Tinjauan Medis : dr. Katya Saphira, M.Gizi
Wortel merupakan salah satu jenis sayur yang mudah ditemukan di Indonesia. Wortel tinggi vitamin A dan beta karoten, serta sumber gizi lainnya seperti vitamin K dan serat serta mengandung sedikit mineral.
Wortel merupakan sayuran yang banyak dikenal karena memiliki kandungan beta karoten yang melimpah. Manfaat wortel juga sudah diketahui sangat banyak bagi kesehatan. Berikut penjelasannya.
Daftar isi
Wortel (Daucus carota L.) merupakan tanaman sayuran dalam bentuk umbi. Tanaman wortel berasal dari Asia Timur dan Asia Tengah lalu menyebar ke sekitar Laut Tengah, kawasan Eropa, Afrika bahkan Indonesia [1].
Tanaman wortel dapat tumbuh ideal pada dataran tinggi yakni dengan ketinggian 1000 mdpl. Tanaman ini juga membutuhkan suhu yang dingin dan lembab yaitu sekitar 15-21 0C. Jika suhu udara terlalu tinggi, umbi yang dihasilkan akan berukuran kecil [1].
Ternyata, tanaman wortel memiliki berbagai jenis. Berikut penjelasannya [1]
1. Wortel Imperator
Wortel jenis imperator memiliki ciri-ciri umbi berbentuk bulat panjang dan ujungnya meruncing. Panjang wortel ini dapat mencapai 30 cm [2].
Wortel ini memiliki rasa yang kurang manis namun cukup segar dengan daging buah yang renyah. Wortel ini juga memiliki kulit umbi yang sangat tipis [2].
Kandungan gula dalam wortel imperial sangat sedikit sehingga aman dikonsumsi penderita diabetes. Selain itu, masa simpan wortel ini juga lebih lama dari wortel lainnya karena teksturnya yang keras [2].
2. Wortel Chantenay
Wortel chantenay merupakan salah satu wortel yang paling banyak disukai masyarakat. Ciri-ciri wortel chantenay adalah ujungnya berbentuk tumpul dan umbinya cenderung bulat [3].
Wortel chantenay memiliki warna oranye yang cukup cerah. Wortel ini sangat renyah dan manis, sangat cocok dikonsumsi secara mentah. Jika dimasak, biasanya wortel ini dipotong berbentuk dadu [3].
3. Wortel Nantes
Wortel nantes memiliki ciri-ciri panjang berukuran 15-20 cm dan diameter 2-5 cm. Bentuk wortel ini adalah silindris dengan ujung berbentuk tumpul dan bulat [3].
Wortel nantes berwarna oranye dan di dalamnya mengandung lapisan bagian dalam yang tipis. Kandungan air dalam wortel ini sangat tinggi sehingga rasanya lebih manis dari wortel lainnya [3].
Wortel nantes cocok dikonsumsi mentah maupun dimasak. Wortel nantes dapat diolah menjadi minuman jus, sup dan salad.
4. Wortel Mini/ Ball
Sesuai dengan namanya, wortel jenis yang satu ini sangatlah kecil dan berbentuk seperti bola. Ukuran wortel mini hanya sekitar 3-4 inchi saja [4]
Wortel ini dapat dipanen setelah 60 hari ditanam. Rasa segar dan manis yang dimiliki wortel ini, sangat cocok dikonsumsi mentah sebagai salad [4].
Wortel mengandung banyak nutrisi bagi kesehatan manusia. Berikut ini kandungan gizi dalam 100 gram berat kering wortel.
IDNmedis.com Info Gizi (Per 100 Gram) Wortel, mentah [Termasuk makanan komoditas USDA A099] | |||
---|---|---|---|
Kalori: | 41 | Kalori Dari Lemak: | 2 |
%Kebutuhan Harian | |||
Total Lemak | 0.2 g | 0.37 % | |
Lemak Jenuh | 0 g | 0.19 % | |
Lemak Trans | 0 g | 0 % | |
Kolesterol | 0 mg | 0 % | |
Sodium | 69 mg | 2.88 % | |
Total Karbohidrat | 9.6 g | 3.19 % | |
Serat | 2.8 g | 11.2 % | |
Gula | 4.7 g | ||
Protein | 0.9 g | 1.86 % | |
Vitamin A | 334.1 % | Vitamin c | 9.83 % |
Kalsium | 3.3 % | Zat besi | 1.67 % |
Src : Wortel, mentah *Kebutuhan harian berdasarkan diet 2,000 kalori. Kebutuhan anda bisa lebih besar/kecil. |
Top 10 Gizi | |||
---|---|---|---|
Penyajian 100gr | %Kebutuhan Harian | ||
Vitamin A | 16710 IU | 334 % | |
Vitamin K | 13.2 mcg | 16 % | |
Serat makanan | 2.8 g | 11 % | |
Vitamin C | 5.9 mg | 10 % | |
Kalium | 320 mg | 9 % | |
Mangan | 0.1 mg | 7 % | |
Vitamin B6 | 0.1 mg | 7 % | |
Tiamin | 0.1 mg | 4 % | |
Niasin | 1 mg | 5 % | |
Folat | 19 mcg | 5 % | |
Src : Wortel, mentah |
Kandungan gizi utama dalam wortel adalah vitamin A sebanyak 16.710 IU. Vitamin ini sangat berperan penting dalam tubuh. Selain sebagai antioksidan, vitamin ini berperan dalam menjaga kesehatan mata.
Selain itu, wortel juga mengandung banyak senyawa yang penting dalam kesehatan manusia. Senyawa yang terkandung dalam wortel antara lain beta karoten, alpha-karoten, lutein dan antosianin [5].
Berikut ini merupakan manfaat yang akan diperoleh dari konsumsi wortel secara rutin.
1. Mencegah Risiko Penyakit Kanker
Beta karoten merupakan salah satu senyawa yang dapat mencegah penyakit kanker. Beta karoten bekerja dengan membuang senyawa-senyawa yang beracun dalam tubuh [5].
Beta karoten mengandung pigmen warna yang memberikan warna merah, kuning dan oranye pada sayuran atau buah-buahan.
Di dalam tubuh, senyawa beta karoten akan dirombak menjadi vitamin A yang juga bekerja sebagai antioksidan untuk mencegah penyakit kanker seperti kanker prostat, kanker payudara, dan kanker darah (leukimia) [5].
Wortel juga mengandung senyawa alpha karoten yang turut memberikan warna oranye pada wortel. Alpha karoten berperan mencegah dan menghambat pertumbuhan gen N-myc dalam pembentukan sel kanker [6].
Senyawa alpha karoten dalam wortel memang tidak sebanyak senyawa beta karoten, namun senyawa alpha karoten lebih efektif dalam berperan sebagai antioksidan [6].
2. Mencegah Terjadinya Peradangan
Beta karoten dalam wortel bekerja mengurangi terjadinya kerusakan pada sel-sel tubuh hingga mencegah terjadinya peradangan [5].
Sebenarnya, peradangan merupakan salah satu respon tubuh terhadap cedera. Peradangan ini terjadi ketika sel darah putih manusia melawan berbagai infeksi bakteri maupun virus [7]
Peradangan terjadi bila pembuluh darah membesar untuk memungkinkan lebih banyak darah masuk ke jaringan yang cedera. Kondisi ini dapat membuat seseorang merasakan sangat sakit [7]
Selain senyawa tersebut, vitamin A, viamin B kompleks dan vitamin C juga mampu mencegah peradangan. Vitamin-vitamin ini juga terkandung dalam wortel.
3. Menjaga Kesehatan Mata
Kandungan beta karoten dan vitamin A dalam wortel mampu menjaga kesehatan mata dan mencegah penyakit katarak dan degenerasi makula [8].
Degenerasi makula adalah suatu kondisi menurunnya kualitas penglihatan yang terjadi pada orang tua.
Kedua senyawa ini juga mampu meningkatkan kualitas penglihatan dan mencegah terjadinya rabun ayam atau rabun senja pada manusia.
Rabun senja merupakan sebuah gejala yang disebabkan oleh rusaknya sel batang retina mata [8].
Senyawa alpha karoten dalam wortel juga membantu menjaga kesehatan mata dengan melindungi kornea dari paparan sinar UV. Selain itu, senyawa ini juga berperan mengaktifkan enzim-enzim dalam pembentukan DNA [6].
Senyawa lutein yang terdapat dalam wortel berfungsi memberi pigmen pada mata manusia. Lutein dalam wortel ini menyaring cahaya dan melindungi jaringan mata dari kerusakan akibat sinar matahari [9].
4. Menjaga Kesehatan Kulit dan Kecantikan
Kandungan beta karoten dalam wortel berperan sebagai antioksidan yang mampu melindungi kulit dari paparan sinar UV dan mengurangi kerusakan sel-sel kulit [5].
Metabolisme beta karoten dilakukan di berbagai organ tubuh termasuk kulit. Hal ini dapat membantu mencegah terjadinya iritasi pada kulit [5].
Vitamin A dan vitamin C dalam wortel juga berperan sebagai antioksidan yang mampu mencegah radikal bebas yang masuk dalam tubuh. Perlu diketahui bahwa radikal bebas dapat menyebabkan gejala penuaan dini [10].
Beberapa gejala penuaan dini adalah kulit menjadi kering dan kusam, munculnya noda dan bintik-bintik hitam serta dapat membuat tubuh menjadi sering lemas [10].
Vitamin C dalam wortel juga dapat meringankan dan mengatasi kulit terbakar akibat dari paparan sinar matahari. Kandungan dalam wortel juga mampu mengangkat sel-sel kulit mati [10].
Selain dijadikan sebagai makanan yang bergizi, wortel juga dapat diolah menjadi masker alami. Caranya cukup mudah yaitu dengan menghaluskan wortel secukupnya saja.
Hasil parutan tersebut dapat dicampurkan dengan susu dan madu. Oleskan ke area wajah dan tunggu selama kurang lebih 15 menit. Bilas wajah dengan bersih.
5. Menurunkan Kolestrol dan Menjaga Kesehatan Jantung
Wortel mengandung mineral kalium sebanyak 320 mg. Mineral ini berfungsi menjaga kesehatan pembuluh darah dari penyakit aterosklerosis yaitu kerusakan akibat penumpukan kalsium pada pembulu darah [11].
Penyakit aterosklerosis dapat memicu penyakit lainnya seperti serangan jantung, gagal jantung dan stroke.
Kalium berperan memastikan kalsium dapat diserap baik oleh tulang dan gigi sehingga kalsium tidak berada dan menumpuk di pembuluh darah. Selain di dalam darah, kalsium juga dapat terbuang sia-sia melalui urine [11].
Zat besi yang terkandung dalam wortel berperan mencegah penyakit kekurangan sel darah merah atau anemia. Hal ini karena zat besi berperan dalam pembentukan sel darah merah dan hemoglobin dalam darah [12].
Tubuh yang kekurangan darah akan mengalami gejala anemia seperti mudah merasa lelah bahkan hilangnya keseimbangan tubuh [12].
6. Meningkatkan Kinerja Otak dan Sistem Saraf
Wortel mengandung senyawa asam folat sebanyak 19 mcg. Senyawa asam folat merupakan vitamin B kompleks yang dapat larut dalam air [13,14].
Asam folat berperan dalam pembentukan sel darah merah dan DNA. Selain itu, asam folat berperan penting dalam perkembangan pembentukan otak semasa janin [14].
Asam folat berperan mencegah penyakit cacat pada sistem saraf seperti anensefali yaitu bayi yang lahir tanpa bagian otak dan tulang tengkorak. [14].
Selain itu, mengonsumsi wortel dapat meningkatkan daya ingat dan kemampuan berpikir seseorang.
7. Melancarkan Sistem Pencernaan dan Menurunkan Berat Badan
Wortel merupakan sayuran yang mengandung serat yang tinggi. Serat yang terkandung dalam wortel antara lain serat pektin, selulosa, hemiselulosa, dan lignin [15].
Serat-serat tersebut memperlambat metabolisme dan penyerapan gula dalam makanan sehingga dapat membantu menurunkan kadar gula dalam darah [15].
Serat berfungsi dalam melancarkan buang air besar sehingga terhindar dari sembelit atau konstipasi. Serat juga dipercaya dapat menurunkan berat badan [15].
Serat merupakan senyawa yang sangat sulit untuk dicerna sehingga membutuhkan waktu yang agak lama untuk dicerna oleh tubuh sehingga dapat membuat rasa kenyang yang lebih lama dalam tubuh.
Semua orang sudah mengetahui bahwa makanan yang mengandung kalsium pasti mampu menjaga kesehatan tulang. Hal tersebut karena mineral kalsium merupakan bahan penyusun tulang dan gigi [16].
Hanya saja, kalsium harus diserap baik oleh tulang sehingga tidak banyak menumpuk di dalam pembuluh darah. Kondisi ini dapat dicegah dengan bantuan mineral kalium [16].
Wortel juga mengandung vitamin B6 sebanyak 0,1 mg atau 7% dari kebutuhan harian. Vitamin ini juga turut berperan dalam proses pemadatan tulang sehingga terhindar dari penyakit osteoporosis.
Makanan yang bergizi memang selalu menjadi incaran bagi seseorang untuk hidup sehat. Namun, jangan sampai berlebihan dalam mengonsumsi makanan yang bergizi.
Ingat bahwa sebaik apapun kandungannya apabila dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan efek samping. Berikut penjelasannya.
Wortel mengandung serat yang baik bagi kelancaran sistem pencernaan. Apabila kandungan serat terlalu berlebihan di dalam sistem pencernaan, maka akan mengganggu keteraturan dalam usus dan dapat menyebabkan loose stools. [17].
Loose stools merupakan suatu gangguan pencernaan yang menyebabkan feses menjadi berair dan sangat lunak. Jika hal ini dibiarkan, tubuh akan cepat mengalami dehidrasi karena banyak air keluar melalui feses.
Karotenemia adalah suatu kondisi tubuh mengalami perubahan warna menjadi jingga karena kelebihan senyawa karotenoid seperti beta karoten didalam tubuh [18].
Kondisi ini memang tidak terlalu berbahaya, hanya saja dapat menganggu aktivitas sehati-hari [18].
Wortel memiliki masa simpan yang cukup lama karena teksturnya yang keras dan renyah. Berikut ini tips menyimpan wortel dengan baik [19].
Selain itu, jangan menyimpan wortel bersamaan dengan jenis buah yang lainnya. Hal ini karena wortel mudah menyerap gas etilen dari berbagai buah tersebut. Sebagai akibatnya wortel akan berubah rasa menjadi pahit dan mengurangi nutrisi di dalamnya.
Wortel dapat dikonsumsi menjadi makanan atau minuman yang bergizi. Wortel dapat dijadikan minuman seperti jus dan dapat juga dijadikan sebagai masakan seperti sup, tumis hingga salad.
Mengonsumsi wortel secara mentah memang baik dan memberikan rasa yang manis dan renyah. Namun, mengonsumsinya dengan dimasak atau direbus jauh lebih baik [20].
Hal ini karena senyawa beta karoten dalam wortel akan lebih cepat diserap oleh tubuh dan dirombak menjadi vitamin A yang bermanfaat bagi kesehatan [20].
Wortel merupakan sayuran umbi yang tinggi akan antioksidan. Manfaat wortel diantaranya mencegah kanker dan peradagan, menjaga kesehatan tulang, menjaga sistem pencernaan dan saraf. Disarankan untuk Konsumsi wortel secukupnya untuk menghindari efek samping.
1). Owen S D Wally, Zamir K Punja. 2015. Methods in Molecular Biology 1224:59-66. Carrot (Daucus Carota L.)
2). Amanda L Stefanson, Rong Tsao, Ronghua Liu, Lisa Duizer, Marica Bakovic, Ralph C Martin. 2019. Journal of the Science of Food and Agriculture 99(12):5457-5474. Effect of Variety, Soil Fertility Status and Agronomic Treatments on Carrot Mineral and Phytochemical Composition and Consumer Liking of Flavor Traits
3). E Bizkarguenaga, A Iparraguirre, E Oliva, J B Quintana, R Rodil, L A Fernández, O Zuloaga, A Prieto. 2016. Enviromental Science and Pollution Research International 23(4):3847-59. Uptake of Polybrominated Diphenyl Ethers by Carrot and Lettuce Crops Grown in Compost-Amended Soils
4). Aude Ndoti-Nembe, Khanh Dang Vu, Jaejoon Han, Nicolas Doucet, Monique Lacroix. 2015. Journal of Food Science 80(7):M1544-8. Antimicrobial Effects of Nisin, Essential Oil, and γ-Irradiation Treatments Against High Load of Salmonella Typhimurium on Mini-carrots
5). Kalpana Platel, Krishnapura Srinivasan. 2016. Critical Reviews in Food Science and Nutrition 56(10):1608-19. Bioavailability of Micronutrients From Plant Foods: An Update
6). Jessica L Cooperstone, Hilary J Goetz, Ken M Riedl, Earl H Harrison, Steven J Schwartz, Rachel E Kopec. 2017. The American Journal of Clinical Nutrition 106(1):59-66. Relative Contribution of α-Carotene to Postprandial Vitamin A Concentrations in Healthy Humans After Carrot Consumption
7). Arisya Agita, M Thaha Alsagaff. 2017. Acta Medica Indosiana 49(2):158-165. Inflammation, Immunity, and Hypertension
8). Bozidar Vojniković, Damir Kovacević, Sanja Njirić, Miran Coklo. 2008. Collegium Antropologicum 32(2):351-3. Long Term Results of Age-Related Macular Degeneration Therapy With Prednisolone Acetate--Special Refer to Peripheral Visual Field Changes
9). El-Sayed M Abdel-Aal, Humayoun Akhtar, Khalid Zaheer, Rashida Ali. 2013. Nutrients 5(4):1169-85. Dietary Sources of Lutein and Zeaxanthin Carotenoids and Their Role in Eye Health
10). Juliet M Pullar, Anitra C Carr, Margreet C M Vissers. 2017. Nutrients 9(8):866. The Roles of Vitamin C in Skin Health.
11). Yong Sun, Chang Hyun Byon, Youfeng Yang, Wayne E Bradley, Louis J Dell'Italia, Paul W Sanders, Anupam Agarwal, Hui Wu, Yabing Chen. 2017. Journal of Clinical Investigation Insight 2(19):e94920. Dietary Potassium Regulates Vascular Calcification and Arterial Stiffness
12). Jens Dahlerup, Stefan Lindgren, Björn Moum. 2015. Lakartidningen 112:DAAE. Iron Deficiency and Iron Deficiency Anemia Are Global Health Problems
13). Chao Wang, Ken M Riedl, Jeremy Somerville, V M Balasubramaniam, Steven J Schwartz. 2011. Journal of Agricultural and Food Chemistry 59(16):8709-17. Influence of High-Pressure Processing on the Profile of Polyglutamyl 5-methyltetrahydrofolate in Selected Vegetables
14). Lauren K Murray, Mark J Smith, Nafisa M Jadavji. 2018. Nutrition Review 76(9):708-721. Maternal Oversupplementation With Folic Acid and Its Impact on Neurodevelopment of Offspring
15). Laura Eisenhauer, Wilfried Vahjen, Temesgen Dadi, Barbara Kohn, Jürgen Zentek. 2019. Journal of Animal Science 97(10):4124-4133. Effects of Brewer's Spent Grain and Carrot Pomace on Digestibility, Fecal Microbiota, and Fecal and Urinary Metabolites in Dogs Fed Low- Or High-Protein diets1
16). Jay Morris, Keli M Hawthorne, Tim Hotze, Steven A Abrams, Kendal D Hirschi. 2008. Proceeding of National Academy of Science of The United States of America 105(5):1431-5. Nutritional Impact of Elevated Calcium Transport Activity in Carrots
17). Magdy El-Salhy, Synne Otterasen Ystad, Tarek Mazzawi, Doris Gundersen. 2017. International Journal of Molecular Medicine ;40(3):607-613. Dietary Fiber in Irritable Bowel Syndrome (Review)
18). Ehizogie Edigin, Iriagbonse R Asemota, Ezegwu Olisa, Chineme Nwaichi. 2019. Cureus 11(7):e5218. Carotenemia: A Case Report
19). Edgar Uquiche Carrasco, Luis Cisneros-Zevallos. 2002. Archivos Latinoamericanos de Nutriction 52(2):187-92. Effect of Blanching and Hygroscopic Coating on Quality of Fresh Cut Carrots (Daucus Carota Var. Chantenay) During Storage
20). Michael Imsic, Sonja Winkler, Bruce Tomkins, Rod Jones. 2010. Journal of Agricultural and Food Chemistry 58(8):5109-13. Effect of Storage and Cooking on Beta-Carotene Isomers in Carrots ( Daucus Carota L. Cv. 'Stefano')