Docosahexaenoic acid adalah asam lemak omega-3. Ini ditemukan dalam daging ikan air dingin, termasuk mackerel, herring, tuna, halibut, salmon, cod liver , whale blubber, dan seal blubber. Itu juga bisa dibuat oleh alga.[1]
Docosahexaenoic acid masuk dan telah disetujui FDA pada 10 November 2004, diajukan oleh perusahaan farmasi SMITHKLINE BEECHAM.[2]
Daftar isi
Berikut ini info mengenai Docosahexaenoic acid, mulai dari indikasi hingga peringatannya[1]:
Indikasi | Biasa digunakan untuk penyakit jantung dan kolesterol tinggi |
Kategori | Obat Bebas |
Konsumsi | Anak-anak dan dewasa |
Kelas | Suplemen, lipid-regulating agents, |
Bentuk | Tablet, kapsul, susu bubuk dan cair. |
Kontraindikasi | Perdarahan aktif (misalnya tukak peptik, perdarahan intrakranial). |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Docosahexaenoic acid: → Pasien yang memiliki gangguan hemoragik atau pasien asma yang sensitif terhadap aspirin. → Pantau fungsi hati pd pasien ggn hati, terutama pd dosis tinggi. |
Kategori Obat Pada Kehamilan & Menyusui | Cara Pemberian Obat: ↔ Melalui PO ( diminum ): Kategori C: Studi pada reproduksi hewan menunjukkan efek buruk pada janin. Tidak ada studi memadai dan terkendali pada manusia. Obat boleh digunakan jika nilai manfaatnya lebih besar dari risiko terhadap janin. |
Docosahexaenoic acid Biasa digunakan untuk penyakit jantung dan kolesterol tinggi . Contoh manfaat lainnya seperti :[1,2]
Pemberian Docosahexaenoic acid dapat dibagi menjadi 2 bagian utama yaitu untuk dewasa dan anak-anak[1,2].
Suplementasi Nutrisi Oral → Kisaran dosis biasa: 125-250 mg 1-2 kali sehari. → Instruksi dosis dapat bervariasi sesuai dengan produk yang digunakan. Kadar kolesterol atau lemak lain (lipid) yang tinggi di dalam darah (hiperlipidemia) oral → DHA 0,8 sampai 4 gram setiap hari selama 6-8 minggu telah digunakan. |
Rawan alergi dan reaksi alergi (penyakit atopik) oral → 400 mg DHA setiap hari telah dikonsumsi mulai usia kehamilan 18-22 minggu dan berlanjut hingga persalinan. |
Secara umum, Docosahexaenoic acid dapat tidak memberikan efek samping serius ketika diberikan dalam dosis yang tepat[2].
Efek yang paling sering sering dilaporkan adalah:
Efek Yang Jarang Terjadi (beritahu dokter jika anda mengalaminya):
Gejala Overdosis Docosahexaenoic acid (Segera pergi ke IGD / emergency bila terdapat beberapa gejala ini):
Info Efek Docosahexaenoic acid Tenaga Medis:[2]
Berlaku untuk asam lemak tak jenuh ganda omega-3: kapsul oral, kapsul pelepasan tertunda oral, kit oral, cairan oral, tablet kunyah oral
Untuk memahami lebih detil mengenai Docosahexaenoic acid, seperti overdosis, penyimpanan, cara kerja Docosahexaenoic acid, interaksi dengan obat lain serta dengan makanan berikut datanya[1].
Penyimpanan | Tablet / tutup / suspensi / solusi: → Simpan antara 20-25 ° C. → jangan simpan di freezer. → Lindungi dari cahaya dan kelembaban. |
Cara Kerja | Deskripsi: Docosahexaenoic acid (DHA) adalah asam lemak tak jenuh rantai panjang yang merupakan anggota dari keluarga asam lemak omega-3. DHA berperan penting dalam perkembangan otak dan retinal pada bayi. Ini juga merupakan asam lemak tak jenuh paling melimpah yang ditemukan di otak. |
Interaksi Dengan Obat Lain | → Pantau waktu protrombin saat digunakan dengan obat antikoagulan (termasuk warfarin), produk yang mengandung aspirin atau aspirin, NSAID, agen antiplatelet (misalnya tiklopidin, klopidogrel, dipiridamol). → Dapat meningkatkan hipotensi bila digunakan dengan obat antihipertensi. |
Interaksi Dengan Makanan | → DHA dapat berinteraksi dengan makanan atau alkohol dengan mengubah cara kerja obat atau meningkatkan risiko efek samping serius. → Hindari segala jenis minuman ataupun makanan yang mengandung alkohol saat menggunakan suplemen DHA, sebab penggunaan alkohol dapat meningkatkan kadar trigliserida yang justru membuat kondisi Anda semakin memburuk. |
Overdosis | ⇔ Gejala overdosis yang mungkin terjadi akibat penggunaan suplemen DHA yang berlebihan adalah pingsan atau kehilangan kesadaran diri atau kesulitan bernafas. Penatalaksanaan: Segera ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat. |
Pengaruh Pada Hasil Lab. | Tidak ada interaksi pengaruh pada hasil lab, dalam penggunaan DHA. |
Apa fungsi docosahexaenoic acid (DHA)?
Suplemen DHA termasuk ke dalam golongan obat yang disebut lipid-regulating agents, yaitu mengurangi produksi lemak dalam darah (trigliserida) dan kolesterol jahat. [1]
Bagaimana saya menggunakan docosahexaenoic acid (DHA)?
Konsumsi suplemen hanya dengan cara diminum, biasanya sekali hingga dua kali dalam sehari dengan makanan atau tergantung bagaimana dokter mengarahkan Anda.
Telan suplemen ini seutuhnya. Jangan dikunyah, dihancurkan, dibuka, atau dilarutkan.
Jika Anda kesulitan menelan obat ini, beri tahu dokter.[2]
Bagaimana saya menyimpan docosahexaenoic acid (DHA)?
DHA paling baik disimpan pada suhu ruang dan dijauhkan dari paparan cahaya langsung. Letakkan DHA jauh dari tempat yang lembab. Hindari menyimpan DHA di dalam kamar mandi atau membekukannya di dalam freezer.[2]
Apa yang harus saya ketahui sebelum menggunakan docosahexaenoic acid (DHA)?
Beri tahu dokter dan apoteker Anda jika Anda memiliki alergi terhadap omega-3 acid ethyl esters; ikan, termasuk kerang (kerang, scallops, udang, lobster, crayfish, kepiting, mussels, dan lainnya); pengobatan lain; atau bahan lain di dalam kapsul omega-3 acid ethyl esters.[2]
Berikut ini beberapa obat bermerek yang mengandung docosahexaenoic acid:[2]
Fish Oil | Prenatal DHA | Wellbaby DHA | MaxEPA | Icar Prenatal Essential Omega-3 |
Lovaza | TheraTears Nutrition | Sea-Omega | Proepa | Mi-Omega |
MegaKrill | Vascazen | Konsentrat Lipid Laut | Minyak Ikan EPA | Mi-Omega NF |
Nature’s Bounty Red Krill Oil | Vayarin | Super-EPA | Omega-3 | BP Vit 3 |
1) Anonim. webmd.com. Docosahexaenoic acid. 2020.
2) Anonim. drugs.com. Docosahexaenoic acid. 2020.
3) Anonim. mims.com. Docosahexaenoic acid. 2020.