisa menentukan kondisi dan penyebabnya :

  • Pemeriksaan fisik
  • Pemeriksaan riwayat medis keluarga dan pasien
  • Sinar-X pada dada
  • Tes darah
  • Holter monitoring. Tujuan utamanya adalah memeriksa sekaligus menjadi pendeteksi ada tidaknya penyimpangan irama jantung dengan memanfaatkan perangkat portabel.
  • EKG/elektrokardiogram. Tujuannya mendeteksi ada tidaknya struktur atau ritme jantung yang tak normal dengan merekam sinyal-sinyal listrik.
  • Tes stres. Tujuannya adalah untuk memeriksa respon jantung dengan membuat detak jantung meningkat.
  • Ekokardiogram. Tujuannya adalah untuk mendapatkan hasil gambar fungsi serta struktur jantung secara detil; biasanya pemeriksaan ini meliputi juga USG dada.
  • Tes MRI. Proses evaluasi jantung ini dilakukan dengan pasien berbaring di atas meja yang ada di dalam mesin bertabung panjang penghasil medan magnet.
  • CT scan. Proses evaluasi dada dan jantung guna memeriksa masalah jantung.
  • Kateterisasi jantung. Tujuannya adalah memeriksa ada tidaknya kelainan pada jantung dengan melihat aliran darah melalui jantung, katup jantung serta pembuluh darah jantung.

Bila melalui sederet pemeriksaan tersebut dokter menentukan hasilnya bahwa kondisi gejala positif mengarah pada penyakit jantung, maka beberapa langkah penanganan inilah yang perlu ditempuh.

Melalui Perubahan Gaya Hidup

Untuk mengatasi penyakit jantung, perubahan pola hidup menjadi lebih sehat sangat diperlukan. Bahkan dengan gaya hidup yang lebih sehat dan baik mampu mencegah gejala yang sudah ada tidak jadi lebih buruk. Maka, perhatikan sejumlah tips diet dan pola hidup sehat ini :

  • Mengonsumsi makanan rendah lemak
  • Mengonsumsi makanan rendah sodium
  • Mengonsumsi sayuran dan buah-buahan
  • Mengurangi atau menghindari sama sekali penggunaan alkohol
  • Menghentikan kebiasaan merokok
  • Melakukan olahraga secara lebih rutin

Melalui Obat-obatan

Bila memang diperlukan karena gaya hidup sehat saja tak cukup efektif dalam membantu mengatasi penyakit jantung, maka dokter kemungkinan memberikan resep obat sebagai pengendali gejala penyakit jantung. Pemberian resep obat pun akan ditentukan oleh jenis penyakit jantung apa yang dialami pasien, namun umumnya antara lain adalah:

  • Pengencer darah (pencegah penggumpalan darah)
  • Statin (penurun kolesterol)
  • ACE inhibitors (penurun kadar tekanan darah tinggi dan solusi untuk gagal jantung)
  • Beta-blockers (penurun darah tinggi, mengatasi juga gagal jantung dan serangan jantung)

Melalui Tindakan Operasi

Saat perubahan pola makan dan pola hidup tidak cukup, bahkan obat-obatan pun kurang membantu, tindakan medis seperti operasi tertentu bisa saja dianjurkan oleh dokter.

Tergantung dari jenis penyakit jantung serta tingkat keparahan kerusakan jantung, dokter baru akan memutuskan prosedur bedah apa yang sebaiknya ditempuh pasien.

Pencegahan Penyakit Jantung

Penyakit jantung bawaan mungkin sulit untuk dicegah karena pendeteksiannya saja seringkali sulit dilakukan dari awal. Namun untuk jenis penyakit jantung lainnya, pencegahan masih memungkinkan dengan langkah-langkah berikut :

  • Menjaga kebersihan diri dan lingkungan agar tak mudah terkena infeksi
  • Mengelola stres dengan baik dan benar
  • Menjaga berat badan tetap sehat dan ideal sebab obesitas tak hanya jadi penyebab penyakit jantung, tapi juga penyebab diabetes serta penyakit asam urat
  • Mengonsumsi makanan yang rendah lemak jenuh dan juga kadar garamnya
  • Mengonsumsi makanan-makanan yang kaya serat di dalamnya
  • Mengurangi asupan gula berlebihan
  • Melakukan olahraga beberapa kali dalam seminggu yang masing-masingnya berdurasi 30 menit
  • Mengecek rutin kadar gula darah, kadar kolesterol, dan juga tekanan darah
  • Berhenti dari kebiasaan merokok yang mematikan

Karena penyakit jantung dapat berkembang dari pola hidup yang kurang sehat, maka mulailah dengan memperbaiki pola hidup sebagai langkah pencegahan. Makanan sehat, olahraga teratur, kestabilan berat badan, istirahat cukup, serta pengelolaan stres yang baik kunci bagi jantung sehat.

Anonim. 2016. Northwestern Medicine. 10 Things You May Not Know About Heart Disease (Infographic).
Cleveland Clinic medical professional. 2018. Cleveland Clinic. Pulse & Heart Rate.
Robin Donovan, et all. 2018. Healthline. Everything You Need to Know About Heart Disease.
Jen Thomas & Gerhard Whitworth, RN. 2019. Healthline. Heart Disease: Facts, Statistics, and You.
Adam Felman & Debra Sullivan, Ph.D., MSN, R.N., CNE, COI. 2018. Medical News Today. Everything you need to know about heart disease.
Anonim. 2019. Centers for Disease Control and Prevention. Heart Disease Facts.
Mayo Clinic Staff. 2018. Mayo Clinic. Heart disease.
Benjamin Wedro, MD, FACEP, FAAEM., & Charles Patrick Davis, MD, PhD. 2017. MedicineNet. Heart Disease (Cardiovascular Disease, CVD).

Share