Binahong adalah tanaman sejenis gulma yang sudah dikenal memiliki banyak khasiat untuk kesehatan di Indonesia. Tanaman ini berasal dari Amerika Selatan dan menyebar ke kawasan Asia Tenggara seperti Indonesia, Cina, Jepang, Australia hingga Selandia Baru[1].
Daftar isi
Binahong adalah tanaman yang berasal dari keluarga Basellaceae dan memiliki nama ilmiah Anredera Cordifolia. Tanaman ini memiliki banyak sebutan lain seperti madeira vine dan basell-potatoes dalam bahasa Inggris, dheng san chi di Cina, anredera di Spanyol, dan lain sebagainya[1].
Binahong adalah tanaman menjalar yang dapat tumbuh di dataran tinggi dan dataran rendah. Tanaman ini dapat tumbuh di hutan, area semak belukar, pantai, atau lahan limbah[1].
Beberapa ciri-ciri dari binahong adalah sebagai berikut[1]:
Pada umumnya, bagian dari binahong yang sering digunakan untuk mengatasi berbagai penyakit adalah daun karena kandungan gizi dan senyawa aktif yang dimilikinya[2].
Berikut ini adalah kandungan gizi yang dimiliki oleh 100 gram daun binahong segar[2,3]:
Nama | Jumlah | Unit |
---|---|---|
Protein | 20 | gram |
Lemak | 0.95 | gram |
Karbohidrat | 15.50 | gram |
Serat | 3.20 | gram |
Fosfor | 27 | gram |
Besi | 0.64 | gram |
Kalium | 27 | gram |
Lysine | 50 | gram |
Vitamin A | 10 | Si |
Vitamin B9 (Asam folat) | 0 – 39 | mikrogram |
Vitamin C | 81.70 | miligram |
Vitamin E | 1.00 – 4.90 | miligram |
Kalsium | 14 | miligram |
Riboflavin | 0.006 | miligram |
Niacin | 1.30 | miligram |
Tryptophan | 11 | miligram |
Metionin | 8 | miligram |
Beta karoten | 3.50 – 4.70 | miligram |
Kandungan senyawa fitokimia yang dimiliki oleh daun, batang, umbi, dan bunga dari binahong dapat dilihat dalam tabel berikut[4,5]:
No | Senyawa | Daun | Batang | Bunga | Umbi |
1 | Fenol | + | + | + | + |
2 | Flavonoid | + | + | + | + |
3 | Saponin | + | + | + | + |
4 | Terpenoid | + | + | + | + |
5 | Steroid | + | + | + | + |
6 | Alkaloid | + | + | – | + |
7 | Tannin | + | – | – | – |
Berdasarkan tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa daun, batang, bunga, dan umbi memiliki senyawa aktif yang bermanfaat bagi tubuh sebagai antioksidan, anti mikroba dan antibiotik. Ini merupakan alasan mengapa batang dan umbi juga digunakan untuk mengatasi beberapa penyakit[4].
Beberapa manfaat dari binahong adalah sebagai berikut :
Pengujian dilakukan terhadap tikus yang mengalami luka bakar dan luka terbuka pada kulit, kemudian diberikan ekstrak daun binahong pada luka. Hasil menunjukkan bahwa ekstrak daun dapat mengeringkan dan menyembuhkan luka bakar dan luka luar pada tikus[5,6].
Ekstrak daun binahong dapat diberikan untuk menyembuhkan berbagai luka luar pada kulit termasuk luka bakar.
Pengujian yang dilakukan terhadap ekstrak daun binahong dapat membuktikan bahwa senyawa yang terdapat dalam ekstrak daun mampu melawan berbagai bakteri, yaitu bakteri Staphylococcus aureus dan bakteri Escherichia coli[7,10].
Pengujian ini menunjukkan bahwa ekstrak daun binahong dapat mengatasi penyakit yang disebabkan oleh bakteri Escherichia coli yaitu infeksi saluran kemih, infeksi saluran pencernaan yang ditandai dengan diare, dan penyakit radang panggul[7].
Selain itu, ekstrak daun binahong juga dapat mengatasi penyakit yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus yaitu bisul, ruam, gatal-gatal, dan infeksi kulit[10].
Kandungan gizi dan senyawa yang dimiliki oleh daun, umbi, dan batang binahong khususnya vitamin C dan flavonoid, memberikan sifat antioksidan bagi tanaman ini. Daun dan batang binahong mampu mencegah radikal bebas masuk ke dalam tubuh dan merusak sel – sel pada tubuh dan meningkatkan daya tahan, stamina serta vitalitas tubuh[2,4].
Ekstrak daun binahong telah diuji terhadap bakteri pigmen hitam yang dapat menyebabkan infeksi pada gusi dan ekstrak ini dapat melawan bakteri serta mengatasi infeksi gusi[8].
Ekstrak daun binahong dapat digunakan untuk mengatasi infeksi pada gusi atau sering disebut dengan penyakit periodontitis[8].
Pengujian kadar kolesterol dilakukan dengan penambahan ekstrak daun binahong kepada telur puyuh sehat. Hasil yang diperoleh adalah telur puyuh tersebut mengandung kadar kolesterol dan trigliserida yang rendah[9].
Ini membuktikan bahwa ekstrak daun binahong dapat menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah.
Ekstrak daun binahong yang memiliki anti bakteri, juga telah teruji mampu menghambat pertumbuhan bakteri yang menyebabkan jerawat dan komedo pada wajah[10].
Selain itu, ekstrak daun binahong juga dapat mengembalikan kesegaran kulit wajah, menjaga kesehatan dan kehalusan kulit wajah dan mencegah penuaan dini[10].
Ekstrak daun binahong telah teruji pada tikus, memiliki kemampuan untuk meningkatkan fungsi hati dan meningkatkan efek hepatoprotektor yang dapat melindungi hati dari kerusakan yang disebabkan oleh racun, radikal bebas, dan obat[11].
Ekstrak daun mampu menjaga fungsi hati dan melindungi hati dari kerusakan yang disebabkan oleh racun, radikal bebas, atau unsur obat. Selain itu, ekstrak umbi binahong juga telah digunakan sebagai pengobatan tradisional untuk mengobati pembengkakan pada hati[11].
Ekstrak daun binahong yang mengandung kalsium telah teruji pada tikus, memiliki kemampuan untuk meningkatkan volume urin dan mencegah terbentuknya batu ginjal[12].
Ekstrak daun dapat mengatasi gangguan pada ginjal seperti kesulitan buang air kecil dan mencegah terbentuknya batu ginjal.
Ekstrak daun dan umbi binahong telah digunakan sebagai pengobatan tradisional di beberapa negara termasuk di Indonesia untuk mempercepat penyembuhan luka dan proses pemulihan tubuh setelah operasi seperti operasi caesar dan pasca persalinan[4].
Ekstrak daun binahong telah diuji pada tikus yang terkena diabetes. Hasil menunjukkan bahwa ekstrak ini mampu menurunkan kadar gula dalam darah dan meningkatkan insulin secara signifikan dengan kadar daun sebanyak 151.2 mg/ 180 ml air[13].
Ekstrak daun binahong aman untuk penderita diabetes dan telah digunakan sebagai pengobatan tradisional untuk menurunkan kadar gula dalam darah dan pembengkakan jantung sebagai komplikasi dari diabetes[4].
Ekstrak daun binahong telah diuji pada tikus dan memberikan hasil bahwa radang pada kulit tikus dapat diobati dengan mengoleskan ekstrak daun ini[14].
Selain itu, daun binahong telah digunakan di Indonesia sebagai pengobatan tradisional untuk mengatasi radang usus dan radang sendi atau reumatik[4].
Pengujian yang dilakukan terhadap ekstrak daun dan umbi binahong menunjukkan bahwa senyawa yang terdapat dalam ekstrak ini mampu mengobati berbagai penyakit kelamin yang menular seperti penyakit sipilis[15].
Hasil pengujian yang dilakukan terhadap daun binahong menunjukkan bahwa daun binahong mampu menghambat pertumbuhan kanker serviks atau kanker rahim[16].
Pengujian yang dilakukan terhadap tikus yang diinduksi dengan kafein dan diberikan ekstrak daun binahong menunjukkan bahwa ekstrak daun ini dapat menurunkan kadar asam urat dalam darah tikus dan mengurangi radang yang disebabkan oleh asam urat[17].
Ekstrak daun dari binahong telah diuji pada tikus untuk membuktikan efek ekstrak ini pada hipertensi. Hasil menunjukkan bawah ekstrak daun binahong dapat menurunkan tekanan darah pada tikus secara signifikan[18].
Berdasarkan pengujian, ekstrak daun binahong mampu menurunkan kadar lemak serta kolesterol pada tikus yang telah diinduksi dengan lemak. Ini membuktikan bahwa ekstrak daun binahong dapat menurunkan kadar lemak dan berat badan pada penderita obesitas[19].
Ekstrak daun binahong telah diuji dan mampu mengobati luka atau ulserasi pada mulut atau sering dikenal dengan seriawan berat. Ekstrak ini mampu mengeringkan dan mengurangi nyeri pada mulut[20].
Ekstrak daun, batang, dan umbi binahong telah digunakan sebagai pengobatan tradisional dan teruji ampuh untuk mengatasi tipus, demam, nyeri pada badan, maag, wasir, dan mencegah stroke[4].
Selain itu, ekstrak bunga binahong juga telah digunakan sebagai pengobatan tradisional untuk menyuburkan kandungan pada wanita di Indonesia[21].
Beberapa efek samping yang diberikan oleh binahong berdasarkan penelitian yang dilakukan adalah:
Ekstrak daun binahong memiliki senyawa yang mampu menurunkan kadar gula darah secara signifikan, tetapi ekstrak ini akan menimbulkan reaksi hipoglikemia atau kadar gula darah terlalu rendah apabila digunakan secara berlebihan[18].
Seseorang yang memiliki kadar gula darah yang rendah, disarankan untuk tidak mengkonsumsi tanaman binahong setiap hari atau secara berlebihan dan dapat berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Senyawa pada daun binahong memiliki kadar racun yang kecil, tetapi bila dikonsumsi secara terus – menerus akan menyebabkan kadar racun menumpuk dan menyebabkan keracunan[22].
Beberapa cara penggunaan dari daun, batang, umbi, dan bunga binahong adalah sebagai berikut:
Daun dan batang lunak dari binahong dapat dicuci dan dikonsumsi menjadi lalapan. Selain itu, daun dan batang ini juga dapat dimasak menjadi sayuran dengan cara direbus, ditumis dengan minyak wijen dan jahe, dan dibuat menjadi sup[3].
Umbi binahong dipotong menjadi tiga bagian dan dicuci bersih. Lalu, umbi ini direbus dengan 5 gelas air hingga mendidih. Kemudian, air seduhan ini didinginkan, disaring dan diminum.
Air seduhan ini berguna untuk mempercepat pemulihan tubuh pasca operasi, mengatasi maag, tipus, disentri, asam urat, mencegah stroke, dan mengembalikan stamina tubuh[21].
Umbi binahong dipotong menjadi tiga bagian dan dicuci bersih. Lalu, umbi dicampur dengan daun sirih dan temuwalak dengan perbandingan 7:9:13 dan direbus dengan 5 gelas air hingga mendidik. Kemudian, jamu ini disaring dan diminum.
Jamu ini berguna untuk menyembuhkan pembengkakan jantung, pembengkakan hati, kencing manis, krusakan ginjal, dan rudung usus besar[21].
Batang binahong dicuci bersih dan direbus bersama kencur dan 3 gelas air hingga mendidih. Lalu, air ini disaring dan diminum untuk mengembalikan stamina dan kesegaran tubuh[21].
Daun binahong dicuci bersih, ditumbuk hingga halus dan ditambahkan sedikit air. Ini dioleskan ke seluruh tubuh untuk menurunkan demam. Selain itu, dioleskan ke wajah untuk merawat wajah dan dioleskan ke seriawan, luka luar, serta memar untuk menyembuhkan luka luar dan radang[21].
Bunga binahong dicuci bersih dan direbus dengan satu gelas air hingga air berkurang menjadi seperempat gelas. Ini berguna untuk meningkatkan kesuburan kandungan pada wanita[21].
Daun, batang, atau umbi dari binahong dicuci bersih dan dikeringkan pada matahari atau oven hingga kadar air sekitar 8 persen. Daun, batang atau umbi yang sudah kering ini, digiling hingga sangat halus atau menjadi serbuk.
Penggunaan serbuk binahong adalah sebanyak 1 sendok makan diseduh dengan 1 gelas air panas, lalu ini diminum untuk mengatasi penyakit sesuai dengan manfaatnya[21].
Daun, batang, atau umbi dari binahong dicuci bersih dan dikeringkan pada matahari atau oven hingga kadar air sekitar 8 persen. Daun, batang atau umbi yang sudah kering ini, direbus dengan 3 gelas air hingga menjadi 1 gelas air. Lalu, airnya disaring dan diminum untuk mengatasi penyakit sesuai dengan manfaatnya[21].
Cara penyimpanan daun, batang, umbi, dan bunga binahong adalah diletakkan pada wadah terbuka dalam suhu ruangan. Sebaiknya, penyimpanan dilakukan di tempat kering dan tidak dicuci terlebih dahulu[3].
Untuk serbuk dan binahong kering disimpan dalam wadah tertutup dan kering serta diletakkan dalam suhu ruangan dan tidak terkena sinar matahari langsung[21].
Binahong merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat bagi tubuh, tetapi tanaman ini memiliki efek samping untuk pasien yang memiliki kadar gula darah rendah dan tidak dapat dikonsumsi secara terus-menerus.
1) Anonim. Anredera cordifolia (Madeira vine). CAB International Invasive Species Compendium. Diakses 2020.
2) Retno Damar Pramesti. Analisis Kadar Protein, Vitamin C, dan Daya Terima Puding Daun Binahong (Anredera cordifolia). Indonesia: Institusi Teknologi Sains dan Kesehatan (ITS) PKU Muhammadiyah Surakarta. 2019.
3) Li-ju Lin, Yun-yin Hsiao & C. George Kuo. Discovering Indigenous Treasures - Promising Indigenous Vegetables Around The World. Taiwan : World Vegetable Centre. 2009.
4) Sri Murni Astuti. Skrining Fitokimia dan Uji Aktifitas Antibiotika Ekstrak Etanol Daun, Batang, Bunga, dan Umbi Tanaman Binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis). Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan (BBPMSOH). 2012.
5) Wiwik Misaco Yuniarti & Bambang Sektiari Lukiswanto. Effects of herbal ointment containing the leaf extracts of Madeira vine (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) for burn wound healing process on albino rats. Veterinary World Journal. 2017.
6) Gurwinder Kaur, Gurcharan Singh, Novi Vicahyani Utami & Hermin Aminah Usman. Effect of Topical Application of Binahong [Anredera cordifolia (Ten.) Steenis] Leaf Paste in Wound Healing Process in Mice. Indonesia : Althea Medical Journal. 2014.
7) I Gede Oka Darsana & I Nengah Kerta Besung, Hapsari Mahatmi. Potensi Daun Binahong (Anredera Cordifolia (Tenore) Steenis) dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri Escherichia Coli secara In Vitro. Indonesia : Indonesia Medicus Veterinus. 2012.
8) Vivian Wijaya, Elizabeth Shinta Maharani, Harun Asyiq Gunawan & Ria Puspitawati. The Efficiacy Of An Infusion Of Binahong Leaves (Anredera Cordifilia (Ten.) Steenis) Against Wild Strain Black-Pigmented Bacteria. Indonesia : International Journal of Applied Pharmaceutics. 2017.
9) Sri Kismiati, Hanny Indrat Wahyuni, Rina Muryani, Dwi Sunarti & Sri Sumarsih. Addition of Binahong ( Anredera cordifolia) Leaf Powder to Diets to Produce Eggs With Low Cholesterol. Veterinary World Journal. 2020.
10) Tryda Meutia Anwar & Tri Umiana Soleha. Manfaat Daun Binahong (Anredera cordifolia) sebagai terapi Acne Vulgaris. Lampung : Majority. Universitas Lampung. 2016.
11) Salmah Orbayinah & Adhita Kartyanto. Efikasi Binahong (Anredera cordifolia (Tenore) Steenis) terhadap Kadar Alkaline Phosphatase. Indonesia : Mutiara Media Jurnal Kedokteran dan Kesehatan. 2008.
12) Helmi Arifin, Vivi Resviana & Elisma. Pengaruh Ekstrak Daun Binahong (Anredera Cordifolia (Tenore) Steen) Terhadap Volume Urin Dan Hambatan Pembentukan Batu Ginjal Pada Tikus Terinduksi Etilen Glikol. Indonesia : Jurnal Farmasi Higea; Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Padang. 2014.
13) Yuliet G. Latuhihin, Theopilus Watuguly, Pieter Kakisina & Indranila Kustarini Samsuria. Potential of Binahong (Anredera cordifolia [Tenore] Steen) in Reducing TNF-α Expression on Regeneration of Pancreas β Cells on White Rats (Rattus norvegicus) Diabetes Mellitus Models. Journal of Biosciences and Medicines. 2020.
14) Gita Susanti. Efek Anti Inflamasi Ekstrak Daun Binahong [Anredera cordifolia (Ten.) Steenis] Topikal terhadap Jumlah PMN Neutrofil pada Tikus Jantan Sprague Dawley. Indonesia : Jurnal Kesehatan Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Tanjung Karang. 2017.
15) T.E.Tshikalange, J.J.M. Meyer & A.A.Hussein. Antimicrobial Activity, Toxicity and the Isolation of a Bioactive Compound From Plants Used to Treat Sexually Transmitted Diseases. National Institute of Health. 2005.
16) Dita Maria Virginia, Roni Permana Saputra & Agustina Setiawati. Selective Cytotoxic Activity of Anredera Cordifolia Leaves Extract Towards Hela Cells. Indonesia : Journal Biotropia. 2019.
17) Nida Ghania Lidinilla. Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 70% Daun Binahong [Anredera cordifolia (Ten.) Steenis] Terhadap Penurunan Kadar Asama Urat Dalam Darah Tikus Putih Jantan yang Diinduksi dengan Kafeina. Indonesia : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayahtullah. 2014.
18) Afrillia Nuryanti Garmana, Elin Yulinah Sukandar & Irda Fidrianny. Antihypertension Study Of Anredera Cordifilia (Ten). V. Steenis Extract And Its Fractions In Rats Through Dexamethasone Induction And Nitric Oxide Release. Indonesia : Asian Journal of Pharmaceutical and Clinical Research. 2018.
19) Elin Yulinah Sukandar, Dewi Safitri & Nisrina Nur Aini. The Study of Ethanolic Extract of Binahong Leaves (Anredera Cordifilia (Ten) Steenis) and Mulbery Leaves (Morus Nigra L.) In Combination On Hyperlipidemic - Induced Rats. Indonesia : Asian Journal of Pharmaceutical and Clinical Research. 2016.
20) Nisa Hanifah, Anindiya Kartika Sari, Adhika Ilham Gemilang & Juwita Raditya Ningsih. Effectiveness of binahong (Anredera cordifolia) leaves extract gel on the wound contraction of patients with recurrent aphthous stomatitis (RAS). Indonesia : Jurnal kedokteran Gigi Universitas Padjajaran. 2019.
21) Feri Manoi. Binahong (Anredera cordifolia) Sebagai Obat. Bulletin Warta Volume 15 Number 1. Indonesia : Badan Penelitian
dan Pengembangan Pertanian; Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan. 2009.
22) Larasati, Dewi Syahbirin, Gustini Sugita & Purwantiningsih. Komponen Sitotoksik dari Daun Binahong (Anredera. cordifolia) lBerbasis Analisis Larva Udang. Indonesia : Institut Pertanian Bogor Scientific Repository. 2013.