Makanan, Minuman dan Herbal

Daun Ungu : Manfaat – Efek Samping dan Cara Penggunaan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Katya Saphira, M.Gizi
Daun ungu mengandung cukup tinggi kandungan vitamin E. Selain itu mengandung senyawa antioksidan seperti flavonoid, fenol dan senyawa antioksidan lainnya. Hal ini menyebabkan daun ungu bermanfaat sebagai

Tentang Daun Ungu

Daun ungu (Graptophyllum pictum) merupakan semak herbal yang berasal dari Papua Nugini. Di negara Thailand, tanaman ini terkenal dengan nama Bai Ngeoun dan digunakan sebagai tanaman herbal. [1,6]

Tanaman tersebut dikenal akan warna daunnya yang mencolok (ungu gelap), khususnya bila terkena sinar matahari. Tanaman ini tumbuh subur di daerah yang memiliki intensitas hujan yang tinggi. [7]

Daun ungu (atau orang Indonesia juga menyebutnya dengan daun wungu) umumnya banyak dibudidayakan di Indonesia. Masyarakat lokal sudah menggunakan daun ungu sebagai obat luka luar, infeksi saluran kemih, diabetes, dan herbal pencegah kanker. [1,5]

Fungsi lain dari daun ungu yang sudah terkenal luas oleh masyarakat Indonesia adalah kemampuannya yang dapat mengobati wasir. [12]

daun ungu

Karakteristik Daun Ungu

Tanaman daun ungu tumbuh hingga 1.5 meter. Daun berbentuk menyirip dan tidak memiliki daun penumpu.

Ukuran daun 8-20 cm x 3-13 cm. Bagian permukaan daun umumnya memiliki corak putih atau ungu gelap yang bergelombang.

Bunga tanaman ungu tumbuh pada cabang tanaman dengan panjang 3-12 cm. warna mahkota bunga merah gelap dengan panjang sekitar 2-3 cm. [10]

Kandungan Gizi Daun Ungu

Berikut kandungan gizi dalam 1 gram ekstrak daun ungu. [6,11]

KandunganJumlahSatuan
Air5Persen (%)
Abu total9.32Persen (%)
Vitamin E4.20Persen (%)
Fenolik16.51 mg GAE
Flavanoid2.02mg QE
Gamma-tokoferol12.10Persen (%)

Kandungan fenolik dalam daun ungu memiliki khasiat sebagai antioksidan, anti peradangan dan anti bakteri.

Kandungan lain yang memiliki jumlah banyak dalam daun ungu adalah vitamin E. Vitamin tersebut berfungsi sebagai antioksidan dan menjaga kesehatan kulit. [5]

Manfaat Daun Ungu untuk Kesehatan

1. Menghambat pertumbuhan bakteri

Daun ungu mengandung senyawa tanin, yaitu agen yang bersifat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab penyakit.

Mekanisme kerja tanin adalah dengan membentuk suatu protein khusus sehingga bakteri tidak dapat melekat pada sel dan menghambat pertumbuhan bakteri.

Senyawa lain yang berperan dalam menghambat pertumbuhan bakteri adalah alkaloid dan flavanoid. Kedua senyawa tersebut bekerja dengan cara berikatan dengan sel bakteri dan membentuk senyawa penghambat perkembangan bakteri. [1]

2. Mengurangi pembentukan plak gigi

Plak gigi merupakan kumpulan bakteri yang melekat pada mahkota gigi. Kasus plak gigi berkepanjangan dapat menyebabkan penyakit gusi dan gigi, bau mulut, perubahan warna gigi dan sariawan.

Penelitian yang dipublikasi oleh Dental Journal from Gadjah Mada University menunjukkan bahwa ekstrak daun ungu sebesar 40% dapat menghambat bakteri streptoccocus mutans, bakteri utama penyebab plak gigi.

Senyawa tanin bekerja berikatan dengan zat karbohidrat dan protein sehingga menghambat pertumbuhan bakteri, sedangkan flavanoid bekerja dengan berikatan dengan bakteri dan merusak proteinnya, memberikan hasil akhir berupa kematian bakteri. [1]

3. Menjadi hormon terapi bagi wanita menopause

Wanita yang mengalami masa menopause cenderung menghasilkan hormon estrogen yang rendah dalam tubuh.

Hormon tersebut memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan tulang dan tidak sedikit kasus menopause disertai dengan berbagai penyakit seperti kerapuhan tulang atau osteoporosis.

Ekstrak daun ungu mengandung senyawa yang memicu pembentukan hormon estrogen dalam tubuh. Jenis senyawa tersebut seperti flavonoid dan fitosterol.

Kedua senyawa tersebut bekerja dengan memancing sel-sel dalam tubuh wanita untuk memproduksi hormon estrogen. [2]

4. Sebagai obat luka luar

Luka pada kulit dapat menyebabkan rasa sakit, panas, bengkak dan gatal akibat proses kerja sel-sel radang.

Daun ungu mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, dan tanin. Senyawa alkaloid dan flavonoid bekerja mengurangi produksi sel-sel radang sehingga mencegah terjadinya pembengkakan dan rasa sakit.

Fungsi lain senyawa tersebut adalah dengan mempercepat proses pembentukan sel epitel baru untuk membentuk kulit pada area luka.

Senyawa tanin bekerja sebagai antibiotik alami bekerja dengan menghambat infeksi bakteri pada area sekitar luka.

5. Menurunkan gula darah

Kasus diabetes mellitus memiliki gejala peningkatan kadar gula darah. Kejadian tersebut menyebabkan gula menetap pada aliran darah dan tidak dapat digunakan sebagai sumber energi bagi tubuh, sehingga tubuh akan tampak lemah.

Salah satu cara agar gula dapat diubah menjadi energi adalah dengan meningkatkan produksi hormon insulin oleh organ pankreas.

Kandungan senyawa fitokimia dalam daun ungu dapat menjaga fungsi kerja organ pankreas, sehingga produksi hormon insulin tetap berjalan secara optimal dan dapat membantu memenuhi kebutuhan energi tubuh. [4]

Hormon insulin adalah senyawa yang bekerja membantu mengirimkan gula dalam pembuluh darah menuju sel-sel tubuh untuk diubah menjadi energi. [4]

6. Mencegah kerusakan kulit akibat paparan sinar ultraviolet

Sinar ultraviolet dari matahari dapat memberikan dampak buruk bagi kulit jika terpapar dalam jangka waktu yang panjang. Sinar tersebut dapat merusak sel-sel kulit dan memicu terbentuknya kanker kulit.

Daun ungu mengandung senyawa ergosterol, yaitu senyawa yang memancing pembentukan vitamin D2 dalam tubuh.

Vitamin D2 bekerja sebagai agen yang melindungi kulit dari bahaya paparan sinar ultraviolet. [5]

7. Membantu meningkatkan kesehatan kulit

Kandungan vitamin E, beta tokoferol, dan gama tokoferol dalam daun ungu memiliki kemampuan sebagai anti penuaan, anti tumor, dan menjaga kekenyalan kulit.

Vitamin E juga banyak dimanfaatkan sebagai zat yang melembabkan dan menjaga sel-sel pada kulit wajah agar tidak rusak oleh radikal bebas.

Mekanisme utama senyawa-senyawa tersebut adalah dengan meningkatkan aktivitas antioksidan untuk menangkal radikal bebas dalam tubuh. [5]

Radikal bebas adalah senyawa asing yang berada dalam tubuh makhluk hidup. Senyawa tersebut dapat berikatan dengan sel tubuh dan menyebabkan kerusakan sel serta memicu terbentuknya sel kanker. [5,6]

8. Membantu memenuhi asupan vitamin E

Tubuh yang kekurangan vitamin E dapat menyebabkan keletihan, penurunan performa seksual, gangguan otot, kulit kering dan peningkatan resiko kanker.

Kandungan vitamin E dalam ekstrak daun ungu cukup melimpah, yaitu sekitar 4.2%. Penggunaan ekstrak daun ungu secara berkala dapat meningkatkan jumlah vitamin E yang dibutuhkan bagi tubuh. [5]

9. Menjaga kesehatan peredaran darah

Daun ungu mengandung senyawa alfa tokoferol dan gama tokoferol. Kedua senyawa tersebut berfungsi meningkatkan produksi nitrogen oksida dalam tubuh.

Nitrogen oksida berfungsi mengontrol sirkulasi darah, meningkatkan kerja pembuluh darah, dan menjaga tekanan darah agar tetap stabil. Fungsi lain nitrogen oksida adalah mengatur pergerakan organ pernapasan dan pencernaan. [5]

10. Sebagai agen anti tumor

Daun ungu mengandung senyawa flavonoid, alkaloid dan 2-Hexadecen-1-ol. Ketiga kandungan tersebut dikenal sebagai agen anti tumor.

Proses kerja ketiga senyawa tersebut adalah dengan berikatan dengan radikal bebas sehingga mencegah radikal tersebut berikatan dan merubah sel-sel sehat menjadi sel tumor. [5]

11. Mengobati kanker payudara

Daun ungu memiliki sifat menghancurkan sel-sel normal yang berpotensi berubah menjadi sel kanker. Kandungan yang berperan sebagai anti kanker adalah fenol, flavonoid, tanin dan kumarin.

Studi yang dipublikasi oleh Chiang Mai Journal of Science mengungkapkan bahwa senyawa-senyawa dalam daun ungu bersifat beracun terhadap sel MCF-7, atau dikenal sebagai sel kanker payudara yang umunya digunakan dalam penelitian.

Penggunaan ekstrak daun ungu sebagai obat kanker juga tidak memberikan efek samping seberat penggunaan obat kanker sintetik. [6]

12. Mengurangi efek samping obat kemoterapi

Obat kemoterapi berfungsi untuk menekan pertumbuhan sel kanker, namun umumnya memberikan efek samping terhadap tubuh.

Salah satu obat kemoterapi yang sering digunakan adalah Cisplatin. Obat tersebut digunakan dalam kasus kanker paru-paru dan ovarium, namun penggunaan jangka panjang bersifat merusak ginjal.

studi yang dikeluarkan Herbal polonica Journal mengungkapkan bahwa ekstrak daun ungu memiliki kemampuan protektif terhadap sel-sel ginjal dari kerusakan akibat obat cisplatin.

Kandungan flavonoid dan fenol membentuk sistem pertahanan sekitar sel ginjal dengan meningkatkan jumlah antioksidan yang mencegah masuknya zat-zat berbahaya dari cisplatin. [8]

13. Mengobati wasir

Wasir adalah kondisi gangguan dan membesarnya pembuluh daerah sekitar anus sehingga memberikan rasa nyeri pada anus, khususnya ketika duduk.

Penyebab wasir belum ditemukan secara pasti, namun salah satu faktor yang berpotensi adalah pengejanan berlebihan saat buang air.

Daun ungu mengandung senyawa flavonoid yang memiliki sifat flebotonik, yaitu meringankan gangguan peredaran darah sehingga efektif menangani wasir. [12]

Efek Samping Daun Ungu

Tidak dianjurkan oleh ibu hamil untuk mengonsumsi ekstrak daun ungu secara berlebihan karena dapat menyebabkan gangguan penempelan benih janin pada rahim serta dapat meningkatkan resiko aborsi. [7]

Kandungan lain dalam daun ungu adalah senyawa glikosida. Senyawa tersebut bila dikonsumsi secara berlebihan dan jangka waktu yang lama dapat menyebabkan gangguan fungsi ginjal. [11]

Cara Penggunaan Daun Ungu

  • Membuat bubuk herbal

Daun ungu segar dibersihkan dibawah air mengalir hingga bersih. Kemudian dikeringkan di tempat teduh.

Daun yang sudah bersih dan kering kemudian dikeringkan menggunakan oven suhu 40-50 derajat celcius (atau dapat dijemur dibawah sinar matahari langsung selama beberapa jam).

Daun yang sudah berwarna coklat kehijauan dihancurkan menggunakan mesin penghancur makanan hingga membentuk bubuk.

Bubuk disimpan dalam wadah kedap udara. Bubuk digunakan dengan cara diseduh dengan air panas dan ditambahkan sedikit gula, atau ditaburkan pada luka. [9]

  • Membuat seduhan teh

Daun segar yang sudah dibersihkan dengan air mengalir dimasukkan kedalam panci yang sudah berisi air mendidih selama 2-3 menit.

Proses pemanasan dengan air menyebabkan komponen kimia dari daun ungu keluar dan bercampur dengan air tersebut.

Air rebusan kemudian disaring untuk menghilangkan daun daun kecil. Hasil seduhan dapat ditambahkan pemanis (gula, madu) sebelum dikonsumsi. [11]

Banyak perusahaan obat herbal yang menjual ekstrak daun ungu dalam bentuk pil di pasaran, sehingga penggunaan daun ungu untuk konsumsi dapat dilakukan secara praktis.

Tips Penyimpanan Daun Ungu

Daun-daun ungu segar yang sudah dipetik kemudian dipilah untuk menyingkirkan daun yang rusak atau terkontaminasi jamur dan bakteri.

Fungsi pemilahan adalah agar pada saat penyimpanan daun yang terkontaminasi tidak menularkan penyakit ke daun sehat dan mencegah pembusukan.

Daun yang sudah dipilah kemudian dibersihkan dengan air bersih, dikeringkan di tempat teduh lalu disimpan dalam wadah kedap udara.

Simpan wadah tersebut di tempat yang teduh (10-20 derajat celcius) dan tidak terkena sinar matahari langsung atau dapat disimpan dalam kulkas bersuhu 4 derajat celcius. [11]

Penggunaan daun ungu sebagai obat alternatif sebaiknya disertai dengan tinjauan oleh ahli medis terlebih dahulu agar menghindari efek samping yang tidak diinginkan.

1. Endang Wahyuningtyas. 2005. Dentistry Journal vol. 38. Gadjah Mada University. The Graptophyllum pictum extract effect on acrylic resin complete denture plaque growth.
2. Hilman Lila Rakasiwi, Listijani Suhargo, and Sugiharto. 2019. International Conference on Biology and Applied Science Publisher. The effect of Graptophyllum pictum (L.) Griff leaf extract on morphometry and calcium levels of ovariectomized mice femur.
3. Setya Enti Rikomah, Elmitra, and Ariesa Okta Mauri. 2019. Der Pharmacia Lettre vol.11. Effectiveness Test of Anti-Inflammation of Ethanol-Extracted Cream of Graptophyllum pictum L. Griff on White Male Mice (Mus musculus).
4. Hayatul Rahmi, I Made Artika, Norman Razief Azwar, Djarot Sasongko Hami Seno, Waras Nurcholis. 2014. Current Biochemistry vol.1. The Activity of Wungu Leaf (Graptophyllum pictum (L) Griff) Extract in Reducing Blood Glucose Level of Hyperglycemic Mice.
5. Averous Budiaji, Ismail, and Hilda Nani. 2018. International Journal of Health Medicine and Current Research Vol. 3. Identification Compound Contained in Extract Methanol Leaf Wungu (Graptophyllum Pictum (L.) Griff).
6. Nadechanok Jiangseubchatveera, Saisunee Liawruangrath, Teerawutgulrag, Dammrong Santiarworn, Stephen G. Pyne. 2017. Chiang Mai ournal Science vol 44. Phytochemical Screening, Phenolic and Flavonoid Contents, Antioxidant and Cytotoxic Activities of Graptophyllum pictum (L.) Griff.
7. Stella O. Olagbende-Dada, Grace E. Ukpo, Herbert A. B. Coker and Samuel A. Adesina. 2009. African Journal of Biotechnology Vol. 8. Oxytocic and anti-implantation activities of the leaf extracts of Graptophyllum pictum (Linn.) Griff. (Acanthaceae).
8. KK. Srinivasan, JE. Mathew, K. Joseph, SD. Vachala, S. Malini. 2011. Herba Polonica Journal Vol. 57. Effect of ethanol extract of Graptophyllum pictum (L.) Griff. on cisplatin induced nephrotoxicity in rats.
9. Nhadira Nhestricia, Lily Elfrida, Erni Rustiani, Riska Handayani. 2020. European Journal Of Pharmaceutical And Medical Research Vol.7. Development Of Fast Disintergrating Tablet (Fdt) Leaf Extract Graptophyllum Pictum L. Griff With Variation Of Ac-Di-Sol Concentration And Sweet Type.
10. Wiart Christophe. 2006. World Scientific Publishing. Medicinal Plants Of The Asia-pacific: Drugs For The Future.
11. Karin Kraft, M.D. and Christopher Hobbs, L.Ac., A.H.G. 2004. Georg Thieme Verlag Publisher. Pocket Guideto Herbal Medicine.
12. Mario Sadar Bernitho Hutagalung. 2019. Journal of Biomedicine and Translational Research Vol. 5. Phlebotrophic Effect of Graptophyllum Pictum (L.) Griff on Experimental Wistar Hemorrhoids.

Share