Tinjauan Medis : dr. Hadian Widyatmojo, SpPK
Diare adalah suatu kondisi dimana terjadi peningkatan frekuensi buang air besar lebih dari 3 kali dalam sehari dan dapat disertai dengan darah. Diare umumnya memiliki feses yang lebih lunak bahkan sampai
Diare adalah kondisi dimana terjadi peningkatan frekuensi buang air besar lebih dari 3 kali dalam sehari. Diare umunya disertai dengan feses yang cair atau encer.
Normalnya, frekuensi buang air besar adalah 1-3 kali setiap hari. Namun setidaknya, seseorang dianggap sehat ketika dapat buang air besar 3 kali dalam seminggu.
Diare pada dasarnya bukanlah penyakit berbahaya dan berlangsung cukup singkat, tak lebih dari beberapa hari dan terkadang hanya bertahan sehari.
Namun, bukan berarti diare sama sekali tidak berbahaya sebab jika kondisi berlangsung sampai berminggu-minggu hal ini menandakan ada gangguan kesehatan serius dalam tubuh, terlebih diare pada bayi yang harus kita waspadai.
Diare adalah salah satu gangguan kesehatan yang dapat sembuh dengan sendirinya, namun tidak jarang kasus diare bisa sampai pada tahap yang lebih serius.
Daftar isi
Terdapat beberapa jenis diare yang dibagi berdasarkan berat ringannya dan waktu lamanya diare berlangsung.
Diare akut adalah yang paling umum terjadi pada banyak orang yang biasanya disebabkan oleh bakteri seperti E. Coli, Shigella, Campylobacter, and Salmonella.
Diare akut juga tidak berlangsung lama, biasanya bisa dialami hanya dalam waktu sehari, atau paling tidak sampai berhari-hari.
Pada sejumlah kasus, diare akut bisa disebabkan oleh keracunan makanan selain dari serangan bakteri ataupun virus.
Diare akut tak memerlukan penanganan medis secara khusus karena biasanya 1-2 hari kondisi ini akan mereda dan sembuh dengan sendirinya.
Diare yang persisten ditandai dengan kondisi diare yang tak kunjung mereda dalam waktu lebih dari 2 minggu.
Diare pada tahap ini berlangsung lebih lama dan bahkan dapat dialami hingga 4 minggu lamanya. Hanya saja diare ini tidak disertai dengan darah.
Diare persisten dapat tergolong diare kronis apabila penderitanya mengalami dehidrasi sedang atau berat di mana penyebabnya bisa sangat beragam.
Jenis diare ini adalah ketika diare berlangsung sampai lebih dari sebulan atau 4 minggu. Gejala bisa saja terus berlanjut tanpa berhenti.
Namun pada beberapa kasus, diare kronis menunjukkan gejala berulang, atau gejala akan hilang namun timbul kembali tak lama kemudian.
Beberapa orang yang mengalami diare kronis tak dapat mengetahui apa yang menjadi penyebabnya. Namun diare kronis biasanya berkaitan dengan sindrom iritasi usus.
Jika diare bertahan begitu lama, maka sebaiknya penderita perlu ke dokter sesegera mungkin karena hal ini bisa jadi adalah indikator penyakit serius.
Jenis diare ini lebih kepada sebuah kondisi gangguan pencernaan yang umumnya dialami oleh para wisatawan saat sedang berlibur di suatu wilayah.
Ketika mengonsumsi makanan ataupun minuman yang sudah terkontaminasi kuman di kota atau negara yang dikunjungi tersebut, perut akan mengalami kembung, kram, mual yang berlanjut ke diare.
Penyebab utama diare adalah infeksi pada saluran pencernaan yang disebabkan oleh parasit, virus atau bisa jadi bakteri.
Namun, beberapa jenis penyakit lain dapat pula menjadi alasan dibalik terjadinya diare.
Diare adalah kondisi yang ditandai dengan feses encer saat buang air besar, namun beberapa kondisi lain pun turut menyertai, seperti :
Walau nampak ringan dan dapat sembuh hanya dalam beberapa hari, waspadai adanya kemungkinan diare sebagai tanda penyakit yang lebih serius.
Jika memiliki anak kecil yang mengalami diare, segera bawa ke dokter apabila gejala dalam 24 jam tak mereda dan beberapa kondisi ini menyertai :
Pada kasus diare yang dialami orang dewasa, segera periksakan ke dokter bila kondisi yang dialami adalah sebagai berikut :
Gejala diare yang tak kunjung mereda dapat menandakan bahwa diare akut berkembang menjadi diare persisten atau kronis.
Untuk memastikannya, penderita perlu ke dokter dan dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan seperti berikut :
Ada banyak kasus diare yang tidak memerlukan pengobatan medis sama sekali dan dapat sembuh dalam beberapa hari saja.
Pada kasus diare ringan atau akut, beberapa orang menerapkan penanganan mandiri di rumah melalui perubahan gaya hidup seperti berikut.
Namun bila gejala tak kunjung hilang dan penanganan mandiri tidak efektif, periksakan diri ke dokter dan dokter akan memberikan sejumlah penanganan ini.
Bagaimana menangani diare pada anak?
Pada anak balita dan juga yang masih bayi, sangat berbahaya memberikan obat secara sembarangan, seperti obat tanpa resep dokter.
Supaya lebih aman dan si kecil lebih cepat sembuh, bawalah ke dokter bila diare terjadi lebih dari 24 jam.
Untuk balita penderita diare, pastikan terapkan diet yang sesuai dengan usianya. Seperti biasa, tetap berikan ASI ataupun susu formula bila masih menyusui.
Diare yang berkelanjutan atau menimbulkan gejala hilang timbul terus-menerus tanpa ditangani dengan cepat mampu berkembang menjadi komplikasi berbahaya.
1. Dehidrasi
Kemungkinan komplikasi paling umum adalah dehidrasi, yaitu kondisi tubuh kehilangan cairan. Dehidrasi dapat menjadi komplikasi pada kondisi diare akut maupun diare kronis.
Risiko komplikasi ini pun dapat terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa sehingga perlu penanganan cepat sebelum membahayakan tubuh.
Pada bayi dan anak-anak, berikut ini adalah indikasi terjadinya dehidrasi yang perlu segera diatasi :
Sementara itu, tanda-tanda bawah orang dewasa penderita diare mengalami komplikasi berupa dehidrasi antara lain adalah :
2. Malabsorbsi
Malabsorbsi adalah ketidakmampuan pencernaan dalam menyerap nutrisi makanan yang diasup dan lebih berisiko terjadi pada kasus diare kronis.
Malabsorbsi yang berkepanjangan mampu menjadi penyebab tubuh penderita mengalami kekurangan gizi karena berkurangnya nutrisi yang terserap ke dalam tubuh.
Untuk pencegahan diare secara umum khususnya akibat keracunan makanan, inilah sejumlah tips yang dapat diterapkan :
Kuman dapat menyebar dengan mudah dan cepat apalagi jika seseorang kurang memerhatikan kebersihan diri sekaligus lingkungan.
Sebagai langkah pencegahan terkena virus, parasit ataupun bakteri yang menyebabkan diare, pastikan untuk melakukan hal-hal ini :
Dalam mencegah diare jenis ini, inilah beberapa hal yang sangat penting untuk diperhatikan dan dilakukan :
Bagaimana mencegah diare dan komplikasinya pada anak?
Vaksin adalah pencegahan diare terbaik yang bisa diberikan kepada anak yang masih dalam usia bayi.
Konsultasikan lebih dulu dengan dokter anak mengenai vaksin yang tepat dan juga segala prosedurnya.
Tujuan vaksin adalah mencegah rotavirus menyerang anak, sebab rotavirus adalah salah satu penyebab utama anak menderita diare.
Selain itu, balita yang masih menyusui pun tetap perlu diberikan ASI seperti biasanya.
Sebab dengan pemberian ASI, daya tahan tubuh bayi akan meningkat sehingga dapat menghindari diare.
Agar tak mudah kena diare, perhatikan lingkungan sekitar, terutama tingkat kebersihannya.
Pertimbangkan sisi higienis suatu tempat makan maupun makanan atau minuman yang dijual di luar.
Anonim. 2017. World Health Organization. Diarrhoeal Disease.
Anonim. 2016. National Institute Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. What is Diarrhea?
Markus MacGill & University of Illinois-Chicago, School of Medicine. 2017. Medical News Today. What you should know about diarrhea.
Valencia Higuera & Saurabh Sethi, MD, MPH. 2019. Healthline. Causes of Diarrhea and Tips for Prevention.
Anonim. 2019. Mayo Clinic. Diarrhea.
Jennifer Gershman, PharmD, CPh. 2018. Pharmacy Times. Diarrhea: Causes, Management, and Prevention Strategies.
Kemenkes RI. 2018. Pusdatin Kemkes go id. Profil Kesehatan Indonesia 2018.