Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Merasa kelelahan dan lemas adalah salah satu efek tidak nyaman yang dirasakan ketika wanita sedang mengalami menstruasi. Jumlah darah yang banyak dan berkurangnya kadar estrogen dapat menimbulkan efek
Masa-masa haid memang membuat para perempuan tidak nyaman, terutama jika pusing dan lemas menyerang [1,2].
Darah yang keluar dalam volume banyak akan membuat tubuh lebih mudah lemas dan bahkan cepat lelah ketika beraktivitas [1,2].
Berikut ini merupakan deretan cara mengatasi lemas dan pusing saat haid yang para wanita dapat intip dan praktekkan.
Daftar isi
Tubuh wanita rentan mengalami kekurangan zat besi karena banyaknya darah yang keluar saat haid [1,2].
Kekurangan zat besi ini juga menjadi salah satu penyebab sakit kepala saat haid [1,2].
Oleh sebab itu, beri tubuh nutrisi yang tepat, yakni dengan mengonsumsi makanan-makanan berzat besi tinggi agar tubuh terhindar dari pusing dan lemas [3].
Kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau, dan daging sapi tanpa lemak adalah contoh makanan tinggi zat besi yang dapat diasup selama haid [3].
Agar penyerapan zat besi lebih maksimal di dalam tubuh, maka asupan vitamin C sangat diperlukan [3,4].
Penuhi kebutuhan tubuh akan vitamin C secara cukup melalui sayur dan buah agar mampu menurunkan risiko terjadinya anemia selama haid [3,4].
Tomat, brokoli, kiwi, paprika merah dan kuning, jeruk, stroberi, pepaya, leci, jambu biji, kale dan bayam sawi adalah beberapa makanan tinggi vitamin C yang dapat dikonsumsi ketika sedang haid [5].
Salah satu cara agar pusing di kala haid mereda dan tubuh lebih bertenaga adalah dengan mengonsumsi makanan kaya akan magnesium [6].
Cokelat hitam, ikan berlemak, buah alpukat, kacang-kacangan, pisang, tahu, hingga sayuran hijau adalah makanan-makanan sumber magnesium tinggi yang dapat dikonsumsi selama haid [7].
Ketika sedang haid, penting untuk mengisi “bahan bakar” tubuh dengan makan lebih sering agar tidak pusing dan lemas [8].
Tubuh memerlukan energi, terutama bila wanita haid memiliki kegiatan aktif dan padat.
Namun, makanan yang dipilih pun pastikan yang bernutrisi tinggi serta lengkap, terutama mengandung protein tinggi [9].
Makanan berprotein tinggi akan menjadi asupan peningkat energi, seperti ikan dan daging ayam (khususnya bagian dada) [10].
Susu, daging sapi, telur, dan kacang almond pun dapat dikonsumsi karena kandungan proteinnya yang tinggi [10].
Hanya saja, akan jauh lebih baik apabila tak hanya fokus pada pemenuhan kebutuhan protein saja, tapi juga memenuhi kebutuhan nutrisi lainnya secara seimbang.
Wanita haid lebih rentan mengalami dehidrasi yang juga berpengaruh pada timbulnya efek pusing dan lemas [11,12].
Oleh karena itu, minumlah air putih lebih banyak agar tubuh tidak mudah lelah dan lemas akibat dehidrasi.
Selama haid, perbanyak air putih saja daripada mengonsumsi cairan lainnya seperti minuman jus atau minuman soda [11,12].
Minuman-minuman bergula tinggi dapat kembali dikonsumsi usai haid.
Kafein mampu menjadi salah satu faktor peningkat risiko dehidrasi dan susah tidur di malam hari [13].
Bila mengonsumsinya, rasa pusing dan lemas akan semakin diperburuk karena tubuh dehidrasi dan sulit tidur nyenyak [13].
Oleh sebab itu, pastikan mengonsumsi air putih selama haid agar tubuh tak hanya terhidrasi, tapi juga lebih segar.
Tubuh menjadi lebih mudah pusing serta lemas saat haid karena tidak terbiasa berolahraga.
Maka untuk membuat tubuh lebih segar dan bertenaga, lakukan aktivitas fisik dan berolahragalah setiap hari. Tidak perlu melakukan olahraga yang terlalu berat apalagi melakukannya di gym.
Olahraga ringan seperti jalan kaki, jogging, peregangan, bersepeda, yoga, pilates, atau olahraga lainnya yang dilakukan 30 menit sudah sangat membantu agar tubuh menjadi lebih baik [14].
Karena berolahraga di saat haid, tidur di malam hari dijamin menjadi lebih nyenyak dan berkualitas, sebagai efek di keesokan hari, tubuh lebih bugar dan tidak akan lemas [14].
Ketika haid, selain makanan-makanan bervitamin C, magnesium dan zat besi tinggi, suplemen magnesium, vitamin C dan zat besi juga dapat dikonsumsi [3,6].
Namun agar aman bagi tubuh, sebaiknya penggunaan suplemen dikonsultasikan dengan dokter agar dosis yang dikonsumsi tepat.
Biasanya, suplemen-suplemen ini menjadi alternatif dari asupan makanan ataupun minuman berkandungan nutrisi tersebut.
Apabila rasa pusing dan lemas sangat dirasakan dan begitu ekstrem, hentikan dulu sejenak aktivitas apapun yang sedang dilakukan [13].
Ambil waktu sebentar untuk sekedar tidur siang atau beristirahat dari rangkaian kegiatan padat, bahkan walau 20 menit saja akan sangat bermanfaat [13].
Pusing akan semakin buruk apabila tubuh terlalu lelah karena beraktivitas tanpa jeda, oleh karena itu, istirahat sejenak akan sangat membantu.
Apabila rasa pusing tidak kunjung reda ketika sudah menjalankan sejumlah cara di atas, maka ada baiknya mengonsumsi obat pereda nyeri agar dapat melanjutkan aktivitas [15].
Obat pereda nyeri biasanya dapat dibeli di apotek terdekat secara bebas atau tanpa resep dokter [15].
Namun jika khawatir akan efek samping yang bisa terjadi, tidak masalah untuk ke dokter dan berkonsultasi sebelum menggunakannya.
Kapan sebaiknya memeriksakan diri ke dokter?
Bila rasa lemas disertai pusing semakin memburuk dan diikuti dengan beberapa keluhan berikut, pastikan untuk secepatnya ke dokter untuk menempuh pemeriksaan [16].
Bila cara-cara mengatasi lemas dan pusing saat haid tersebut tidak menunjukkan hasil terbaik, gejala memburuk, atau justru timbul keluhan-keluhan lainnya yang tidak wajar, temui dokter.
1. Intira Sriprasert, Tarita Pakrashi, Thomas Kimble, & David F. Archer. Heavy menstrual bleeding diagnosis and medical management. Contraception and Reproductive Medicine; 2017.
2. Anonim. Heavy periods: Overview. National Center for Biotechnology Information; 2017.
3. George Moschonis, Dimitrios Papandreou, Christina Mavrogianni, Angeliki Giannopoulou, Louisa Damianidi, Pavlos Malindretos, Christos Lionis, George P. Chrousos, & Yannis Manios. Association of Iron Depletion with Menstruation and Dietary Intake Indices in Pubertal Girls: The Healthy Growth Study. BioMed Research International; 2013.
4. James Deeny. Vitamin C and the Menstrual Function. Ulster Medical Journal; 1940.
5. Jens Lykkesfeldt. Vitamin C. Advances in Nutrition; 2014.
6. Nahid Fathizadeh, MSc, Elham Ebrahimi, Mahboube Valiani, MSc, Naser Tavakoli, PhD, & Manizhe Hojat Yar, BS. Evaluating the effect of magnesium and magnesium plus vitamin B6 supplement on the severity of premenstrual syndrome. Iranian Journal of Nursing and Midwifery Research; 2010.
7. Mohammed S. Razzaque. Magnesium: Are We Consuming Enough? Nutrients; 1863.
8. Stephanie Taylor. Is It OK to Eat More During Your Period? Fabfitfun; 2019.
9. D H Calloway & M S Kurzer. Menstrual cycle and protein requirements of women. The Journal of Nutrition; 1982.
10. National Research Council (US) Committee on Diet and Health. Diet and Health: Implications for Reducing Chronic Disease Risk - Protein. Washington (DC): National Academies Press (US); 1989.
11. Behnaz Torkan, Mahsasadat Mousavi, Samira Dehghani, Leila Hajipour, Narges Sadeghi, Marzieh Ziaei Rad & Ali Montazeri. The role of water intake in the severity of pain and menstrual distress among females suffering from primary dysmenorrhea: a semi-experimental study. BMC Women's Health; 2021.
12. R J Maughan, M McArthur, and S M Shirreffs. Influence of menstrual status on fluid replacement after exercise induced dehydration in healthy young women. British Journal of Sports Medicine; 1996.
13. Krithika Varagur. Can’t Sleep When You Have Your Period? Here’s Why. HuffPost; 2016.
14. Valinda Riggins Nwadike, MD, MPH & Sara Lindberg. Can You Exercise on Your Period? Healthline; 2018.
15. Gregory Moy & Vikas Gupta. Menstrual Related Headache. National Center for Biotechnology Information; 2021.
16. Valinda Riggins Nwadike, MD, MPH & Zawn Villines. What causes lightheadedness and dizziness on a period? Medical News Today; 2020.