Tinjauan Medis : dr. Katya Saphira, M.Gizi
Terong memilki kandungan nutrisi yang kaya vitamin dan mineral. Vitamin A, C, K, asam folat, vitamin lain dan mineral dalam terong dapat berfungsi sebagai antioksidan atau antiperadangan. Kandungan ini
Daftar isi
Terong merupakan sayuran dengan nama ilmiah Solanum melongena dan biasanya terkenal dengan sebutan aubergine atau eggplant di Amerika, sedangkan di Indonesia khususnya di Pulau Jawa dikenal sebagai Terong.
Sayuran dengan bentuk lonjong berwarna ungu tersebut termasuk sayuran tropis yang berasal dari India dan Srilanka yang kini persebarannya banyak terdapat di daerah Asia Timur dan Asia Tenggara [1]. Sentra pertanian terong di Indonesia masih terpusat di wilayah Jawa dan Sumatera.
Masyarakat Indonesia umumnya mengonsumsi terong untuk diolah menjadi bahan masakan. Namun, umumnya masyarakat belum tahu manfaat yang terkandung dalam sayur tersebut.
Faktanya, banyak bukti penelitian yang menyebutkan bahwa kandungan gizi pada terong dapat mencegah diabetes hingga kanker kulit [2,3].
Selain khasiat di atas, masih banyak khasiat lain yang dapat diperoleh apabila mengonsumsi terong secara rutin.
Terong memiliki daun kasar yang lebar, buah lonjong berwarna ungu, batang berduri, dan bunga berwarna ungu keputihan.
Sayur terong memiliki tekstur yang tidak lembek, sehingga mudah diolah. Tanaman terong termasuk herba (terna) yang artinya dapat hidup menahun sama seperti tanaman leunca dan kentang.
Tanaman tersebut merupakan kerabat dekat karena masih dalam satu genus yang sama yaitu Solanum.
Setiap sayur pasti memiliki zat gizi seperti halnya terong yang memiliki segudang manfaat yang luar biasa. Khasiat terong dapat digunakan untuk pencegahan maupun untuk penyembuhan penyakit.
Berikut merupakan kandungan gizi per 100 gram sayur terong mentah:
IDNmedis.com Info Gizi (Per 100 Gram) Terong, mentah | |||
---|---|---|---|
Kalori: | 24 | Kalori Dari Lemak: | 1.6 |
%Kebutuhan Harian | |||
Total Lemak | 0.2 g | 0.29 % | |
Lemak Jenuh | 0 g | 0.17 % | |
Lemak Trans | 0 | 0 % | |
Kolesterol | 0 mg | 0 % | |
Sodium | 2 mg | 0.08 % | |
Total Karbohidrat | 5.7 g | 1.92 % | |
Serat | 3.4 g | 13.6 % | |
Gula | 2.4 g | ||
Protein | 1 g | 2.02 % | |
Vitamin A | 0.54 % | Vitamin c | 3.67 % |
Kalsium | 0.9 % | Zat besi | 1.33 % |
Src : Terong, mentah *Kebutuhan harian berdasarkan diet 2,000 kalori. Kebutuhan anda bisa lebih besar/kecil. |
Top 10 Gizi | |||
---|---|---|---|
Penyajian 100gr | %Kebutuhan Harian | ||
Serat makanan | 3.4 g | 14 % | |
Mangan | 0.3 mg | 13 % | |
Kalium | 230 mg | 7 % | |
Folat | 22 mcg | 5 % | |
Vitamin K | 3.5 mcg | 4 % | |
Vitamin B6 | 0.1 mg | 4 % | |
Tembaga | 0.1 mg | 4 % | |
Vitamin C | 2.2 mg | 4 % | |
Niasin | 0.6 mg | 3 % | |
Magnesium | 14 mg | 3 % | |
Src : Terong, mentah |
Berdasarkan tabel diatas, begitu banyak kandungan gizi yang dimiliki terong. Namun, kandungan gizi utama pada sayuran ini berupa kalium yang berfungsi untuk menjaga kesehatan tulang dan juga kaya kandungan air untuk mencegah dehidrasi pada tubuh.
Sayur terong dengan berbagai kandungan gizi yang sudah dijelaskan sebelumnya, juga tidak luput dari berbagai manfaat yang dapat diperoleh jika dikonsumsi secara rutin.
Terong telah banyak diteliti oleh para ilmuwan. Tidak sedikit hasil penelitian yang membuktikan bahwa terong memiliki manfaat penting bagi kesehatan.
Terong secara klinis dapat menurunkan glukosa darah pada penderita diabetes tipe 2 [5, 6]. Meski jarang diminati, faktanya terong mencegah kanker, stroke, dan mencegah osteoporosis.
1. Menurunkan Kadar Gula Darah yang Berlebih
Kandungan karbohidrat dan lemak yang rendah pada terong tidak akan berdampak signifikan terhadap indeks glikemik pada darah. Akan tetapi terong akan membantu tubuh dalam proses penurunan kadar glukosa darah.
Pada hasil penelitian Nanda Rela Qonita yang telah dimuat di International Journal of Pediatric Endocrinology menyebutkan bahwa kandungan fitokimia berupa antosianin yang bersifat antioksidan berperan sebagai inhibitor enzim alfa-glukosidase, sehingga kadar gula darah turun drastis dan kembali normal [7].
Enzim alfa-glukosidase merupakan enzim yang mempercepat pengubahan karbohidrat menjadi glukosa. Apabila kadarnya naik, maka glukosa atau gula darah juga akan naik.
2. Kaya Akan Vitamin dan Mineral untuk Melancarkan Metabolisme Tubuh
Selain kandungan zat gizi dan mineral yang sudah di jelaskan pada tabel, kandungan vitamin yang ada dalam sayur terong pun tergolong banyak. Antara lain sebagai berikut:
Kandungan vitamin diatas tentunya sangat membantu dalam proses metabolisme pada tubuh,. Hal tersebut karena kebutuhan vitamin dalam tubuh tidak dalam jumlah banyak atau dibutuhkan dalam jumlah sedikit (Micronutrient) [8].
Selain itu, yang perlu diketahui pula bahwa terong memiliki flavonoid yang bersifat antioksidan, yaitu mampu melawan radikal bebas yang dapat membahayakan tubuh dan berimbas pada timbulnya penyakit kanker.
3. Menghaluskan Kulit
Selain vitamin dan mineral bagus untuk kulit, kandungan air pada sayur terong dapat mencegah dehidrasi pada kulit karena sebagian besar kandungan terong terdiri atas air. Dengan demikian konsumsi terong akan membantu kulit tetap lembab.
Kandungan vitamin C pada terong juga membuat kulit tetap sehat karena peran vitamin C untuk pembentukan kolagen dan mencegah penuaan dini [9].
4. Memperkuat Tulang
Masyarakat awam mungkin belum mengetahui bahwa konsumsi terong dapat memperkuat tulang agar terhindar dari gejala tulang keropos atau osteoporosis.
Selain itu, konsumsi terong juga dapat menyembuhkan atau memperbaiki struktur tulang setelah mengalami keretakan akibat patah tulang [4]. Hal tersebut karena kandungan vitamin K, Fosfor, dan Kalsium yang terdapat pada sayur terong itu sendiri [4].
Jika osteoporosis dapat diatasi dengan konsumsi terong, maka diharapkan kesehatan tulang akan tetap terjaga sampai usia lanjut.
Terong kaya akan manfaat yang dapat mengatasi berbagai masalah gangguan kesehatan mulai dari usia kanak-kanak hingga usia lanjut.
Risiko pengobatan kimiawi pada penyakit kronis sering menimbulkan efek samping yang memperparah kondisi tubuh.
Herbal dan tumbuhan di sekitar lingkungan dapat dijadikan alternatif yang aman untuk mencegah penyakit tersebut dengan risiko dan biaya yang minim.
Gizi pada terong, merupakan potensi untuk mencegah penyakit tersebut. Berikut merupakan manfaat terong untuk mencegah penyakit degeneratif dan penyakit kronis.
Perlu diketahui bahwa penyakit degeneratif adalah penyakit yang sering muncul pada usia lanjut seperti stroke. Sedangkan penyakit kronis lebih diakibatkan karena gaya hidup atau pola makan yang kurang sehat sehingga memicu penyakit seperti kanker.
1. Diabetes
Diabetes merupakan penyakit yang disebabkan karena defisiensi insulin sehingga kadar gula dalam darah melebihi ambang batas. Diabetes dibagi menjadi dua tipe yaitu diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2.
Selain kandungan antosianin yang cukup tinggi, kadar senyawa fenolik pada terong dapat meregulasi metabolisme karbohidrat pada tubuh.
Hal tersebut akan memberikan waktu yang lebih lama pada insulin untuk merombak karbohidrat sehingga kadar glukosa bisa dikontrol dengan baik [10].
Konsumsi terong tidak akan menaikkan gula darah, justru akan menurunkan glukosa darah dan menjaga agar kadarnya sesuai dengan ambang batas normal
2. Kanker
Selain disebabkan oleh faktor pola makan dan gaya hidup yang buruk, penyakit kanker dapat juga disebabkan oleh paparan sinar radioaktif atau zat-zat yang bersifat mutagenik dan karsinogenik. Senyawa-Senyawa radikal bebas juga dapat memicu timbulnya kanker.
Kanker merupakan proliferasi sel yang tak terkendali akibat rusaknya DNA atau mutasi pada DNA manusia. Namun hal tersebut dapat dicegah dengan memperbanyak asupan sayuranseperti terong.
Menurut beberapa riset, terong dapat menghambat pertumbuan sel kanker hati, kanker payudara, kanker kolorektal, dan kanker prostat [9].
Menurut hasil penelitian Joseph Sakah Kaunda and Ying-Jun Zhang pada tahun 2019 yang telah diterbitkan pada Jurnal Natural Product and Bioprospecting menyatakan bahwa kandungan steroidal saponin, steroidal alkaloid, dan fenol sangat ampuh untuk menghambat prolifersi sel kanker karena senyawa tersebut bersifat sitotoksik [11].
Proliferasi sel kanker merupakan pembelahan sel normal yang tidak terkontrol, sedangkan senyawa sitotoksik merupakan senyawa yang menekan laju pertumbuhan kanker karena dapat membunuh sel kanker [11].
3. Stroke
Faktor usia merupakan pemicu terjadinya penyakit degeneratif. Salah satu penyakit degeneratif yang dapat mengancam kesehatan tubuh manusia yaitu stroke.
Stroke merupakan gangguan kesehatan yang disebabkan akibat terhambatnya pasokan oksigen ke area otak.
Hal tersebut umumnya disebabkan oleh penyumbatan darah dan kerusakan pembuluh darah yang disebabkan karena timbunan kolesterol pada pembuluh darah. Dengan demikian akan timbul plak yang mengganggu aliran darah yang banyak mengandung oksigen [12]
Namun, terong ternyata dapat digunakan sebagai menu diet bagi penderita stroke. Selain tidak mengandung kolesterol jahat, antosianin pada terong dapat mencegah kerusakan pembuluh darah.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Ossamulu dkk. yang hasilnya telah dimuat pada Journal of Environmental Science, Toxicology and Food Technology menjelaskan bahwa konsumsi sayuran terong dapat melindungi tubuh dari proses peroksidasi lemak [12].
Peroksidasi lemak adalah reaksi antara radikal bebas dengan asam lemak tak jenuh yang dapat meningkatkan kolesterol jahat dan menyebabkan kerusakan sel atau pembuluh darah hingga mengakibatkan stroke.
Konsumsi terong secara berlebihan akan berdampak buruk bagi kesehatan tubuh. Maka, kita perlu kenali efek samping akibat konsumsi terong.
Terdapat banyak penelitian yang membuktikan bahwa konsumsi terong berlebih tidak baik untuk kaum pria. Salah satu penelitian yang telah dilakukan oleh D.U. Jamil dkk yang hasilnya dipublikasi pada Journal Report and Opinion membuktikan bahwa terong mengurangi kesuburan pria [13].
Hal tersebut karena terong dapat mengurangi jumlah produksi dan motilitas sel sperma pria [13].
Tidak hanya itu, konsumsi terong berlebih dapat menimbulkan anemia. Senyawa nasunin pada terong dapat mengganggu penyerapan zat besi.
Senyawa nasunin tersebut justru berikatan dengan zat besi dan mengeluarkannya dari sel-sel tubuh manusia melalui urin [14]
Oleh karena itu, ibu hamil dilarang mengonsumsi terong terlau berlebihan karena akan mengurangi zat besi yang berguna dalam pembentukan hemoglobin pada sel darah merah [15].
Apabila ibu hamil mengonsumsi terong berlebihan, maka akan terjadi anemia pada ibu hamil.
Cara yang tepat untuk mengkonsumsi terong yaitu dicuci terlebih dahulu agar sisa pestisida dan bakteri yang menempel pada sayur terong hilang.
Selanjutnya, buang bagian pangkal buah terong yang berwarna hijau, lalu dipotong sesuai selera.
Jangan cuci sayur terong setelah dipotong karena nutrisi yang terkandung akan larut bersama air cucian. Setelah dicuci, terong dapat direbus maupun ditumis. [16].
Bagi Anak-anak
Pada umumnya, anak kecil yang tidak menyukai sayuran akan sulit untuk mengonsumsi sayuran.
Oleh karena itu, para ibu dapat membuat menu kreatif dari terong misalnya dibuat sop dengan sayur warna-warni, kue dari terong, manisan terong, terong bakar, dan pasta. Hal tersebut karena anak lebih menyukai sayuran yang memiliki warna dan rasa [17].
Tips: Jika ingin mengkonsumsi terong, sebaiknya dimasak jangan terlalu matang atau (overcook) karena akan menyebabkan kandungan nutrisi yang bermanfaat akan rusak. Golongan antioksindan seperti antosianin pada terong akan rusak apabila dilakukan pemanasan suhu tinggi dalam waktu yang lama.
Hal berikut harus diperhatikan apabila ingin menyimpan terong untuk jangka waktu yang lama [18].
Karakteristik fisik pada terong juga menjadi salah satu alasan penting dalam memilih sayur terong yang bagus. Berikut langkah pemilihan terong yang baik dan benar [18].
Cara penyimpanan dan pemilihan yang tepat akan membuat sayur terong tetap awet dan kandungan gizinya pun tetap terjaga. Terong dapat diolah menjadi beragam menu lezat bahkan untuk anak-anak.
1. Dahlia Taher, Svein O. Solberg, Jaime Prohens, Yu-yu Chou, Mohamed Rakha & Tien-hor Wu. 2017. Journal of Frontliner in Plant Science, 8: 1484. World Vagetable Center Eggplant Collection: Origin, Composition, Seed Dissemination and Utilization in Breeding.
2. Mohammad Asif. 2014. Journal Education and Health Promotion 3: 1. The prevention and control the type-2 diabetes by changing lifestyle and dietary pattern.
3. Muhammad Yasir Naeem & Senay Ugur. 2019. Turkish Journal of Agriculture - Food Science and Technology, 7(sp3): 31-36. Nutritional Content and Health Benefits of Eggplant.
4. Anonym. 2019. U.S Department of Agriculture. Eggplant, Raw.
5. Y-I Kwon, Kalidas Shetty & Emmanouil Apostolidis. 2008. Journal of Bioresource Technology 99(8): 2981-8. In vitro studies of eggplant (Solanum melongena) phenolics as inhibitors of key enzymes relevant to type 2 diabetes and hypertension.
6. Esther E. Nwanna, Emmanuel O. Ibukun and Ganiyu Oboh. 2016. Journal of Functional Foods in Health and Disease, 6(10): 661-676. Effect of some tropical eggplant fruits (Solanum Spp) supplemented diet on diabetic neuropathy in male Wistar rats invivo.
7. Nanda Rela Qonita, Maimun Zulhaidah, Sudiarto, and Harjoedi Adji Tjahjono. 2013. International Journal of Pediatric Endocrinology, (Suppl 1): O33. The effect of eggplant (Solanum melongena L.) extract peroal against blood glucose level of white rat (Ratus novergicus) wistar strain diabetic model.
8. Anonym. 2019. Help Guide - A Harvard Health Article. Vitamins and Minerals.
9. Khuloud Al Nachar, Jameela Hasian, and Racha Al Khatib. 2019. Journal of Food and Nutrition, 5(102). Investigation and Measurement of Some Mineral and Vitamins in Eggplant Fruit Calyx, and the Possibility of Being Used As Food Supplements and Alternative Medicine.
10. Vibha Varshney. 2015. Down To Earth. Eggplant controls type 2 diabetes.
11. Joseph Sakah Kaunda and Ying-Jun Zhang. 2019. Natural Prroducts and Bioprospecting, 9(2): 77. The Genus Solanum: An Ethnopharmacological, Phytochemical and Biological Properties Review.
12. Ossamulu, I.F., Akanya, H.O., Egwim, E.C., Adeyemi, H.Y., Isa, U.L and Tsado, A.N. 2014. IOSR Journal of Environmental Science, Toxicology and Food Technology 8(9): 133-138. . Effects of Four Solanum melongena L. Varieties on some Haematological Indices and Weight of Organs in Albino Rats.
13. D.U. Jamil, M.A. Mabrouk, A.W. Alhassan, and R.A. Magaji. 2015. Report and Opinion 7(9). Effect of Aqueous Extract of Solanum melongena Fruits (Garden Eggs) on Some Male Reproductive Variables in Adult Wistar Rats.
14. Noda Y, Kaneyuki T, Igarashi K, Mori A, Packer L. 1998. Research Communications in Molecular Pathology and Pharmacology, 102(2):175-187. Antioxidant activity of nasunin, an anthocyanin in eggplant.
15. Ghosh Debosree and Ghosh Suvendu. 2018. International Journal of Scientific Research and Reviews. 7(4), 171-178. Forbidden Foods for Healthy Pregnancy.
16. Uthumporn Utra, L. Laila D. & Ruri A.S. 2016. nternational Journal on Advanced Science, Engineering and Information Technology. Effects of Different Cooking Methods on the Physico-Chemical and Quality Attributes of Eggplants.
17. Laura Raggiocorresponding and Adriana Gámbaro. 2018. BMC Public Health. 2018; 18: 1163. Study of the reasons for the consumption of each type of vegetable within a population of school-aged children.
18. Gianluca Caruso, Robert Pokluda, Agnieszka Sękara, Andrzej Kalisz, Aleš Jezdinský, Tomáš Kopta, Aneta Grabowska. 2017. Horticultural Science (Prague), 44: 201-212. Agricultural practices, biology and quality of eggplant cultivated in Central Europe. A review